Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling
banyak menyerang wanita. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan
sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor
(kanker) (Wijaya & Putri, 2013).
Kanker payudara adalah suatu penyakit seluler yang dapat
timbul dari jaringan payudara dengan manifestasi yang
mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi
sel (Brunner & Sudart, 2005).
Kanker payudara adalah suatu penyakit yang menggambarkan
gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit,
bukan penyakit tunggal (Tucker dkk, 1998).

B. ETIOLOGI
Tidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat
serangkaian faktor genetik, hormonal dan kemudian kejadian
lingkiungan dapat menunjang terjadinya kanker payudara.
Wijaya & Putri, 2013 menjelaskan, penyebab dari kanker
payudara masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang
berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus,
faktor lingkungan, faktor hormonal dan familial.
1. Wanita risiko tinggi daripada pria (99:1)
2. Usia: risiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga kanker payudara pada
ibu/saudara perempuan
4. Riwayat menstrual
- Early menarche (sebelum 12 tahun)
- Late menopause (setelah 50 tahun)
5. Riwayat kesehatan
6. Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun,
menggunakan alat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi
estrogen.
7. Terapi radiasi: terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
8. Life style: diet lemak tinggi, mengkonsumsi alcohol (minum 2x
sehari), obesitas, trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi,
merokok.

Faktor resiko
1. Riwayat pribadi Ca payudara
2. Menarche dini
3. Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama
4. menopause pada usia lanjut
5. Riwayat penyakit payudara jinak
6. Riwayat keluarga dengan ca mamae
7. Kontrasepsi oral
8. Terapai pergantian hormone
9. Pemajanan radiasi
10. Masukan alcohol
11. Umur > 40 tahun

C. PATHOFISIOLOGI
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan
ciri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak
mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang
menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu
fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya
dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di
dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam
intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana
telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok
sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
faktor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen
membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan
displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah,
dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-
karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-
cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-
paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan
di payudara.
3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta
limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa
minggu sampai beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat-tempat lain bertambah.
Melepaskan
E. TANDA DAN GEJALA diri dari sel
Ca.primer
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih
sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika dudah teraba,
biasanya oleh wanita itu sendiri.
1. Terdapat massa utuh (kenyal)
Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya
tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)
2. Nyeri pada daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.
Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi ligamentum
cooper.
Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk
tangan pemeriksa l;alu didekatkan untuk menimbulkan dimpling.
4. Edema dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit
jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan
secara spontan kadang disertai darah.
7. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

PENENTUAN UKURAN TUMOR, PENYEBARAN KE KELENJAR LIMFE DAN


TEMPAT LAIN PADA CARCINOMA MAMMAE
TUMOR SIZE (T)
TX Tidak ada tumor
T0 Tidak dapat ditunjukkan adanya tumor primer
T1 Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang
T1a diameter 0,5cm atau kurang, tanpa fiksasi terhadap
fascia dan/muskulus pectoralis
T1b >0,5 cm tapi kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap
fascia dan/muskulus pectoralis
T1c >1 cm tapi < 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia
dan/muskulus pectoralis
T2 Tumor dengan diameter antar 2-5cm
T2a tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
T2b dengan fiksasi
T3 Tumor dengan diameter >5 cm
T3a tan pa fiksasi, T3b dengan fiksasi
T4 Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan
perluasan secar langsung ke dalam dinding thorak dan kulit

REGIONAL LIMFE NODES (N)


NX Kelenjar ketiak tidak teraba
N0 Tidak ada metastase kelenjar ketiak homolateral
N1 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa
digerakkan
N2 Metastase ke kelenjar ketiak homolateral yang melekat
terfiksasi satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya
N3 Metastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau
intraklavikuler terhadap edema lengan
METASTASE JAUH (M)
M0 Tidak ada metastase jauh
M1 Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar
payudara

STADIUM KLINIS KANKER PAYUDARA


STADIU T N M
M
0 T1s N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0
T3 N2 M0
IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1, N2 M0
IIIB T4 Semua N M0
Semua T N3 M0
IV Semua T Semua N M1

F. AKIBAT YANG DITIMBULKAN/KOMPLIKASI


Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain.
Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang dan
hati. Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri
kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan
ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak mengalami gangguan persepsi
sensori.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua macam
yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)
Tabel Penanganan Cancer Mammae
Penanganan Keterangan
Pembedahan (kuratif)
Mastektomi parsial (eksisi tumor Mulai dari lumpektomi
local dan penyinaran) (pengangkatan jaringan yang luas
dengan kulit yang terkena)
sampai kuadranektomi
(pengangkatan seperempat
payudara), pengangkatan atau
pengambilan contoh jaringan dari
kelenjar limfe aksila untuk
penentuan stadium; radiasi dosis
tinggi mutlak perlu (5000-6000
Mastektomi total dengan diseksi rad)
aksila rendah Seluruh payudara, semua
Mastektomi radikal yang kelenjar limfe di lateral otot
dimodifikasi pektoralis minor
Seluruh payudara, semua atau
Mastektomi radikal sebagian jaringan aksila
Seluruh payudara, otot pektoralis
mayor dan minor di bawahnya,
seluruh isi aksila
Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti masektomi radikal
ditambah kelenjar limfe mamaria
interna
Non Pembedahan (paliatif)
Penyinaran Pada payudara dan kelenjar limfe
regional yang tidak dapat
direseksi pada kanker lanjut,
pada metastase tulang,
metastase kelenjar limfe, aksila,
kekambuhan tumor local atau
regional setelah mastektomi
Kemoterapi
Adjuvan sistemik setelah
mastektomi; paliatif pada penyakit
yang lanjut
Terapi hormaon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar,
memakai estrogen, androgen,
progesterone, anti estrogen,
ooforektomi, adrenalektomi,
hipofisektomi
Pengobatan paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu
skema yang kaku, selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I
diberikan bila ada metastasis visceral terutama ke otak dan limphangitik dan jika
terpai hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah berkembang
sebelumnya, dan jika tumor tersebut ER negatif.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium meliputi:
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
e. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluar sponyan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari
ekskoriasi

2. Tes diagnosis lain


a. Non invasif
1) Mamografi
Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan
yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk
dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada
tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat
digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang
asimptomatis dan memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis
suatu kelainan.
2) Radiologi (foto roentgen thorak)
3) USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara
massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat
menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada
jaringan patudar yang tebal/padat.
4) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra
vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor.
Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.
5) Positive Emission Tomografi (PET)
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk
mengetahui metastase ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif
mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang
digunakan.
b. Invasif
1) Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe
biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan
insisi pemmbedahan.
2) Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik
atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil
mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa
srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika
massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung
darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan.
3) Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy
mammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi
tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien
karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya
tidak mahal.
4) Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
5) Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan
pemeriksaan histologik secara frozen section.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Cemas berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan,
status sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian,
pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan.
b. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi sistem syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek
samping terapi kanker.
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif.
d. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hipermetabolik (iritasi lambung, anoreksia)
e. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi/kelelahan

Anda mungkin juga menyukai