DISUSUB OLEH :
KELOMPOK I
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN
Kepada Yth
Direktur RSUD Otanaha
Di –
Tempat
Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan juga sangat ditunjang oleh p
emberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat memadai. Oleh karena itu,
perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam memenuhi
kebutuhan tenaga keperawatan. Perencanaan yang baik mempertimbangkan klasifikasi klien
berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan
kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu
diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan
kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit.
1.2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan ini sebagai pemenuhan standar jumlah kebutuhan tenaga
keperawatan di ruang ICU.
1.3. Sasaran
Sasaran dari penyusunan pedoman ini adalah pihak manajemen rumah sakit, para
pengembang rumah sakit, yang akan merencanakan tenaga keperawatan, sehingga jumlah
tenaga keperawatan sesuai standar.
BAB II
ANALISA KASUS
A. Hakekat Ketenagakerjaan
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi pasein,
proses motivasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan
melaui keryanya. Hal ini berguna untuk tercpainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komuniats di mana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsafah
yang di anut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya
pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan. Dari
pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan
gambaran pimpinan.
B. Prinsip-Prinsip Dalam Ketenagakerjaan
1. Pembagian Kerja
Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap
orang memiliki tugas tertentu. Untuk ini kepala bidang keperawatan perlu mengetahui
tentang.
a) Pendidikan dan pengalaman setiap staf
b) Peran dan fungsi perawat yang diterapkan di RS tersebut
c) Mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan kedudukan
dalam organisasi
d) Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya
e) Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga
non keperawatan
f) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokan dan pembagian kerja
g) Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan
kemampuannya
h) Tiap/bangsal bagian yang memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis
i) Tiap staf memiliki tugas perincian tugas yang jelas
j) Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis erat hubungannya
k) Mencegah terjadinya pengkotakkan antar/kegiatan
l) Penggolongan tugas berdasarkan kepentingan mendesak, kesulitan dan waktu.
Disampaikan itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta
bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia
menerima tugas.
2. Pendelagsian tugas
Pendelegasian tugas adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada
staf untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang
pemimpin dapat mencapai tujuan dan sarana kelompok melalui usaha orang lain, hal
mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian, seorang
pemimpin mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih
penting seperti perencanaa dan evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat
pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki minat
terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila diberikan
kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya
kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar
tenaga yang ada di bangsal. Keselarasan ini terjalin antar perawat dengan anggota tim
kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
4. Manajemen waktu
Dalam mengorganisir sumber daya, serinng kepala bidang keperawatan
mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan waktu. Banyak waktu
pengelola dihabiskan untuk orang lain. Oleh karena itu perlu pengontrolan waktu
sehingga dapat digunakan lebih efektif.
C. Dasar Permasalahan
Berdasarkan tabel 2.1 diatas, ketenagaan diruangan ICU adalah tenaga PNS
sebanyak 2 orang dengan presentasi 14% dan honorer sebanyak 12 orang dengan
presentasi 86%.
Menurut Abdelah dan levine (1965) yaitu tenaga perawat profesional 55% dan
perawat vokasional 45%.
4. Karakteristik ketenagaan berdasarkan Masa Kerja
Diagram 2.4 Distribusi Tenaga Perawat Berdasarkan Masa Kerja Di Ruangan ICU
RSUD Otanaha Tahun 2021
Berdasarkan diagram diatas menurut lama kerja dimana perawat yang berkerja
kurang dari 5 tahun sebanyak 11 orang dengan presentasi 79% dan yang bekerja di atas 5
tahun sebanyak 3 orang dengan presentasi 21%.
5. Karakteristik ketenagaan berdasarkan pelatihan yang diperoleh
Ket :
Angka 86 (berasal dari hari minggu, sebanyak 52 hari + cuti tahunan 12 hari + hari
besar 12 hari + cuti, izin, sakit 10 hari)
279 adalah jumlah hari dalam setahun (hari kerja efektif berasal dari 365-86)
2. Menurut Gillies
Ruang ICU Rumah sakit otanaha berkapasitas 7 tempat tidur, jumlah pasien yang
dirawat 7 per hari. kriteria pasien yang dirawat adalah total care 7. Pendidikan
perawat yaitu S1 Ners dan D3 keperawatan. hari kerja efektif 6 hari perminggu.
bersasarkan situasi tersebut maka dapatdihitung kebutuhan tenaga perawat
diruangan terebut adalah sebagai berikut.
a) Keperawatan langsung
Totalcaredibutuhkan 1–1 ½ X4 jam :4-6 jam
Jadi, keperawatan total care = 7 orang
= 7 x 4 =28 jam
b) Keperawatan tidak langsung
Menurut Wolfe dan Young (Gillies, 1989. H.245) = 60 menit/ klien/ hari.
Jadi, 7 orang pasien x 1 jam = 7 jam
c) Penyuluhan kesehatan
15 menit/ klien/hari
Jadi, 7 orang x 0,25 jam = 1,75 jam
Kesimpulan: Total jam secara keseluruhan yaitu 36,75 jam
(a) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan klien/hari
36,75 :7 pasien = 5,25 jam = 5 jam
(b) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruanagan icu
Jumlah jam keperawatan rata-rata yang dibutuhkan klien/hari x jumlah pasien x 365 hari
( 365 Hari -86 hari ) x 7 jam
= 5 jam
7 jam
= 0,71 jam = 1 orang
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi dengan hari
libur/cuti/hari besar (Los day)
membuat perincin pasien pulang, kebersihan ruangan diperkirakan 25% dari jam
keperawatan
= Jumlah tenaga keperawatan = loss day x 25 %
= ( 8 orang + 2 orang ) x 25% = 2,5 dibulatkan 3
Jumlah tenaga = tenaga tersedia + faktor koreksi + 10+2,5 +12,5 di bulatkan 13.
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan diruangan icu adalah 13 orang.
Jumlah perawat yang dibutuhkan dalam 1 hari yaitu : jumlah kebutuhan perawat + tenaga
lepas dinas + karu = 8 orang + 2 orang + 1 orang = 11 orang dalam 1 hari
BOR
Bor % = Jumlah hari perawatan periode tertentu x 100
Jumlah Total x Jumlah hari persatuan waktu
Bor ideal = 60-85 %
September 2021, total hari perawatan adalah 150 jam dan total bad 7 bed
Bor% = 150 x100
7x30
Bor% = 150 x 100
210
Bor 71,42 % (Ideal)
Toi (Bad turnover interval)
(Jumlah total x jumlah hari pada periode tertentu) Hari perawatan
Jumlah klien keluar hidup dan mati pada periode yang sama
Total Ideal 1-3 hari
Demikian permohonan usulan ini disusun sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak
yang terkait didalamnya. Agar jumlah ketenagakerjaan keperawatan ruang ICU RSUD Otanaha
Kota Gorontalo dapat terpenuhi sesuai standar yang ada