Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A DENGAN MASALAH


DIARE”

Oleh :

ELVA FITRIANI
2030282034

Dosen Pembimbing

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS
KELUARGA

Nama Mahasiswa : ELVA FITRIANI


NIM : 2030282034
Tempat Praktek : Ruang Kebidanan

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A
Umur : 4 tahun 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : suku KOTO/ minang
Bahasa : Minang, Indonesia
Pendidikan : TK
Pekerjaan :-
Alamat : Aur kuning
Nama ayah : Faisal Almi
Nama ibu : Rahmadani Fitri
Pendidikan ayah : SD
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pendidikan ibu : SMA
Pekerjaaan ibu : Ibu Rumah Tangga

B. KELUHAN UTAMA :
Ibu pasien mengatakan bahwa anak dibawa ke RS pada tanggal 26-10-
2021 pukul 10.00 WIB dengan keluhan BAB encer sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi 5x sehari dan mengalami demam, ibu klien mengatakan anak rewel dan
menangis, tidak nafsu makan, tidak mau makan hanya minum air saja.
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :
Klien tampak lemah dan lesu, klien tampak rewel, anak tidak nafsu makan.
Ibu klien mengatakan BAB encer sudah 3 hari. Klien mengalami mual, pasien
batuk.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Ibu pasien mengatakan kalau anak belum pernah dirawat dan menderita
penyakit diare. Ibu mengatakan An.A tidak pernah mengalami jatuh atau
kecelakaan. Ibu megatakan An.A tidak pernah di lakukan tindakan operasi. Ibu
megatakan An.A tidak mempunyai riwayat alergi.

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan.
Genogram:

Keterangan:
: Laki-laki Meninggal : Laki-laki

: Perempuan Meninggal : Perempuan


: tinggal serumah : Klien

Ibu pasien mengatakan anak pertama dari 4 bersaudara, orangtua suami


dan beliau masih hidup. Ayah pasien mengatakan anak pertama dari 3 saudara.
Pasieng merupakan anak terakhir dari 2 saudara.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga An.A tidak ada yang mengalami penyakit yang menular atau
keturunan seperti TB dan Hipertensi.

G. POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN


Persepsi terhadap penyakit:
Ibu.R mengatakan baru mengetahui penyakit anaknya dari rumah sakit tempat
An. A berobat.

H. PENGGUNAAN
Ibu R mengatakan An. A tidak diberikan obat-obat warung ketika sakit. Ibu R
mengatakan An. A tidak punya alergi. Ibu R mengatakan anak hanya
diberikan minyak kayu putih saat anak mengalami mencret karena orangtua
hanya berpikir anak masuk angin.

I. RIWAYAT SOSIAL
1. Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik yaitu anak dapat
berinteraksi dengan ayah dan ibunya sebaliknya juga dengan keluarga -
keluarga yang lain
2. Hubungan dengan teman sebaya
Ibu klien mengatakan hubungan klien dengan teman sebayanya sangat
baik, tetapi anak klian jarang beraktifitas di luar rumah.
3. Lingkungan rumah
Orang tua klien tinggal di rumah sendiri, orang tua klien juga mengatakan
lingkungan sekitar rumah padat dengan lingkungan yang bersih.

J. POLA NUTRISI/ METABOLISME


Dirumah : selera makan anak baik, makan nasi 3× sehari dengan 1 porsi
dihabiskan.
Dirumah sakit : selera makan tidak ada / menurun, klien tidak mau makan
K. POLA ELIMINASI
 BAK
Orangtua anak mengatakan bahwa anaknya BAK 3x perhari, warna
kekuningan, bau khas dan tidak nyeri
 BAB
- Sebelum sakit Orang tua anak mengatakan bahwa biasanya frekuensi
BAB 1-2x/hari warna kuning, bau khas dan konsistensi lembek.
- Pada saat sakit anaknya BAB ±5x perhari warna kuning, bau khas dan
konsistensi cair.

L. POLA AKTIVITAS/OLAHRAGA
Orangtua anak mengatakan bahwa anaknya sudah berkembang sesuai dengan
usianya saat ini dan aktivitas anak sehari-hari hanya bermain.

M. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Orangtua anak mengatakan anaknya tidur siang ±4 jam (12.00 – 16.00 WIB)
dan tidur malam ± 10 jam (21.00 – 07.00 WIB).  Semenjak sakit pola
tidur/istirahat tidak teratur dan sering terbangun saat malam hari.

N. POLA KOGNITIF-PERSEPSI
Kesadaran klien CM ( sadar penuh), klien belum bisa berbicara lancar tetapi
pasien sudah bisa berjalan.

O. POLA PERAN HUBUNGAN


Ibu. R mengatakan anaknya bermain dan berteman baik dengan anak-anak
seusianya.

P. POLA KOPING – TOLERANSI STRES


Klien tampak rewel, klien dapat tenang ketika bersama ibunya.
Q. POLA KEYAKINAN NILAI
Ny. R mengatakan bahwa keluarganya beragama islama dan secara otomatis
anak juga beragama islam.

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB : 13,2
Leokosit : 9200
Trombosit : 391.000

S. THERAPHY
Infus RL 12tts/i
Inj Amoxcilin 3x150 mg ( 1,5 cc )
Inj Cloranfenicol 4x250 mg ( 2,5 cc )

T. PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital TD : -
Nadi: 98x/i
RR : 30x/i
Suhu: 37,5 ˚C
Kepala
Inspeksi : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih
Palpasi : Tidak ada teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Simetris, ukuran pupil normal, tidak ada edema, konjuctiva
anemis, sclera pucat, palpebra tidak edema, tidak ada
bekas luka, penglihatan pasien baik, tidak menggunakan
kaca mata, tidak ada bekas operasi mata
Palpasi : Tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri
Hidung
Inspeksi : Bersih, tidak ada secret, lubang hidung simetris, tidak ada
alergi, tidak ada perdarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : Bibir tampak pucat dan kering, ada karies, tidak ada
kesulitan berbicara
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Telinga
Inspeksi : Simetris kiri kanan, bersih
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
Palpasi : Tidak teraba ada benjolan
Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernapasan 30 x/menit
Palpasi : Simetris kiri kanan, Tidak teraba pembengkakan
Jantung
Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara jantung lup dup, tidak ada suara tambahan, iramanya
normal
Pulmonal
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernapasan 30 x/menit
Palpasi : Simetris kiri kanan, Tidak teraba pembengkakan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskulasi : Irama teratur, jenis vesikuler tidak ada suara tambahan
Payudara
Inspeksi : Tidak ada benjolan, simetris kiri kanan
Palpasi : Tidak ada teraba pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, simetris, tidak ada kelainan, tidak ada
colostomy, tidak ada terpasang drain
Auskultasi : hiperaktif
Palpasi : hepar dan ginjal tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani

Punggung
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada benjolan, tidak ada bekas insisi
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan

Genitalia
Inspeksi : Tidak dilakukan karena klien mengatakan itu privasi klien
Palpasi : Tidak dilakukan karena klien mengatakan itu privasi klien
Ekstremitas Tidak adanya bengkak pada kaki. Tidak ada nyeri pada
kaki
Kulit Kulit pasien terlihat kering tidak ada kemerahan, warna
kulit sawo matang, turgor kulit menurun

Perkembangan
- Motorik Anak A sudah mampu bermain sendiri seperti bermain
halus masak-masak dan boneka, serta anak bisa meletakkan
cangkir dan mengambil barang misal remote Tv ketika
disuruh
- Motorik Anak A sudah bisa duduk dan berjalan serta berbicara
kasar seperti ibu, ayah
Neurologis
- Reflek Moro Tidak dilakukan
- Reflek rooting Tidak dilakukan
- Reflek Tidak dilakukan
graph/plantar
- Reflek sucking Tidak dilakukan
- Reflek tonic Tidak dilakukan
neck
- Reflek Tidak dilakukan
swallowing
- Reflek Positif/kuat
babynsky

U. RESUME PENGKAJIAN :
Ibu pasien mengatakan bahwa anak dibawa ke RS pada tanggal 26-10-
2021 pukul 10.00 WIB dengan keluhan BAB encer sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi 5x sehari dan mengalami demam, ibu klien mengatakan anak rewel dan
menangis, tidak nafsu makan, tidak mau makan hanya minum air saja. Tindakan
yang di berikan terapi cairanj Infus RL 12tts/i, Inj Amoxcilin 3x150 mg ( 1,5 cc ),
Inj Cloranfenicol 4x250 mg ( 2,5 cc )

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi

1. DS : Diare Bakteri pada air

1. Ibu klien mengatakan


anaknya BAB sejak 2 hari
yang lalu
2. Ibu klien mengatakan BAB
cair sudah 3 hari
3. Ibu klien mengatakan anak
mengalami demam
DO :
1. Anak tampak lemah dan
lesu
2. Tanda-tanda vital : Suhu:
37,5˚C
3. klien tampak rewel
4. BAB 5x sehari
5. Bising usus hiperaktif
2. DS:. Hipovolemia Kehilangan cairan
1. Ibu mengatakan anak
secara aktif
lemah dan rewel
2. Ibu klien mengatakan
anaknya BAB sejak 2 hari
yang lalu
3. Ibu klien mengatakan BAB
cair sudah 3 hari

DO:
1. Turgor kulit menurun
2. Bibir tampak pucat dan
kering
3. Klien tampak lemah dan
lesu
3. DS : Defisit nutrisi Kurangnya
Asupan Makanan
1. ibu klien mengatakan anak
tidak ada nafsu makan
2. ibu klien mengatakan anak
tidak mau makan dan
hanya minum air
3. Ibu klien mengatakan
anaknya mual.

DO :

1. anak tidak nafsu makan


2. Konjuctiva anemis
3. Sclera pucat
4. Bibir tampak pucat dan
kering
5. Kulit pasien terlihat kering

PRIORITAS DIGNOSIS KEPERAWATAN

1. D.0020 Diare berhubungan dengan bakteri air ditandai dengan Anak


tampak lemah dan lesu, Tanda-tanda vital : Suhu: 37,5˚C, klien tampak
rewel, BAB 5x sehari cair dan Bising usus hiperaktif
2. D.0023 Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan cairan secara aktif
ditandai dengan Turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, klien
tampak lemah, Suhu: 37,5˚C
3. D.0019 Defisit Nutrisi berhubungan dengan Kurangnya Asupan Makanan
dibuktikan dengan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang
ideal, nafsu makan menurun, membrane mukosa pucat
INTERVENSI KEPERAWATAN

Luaran Keperawatan
Diagnosis
No (Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Hasil)

1. Diare Eliminasi Fekal Manajemen Diare


Setelah dilakukan Tindakan
intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam, 1. Identifikasi penyebab diare (mis, inflamasi gastrointestinal, iritasi
diharapkan eliminasi fekal pastrointestinal, proses infeksi, malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat-obatan,
membaik dengan kriteria pemberian boto susu)
hasil : 2. Identifikasi riwayat pemberian makanan
1. Control pengeluaran 3. Identifikasi gejala invaginasi (mis.tangisan keras, kepucatan pada bayi)
feses meningkat 4. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
2. Konsistensi feses 5. Monitor tanda dan gejala hypovelemia (mis.takikardi, nadi teraba lemah,
membaik tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT ,elambat,
3. Peristaltic usus BB menurun)
membaik 6. Monitor jumlah pengeluaran diare
7. Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral (mis.larutan garam gula, oralit,pedialyte,renalyte)
2. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
2. Anjurkan menghindari maknaan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa
3. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.loperamide, difenoksilat
2. Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis.papaverin, ekstak
belladonna, mebeverine)
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis.atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)

2. Hipovolemia Status Cairan Manajemen Hipovolemia

Setelah dilakukan Tindakan:


intervensi keperawatan Observasi
selama 3 x 24 jam, 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi
diharapkan status cairan teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
membaik dengan kriteria menurun, membran mukosa, kering, volume urin menurun, hematokrit
hasil : meningkat, haus, lemah)
1. Kekuatan nadi 2. Monitor intake dan output cairan
meningkat Terapeutik:
2. Turgor kulit 1. Hitung kebutuhan cairan
meningkat 2. Berikan posisi modified trendelenburg
3. Membrane 3. Berikan asupan cairan oral
mukosa membaik Edukasi:
1. Anjurkanmemperbanyak asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberiancairan IV isotons (mis. Nacl, RL)
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah
3. Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi

Setelah dilakukan Tindakan:


intervensi keperawatan Observasi :
selama 1 x 24 jam, maka 1. Identifikasi status nutrisi
status nutrisi membaik 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
dengan kriteria hasil : 3. Indentifikasi makanan yang disukai
1. Porsi makanan 4. Monitor asupaan makanan
yang dihabiskan 5. Monitor berat badan
meningkat
2. Rambut rontok Terapeutik:
menurun 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
3. Berat badan 2. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
membaik 3. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
4. Nafsu makan Edukasi:
membaik 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menenutkan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA TANGGAL 27-10-2021

No
Diagnosis
Tanggal/jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Diare 27-10-2021 1. Mengidentifikasi penyebab diare 27-10- S :
15.00-16.00 (mis, inflamasi gastrointestinal, iritasi 2021  Ibu klien mengatakan anak masih
WIB pastrointestinal, proses infeksi, 16.00 mencret tetapi tidak terlalu encer
malabsorpsi,ansietas, stress,efek obat- WIB seperti sebelumnya
obatan, pemberian botol susu)
2. Mengidentifikasi riwayat pemberian O:
makanan  Feses sudah berserat
3. Mengidentifikasi gejala invaginasi  Klien tampak lemah
(mis.tangisan keras, kepucatan pada
anak) A:
4. Memonitor warna, volume, frekuensi  Eliminasi fekal cukup membaik
dan konsistensi tinja P :
5. Memonitor tanda dan gejala Intervensi dilanjutkan
hypovelemia (mis.takikardi, nadi  Memonitor tanda dan gejala
teraba lemah, tekanan darah turun, hypovelemia (mis.takikardi, nadi
turgor kulit turun, mukosa mulut teraba lemah, tekanan darah
kering, CRT ,elambat, BB menurun) turun, turgor kulit turun, mukosa
6. Memonitor jumlah pengeluaran diare mulut kering, CRT,terlambat,
7. Memonitor keamanan penyiapan BB menurun)
makanan  Memonitor jumlah pengeluaran
8. menganjurkan makanan porsi kecil diare
dan sering secara bertahap
 Memonitor keamanan penyiapan
9. menganjurkan menghindari maknaan makanan
pembentuk gas, pedas dan  menganjurkan makanan porsi
mengandung laktosa kecil dan sering secara bertahap
10. menganjurkan melanjutkan  menganjurkan melanjutkan
pemberian air minum yang banyak pemberian air minum yang
11. berkolaborasi pemberian obat banyak
pengeras feses
12. Memberikan edukasi tentang diare
2. Hipovolemia 27-10-2021 1. Melakukan pemeriksaan tanda dan 27-10- S :
16.30-17.00 gejala hypovolemia (mis. frekuensi 2021  ibu klien mengatakan anak masih
WIB nadi meningkat, nadi teraba lemah, 17.00 rewel
tekanan darah menurun, tekanan nadi WIB  ibu klien mengatakan membrane
menyempit, turgor kulit menurun, mukosa anak masih kering
membran mukosa, kering, volume  ibu klien mengatakan anak mau
urin menurun, hematokrit meningkat, minum tetapi sekitar 1-2 sendok
haus, lemah) teh
2. Memonitor intake dan output cairan O:
3. Memberikan posisi modified  membrane mukosa kering
trendelenburg  anak terlihat lesu
4. menganjurkanmemperbanyak asupan  nadi : 125 x/menit
cairan oral A:
 Status cairan sedang

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Melakukan pemeriksaan tanda
dan gejala hypovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa,
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus,
lemah)
2. Memonitor intake dan output
cairan
3. Memberikan posisi modified
trendelenburg
4. menganjurkanmemperbanyak
asupan cairan oral
3. Defisit Nutrisi 27-10-2021 1. Mengidentifikasi status nutrisi 27-10- S:
17.00-17.30 2. Mengidentifikasi alergi dan 2021  Ibu klien mengatakan anka hanya
WIB intoleransi makanan 18.00 mau minum air saja
3. Mengindentifikasi makanan yang WIB  Ibu klien mengatakan tidak ada
disukai alergi dan minum baru sedikit-
4. Memonitor asupaan makanan sedikit tapi sering
5. Memonitor berat badan O:
6. mensajikan makanan secara menarik  Konjuctiva anemis
dan suhu yang sesuai  Hanya minum air
7. Memberikan makanan tinggi kalori  BB 19 Kg
dan tinggi protein A:
 Status nutrisi sedikit membaik

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengindentifikasi makanan yang
disukai
3. Memonitor asupaan makanan
4. Memonitor berat badan
5. mensajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA TANGGAL 28-10-2021

No
Diagnosis
Tanggal/jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Diare 28-10-2021 1. Memonitor tanda dan gejala 28-10- S :
09.00-10.00 hypovelemia (mis.takikardi, nadi 2021  Ibu klien mengatakan anaknya
WIB teraba lemah, tekanan darah turun, 11.00 BAB 2xsehari selama di RS
turgor kulit turun, mukosa mulut WIB  Ibu mengatakan BAB sudah
kering, CRT ,elambat, BB menurun) tidak cair lagi.
2. Memonitor keamanan penyiapan
makanan O:
3. menganjurkan makanan porsi kecil  Feses sudah berserat
dan sering secara bertahap  Klien tampak sedikit lesu
4. menganjurkan menghindari maknaan
pembentuk gas, pedas dan A:
mengandung laktosa  Eliminasi fekal cukup membaik
5. menganjurkan melanjutkan P :
pemberian air minum yang banyak Intervensi dilanjutkan
6. berkolaborasi pemberian obat  Memonitor tanda dan gejala
pengeras feses hypovelemia (mis.takikardi, nadi
7. Memberikan edukasi tentang diare teraba lemah, tekanan darah
turun, turgor kulit turun, mukosa
mulut kering, CRT,terlambat,
BB menurun)
 Memonitor keamanan penyiapan
makanan
 menganjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara bertahap
 menganjurkan melanjutkan
pemberian air minum yang
banyak
2. Hipovolemia 28-10-2021 1. Melakukan pemeriksaan tanda dan 28-10- S :
10.00-11.00 gejala hypovolemia (mis. frekuensi 2021  ibu klien mengatakan anak masih
nadi meningkat, nadi teraba lemah, 12.00 sedikit rewel
tekanan darah menurun, tekanan nadi WIB  ibu klien mengatakan membrane
menyempit, turgor kulit menurun, mukosa anak masih terlihat
membran mukosa, kering, volume kering
urin menurun, hematokrit meningkat,  ibu klien mengatakan anak mau
haus, lemah) minum tetapi sedikit
2. Memonitor intake dan output cairan O:
3. Memberikan posisi modified  membrane masih terlihat mukosa
trendelenburg kering
4. menganjurkanmemperbanyak asupan  anak terlihat lesu
cairan oral  nadi : 125 x/menit
A:
 Status cairan sedang

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Melakukan pemeriksaan tanda
dan gejala hypovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa,
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus,
lemah)
2. Memonitor intake dan output
cairan
3. Memberikan posisi modified
trendelenburg
4. menganjurkanmemperbanyak
asupan cairan oral
3. Defisit Nutrisi 28-10-2021 1. Mengidentifikasi status nutrisi 28-10- S:
12.00-13.00 2. Mengidentifikasi alergi dan 2021  Ibu klien mengatakan anka hanya
WIB intoleransi makanan 13.30 mau minum air saja
3. Mengindentifikasi makanan yang WIB  Ibu klien mengatakan tidak ada
disukai alergi dan minum baru sedikit-
4. Memonitor asupaan makanan sedikit tapi sering
5. Memonitor berat badan O:
6. mensajikan makanan secara menarik  Konjuctiva anemis
dan suhu yang sesuai  Hanya minum air
7. Memberikan makanan tinggi kalori  BB 11 kg
dan tinggi protein A:
 Status nutrisi sedikit membaik

P :
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengindentifikasi makanan yang
disukai
3. Memonitor asupaan makanan
4. Memonitor berat badan
5. mensajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
6. Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein

Anda mungkin juga menyukai