Anda di halaman 1dari 22

Unit Operasi

Absorbsi - Stripping
Kelompok 5
Nama Anggota :

• Adinda Yufriza (191910401028)


• Afrila Tutut D. (191910401032)
• Riatus Sholehah (191910401035)
• Putri Vindianalasari (191910401039)
01
Prinsip Kerja Absorbsi-Stripping
Prinsip Kerja Absorbsi
Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda
fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen
kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir
pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas,
destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan ke
bawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua
fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa
difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air
sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi
ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas
yang dimasukkan tadi.
Prinsip Kerja Stripper
Prinsip Kerja Kolom Stripper yakni air limbah (nilai COD sekitar 40.000
ppm) dari tangki penampung, dipompa ke bagian atas kolom melalui
pipa distribusi, supaya air dapat disebar merata diatas permukaan
packing. Dari bagian bawah kolom, udara masuk kemudian bergerak ke
atas menebus tumpukan packing. Di dalam packing terjadi kontak antara
fasa gas & fasa cair akibat tubrukan antara aliran udara yg ke atas dgn
aliran limbah yg ke bawah. Selama kontak fasa gas & air, terjadi
difusi/perpindahan bahan organik limbah dari aliran air ke aliran udara.
Aliran air keluar dari bagian bawah kolom sudah berkurang kandungan
bahan organiknya [nilai COD sekitar 6500 ppm]. Aliran udara keluar dari
bagian atas bersama dengan bahan bahan organik [bahan limbah yang
mudah menguap]. Campuran udara & uap limbah ini dapat terbakar
menghasilkan energy panas yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut
didalam suatu Incinerator.
Absorbsi Stripping
02
Perpindahan Panas yang Terjadi
Perpindahan Panas Perpindahan Panas
Siklus Stripping Siklus Absorbsi
Pada proses stripping, konveksi terjadi Siklus absorpsi adalah
di kolom stripper. Lebih tepatnya di termodinamika yang dapat
packed material. Liquid yang masuk digunakan sebagai siklus refrigerasi
dipanaskan pada suhu tertentu lalu dan pengkondisian udara yang
teruapkan melalui puncak stripper. digerakkan oleh energi dalam
Sehingga liquid yang ada di dasar bentuk panas. Siklus absorpsi yang
stripper merupakan liquid yang sering dijumpai sering digunakan
diharapkan. untuk teknik pendingin tapi bisa juga
digunakan untuk pengkondisian
udara. Perpindahan panas yang
terjadi pada siklus absorpsi ada 2
yaitu konduksi (hantaran) dan
konveksi (aliran).
Siklus Absorbsi

Perpindahan Panas Konduksi


Perpindahan kalor secara konduksi Pada alat penukar kalo
adalah proses perpindahan kalor dimana perpindahan konduksi terjadi pada
kalor mengalir dari daerah yang bersuhu bagian tabung/pipa, tahanan
tinggi ke daerah yang bersuhu rendah termal yang terjadi pada
tabung/pipa adalah seperti gambar
dalam suatu medium (padat, cair, gas)
berikut.
atau medium-medium yang berlainan
yang bersinggungan secara langsung.
Laju perpindahan panas konduksi
melalui suatu lapisan material dengan
ketebalan tetap adalah berbanding lurus
dengan luas permukaan tegak lurus arah
perpindahan panas dan berbanding
terbalik dengan ketebalan lapisan.
Mode perambatan panas pada dinding tube
Siklus Absorbsi

Perpindahan Panas Konveksi


Bila ada fluida yang bergerak terhadap suatu permukaan, dan kedua
suhunya tidak sama, maka akan terjadi mekanisme perpindahan panas
secara konveksi. Semakin cepat gerakan fluida tersebut, maka semakin
besar laju perpindahan panas konveksinya. Bila fluida tidak bergerak,
maka mekanisme perpindahan panas akan menjadi mekanisme
perpindahan konduksi kembali.
03
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perpindahan Panas
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perpindahan
Panas pada Absorpsi
• Jenis Absorbat, ditinjau dari : • Sifat Absorben, ditinjau dari :
a. Ukuran molekul absorbat a. Kemurnian absorben
Rongga tempat terjadinya absorpsi yang Absorben yang lebih murni memiliki daya absorpsi
dicapai melalui ukuran yang sesuai, yang lebih baik
b. Luas permukaan absorben
sehingga molekul-molekul yang bisa
Semakin luas permukaan absorben maka jumlah
diadsorbsi adalah molekul-molekul yang absorbat yang terserap akan lebih banyak
berdiameter sama atau lebih kecil dari • Suhu/Temperatur
diameter pori absorben Absorpsi merupakan proses eksotermis sehingga
b. Polaritas molekul absorbat jumlah absorbat akan bertambah dengan
Apabila molekul sama, molekul-molekul berkurangnya temperature absorbat
polar lebih kuat diabsorpsi dari pada • Tekanan
Untuk absorpsi fisika, kenaikan tekanan absorbat
molekul-molekul yang kurang polar,
mengakibatkan kenaikan jumlah zat yang
sehingga molekul-molekul yang lebih polar terabsorpsi. Sebaliknya pada proses absorpsi
bisa menggantikan molekul-molekul yang kimia, jumlah yang diabsorpsi berkurang dengan
kurang polar yang telah diserap naiknya temperatur absorbat
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perpindahan Panas pada Stripping

Si = Ki V / L

Dimana :
K : Rasio Kesetimbangan uap / cair
V : Laju aliran uap yang memasuki kolom
L : Laju aliran cairan yang memasuki kolom Temperatur dan Tekanan
Proses Pengolahan Kembali Pelarut dalam
Proses Kolom Absorber
1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan alat alami
dari pelarut yang digunakan
2. Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut), Volalitas
pelarut, dan aspek kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,
toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya akan diperhitungkan ketika
memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses yang akan
dilakukan.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak
muncul pada aliran gas, proses untuk meregenerasinya cukup
sederhana yakni dengan memanaskannya.
Contoh Pertama
Cairan absorber yang akan didaur
ulang masuk ke dalam kolom
pengolahan dari bagian atasnya
dan akan dicampur/dikontakan
dengan stripping vapor. Gas ini
bisa uap atau gas mulia, dengan
kondisi termodinamika yang telah
disesuaikan dengan pelarut yang
terpolusi. Absorber yang bersih
lalu digunakan kembali di
absorpsi kolom.
Contoh Kedua
Absorber yang akan didaur ulang
masuk ke kolom pemanasan
stripping column. Uap pada
stripping dibuat dari cairan
pelarut itu sendiri. Bagian yang
telah didaur ulang lalu digunakan
lagi untuk menjadi absorber.
Contoh Ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat
digunakan untuk mendaur ulang.
Absorber yang terpolusi
dilewatkan kedalam destilasi
kolom. Dibawahnya, pelarut
dikumpulkan dan dikirim kembali
ke absorber
04
Material yang Digunakan
dalam Unit
Material yang Digunakan dalam Unit Absorbsi-
Stripping
• Tabung utama pada unit operasi absorber-
stripping menggunakan baja karbon. Baja
karbon dipilih karena tahan terhadap suhu
tinggi dan tekanan
• Material yang digunakan pada tray absorbsi
menggunakan 304,31 atau 410 SS
• Pada bagian packed tower menggunakan
material bahan plastic atau keramik
• Melakukan perawatan secaran rutin
Cara Untuk • Menggunakan bahan baku yang tahan
terhadap suhu tinggi untuk material
Mengurangi pembuatan alat
• Tidak menggunakan absorber-stripper
Kebocoran Panas untuk gas bertekanan tinggi
“Ketika muda, kita habisi dengan bermalas-malasan,
maka tua juga akan malas-malasan lalu tak terasa besok
mati, namun kalau kita banyak belajar dan banyak
analisis maka saat dia tua, dia menang.”

—Bj. Habibie
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai