Anda di halaman 1dari 125

OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG

PROSES PENGADUAN, KEGIATAN DAN JADWAL


KEGIATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

Oleh :
NAMA PESERTA : INDAH ALFIANI
NDH : 20
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN


KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V Tahun 2A19:

Nama : Indah Alfiani


NDH :20
NIP : 19940905 201903 2023
Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
Unit Keda : Puskesmas Bontang Selatan II
Instansi : Pemerintah Kota Bontang
Judul Rancangan Aktualisasi : Optimalisasi Penyebaran Informasi Tentang

Proses Pengaduan, Kegiatan Dan Jadwal


Kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II

Dinyakkan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Ifusil Aktualisasi pada hari
selasa, tanggal29 oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

w
Coach, Mentor,

Daniel Mutattaq in.SP.MP


NIP. 19821 124 200903 1 006 rc20 2A0312 2 0A6
LAN RI
iltxrm&{ArnxA6tnt

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

Yang berandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta


Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V :

Nama Indah Alfiani


NDH 20
NIP 19940905 201903 2023
Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
Unit Kerja Puskesmas Bontang Selatan II
Instansi : Pemerintatr Kota Bontang
Judul Rancangan Aktualisasi Optimalisasi Penyebaran Informasi Tentang
Proses Pengaduan, Kegiatan Dan Jadwal
Kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Selasa,


tanggal 29 Oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Coach,

oi.*o{*o Daniel Mutattao in.SPMP


NrP. 19710303 199603001 NIP. 19821r24 200903 1 006

m
LEMBAR KONSULTASI COACH
IANRI
ililnrfinsil$tlu6rff PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

Nama Indah Alfiani


NDII 20
JABATAN Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
INSTANSI Puskesmas Bontang Selatan II

No. Hari / Tanggal Tanda


Uraian Konsultasi Media
Tanpan

Senin,02 Konsultasi mengenai rsu-isu


I Tatap Muka
Se,ptember 2019 yang ada di tempat ke{a

Selasa 03 Menentukan isu yang akan di


7 Tatap Muka
September 2019 angkat

-1
Rabu,04
September 2019
Menentukan j enis kegiatan Tatap Muka q*
Kamis,05 Membahas jenis kegiatan dan
4 Tatap Muka
September 2019 tahapau kegiatan
CI..&

5
Sabtu, 07
Septernber 2019
Konsultasi rancangan aktualisasi
bab I,II,[I dao fV Tatap Muka q,h
6

7
Minggq 08
September 2019

Minggra 20
Konsultasi rancangan aktuali sasi
Bab I,II,III dan IV

Konsultasi Monitoring Kegi atan


Via email

Via Wa
w
Oktober 2019
q/u
8 Kamis, 24 Oktober Konsultasi Evaluasi Kegiatan ViaWa
2019

0A.
tv
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

IAN RI
*artm&r^rn xa6tH

Nama : INI}AH ALFIANI


NDH 220
JABATAI\ : PENYULUH KESEHATAI\{ MASYARAKAT AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : PUSKESMAS BONTANG SELATAN II
Tanda
No. Ilari / Tanggal Uraian Konsultasi Media
Tangan
Konsultasi mengenai
I Kamis,29 Agustus 2019
fr
Isu yang akan di Via Wa
ambil
Konsultasi kegiatan
2 Senin,2 September2019 Via Wa
aktualisasi P
Menyampaikan ide
J Selasa, 3 Septemer 2019 tentang kegiatan
aktualisasi
Via Wa
,f,
4 Senin, 9 September 2019 Menyampaikan hasil Via Wa
akhir rencana

5 Senin, 16 September 2019


rancangan akfualisai
Konsep pelaksanaan Tatap
P
kegiatan ( Secangkir Muka
A
fi
Emas Bs-2, Ketan
dan sarabba, Gammik
I
Pedas, Jarik PKM
BS-2)

6 Selasa,l7 September 20 19 Konsep pelaksanaan Tatap


kegiatan ( Si-Gaul) Muka ,lr'
7 Minggu, 22 September Isi dan format Jarik Via Wa
2AD PKM BS.2
lr{,

f
8 Kamis, 26 September Konsultasi Tatap
241,9 pelaksanaan Si-Gaul Muka
di sekolah
9 Kamis,24 Oktober 2019 Konsultasi isi dan Tatap
hasil aktualisasi Muka /r'"
10 Sabtu, 26 Oktober 2019 Konsultasi isi dan Tatap

' lo'
hasil aktualisasi Muka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat
dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini
tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan V Tahun 2019 Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan di Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara di Samarinda.
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga
Administrasi Negara Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Pemerintah Kota Bontang
3. Bapak Daniel Muttaqin SP,MP dan Bapak Rokip Purnomo, SE selaku coach
dan penguji atas semua inspirasi, dorongan, masukan serta bimbingan yang
diberikan dalam membuat laporan kegiatan aktualisasi ini.
4. Ibu dr. Fitriawaty Jusuf selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi sampai
dengan kegiatan tersebut terealisasikan.
5. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan
terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi
6. Seluruh Panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS
7. Seluruh Pengawai dan Staff di Puskesmas Bontang Selatan II
8. Guru-guru SMA/MA di Wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II
9. Keluarga Besar Peserta Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V
Tahun 2019
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai
pihak agar Laporan Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bontang, 27 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR KONSULTASI COACH ................................................................... iv
LEMBAR KONSULTASI MENTOR ................................................................ v
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
LAMPIRAN .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................ 4
1.3. Manfaat .............................................................................................. 4
1.4. Ruang Lingkup .................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1. Profil Puskesmas Bontang Selatan II ................................................. 6
2.2. Tugas dan Fungsi ............................................................................... 8
2.3. Upaya Kesehatan Puskesmas Bontang Selatan II .............................. 9
2.4. Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II .................... 10
2.5. Struktur Puskesmas Bontang Selatan II ............................................. 12
2.5. Sarasan Kinerja Pegawai .................................................................... 13
BAB III LANDASAN TEORI
3.1.Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ............................................ 15
3.2.Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ............................................ 20
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
4.1.Identifikasi Isu ...................................................................................... 25
4.2.Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 33
BAB V HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
5.1 Kegiatan 1 Secangkir Emas BS-2 .......................................................... 51
5.2 Kegiatan 2 Si- Gaul ............................................................................... 62
5.3 Kegiatan 3 Ketan dan Sarabba............................................................... 71
5.4 Kegiatan 4 Gammik Pedas .................................................................... 79
5.5 Kegiatan 5 Jarik PKM BS-2 .................................................................. 86
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 94
6.2 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi..................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identifikasi Isu........................................................................................ 27


Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis .............................................................................. 31
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan ........................................................... 32
Tabel 4.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 35
Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 49
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II ............ 6
Gambar 2.2. Gambar Struktur Puskesmas Bontang Selatan II ............................. 12
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Kegiatan Atualisasi Pertama ............................................................... 77


Lampiran 2 Kegiatan Aktualisasi Kedua ............................................................... 79
Lampiran 3 Kegiatan Aktualisasi Ketiga ............................................................... 80
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang ASN No.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara


(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran
utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa. Aparatur Sipil Negara akan berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus
memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai-nilai dasar dan kode
etik ASN.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai profesi yang memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan
kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen Aparatur
Sipil Negara. Namun kenyataannya Pelayanan publik ASN masih dirasa kurang
memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dengan
banyaknya keluhan dan ketidakpuasan pada survey pelayanan publik, terutama
masalah prosedur, pengaduan dan waktu. Fakta lain menyebutkan bahwa sebagian
besar ASN masih kurang profesional. Sehingga, masyarakat menganggap ASN
sebagai pekerja yang paling tidak disiplin bila dibandingkan profesi lainnya. Citra
buruk negatif ASN itu seolah mengakar kuat dan menjadi turun menurun.
Akibatnya, sistem pemerintahan pun terganggu. Untuk masalah ini pemerintah
telah membuat berbagai peraturan salah satunya adalah undang-undang pelayanan
publik dan undang-undang keterbukaan informasi publik. Berbagai perbaikan
pemerintah dalam pembangunan sistem pelayanan publik tentunya akan berhasil
jika dilakukan oleh pegawai ASN yang berkarakter baik dalam menjalankannya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki karakter dan citra pemerintahan,
khususnya ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja
ASN. Usaha perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap

1
diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat prajabatan pola baru telah berganti
nama menjadi Pelatihan Dasar (Latsar), sekarang ini telah memadukan antara
tahap internalisasi dan habituasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman
wawasan kebangsaan, kesiapsiagaan bela negara, peran dan fungsi ASN, serta
nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta
anti korupsi. Sedangkan, tahap habituasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-
nilai dasar tersebut di tempat tugas dengan tujuan penerapan nilai-nilai yang
didapatkan dalam tahap internalisasi akan menjadi sebuah kebiasaan yang
membentuk karakter baik dari para ASN.
Penyuluh kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu unsur ASN
sangat perlu untuk bersikap profesional dan berintegritas. Sebagai pusat kesehatan
masyarakat yang berada di garda terdepan upaya promotif dan preventif
puskesmas, penyuluh kesehatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan
prima. Penyuluh kesehatan memberikan sumbangan yang berarti untuk
mengurangi ketimpangan dalam kesehatan, menjamin hak-hak dasar manusia, dan
membangun modal sosial. Kegiatan penyuluh kesehatan masyarakat dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah
melalui instansi ataupun pejabat yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Hal ini
sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020, yaitu pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok dalam pembangunn nasional.
Untuk itu, melalui pelatihan dasar, diharapkan penyuluh kesehatan
masyarakat, yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima,
sebagai wujud aktualisasi dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Puskesmas Bontang Selatan II adalah unit pelayanan kesehatan yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
berbas pantai dan berbas tengah, merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat. Puskesmas Bontang Selatan II berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

2
bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan
demikian Puskesmas Bontang Selatan II juga berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas Bontang
Selatan II merupakan pelayanan publik dan memiliki sasaran yang banyak
sehingga mengalami banyak kendala karena kurang opimalnya pelayanan yang di
berikan. Isu-isu tersebut tentunya memerlukan perhatian untuk dapat menemukan
solusi yang tepat agar pelayanan dapat ditingkatkan.
Pelayanan yang diberikan akan selalu di evaluasi dengan melalui survei
kepuasaan masyarakat, tujuannya untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana
pelayanan telah mampu memenuhi harapan atau dapat memberikan pelayanan
kepada pelanggan, maka organisasi harus mengetahui tingkat harapan pelanggan
atau suatu atribut tertentu. Harapan pelanggan ini selanjutnya akan dibandingkan
dengan kinerja aktualnya, sehingga dari sini akan diperoleh indeks kepuasan
pelanggan yang mencerminkan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan.
Puskesmas Bontang Selatan II telah menerima penghargaan sebagai Unit Kerja
dengan indeks kepuasaan masyarakat terbaik di Kota Bontang pada tahun 2016.
Dibandingkan dengan tahun 2019 di semester 1 penilaian justru mendapat nilai
yang hampir mendekati kurang baiknya pelayanan.
Berdasarkan hasil perhitungan dari 9 unsur/ pertanyaan yang diajukan kepada
pengguna layanan, maka secara keseluruhan pada Tahun 2019 persepsi
masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Bontang Selatan II, Pada unsur
kesesuaian persyaratan, masih ada 2 responden yang menilai kurang baik, pada
unsur prosedur pelayanan sebanyak 5 responden yang kurang puas (dinilai kurang
baik), kesesuaian pelayanan masih ada 1 orang yang menilai kurang baik, begitu
pun perilaku petugas pelayanan yang 5 orang masih menilai kurang baik. Unsur
kompetensi petugas dinilai kurang baik oleh 13 orang responden. Bahkan untuk
kecepatan layanan, perilaku petugas pelayanan, penanganan pengaduan dan
kualitas sarana prasarana masih ada yang menilai layanan yang diberikan tidak
baik. Sebanyak 32 responden menilai layanan penanganan pengaduan tidak baik,
dan 39 responden menilai kurang baik. Sementara dari kecepatan layanan,

3
5 responden menilai tidak baik (tidak puas) akan unsur layanan ini. Pada sisi
kualitas sarana prasarana sebanyak 4 responden menilai tidak baik, dan 51
responden menilai kurang baik.
Berangkat dari kondisi diatas dapat dikatakan bahwa adanya persepsi
kurang/tidak baik oleh responden pada salah satu unsur layanan, sangat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan nilai kepuasan
masyarakat. Oleh sebab itu, penting bagi penyedia layanan untuk memperhatikan
kualitas setiap unsur agar persepsi masyarakat terhadap layanan yang diberikan
minimal menjadi baik.

1.2 Tujuan
Aktualisasi ini bertujuan untuk membentuk ASN yang profesional yang
karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN khususnya nilai-nilai ANEKA
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Mampu menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam kegiatan
aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi pokok penyuluh sebagai ASN serta
mampu mewujudkan pelayanan publik dibidang kesehatan yang lebih baik untuk
mewujudkan tercapainya tujuan nasional.

1.3 Manfaat Aktualisasi


Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar CPNS adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Sebagai sarana meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan
serta membantu mengoptimalkan kegiatan yang ada di puskesmas
sesuai dengan visi,misi, dan tujuan puskesmas.

4
3. Bagi masyarakat
Sebagai media untuk mendekatkan visi dan misi puskesmas kepada
masyarakat agar masyarakat dapat menjadi penilai dari mutu
pelayanan yang diberikan puskesmas.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi sebagai penerapan ilmu
yang telah didapatkam selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS dengan
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi. Kegiatan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
dilaksanakan di pada tanggal 11 September – 26 Oktober 2019.
Kegiatan didasarkan pada tugas dan fungsi peserta sebagai penyuluh
kesehatan masyarakat ahli pertama di :
Nama : Puskesmas Bontang Selatan II
Provinsi : Kalimantan Timur
Otonomi : Kota Bontang
Kecamatan : Bontang Selatan
Alamat : Jl. Hayam wuruk RT 18 No. 01 kelurahan
Berbas Tengah Kecamatan Bontang Selatan
No Telp / HP : (0548)- 21265
Tahun didirikan : 2012
Tahun beroperasi : 2012
Status tanah : Milik Pemda/yayasan/sewa/kontrak **)
Nama Kepala Puskesmas : dr. Fitriawaty Jusuf
Akreditasi : Paripurna

5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Puskesmas Bontang Selatan II

Puskesmas Bontang Selatan II merupakan satu dari 6 Puskesmas yang ada


di Kota Bontang. Beralamat di Jl. Hayam Wuruk No.01 RT.18 Kelurahan
Berebas Tengah Kecamatan Bontang Selatan. Yaitu pada Titik Koordinat 0,113”
Lintang Selatan dan 1170 47’8” Bujur Timur. Memiliki wilayah kerja terdiri dari
2 kelurahan di Kecamatan Bontang Selatan yaitu Kelurahan Berbas Tengah dan
Kelurahan Berbas Pantai. Luas wilayah kerja Puskesmas meliputi Berbas Tengah
dengan luas wilayah 1,25 km2 dan Kelurahan Berbas Pantai dengan luas wilayah
1,05 km2 .

Gambar 1.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II

6
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II tahun 2018
adalah 26.058 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi adalah Kelurahan Berbas
Tengah sebesar 16.090 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4.666 KK dan terdiri
dari 62 RT sedangkan Kelurahan Berbas Pantai jumlah penduduk sebesar 9.968
jiwa dengan jumlah KK sebanyak 3.173 KK dan terdiri dari 24 RT. Adapun
jumlah penduduk dari tahun 2016 s/d 2018 dilihat pada Grafik dibawah ini:

Grafik 1
Jumlah Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II
Tahun 2018

18000

16000

14000

12000

10000
Berbas Tengah
8000
Berbas Pantai
6000

4000

2000

0
Sumber : Dinas
2016 Kependudukan
2017 dan Catatan Sipil Kota BontangTahun
2018
2017

Di bidang pendidikan, di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II


meliputi 11 PAUD, 7 TK, 10 SD, 3 SMP dan 2 SMA. Berdasarkan data dari
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bontang Pada tahun 2018, menurut
pendidikan akhir adalah belum tamat SD/Sederajat sebanyak 5.103 orang, tamat
SD/sederajat sebanyak 3.901 orang, SLTP/Sederajat 3.749 orang,
SLTA/Sederajat 6.895 orang, Akademi/Diploma III/S.Muda sebanyak 417 orang,
Diploma IV/Strata I sebanyak 331 orang, Strata II/III sebanyak 25 orang.

7
2.2 Tugas dan Fungsi
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES / SK /II/
2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
fungsi Puskesmas adalah :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , Puskesmas mempunyai
fungsi :
Pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu dan anak, KB,
perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan
penyakit, Imunisasi, Pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, Usaha Kesehatan
Sekolah, Olah raga, Pengobatan termasuk Pelayanan darurat karena kecelakaan,
Kesehatan gigi dan mulut, Laboratorium sederhana , Upaya kesehatan kerja serta
usia lanjut, Upaya kesehatan jiwa, mata, khusus lainnya dan pencatatan serta
laporannya.
Pembinaan upaya kesehatan , peran serta masyarakat, koordinasi semua
upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik,
pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu, unit
pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.
Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan kegiatan swadaya
masyarakatn Pengelolaan ketatausahaan ,berikut tugas dan fungsi Puskesmas di
Puskesmas Bontang Selatan II .

8
2.3 Upaya Kesehatan Puskesmas Bontang Selatan II
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat , yang keduanya
jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
2.3.1 Upaya Kesehatan Wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas.
Meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan
kemampuan yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan )
f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

9
h. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta
i. upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga
upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya
wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

2.4 Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II


2.4.1 Visi Puskesmas Bontang Selatan II
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan
pandangan ke depan Puskesmas Bontang Selatan II diarahkan agar dapat
berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan
kesehatan pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas Bontang Selatan II .
Visi Puskesmas Bontang Selatan II adalah “Terwujudnya Masyarakat
Berbas Sehat Mandiri Tahun 2021.
“ yang dimkaksud kemandirian hidup sehat adalah masyarakat yang
hidup di dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup bersih
dan sehat dan meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung
dalam pembangunan kesehatan”

2.4.2 Misi Puskesmas Bontang Selatan II


Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya
misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh
karyawan Puskesmas Bontang Selatan II dan pihak lain yang berkepentingan
dapat mengenal institusi Puskesmas Bontang Selatan II dan mengetahui

10
program – program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan
datang.
Misi Puskesmas Bontang Selatan II tahun 2017 – 2022 adalah
sebagai berikut :

1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.


2.Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat.
3.Meningkatkan, memelihara mutu dan pemerataan pelayanan
kesehatan.
4.Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan.

2.4.3 Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II

Tata nilai adalah prinsip-prinsip tuntunan dan prilaku yang melekat


didalam organisasi dan para pegawainya. Puskesmas Bontang Selatan II
memiliki tata nilai yang di kenal dengan “ JASDPT” yang artinya

 Jujur artinya mampu mengatakan segala sesuatu dengan apa


adanya tidak ditambah dan tidak dikurangi
 Adil artinya mampu bersikap tidak memihak
 Sabar artinya mampu menahan emosi dan keinginan serta
bertahan dalam situasi sulita tanpa mengeluh
 Disiplin artinya perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan pekerjaan tertentu
yang menjadi tanggung jawabnya
 Peduli artinya suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan
terhadap masalah orang lain
 Tanggung Jawab artinya kesadaran manusia akan kewajiban
dan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak
disengaja

11
2.5 Struktur Puskesmas Bontang Selatan II

Kepala Dinas
Kesehatan

Kepala Puskesmas

KaSuBag TU

Perencanaa Data & Informasi Keuangan Umum & Rumah Tangga


Kepegawaian
n

PJ UKM Essensial PJ UKP PJ UKM


Pengembangan

Promkes KIA P2M UGD Poli Umum Farmasi Laboratoriu UKS KGM
1 m

Gizi Kesling Poli Gizi Poli Umum Kes. Lansia Kes. Indera
Perkesmas
2 dan PTM

Poli Gigi Kes. Kerja Keswa


UKS

5 Poli KIA Pengobatan Trad. Kes. Olahraga


Komp.
2.6 Sasaran Kinerja Pegawai

Menurut surat keputusan menteri negara pendayagunaan aparatur negara


nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 yang dimaksud Jabatan Penyuluh Kesehatan
Masyarakat adalah tenaga pelaksana teknis fungsional yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan serta
instansi/unit di luar Departemen Kesehatan yang mengemban tugas, tanggung
jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenanguntuk melakukan
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat/ promosi kesehatan secara
profesional.

Uraian tugas dari penyuluh kesehatan adalah

1. Menyusun rencana kegiatan Program Promosi Kesehatan berdasarkan


data program puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Program Promosi Kesehatan meliputi Penyuluhan
Kesehatan, Pembinaan PSM / UKBM, Pembinaan PHBS dan koordinasi
lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Program Promosi Kesehatan secara
keseluruhan.
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) dan
pembinaan Desa/Kelurahan Siaga.
5. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan
6. Melaksanakan koordinasi Lintas Program terkait, sesuai prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan ruang lingkup pelayanan puskesmas.

13
Dengan fungsi dari penyuluh kesehatan sebagai :
1. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Sebagai penanggung jawab perencanaan dan pelaporan kegiatan Program
Promosi Kesehatan
3. Sebagai penanggung jawab pengorganisasian pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan.
4. Sebagai penanggung jawab pemantauan dan evaluasi Program Promosi
Kesehatan
5. Pelaksanaan tugas lain-lain

14
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil ( PNS)


Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka
pelatihan Dasar CPNS menuntut peserta untuk mengaktualisasikan nilai- nilai
dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Nilai-nilai inilah yang melandasi
setiap kegiatan yang dilakukan peserta agar pada akhirnya dapat mengungkapkan
dan menemukan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut.

3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang
akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi
konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara
adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran
demokrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional), meningkatkan efisiensi dan efektivitas peran belajar).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

15
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik
4. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham atau pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nasionalisme tidak hanya
sekedar wawasan, tetapi mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas dan
fungsi. Adanya jiwa nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN yang
senantiasa: menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; dan menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan
bertenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu
mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya

16
masing-masing. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN
akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Nasionalisme yang diaplikasikan
oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu
mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam
setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya.

3.1.3 Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar norma, yang menentukan baik buruk,
benar salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik
dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik tergambar dalam cara
memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan santun serta
sesuai dengan kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik merupakan refleksi kritis
yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-
lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.


2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut :
(1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila

17
(2) Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar negara
kesatuan republik Indonesia
(3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
(4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
(5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
(6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
(7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
(8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah
(9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, dan santun
(10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
(11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
(12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai

(13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan


(14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang sipersepsikan oleh individu
terhadap nilai suatu produk ataupun jasa. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, mutu sering
dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat. Adapun Indikator komitmen mutu:
a. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
b. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

18
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur
Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan
inovasiinovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan kualitas
pelayanan hingga tercapainya kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk
memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti
ketika kebutuhan masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan
masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan yang
berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui pelayanan prima) dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Pelayanan yang diberikan pemerintah.
Sasaran strategis institusi penyelenggara pemerintahan adalah kepuasan masyarakat.
Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah:
1. Nyata terwujud (Tangible)
2. Keandalan (Reability)
3. Cepat tanggap (Responsiveness)
4. Kompetensi (Competence)
5. Kemudahan (Access)
6. Keramahan (Courtesy)
7. Komunikasi (Communication)
8. Kepercayaan (Credibility)
9. Keamanan (Security)
10. Pemahaman Pelanggan (Understanding the customer)

3.1.5 Anti Korupsi


Anti korupsi merupakan sikap yang menolak atau tidak berpihak pada tindakan korupsi.
Menurut KPK, nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk
merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang
terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo No. UU
20/2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian

19
keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.
Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja
keras, sederhana, berani, dan adil.

3.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

3.2.1 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN yang tertuang dalam Undang-undang
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 2, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar tersedia
sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

20
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri dari :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS),
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
c) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengarugh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai


pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN yang akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. PNS berhak memperoleh Gaji, tunjangan dan fasilitas, Cuti, Jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan, dan pengembangan kompetensi.

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:


1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik
dan kode prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode prilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam

21
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

3.2.2 Whole of Government (WoG)


Whole-of-Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.

3.2.3 Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 (tiga) unsur penting
dalam pelayanan publik yaitu: penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan
(pelanggan), kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah: partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah
efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Berdasarkan pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Pelayanan Publik, yang
dimaksud dengan Standar Layanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Dalam Undang-undang Pelayanan Publik pasal 18 terdapat hak-hak
masyarakat :
1. Mengetahui kebenaran standar isi pelayanan.
2. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan.
3. Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan.
4. Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan.
5. Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki
pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar

22
pelayanan.
6. Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan.
7. Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan
dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan
ombudsman.
8. Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan
pelayanan.

23
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu


Puskesmas Bontang Selatan II adalah puskesmas yang mempunyai tujuan
untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dengan mempertimbangkan
masalah serta kecendrungan masalah kesehatan maka di susunlah visi
“Terwujudnya Masyarakat Berbas Sehat Mandiri Tahun 2021” yang dimaksud
kemandirian hidup sehat adalah masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang
sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta
masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan.Visi ini berkaitan
dengan pandangan ke depan Puskesmas Bontang Selatan II diarahkan agar dapat
berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan
kesehatan pertama masyarakat.
Agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan
masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-
masing dan mendukung visi yang ada di organisasi. Dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang memerlukan
pemecahan masalah. Begitu pula di instansi penempatan yang dimaksud yaitu
Puskesmas Bontang Selatan II, berdasarkan hasil pengamatan dan praktik kerja
yang dilakukan, ditemukan beberapa isu yang dalam pelaksanaannya masih dapat
dilakukan perbaikan. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek:
a. whole of government (WoG),
b. pelayanan publik, dan
c. manajemen ASN
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan di instansi
tempat bekerja, yaitu di Puskesmas Bontang Selatan II, antara lain:

25
1). Kurangnya pengaturan dan pengawasan terhadap dokumen yang ada di
Puskesmas
2) Masih terdapat indeks keluarga tidak sehat di wilayah kerja puskesmas
3). Kuranganya pengetahuan masyarakat terhadap proses pengaduan, kegiatan
dan jadwal pelayanan di puskesmas

26
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 1. Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

1. Kurangnya pengaturan dan pengawasan Pelayanan Ini terjadi karena beberapa Optimalnya sistem pengaturan dan
terhadap dokumen yang ada di Puskesmas Publik faktor, baik dari dalam diri pengawasan dokumen yang ada di
tenaga kesehatan yang belum puskesmas khusunya data-data tentang
mengoptimalkan pengaturan akreditasi
dang pengawasan, dan faktor
dari luar tenaga kesehatan,
seperti lingkungan tempat kerja
yang kurang mendukung.Ini
mencerminkan bahwa
penerapan pelayanan publik
yang ada masih memerlukan
peningkatan. Sebagai unit
pelayanan publik dalam bidang
kesehatan yang juga berupaya

27
untuk memberikan kualitas
pelayanan yang terbaik melalui
akreditasi. Dokumen tidak ada
dalam satu sistem pengaturan
dan pengawasan membuat
tenaga kesehatan akan
kesulitan bila dilakukan survei
akreditasi.
2. Masih terdapat indeks keluarga tidak sehat Pelayanan Dari hasil survei keluarga Tidak ada lagi keluarga yang tidak
di wilayah kerja puskesmas Publik sehat yang merupakan survei sehat dalam wilayah kerja Puskesmas
wajib di lakukan untuk Bontang Selatan II
memotret kesehatan keluarga
secara menyuluruh yang ada di
wilayah kerja puskesmas di
dapat hasil bahwa masih ada
5% keluarga yang hidup dalam
kategori keluarga tidak sehat.
Angka 5% masih tinggi ini
mecerminkan kuranganya

28
kesadaran dan perilaku
keluarga untuk menjadi
keluarga yang sehat. Dalam 12
indikator penilaian nilai
terrendah terdapat dalam
penggunaan KB serta
pengobatan hipertensi yang
tidak teratur.
3. Kuranganya pengetahuan masyarakat Pelayanan Jika melihat nilai dari IKM Optimalnya penyebaran informsi
terhadap proses pengaduan, kegiatan dan Publik Puskesmas Bontang Selatan II kepada masyarakat baik proses
jadwal pelayanan di puskesmas. pada tahun 2019mendekati pengaduan, kegiatan hingga capaian
kurang baik, konsekuensinya yang telah di capai oleh Puskesmas
cukup banyak keluhan-keluhan Bontang Selatan II
yang terangkum dalam hasil
survey ini. Pihak Puskesmas
perlu mensosialisasikan
jadwal, capaian dan kegiatan
pelayanan kepada masyarakat,
mengingat cukup banyaknya

29
keluhan terkait hasil pelayanan
yang tidak dipublikasikan dan
lainnya.
Masyarakat masih
mengeluhkan tidak adanya
tempat untuk mengadu

30
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusinya.
Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa: Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
yangmempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabeldengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 2 Analisis Isu Strategis


Kriteria B
No Identifikasi Isu Peringkat
U S G ∑
1 Kurangnya pengaturan dan
pengawasan terhadap
4 5 4 13 2
dokumen yang ada di
Puskesmas
2 Masih terdapat indeks
keluarga tidak sehat di 4 4 4 12 3
wilayah kerja puskesmas
3 Kuranganya pengetahuan
masyarakat terhadap proses
4 5 5 14 1
pengaduan, kegiatan dan jadwal
pelayanan di puskesmas

Sebagaimana hasil analisis USG di atas telah terpilih satu Isu yang dominan
yaitu “Kuranganya Pengetahuan Masyarakat Terhadap Proses Pengaduan,
Kegiatan Dan Jadwal Pelayanan Di Puskesmas”. Isu tersebut dinilai berdasarkan

31
tiga kriteria yaitu USG. Untuk urgensi- nya, isu yang ketiga termasuk penting dan
mendesak sehingga diberikan nilai 4, serioussness mempunyai nilai 5 karena
apabila dibiarkan akan menimbulkan masalah lain yang serius dan growth
memiliki nilai 5 karena dapat memburuk bila dibiarkan, yaitu menyebarnya
informasi kesehatan yang tidak benar atau tidak sesuai karena berasal dari sumber
yang tidak valid yang apabila diterapkan justru dapat membahayakan kesehatan.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika
tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Identifikasi
Dampak
Isu Isu
1 Pelayanan Kuranganya Optimalisasi penyebaran informasi
Publik Pengetahuan sangat diperlukan, apabila tidak
Masyarakat dilakukan maka banyak mengalami
Terhadap Proses masalah antara lain
Pengaduan,  Kurangnya tingkat keaktifan
Kegiatan Dan masyarakat dalam kegiatan
Jadwal Pelayanan puskesmas
Di Puskesmas  Kurangnya pengetahuan
Bontang Selatan masyarakat tentang kesehatan
II sehingga Visi puskesmas tidak
terpenuhi
 Kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap puskesmas

Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui


habituasi adalah:
1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan kontribusi pada
penyebaran informasi ke masyarakat?

32
2. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?

Untuk itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk mengambil langkah


perbaikan dan peningkatan pelayanan publik dengan meangaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yang berjudul “Optimalisasi penyebaran informasi
tentang proses pengaduan, kegiatan dan jadwal kegiatan Puskesmas
Bontang Selatan II”.

4.2 Rancangan Aktualisasi

4.2.1 Uraian Kegiatan

Dari isu yang telah terpilihmaka selanjutnya peneliti menetapkan


langkah-langkah kegiatan yang menunjang terlaksananya.

1. Menyebarkan informai Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian


Kegiatan Kinerja Puskesmas Bontang Selatan II)
Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pencapaian kegiatan dan kinerja puskesmas dengan yang
menarik yaitu dengan media-media terkini seperti photo story dan
video yang bisa di akses via sosial media maupun media cetak.
Dengan adanya kegiatan ini maka masyarakat dapat menjadi penilai
dan kotrol terhadap mutu pelayanan publik yang disediakan
puskesmas.
2. Membuat Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)
Membuat dan menyosialisasikan “Si GAUL” sebagai sistem
informasi yang inovatif dengan menggabungkan antara web dan QR
sehingga dapat di gunakan dan lebih menjamin kenyamanan dari
pengguna sitem, sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat usia
produktif yang sering menggunakan internet untuk pemenuhan
informasi kesehatan.

33
3. Membuat dan menyosialisasikan Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik,
Pertanyaan dan Saran anda Bantu banyak)
Kegiatan ini di tujukan agar masyarakat dapat dengan mudah memberikan
kritik, saran dan pertanyaan kepada puskesmas. Dengan adanya aplikasi
dan sosialisasi terkait Ketan dan Sarabba On-Line diharapkan masyarakat
tidak merasa adanya ketertutupan dari puskesmas.
4. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di
Berbas)
Memanfaatkan data hasil survei di wilayah berbas untuk menjadi
infograafis sehingga nantinya pengetahuan masyarakat akan kondisi
kesehatan baik diri sendri dan orang lain. Mengubah pola lama dari
penyuluhan menjadi penyajian inforgrafis.
5. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)
Kegiatan ini dilakukan sebagai jawaban dari keluhan masyarakat tentang
tidak jelasnya jadwal pelayanan kesehatan yan disediakan oleh puskesmas

34
4.2.2 Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 3. Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
1 Secangkir Emas 1. Melakukan  Ide Inovasi Mendukung Jujur
BS II konsultasi dengan terkait media- Akuntabilitas misi Puskesmas Dalam penyampaian
(Seputar capaian, pimpus media promosi (Tanggung Jawab) Bontang informasi capaian,
kesehatan Selatan II butir kegiatan dan kinerja
kegiatan, kinerja 2. Mengumpulkan data- Melakukan
terkait ke – 1,2 dan 4 tidak ada yang
Puskesmas BS II) data pelayanan dan pekerjaan dengan
yaitu: ditutupi
3. Menggali ide inovasi kegiatan penuh tanggung
(1) Menggerakkan
4. Melaporkan ide puskesmas jawab dalam
pembangunan Adil
 Media yang menyampaikan
inovasi kepada berwawasan Memberikan
akan di informasi ke
pimpus kesempatan yang
masyarakat, kesehatan
5. Melakukan gunakan dan sama kepada tiap
tempat untuk menjamin bahwa (2) Mendorong penanggung jawab
koordinasi dengan informasi yang kemandirian
publikasi program untuk
lintas program  Laporan dipublikasi benar keluarga dan mempublikasikan
6. Menyiapkan jenis- dan bersikap
masyarakat untuk hasil capaian
jenis media yang profesional
berperiaku hidup kegiatannya
akan digunakan sehat
7. Melakukan survei Sabar
(4)Mengembangkan
media sosial dan Tenaga kesehatan
kegiatan yang harus sabar dalam
tempat untuk inovatif di melayani masyarakat

35
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
mempublikasikan pelayanan Disiplin
Nasionalisme Konsisten/kerja
media kesehatan
8. Melakukan Uji Coba ( Sila ke-4) tuntas dalam
menyelesaikan
kelayakan media Menjalin pekerjaan
9. Mempublikasi kepercayaan dan
media baik lewat mendiskusikan Peduli
sosial media maupun kegiatan yang akan Membantu menjadi
cetak dilaksanakan jembatan untuk
dengan pihak-pihak membangun
10. Mensosialisasikan
terkait, seperti kepercayaan antara
kegiatan teman sejawat dan masyarakat dengan
11. Memonitoring dan juga lintas sektor puskesmas
mengevaluasi pelaksanaan sesuai
dengan tujuan. Tanggung Jawab
Etika Publik Tidak menyebarkan
data yang bersifat
(Penerapan nilai rahasia dan menjamin
luhur) kebenaran data yang
Menggunakan data di sebarluaskan
yang bisa di
publikasikan,
Bersikap ramah dan

36
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
santun dalam
penyebaran
informasi
Menjaga tata
bahasa dalam media
sehingga tidak
menimbulkan
presepsi buruk
Komitmen Mutu
(Efektif dan
efisien)
Mengerjakan
dengan sungguh-
sungguh dan tepat
waktu agar kegiatan
efektif dan efisien
Anti Korupsi
(Jujur)
Mengutamakan
kejujuran dan tidak

37
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
menutupi capaian,
kegiatan dan hasil
kinerja puskesmas
Si GAUL 1. Melakukan konsultasi  Membuat sistem Akuntabilitas Mendukung Jujur
(Sistem Informasi dengan pimpus informasi dengan ( Tanggung jawab) misi Puskesmas Dalam menulis
Global Aktif 2. Mengumpulkan data- menggunakan Bontang informasi kesehatan
basic web Bertanggung Selatan II butir
Unggul Luas) data jawab
 Si GAUL ke – 1,2 dan 4 Adil
3. Menggali ide inovasi  Laporan menyampaikan yaitu: Memberikan
4. Melaporkan ide inovasi informasi 1.Menggerakkan kesempatan yang
kepada pimpus kesehatan yang pembangunan sama pada sasaran
benar dan berwawasan untuk bertanya
5. Menganalisa dan
konsisten agar kesehatan
menyiapkan jenis-jenis kegiatan terus
media 2.Mendorong Sabar
berlanjut kemandirian Menjawab dengan
6. Melakukan Uji Coba
keluarga dan teliti semua
kelayakan masing- masyarakat untuk pertanyaan
masing media Nasionalisme berperiaku hidup Mensosialisasikan
7. Mempublikasi media (Sila ke-4) sehat kegiatan tanpa
artikel Web 4. Mengembangan tergesa-tergesa
8. Menyosialisasikan ke Sosialisasi kegiatan kegiatan yang sehingga mudah di
dan bersedia inovatif di aplikasikan
sasaran
mendengarkan
pendapat lintas pelayanan
Disiplin

38
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
9. Monitoring dan evaluasi program dan sektor kesehatan Konsisten/kerja
yang terlibat tuntas dalam
menyelesaikan
Etika Publik
pekerjaan sehingga
(Sopan) diperoleh data yang
akurat.
Menyampaikan
informasi dengan
Peduli
bahasa yang santun
Memberikan
Komitmen Mutu informasi tentang
kesehatan sehingga
(Efektif, efisien masyarakat bisa
dan inovatif) mengoptimalkan
Meningkatkan mutu kesehatan diri dan
dan efektivitas lingkungannya
media informasi
milik instansi Tanggung Jawab
karena dapat Informasi kesehatan
menyajikan yang diberikan telah
informasi yang diyakini
beragam dan kebenarannya bukan
penggunaan media informasi palsu
sosial untuk
publikasi dapat

39
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
meningkatkan
efisiensi.
Anti Korupsi
(Transparansi)
Membuat media
dengan jujur, berani
mengungkapkan
informasi yang
benar, mandiri dan
tidak plagiat

Menggunakan
aplikasi yang legal
3 Ketan dan Sarabba 1. Melakukan konsultasi Akuntabilitas Mendukung Jujur
on-line dengan pimpus  Aplikasi via (konsisten) misi Puskesmas Tidak menutupi
(Kritik, pertanyaan 2. Mengumpulkan data-data form on-line Bontang semua kritik, saran
 Media untuk Konsisten Selatan II butir dan pertanyaan yang
dan saran anda 3. Menggali ide inovasi menyampaikan
sosialisasi ke –3 dan 4 masuk ke dalam
bantu banyak) 4. Melaporkan ide inovasi kegiatan semua kritik, yaitu: aplikasi
5. Melakukan koordinasi  Laporan saran dan
pertanyaan 3. Meningkatkan,
dengan tim survey Adil

40
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
kepuasaan masyarakat memelihara Memberikan
6. Menyiapkan aplikasi via kepada seluruh mutu dan kesempatan yang
google form tim kerja pemerataan sama pada
puskesmas masyarakat untuk
7. Melakukan Uji Coba pelayanan
memberikan kritik,
kelayakan aplikasi Nasionalisme kesehatan. saran dan pertanyaan
8. Mensosialisasi ke (Sila ke-5) 4. Mengembangan
sasaran baik langsung kegiatan yang Sabar
maupun via media Kegiatan ini juga inovatif di Menjadikan semua
memenuhi hak-hak kritik yang masuk
9. Monitoring dan evaluasi pelayanan
masyarakat sebagai sebagai bahan
pelanggan untuk kesehatan
refleksi dan bukan
diperlakukan adil, untuk di bantah
diperhatikan dan
didengar masalah Disiplin
yang dialaminya. Menjawab semua
Etika Publik kritik, saran dan
pertanyaan yang
(menghormati) masuk sesuai dengan
Melakukan waktu kerja yang
komunikasi yang ditentukan
baik dengan
masyarakat Peduli
Meningkatkan mutu

41
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
walaupun dengan pelayanan puskesmas
media form on-line dan memberikan
agar masyarakat perhatian kepada
dapat masyarakat
menyampaikan isi
hatinya terkait Tanggung Jawab
pelayanan di Tidak membocorkan
puskesmas identitas pengguna
aplikasi

Komitmen Mutu
(Efektif, efisien)
Efektif dan efisien
dalam menjawab
semua kritik, saran
dan pertanyaan dari
masyarakat
sehingga menjadi
inovatif dalam
pelayanan
Anti Korupsi

42
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI

( Jujur)
Menggunakan
aplikasi yang legal
Transparansi dalam
mengelola umpan
balik dari
masyarakat
4. Gammik Pedas 1.Melakukan konsultasi  Membuat Akuntabilitas Mendukung Jujur
(Gambaran Infografis dengan pimpus infografis (Transparansi) misi Puskesmas Menyusun infografis
Kesehatan dan 2.Mengumpulkan data- tentang Memberikan Bontang yang sebenar-
kesehatan dan informasi yang Selatan II butir benarnya
Pemukiman di data
pemukiman relevan dengan ke – 1,2 dan 4
Berbas) 3.Menggali ide inovasi yang ada di keadaan yaitu: Adil
4.Melaporkan ide inovasi wilayah kerja lingkungannya 1. Menggerakkan Tidak berpihak saat
5.Melakukan koordinasi  Media untuk pembangunan menyampaikan
sosialisasi Nasionalisme
dengan lintas program berwawasan infografis
6.Menyiapkan infografis kegiatan (Sila ke 4 ) kesehatan
7.Melakukan Uji Coba  Laporan 2.Mendorong Sabar
Dalam proses kemandirian Menyusun infografis
kelayakan media pembuatan keluarga dan dengan teliti dan
8.Mensosialisasi ke menerapkan masyarakat untuk tanpa mengeluh
masyarakat baik koordinasi dan berperiaku hidup

43
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
langsung maupun via musyawarah sehat Disiplin
media dengan pihak yang 4.Mengembangkan Patuh dan tanggung
9.Monitoring dan terkait serta kegiatan yang jawab dalam
informasi yang inovatif di melakukan kegiatan
evaluasi
disampaikan dapat pelayanan sesuai dengan
turut meningkatkan kesehatan kesepakatan
kecerdasan dalam
bidang kesehatan. Peduli
Meningkatkan mutu
Etika Publik
pelayanan puskesmas
(Sopan) dan memberikan
Memperhatikan perhatian kepada
standar etika dalam masyarakat
menampilkan desain
infografis Tanggung Jawab
menggunakan bahasa Bertanggung jawab
dan gambar yang untuk
santun. menyebarluaskan
infografis
Komitmen Mutu
(Inovatif)
Meningkatkan
inovasi dengan

44
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
menyampaikan
infografis kesehatan
menggunakan data
dan media yang
dibuat sendiri
Anti Korupsi
(Disiplin)
Menggunakan
aplikasi yang legal
dalam pembuatan
media infografis
Pembuatan
infografis ini
dilakukan secara
mandiri dan
menggunakan
sarana sesuai
dengan kebutuhan

45
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
5 Jarik Puskesmas 1. Melakukan konsultasi  Media untuk Akuntabilitas Mendukung Jujur
( Jadwal Harian dengan pimpus sosialisasi (konsistensi) misi Puskesmas Memberikan jadwal
Kegiatan Puskesmas) 2. Mengumpulkan data- jadwal harian Bontang kepada masyarakat
puskesmas Bertanggung Selatan II butir
data jawab
 Laporan ke –4 yaitu: Adil
3. Menggali ide inovasi menyampaikan 4. Mengembangan Tidak diskriminatif
4. Melaporkan ide inovasi jadwal kegiatan kegiatan yang dalam memberikan
5. Melakukan koordinasi puskesmas yang inovatif di publikasi jadwal
benar dan pelayanan pelayanan
dengan PJ UKM dan PJ
konsisten agar kesehatan
UKP tentang jadwal kegiatan terus
pelayanan dalam dan Sabar
berlanjut Tidak mengeluh dan
luar gedung
Nasionalisme selalu memperbaruhi
6. Menyiapkan media jadwal yang ada
7. Melakukan uji Coba (Sila ke-2)
kelayakan media Informasi dapat di Disiplin
8. Mempublikasikan lihat dan di akses Menyebarkan jadwal
jadwal harian oleh siapapun kegiatan sesuai
puskesmas sehingga tidak ada dengan waktu kerja
diskriminasi yang ditentukan
9. Monitoring dan
evaluasi Jadwal Peduli
dipublikasikan tepat Meningkatkan mutu
waktu pelayanan puskesmas

46
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
dan memberikan
Etika Publik
perhatian kepada
(Ramah) masyarakat
Menyampaikan
Tanggung Jawab
informasi dengan
Bertanggung jawab
bahasa yang santun
untuk
dan desain media
menyebarluaskan
yang sesuai dengan
jadwal pelayanan
norma-norma yang
ada dimasyarakat.
Komitmen Mutu
( Efisien dan
inovatif)
Kegiatan ini tidak
memerlukan biaya
sehingga efisien
dalam
meningkatkan
kualitas
pengetahuan
masyarakat dalam

47
KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN
SUBTANSI TERHADAP
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT TERHADAP
DENGAN MATA VISI MISI
BUDAYA
PELATIHAN ORGANISASI
hal pengetahuan
mengenai jadwal
kegiatan serta
inovatif
Anti Korupsi
( tanggung jawab)
Menggunakan aset
negara dan sarana
untuk kepentingan
bersama dan bukan
kepentingan pribadi

48
4.2.3 Jadwal Kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

September Oktober
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4

1. Secangkir Emas BS II
( Seputar Capaian Kegiatan Kinerja
Puskesmas Bontang Selatan II)
2. Si GAUL
( Sistem Informasi Global Aktif
Unggul Luas)
3. Ketan dan Sarabba On-Line
(Kritik, Pertanyaan dan Saran anda
Bantu banyak)

4. Gammik Pedas
(Gambaran infografis kesehatan dan
pemukiman di Berbas)

5. Jarik Puskesmas
(Jadwal harian kegiatan
Pusekesmas)

44
BAB V
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Penyuluh Kesehatan Ahli


Pertama dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 12 september
2019 sampai dengan 27 oktober 2019. Implementasi rancangan kegiatan yang
dilakukan yaitu optimalisasi penyebaran informasi tentang proses pengaduan,
kegiatan dan jadwal kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II.
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan dimana semua kegiatan
merupakan jawaban dari haril Survey Kepuasan Masyarakat tahap I. Dengan
mengangkat isu tentang kuranganya pengetahuan masyarakat terhadap proses
pengaduan, kegiatan dan jadwal pelayanan di Puskesmas Bontang Selatan II.
Karena berdampak pada kurangnya tingkat keaktifan masyarakat dalam kegiatan
puskesmas, Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga Visi
puskesmas tidak terpenuhi serta kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
puskesmas sehingga dibuat suatu kegiatan dengan mengoptimalisasi penyebaran
informasi sangat diperlukan.
Adapun kelima kegiatan aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil yang dibuat
untuk menjadi alternatif bagi pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian Kegiatan Kinerja Puskesmas
Bontang Selatan II)
2. Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)
3. Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik, Pertanyaan dan Saran anda Bantu
banyak)
4. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di
Berbas)
5. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)

50
5.1 Kegiatan 1 : Menyebarkan Informasi Secangkir Emas BS II (Seputar
Capaian Kegiatan dan Kinerja Puskesmas Bontang Selatan II)

Kegiatan yang pertama yaitu Secangkir Emas BS II, dengan tujuan agar
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencapaian kegiatan dan kinerja
puskesmas dengan yang menarik yaitu dengan media-media terkini seperti photo
story dan video yang bisa di akses via sosial media maupun media cetak. Dengan
adanya kegiatan ini maka masyarakat dapat menjadi penilai dan kotrol terhadap
mutu pelayanan publik yang disediakan puskesmas.

5.1.1 Tahapan Kegiatan


1. Melakukan konsultasi dengan pimpus
2. Mengumpulkan data-data
3. Menggali ide inovasi
4. Melaporkan ide inovasi kepada pimpus
5. Melakukan koordinasi dengan lintas program
6. Menyiapkan jenis-jenis media yang akan digunakan
7. Melakukan survei media sosial dan tempat untuk mempublikasikan
media
8. Melakukan Uji Coba kelayakan media
9. Mempublikasi media baik lewat sosial media maupun cetak
10. Mensosialisasikan kegiatan
11. Memonitoring dan mengevaluasi

5.1.2 Hasil Kegiatan


Kegiatan ini di mulai dengan melakukan konsultasi pimpinan puskesmas
sebelum off campus di mulai agar pelaksanaan kegiatan yang saya pilih dapat
diterapkan di Puskesmas Bontang Selatan II dan dapat menjadi alternatif
penyebaran informasi puskesmas dan menjawab keluhan dari masyarakat
tentang ketidaktahuan masyarakat terhadap kinerja dan kegiatan yang ada di
Puskesmas Bontang Selatan II.

51
Tahap selanjutnya adalah mulai mengumpulkan data-data terkait semua
kegiatan, capaian dan kinerja Puskesmas Bontang Selatan II, data ini di
perolah dari pemengang program.
Gambar 5.1 Tahap Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya adalah mengali ide inovasi mengenai bagaimana cara


mempubikasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Bontang
Selatan II, dengan berbagai pertimbangan maka dipilih kegiatan akan di
publikasikan dengan menggunakan media yang mudah dan dapat di akses oleh
semua masyarakat berbas.
Setelah ide ditemukan langkah selanjutnya adalah kembali berkonsultasi
dengan pimpinan terkait ide dan metode yang akan di lakukan. Konsultasi
dilakukan pada Senin, 16 September 2019 membahas tentang konsep
pelaksanaan kegiatan.

52
Gambar 5.2 Menyapaikan Ide Inovasi dan Konsultasi

Setelah melaporkan ide inovasi sekaligus melakukan konsultasi


dengan mentor maka diperoleh hasil bahwa kegiatan ini dapat dilakukan dan
diberikan izin untuk menampilkan semua kegiatan yang ada di Puskesmas
Bontang Selatan II.
Gambar 5.3 Koordinasi dengan Lintas Program

53
Karena publikasi kegiatan puskesmas akan berkaitan dengan semua
pemengang program yang ada di Puskesmas maka dilakukan koordinasi lintas
program yang di lakukan bersamaan dengan miniloka karya Puskesmas
Bontang Selatan II pada tanggal 19 September 2019. Pada koordinasi ini di
jelaskan tujuan dari kegiatan Secangkir Emas BS-2 dan meminta kerjasama
dengan semua lintas program puskesmas untuk terbuka dalam memberikan
akses masyarakat untuk tahu kegiatan, capaian dan kinerja puskesmas.
Tahapan yang selanjutnya adalah menyiapkan media untuk kegiatan
Secangkir Emas BS-2, media yang digunakan adalah media yang di desain
sendiri dengan menggunakan berbagai aplikasi yang hasilnya berbentuk video
dan photo story.
Gambar 5.4 Menyiapkan Media

54
Setelah menyiapkan media maka tahapan selanjutnya adalah melakukan
survei terhadap media sosial dan tempat untuk mempublikasikan media yang
telah buat, tahapan ini dilakukan dengan membawa lembar survei media. Dari
hasil survei yang dilakukan makan di pilih lah media sosial yang akan di
gunakan adalah Facebook dan lokasi untuk publikasi media cetak adalah
mading di kelurahan.
Gambar 5.5 Lembar Hasi Survei Media

Melakukan Uji Coba kelayakan media, dengan media lembar penilaian


dari media yang akan dipublikasikan. Uji coba ini dilakukan sebagai cara
menilai media sehingga media yang dipublikasikan ke masyarakat bisa sesuai
dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Beberapa hal yang di nilai adalah
kesesuaian judul dan isi media, jenis tulisan yang digunakan, warna yang di
aplikasikan dalam media.
Gambar 5.5 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

55
Semua hasil uji coba media terdapat dalam catatan media rancangan
aktualisasi.Uji coba ini dilakukan beberapa kali dengan menggunakan teman
sejawat untuk menilai, uji coba dimulai pada 23 sampai 26 September 2019.
Hasil uji coba untuk media Secangkir Emas telah memenuhi standar untuk
publikasi ini dibuktikan lewat hasil catatan uji coba.
Media yang telah di uji cobakan dan telah sesuai dengan hasil yang
diharapkan akan dipublikasikan memalui media baik lewat sosial media
maupun cetak. Publikasi kegiatan dilakukan paling lambat 2 x 24 jam setelah
kegiatan di lakukan. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang terbaru
melalui Secangkir Emas BS-II.
Gambar 5.6 Dokumentasi Sosialisasi Secangkir Emas Bs-2

Setelah publikasi maka, kegiatan ini di sosialisasikan baik secara


langsung maupun dengan media selebaran yang tempel di tempat-tempat yang
ada di Puskesmas Bontang Selatan II. Sosialisasi melalui media komunikasi
juga telah di lakukan.Publikasi pertama dilakukan pada tanggal 27 September
2019 menggunakan media facebook dan media cetak di mading.
Setelah 1 bulan kegiatan Secangkir Emas BS-2 berjalan maka tahap
monitoring dimulai, penilaian dari monitoring ini terdiri dari ketepatan waktu,

56
ketepatn sasaran, ketepatan waktu pelaksanaan dan ketepatan petugas
pelaksana. Monitoring secangkir emam BS-2, dengan kesimpulan semua
kegiatan yang ada di Puskesmas ter-publish di media sosial dan media cetak
dan bisa di akses oleh semua masyarakat Hasil monitoring ini yang kemudian
di lanjutkan dalam bentuk evaluasi sehingga apabila ada kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan sebelumnya akan diperbaki untuk pelaksanaan
Secangkir Emas BS-2 di bulan selanjutnya. Hasil monitoring dari Secangkir
Emas BS-2 adalah Semua kegiatan yang ada di Puskesmas ter-publish di
media sosial dan media cetak dan bisa di akese oleh semua masyarakat.
Dari evaluasi Secangkir Emas Bs-2 yang telah dikerjakan adalah
kegiatan puskesmas yang terpublish sesuai dengan waktu yang telah
disepakati.
Gambar 5.7 Hasil Monitoring dan Evaluasi Secangkir Emas BS-2

5.1.3 Analisis Dampak


5.1.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Melakukan pekerjaan dengan


penuh tanggung jawab dalam

57
menyampaikan informasi ke masyarakat bahwa masyarakat berhak
mengetahui segala jenis kegiatan yang di lakukan dan disediakan Puskesmas
Bontang Selatan II, menjamin bahwa informasi yang dipublikasi benar dan
bersikap profesional, tidak menambahkan dan mengurangi hal-hal yang ada
untuk terlihat baik di masyarakat.

Dengan meyampaikan informasi masyarakat lebih memahami kegiatan


Puskesmas dengan pemahaman yang sederhana dan mudah. Sesedikit apa
pun, kegiatan Puskesmas sepatutnya tidak dibiarkan dan simpan begitu saja
tanpa dimanfaatkan secara lebih optimal dan dapat memecahkan masalah
yang berkaitan dengan kebutuhan dan keluhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Dengan kondisi Puskesmas yang tidak mempublikasi
hasil kegiatan, capaian dan kinerja yang kemudian menjadi salah satu
keluhan yang diangkat dalam Survei Kepuasan Masyarakat tingkat Kota
Bontang sehingga Secangkir Emas BS-2 dapat menjadi salah satu solusi
alternatif untuk memecahkan masalah ini.
b. Nasionalisme (Sila ke-4)

Menjalin kepercayaan dan mendiskusikan kegiatan yang akan


dilaksanakan dengan pihak-pihak terkait, seperti teman sejawat dan juga
lintas sektor pelaksanaan sesuai dengan tujuan.

58
c. Etika Publik (Penerapan Nilai Luhur)
Menggunakan data yang bisa di
publikasikan ke masyarakat sebagai
gambaran kegitan, capaian dan kinerja
Puskesmas, data yang dipublikasikan
bersifat umum dan bukan data yang
mengangkut catatan medis atau catatan
rahasia. Bersikap ramah dan santun dalam
penyebaran informasi melalui media langsung maupun cetak. Menjaga tata
bahasa dalam media sehingga tidak menimbulkan presepsi buruk

d. Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)


Melibatkan
semua program
dalam pembuatan
media penyebaran
informasi dan
wadah untuk
penyebaran
kegiatan sehingga
masyarakat
mampu memahami
dan aktif dalam
memberikan penilaian terhadap kegiatan Puskesmas. Dengan mengunakan
bantuan media makan semua kegiatan akan dapat terlaksana dengan efektif

59
dan efisien. Serta mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu
agar kegiatan efektif dan efisien
e. Anti Korupsi (Jujur)
Mengutamakan kejujuran dan tidak
menutupi capaian, kegiatan dan hasil kinerja
puskesmas

5.1.3.2 Kontribusi Output kegiatan Secangkir Emas BS-2 Pada Visi Dan
Misi Organisasi
Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4 yaitu:
(1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan
memberikan informasi tentang kegiatan Puskesmas maka diharapkan
masyarakat akan dapat memiliki wawasan kesehatan
(2) Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku
hidup sehat, Secangkir emas akan memberikan informasi kegiatan dan
kinerja Puskesmas yang dapat dilakukan dan di akses oleh masyarakat
sehingga dapat mendorong untuk berperilaku hidup sehat
(4).Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan,
Secangkir Emas BS-2 merupakan sebuah kegiatan yang inovatif dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat
5.1.3.3 Kontribusi Output Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai

Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu:


 Jujur , Dalam penyampaian informasi capaian, kegiatan dan kinerja
tidak ada yang ditutupi
 Adil, Memberikan kesempatan yang sama kepada tiap penanggung
jawab program untuk mempublikasikan hasil capaian kegiatannya
 Sabar, Tenaga kesehatan harus sabar dalam melayani masyarakat
 Disiplin, Konsisten/kerja tuntas dalam menyelesaikan pekerjaan
 Peduli, Membantu menjadi jembatan untuk membangun
kepercayaan antara masyarakat dengan puskesmas

60
 Tanggung Jawab, Tidak menyebarkan data yang bersifat rahasia
dan menjamin kebenaran data yang di sebarluaskan

5.1.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan


1. Apabila yang kita rencanakan tidak dapat tersampaikan dengan jelas
maka masyarakat tidak dapat mengetahui kegiatan, capaian dan kinerja
Puskesmas Bontang Selatan II dengan baik.
2. Jika kegiatan ini tidak dilandasi nilai tanggung jawab maka akan
terlaksana tidak sesuai dengan rencana dan hasilnya tidak bisa dinilai
kebenarannya.
3. Jika tidak bisa menjalin kepercayaan dengan lingkungan internal
puskesmas maka hasil kegiatan yang ingin di capai dan kegiatan yang
dipublikasikan tidak dapat berjalan maksimal.
4. Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak melakukan diskusi kegiatan yang
akan dilaksanakan dengan pihak-pihak terkait, seperti teman sejawat dan
juga lintas sektor pelaksanaan sesuai dengan tujuan maka Secangkir
Emas Bs-2 tidak akan memiliki data-data untuk dipublikasikan.
5. Jika tidak bersikap ramah dan santun dalam penyebaran informasi
melalui media langsung maupun cetak serta menjaga tata bahasa dalam
media akan menimbulkan presepsi buruk tentang Puskesmas Bontang
Selatan II.
6. Pelaksanaan kegiatan ini jika tidak didasarkan dengan sikap pola
sederhana dan hemat maka kegiatan ini akan memerlukan biaya yang
sangat besar sehingga muncul sikap pemborosan.
7. Apabila dalam pelaksanaan Secangkir Emas BS-2 tidak mengutamakan
kejujuran dan menutupi capaian, kegiatan dan hasil kinerja puskesmas
maka tidak akan ada rasa percaya dari masyarakat tehadap kinerja
Puskesmas Bontang Selatan II.

61
5.1.3.5 Dampak Secangkir Emas BS-2 Bagi Puskesmas dan Masyarkat
Untuk Puskesmas Bontang Selatan II, kegiatan ini menjadi jembatan
dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. Puskesmas menjadi
dapat mempublikasikan kegiatan yang ada di instansi dengan mudah. Serta
bagi masyarakat dapat menjadi tempat menilai kinerja dari Puskesmas.
5.1.3.6 Dampak Secangkir Emas BS-2 Bagi Diri Sendiri
1. Meningkatkan kreativitas dan melatih ketrampilan dengan melakukan
pembuatan media untuk publikasi Puskesmas Bontang Selatan II.
2. Menjadi motivasi belajar dalam memberikan masyarakat informasi
yang lebih menarik dan bervariasi.
3. Dapat diimplementasikan kembali dengan menjadi solusi tentang
masalah ketidaktahuan masyarakat terhadap kegiatan di suatu
instansi..
5.1.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
5.1.4.1 Kendala
a. Masih ada media social yang belum bisa digunakan dalam
menyebarkan Secangkir Emas Bs-2
b. Terbatasnya waktu sehingga koordinasi dengan kecamatan untuk
media cetak
5.1.4.2 Strategi
a. Mencari dan melakukan survei terhadap media yang dapat digunakan
dengan tepat guna
b. Memaksimalkan waktu yang ada, sehingga lebih dahulu melalui media
sosial kecamatan bontang selatan
5.1.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1. Foto kegiatan
2. Video kegiatan.
3. Media cetak Secangkir Emas Bs-2
4. Media Photo story
5. Catatan hasil uji coba media
6. Laporan monitoring dan evaluasi kegiatan

62
5.2 Kegiatan II :Membuat dan menyosialisasikan SI-GAUL ( Sistem
Informasi Global Aktif Unggul Luas)
Membuat dan menyosialisasikan “Si GAUL” sebagai sistem informasi
yang inovatif dengan menggabungkan antara web dan QR sehingga dapat di
gunakan dan lebih menjamin kenyamanan dari pengguna sitem, sasaran dari
kegiatan ini adalah masyarakat usia produktif yang sering menggunakan
internet untuk pemenuhan informasi kesehatan.

5.2.1 Tahapan Kegiatan


1. Melakukan konsultasi dengan pimpus
2. Mengumpulkan data-data
3. Menggali ide inovasi
4. Melaporkan ide inovasi kepada pimpus
5. Menganalisa dan menyiapkan jenis-jenis media
6. Melakukan Uji Coba kelayakan masing-masing media
7. Mempublikasi media artikel Web
8. Menyosialisasikan ke sasaran
9. Monitoring dan evaluasi

5.2.2 Hasil Kegiatan


Agar kegiatan ini dapat berjalan lancar sebelum memulai membuat
rancangan aktualisasi saya melakukan koordinasi yang baik dengan ibu kepala
Puskemsas tentang racangan kegiatan Si-Gaul sebagai salah satu cara
menyebarkan informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
Setelah disetujui oleh kepala puskesmas sekaligus mentor maka tahap
selanjutnya adalah dengan mengumpulkan data-data yang akan di jadikan isi
Si-Gaul, data yang diperoleh berasal dari pemengan program kesehatan di
Puskesmas dan didukung dengan kajian literatur sebagai data sekunder.
Semua data yang ada kemudian di satukan dalam data base Si-Gaul.

63
Gambar 5.8 Dokumentasi Mengumpulkan Data-Data

Tahap selanjutnya adalah menggali ide inovasi tentang cara kerja Si-
Gaul, media-media dan website yang dapat di gunakan. Ide yang muncul
adalah dengan menggabungkan antara poster, artikel dan barcode dalam
website yang bisa digunakan secara gratis dan mudah di buat. Ide ini di dasari
bahwa tren penggunaan sistem QR/barcode sedang disukai oleh kalangan usia
produktif sehingga tren ini dapat dimanfaatkan sebagai jawaban dari masalah
tentang penyebaran informasi ke masyarakat.
Selasa, 17 September 2019 tahapan yang dilakukan adalah melaporkan
dan melakukan konsultasi tentang ide inovasi cara kerja dan media yang akan
di gunakan untuk kegiatan Si-Gaul kepada kepala puskesmas kepala tata usaha
puskesmas, ini juga merupakan tahapan untuk menyempurnakan Si-Gaul.

Gambar 5.9 Dokumentasi Konsultasi dan Melaporkan Ide

64
Setelah ide tentang Si-Gaul disetujui maka tahapan selanjutnya adalah
menyiapkan media-media yang digunakan seperti domain dari website, poster,
video promosi Si-Gaul, bercode. Pembuatan website dimulai dari memilah
aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat website gratis dan dapat
dipakai dalam waktu yang lama sehingga dipilihlah website dari weebly.com
dan di buat website Si-Gaul dengan nama sigaulbs2.weebly.com. Media poster
dibuat sendiri sehingga tidak meniru milik pihak lain, video untuk promosi Si-
Gaul dibuat semenarik mungkin, barcode untuk tiap media juga disiapkan.

Gambar 5.10 Dokumentasi Menyiapkan Media

Tahapan selanjutnya pada tanggal 21 September 2019 adalah melakukan


uji coba kelayakan dari masing-masing media yang telah dibuat, uji coba
dilakukan dengan mengetes cara kerja sistem Si-Gaul. Beberapa hal yang di
nilai adalah kesesuaian judul dan isi media, jenis tulisan yang digunakan,
warna yang di aplikasikan dalam media. Semua hasil uji coba media terdapat
dalam catatan media rancangan aktualisasi.Setelah media melewati tahap uji
coba maka media siap di publikasikan dalam bentuk web artikel dan poster.
Publikasi media dilakukan di halaman web Si-Gaul, semua artikel yang ada
tulis oleh petugas kesehatan yang mengerti tentang masalah kesehatan yang
dibahas.

65
Gambar 5.11 Dokumentasi Uji Coba Media

Tahapan inti adalah Sosialisasi Si-Gaul ke sasaran yakni masyarakat usia


produktif yang diwakili oleh remaja. Sosialisasi dimulai dengan mengirimkan
surat ke sekolah tentang pelaksanaan kegiatan, setelah pihak sekolah
menyetujui maka sosialisasi dilakukan dengan melibatkan kader kesehatan
remaja yang ada di sekolah dan guru UKS. Hal ini karena kader kesehatan
remaja yang akan mewakili Puskesmas dalam menyebarkan informasi
kesehatan dalam kawasan sekolah.
Gambar 5.12 Dokumentasi Sosialisasi Si Gaul di SMA Tunas
Bangsa, MA DDI dan Saka Bakti Husada

66
Dengan menggunakan metode yang sederhana diharapkan Si-Gaul dapat
diterima dan dijadikan rujukan bagi sekolah untuk mecari informasi
kesehatan. Sosialisasi dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 di
SMA Tunas Bangsa dan Saka Bakti Husada kemudian Jumat, 27 September
2019 di MA DDI.
Dari hasil sosialisasi Si-Gaul mendapat respon positif dari sasaran. Pada
tanggal 16 Oktober 2019 Si-Gaul mendapat kesempatan untuk dimasukkan
kedalam portal berita online yang ada di Bontang.

Gambar 5.13 Potongan Portal News Bontang Liputan Tentang Si-


Gaul

Setelah Sosialisasi di lakukan maka kegiatan di monitoring dan evaluasi,


monitoring digunakan untuk melihat ketepatan waktu pelaksanaan,sasaran dan
petugas dengan rencana kegiatan yang di buat dan evaluasi menggunakan

67
lembar evaluasi yang di isi oleh sasaran. Hasil monitoring yang tercatat dalam
bukti monitoring adalah Si Gaul disosialisasikan ke SMA dan SAKA BAKTI
HUSADA sebagai sasaran utama kegiatan. Dengan evaluasi kegiatan
dilakukan setelah selesai sosialisasi dengan mengisi lembar kuesioner
penilaian yang dibagikan kepada sasaran.

5.2.4 Analisis Dampak


5.2.3.1 Dampak nilai ANEKA diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Bertanggung Jawab)


Bertanggung jawab menyampaikan informasi
kesehatan yang benar dan konsisten agar
kegiatan terus berlanjut.

b. Nasionalisme (Sila 4)
Sosialisasi kegiatan dan bersedia mendengarkan pendapat lintas program
dan sektor yang terlibat ini dibuktikan dengan melakukan evaluasi
terhadap Si-Gaul.

c. Etika Publik (Koordinasi yang baik / Sopan)


Melakukan koordinasi yang baik
dengan ibu kepala puskesmas dan
ibu kepala tata usaha dengan
adanya koordinasi yang baik
merupakan penerapan dari sikap
kekeluargaan dan kerjasama yang

68
baik dan menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun

d. Komitmen Mutu (Efektif, efisien dan


inovatif)
Meningkatkan mutu dan efektivitas media
informasi milik instansi karena dapat
menyajikan informasi yang beragam dan
penggunaan media sosial untuk publikasi dapat
meningkatkan efisiensi.
e. Anti Korupsi (Transparansi)
Membuat media dengan jujur, berani mengungkapkan informasi yang
benar, mandiri dan tidak plagiat dan menggunakan aplikasi yang legal.
5.2.3.2 Kontribusi Output Kegiatan Pada Visi Dan Misi Organisasi
Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4
yaitu:
1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan adanya Si-
Gaul maka wawasan kesehatan akan dapat terbentu diusia remaja
2.Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku hidup
sehat, hasil dari penerapan informasi Si-Gaul akan mampu mendorong
remaja untuk ikut berperilaku sehat dan mejaga kesehatan keluarganya.
4.Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Si-Gaul
adalah kegiatan yang inovatif dalam penyebarain informasi kesehatan

5.2.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai


Nilai-nilai yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II “ JASDPT” dalam
penerapan Si-Gaul yakni:
 Jujur diterapkan dalam menulis informasi kesehatan
 Adil, Memberikan kesempatan yang sama pada sasaran untuk
bertanya dalam tanya jawan yang ada dalam media Si-Gaul
 Sabar dalam menjawab dengan teliti semua pertanyaan dan
mensosialisasikan kegiatan tanpa tergesa-tergesa sehingga mudah di

69
aplikasikan
 Disiplin dengan konsisten/kerja tuntas dalam menyelesaikan pekerjaan
sehingga diperoleh data yang akurat.
 Peduli dengan memberikan informasi tentang kesehatan sehingga
masyarakat bisa mengoptimalkan kesehatan diri dan lingkungannya
 Tanggung Jawab, Informasi kesehatan yang diberikan telah diyakini
kebenarannya bukan informasi palsu
5.2.3.4 Dampak jika analisis tidak diimplementasikan
1. Apabila kegiatan Si Gaul tidak sesuai dengan prosedur maka tidak dapat
melakukan kegiatan/tujuan kegiatan dengan baik dan adanya
kesimpangsiuran pada saat menjalankan kegiatan
2. Jika tidak bertanggung jawab menyampaikan informasi kesehatan yang
benar dan konsisten maka kegiatan Si-Gaul tidak akan terus berlanjut.
3. Jika tidak ada koordinasi yang baik maka kegiatan tidak akan sinkron /
timbulnya perbedaan yang tertuju pada pencapaian dari tujuan kegiatan
sehingga kegiatan tidak akan berjalan lancar.
4. Pendapat dan masukan dari lintas program atau lintas sektor tidak didengar
dan tidak dilakukan perubahan maka kegiatan Si-Gaul tidak memiliki
kader dan mintra kerja untuk melanjukatan kegiatan.
5. Jika tidak menggunakan media informasi milik instansi dengan efektif dan
efisien dalam menyajikan informasi yang beragam dan penggunaan media
maka akan terjadi pemborosan dan penyalahgunaan media instansi
6. Apabila membuat media dengan tidak jujur dan berani mengungkapkan
informasi yang benar maka tidak ada yang akan mengakses Si-Gaul.

5.2.3.5 Dampak Si-Gaul Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas


Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan di tempat kerja
serta menjadi wadah untuk menjalin komunikasi dengan lintas sektor juga
bermanfaat untuk melatih kader remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

70
5.2.3.6 Dampak Si-Gaul Bagi Kader Dan Remaja
Menjadi rujukan untuk mencari informasi kesehatan yang dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya serta menjadi tempat menyalurkan tren
dengan postif.
5.2.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
5.2.4.1 Kendala
1. Tidak tersedia website resmi puskesmas dan belum tersedia anggaran
untuk membuat website resmi
2. Hanya ada dua sekolah menengah di wilayah kerja Puskesmas
Bontang Selatan II

5.2.4.2 Strategi
1. Menggunakan website gratis
2. Memaksimalkan waktu yang ada di dua sekolah dan melakukan
sosialisasi pada Saka Bakti Husada yang merupakan satuan pramuka.

5.2.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi


1. Si-Gaul
2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan.
4. Lembar catatan uji coba media
5. Laporan monitoring dan evaluasi
6. Potongan Artikel dari News Bontang tentang Si Gaul

5.3 Membuat dan menyosialisasikan Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik,


Pertanyaan dan Saran anda Bantu banyak)
Kegiatan ketiga yaitu membuat dan menyosialisasikan ketan dan sarabba on-
line sebagai jawaban dari rekomendasi survei kepuasan masyarakat tingkat Kota
Bontang yang mengeluhkan tidak adanya tempat untuk mengeluarkan kritik, saran
dan pertanyaan kepada masyarakat berbas dan pengguna layanan di Puskesmas
Bontang Selatan II.

71
5.3.1 Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan pimpus
2. Mengumpulkan data-data
3. Menggali ide inovasi
4. Melaporkan ide inovasi
5. Melakukan koordinasi dengan tim survey kepuasaan
6. Menyiapkan aplikasi via google form
7. Melakukan Uji Coba kelayakan aplikasi
8. Mensosialisasi ke sasaran baik langsung maupun via media
9. Monitoring dan evaluasi

5.3.2 Hasil Kegiatan


Sebelum melakukan pelaksanaan habituasi off campus, maka saya
melakukan konsultasi dengan kelapa puskemas terkait hasil rekomendasi dari
pihak sekertariat daerah tentang survei kepuasan masyarakat. Rekomendasri
yang ada kemudian dibuat kesimpulan bahwa perlu adanya wadah untuk
masyarakat dalam menyapaikan kritik, saran maupun pertanyaan yang dapat
dipakai untuk kegiatan dalam dan luar gedung. Tahapan selanjutnya adalah
mengumpulkan data-data terkait kritik, saran dan pertanyaan dari masyarakat
dan pengguna layanan terkait prosedur pengaduan.
Setelah data-data terkumpul selanjutnya mencari ide terkait prosedur
pengaduan yang mudah dan cepat serta dapat digunakan kapanpun sehingga
terpilihlan form online yang dapat dibuat dengan gratis menggunakan internet.
Form ini akan menjadi wadah untuk masyarakat dalam memberikan kritik,
saran maupun pertanyaan terkait pelayanan dan petugas puskesmas dalam
menjalankan kewajiban sebagai pelayan publik.
Gambar 5.14 Dokumentasi Menyampaikan Ide dan Konsultasi Mentor

72
Dengan tujuan utama adalah kritik, pertanyaan dan saran dari
masyarakat akan membantu Puskesmas Bontang Selatan II menjadi
puskesmas yang lebih baik maka form ini diberi nama Ketan dan Sarabba.
Ide tentang form online ini kemudian di sampaikan kepada kepala
Puskesmas Bontang Selatan II. Pada 16 September 2019, Form ini dapat
menjadi alternatif pemecahan masalah yang didapatkan dalam survei kepuasan
masyarakat tahap 1 terkait prosedur pengaduan, dengan keunggulan bahwa
form ini dapat digunakan untuk menilai semua kegiatan yang dilakukan
puskesmas dan juga menjadi alat penilai petugas puskesmas dalam melakukan
kinerja, dapat diakses dari mana saja dan hasil yang didapat bisa langsung
terbaca dan ditindaklanjuti.
Prosedur pengaduan di Puskemas Bontang Selatan II merupakan agenda
kerja dari Tim Survei Kepuasaan, sehingga pada Rabu 18 september 2019
setelah mendapat izin dari kepala Puskesmas tahapan selanjutnya adalah
melakukan koordinasi dengan tim survey kepuasaan.
Gambar 5.15 Dokumentasi Konsultasi dengan Tim Kepuasaan
Pelanggan

Koordinasi dengan tujuan untuk mendapat persetujuan dari tim survei


kepuasan dalam mengaplikasikan Ketan dan Sarabba dalam prosedur

73
pengaduan, koordinasi dilakukan langsung dengan ketua tim survei kepuasan
pelanggan. Ketua tim kepuasaan menyatakan ketertarikan dan antusias
terhadap adanya form ini sehingga kegiatan ini dapat diterapakan di
Puskesmas Bontang Selatan II.
Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan aplikasi via google form yang
didalamnya berisi tempat untuk menuliskan kritik, saran dan pertanyaan.
Form memiliki tempat untuk menuliskan identitas namun tidak wajib diisi
sehingga penggunanya tidak perlu khawatir akan kerahasiaan identitas.
Keunggulan lainnya adalah form ini dapat digunakan kapan saja, sehingga
masyarakat yang ingin memberikan kritik,saran dan pertanyaan kepada
puskesmas tidak perlu datang langsung cukup mengakses ke Ketan dan
Sarabba.
Form Ketan dan Sarabba telah selesai dibuat namun tidak bisa langsung
disosialisasikan ke masyarakat dan pengguna layanan karena masih harus
melewati tahapan uji coba kelayakan aplikasi, dalam uji coba ini dinilai
tentang kelayakan aplikasi google form yang telah dipilih serta tentang
kemudahan akses dan isi dari form ketan dan sarabba. Uji coba dilakukan oleh
ketua tim survei kepuasan dan masyarakat yang dipilih secara acak.

Gambar 5.16 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

74
Dari hasil uji coba tidak ditemukan masalah dan kendala dalam mengakses
Ketan dan Sarabba serta isi dari form yang telah dibuat telah sesuai dengan
keinginan maka tahap selanjutunya ada mensosialisasikan Ketan dan Sarabba,
pada tanggal 24 September 2019 sosialisasi ini dilakukan secara langsung
maupun melalui media baik cetak maupun elektronik.

Gambar 5.17 Dokumentasi Sosialisasi Ketan dan Sarabba

Media cetak dipasang di kelurahan berbas pantai dan berbas tengah serta
puskesmas dan posyandu di wilayah kerja puskesmas. Media video di putar
saat ada pertemuan dan selalu ditayangkan pada TV sehingga masyarakat
dapat melihat dan menggunakan.
Selain dengan media cetak dan video, Ketan dan Sarabba pun
disosialisasikan melalui media elektronik yakni News Bontang hal ini agar
semua lapisan masyarakat dan penggunakan layanan puskesmas dapat
mengakses Ketan dan Sarabba.

75
Gambar 5.18 Potongan Portal News Bontang Tentang Ketan dan
Sarabba

Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan bersamaan


dengan pengambilan data survei kepuasan masyarakat tingkat kota tahap 2,
dari hasil monitoring tidak ada masalah yang ditemukan terkait Ketan dan
Sarabba dan evaluasi diambil dari sampel acak hasil kuesioner survei
kepuasan tidak terlihat lagi adanya nilai yang kurang dalam prosedur
penanganan keluhan.
Gambar 5.19 Hasil Monitoring dan Evaluasi

76
5.3.3 Analisis Dampak Ketan dan Sarabba
5.3.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan:
a. Akuntabilitas (Konsisten)
Konsisten menyampaikan semua kritik, saran dan pertanyaan masyarakat
kepada seluruh tim kerja puskesmas. Semua kritik,
saran dan pertanyaan masyarakat yang masuk
kedalam Ketan dan Sarabba akan dibahas dalam
briefing pagi di Puskesmas Bontang Selatan II
sehingga dapat direspon dengan cepat. Hal ini
selalu di lakukan dengan konsisten dan tidak
menutupi apapun sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk tim kerja
puskesmas.
b. Nasionalisme (Sila 5)
Kegiatan ini juga memenuhi hak-hak
masyarakat sebagai pelanggan untuk
diperlakukan adil, diperhatikan dan didengar
masalah yang dialaminya serta tidak membeda-
bedakan antara saran, kritik atau pujian yang
masuk karena Ketan dan Saraba selalu adil dan menghargai semua hal yang
menjadi harapan dan kebutuhan dari masyarakat selaku pengguna layanan.
c. Etika Publik ( Menghormati)
Menulis keterangan dalam Ketan dan Sarabba
dengan menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami masyarakat. Dengan menggunakan
kata-kata yang dapat dipahami memungkinkan
masyarakat untuk menggunakan Ketan dan
Saraba dengan lebih cepat, tepat dan mudah.
Melakukan komunikasi yang baik dengan
masyarakat walaupun dengan media form on-line
agar masyarakat dapat mnyampaikan isi hatinya terkait pelayanan di
puskesmas

77
d. Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
Efektif dan efisien dalam menjawab semua kritik, saran dan pertanyaan dari
masyarakat sehingga menjadi inovatif dalam pelayanan

e. Anti korupsi (Jujur)


Menggunakan aplikasi yang legal dalam
membuar form Ketan dan Sarabba
sehingga tidak ada pihak yang dirugikan
serta adanya transparansi dalam
mengelola umpan balik dari masyarakat
sehingga masyarakat dapat merasa dilibatkan dalam perbaikan puskesmas.

5.3.3.2 Kontribusi Output Kegiatan Pada Visi Dan Misi Organisasi


Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II yang tertuang dalam butir
ke –3 dan 4 yaitu:

3. Meningkatkan, memelihara mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan,


dengan adanya Ketan dan Sarabba maka puskesmas dapat selalu
memelihara mutu pelayanan dan meningkatkan mutu sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat.
4. Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Ketan dan
Sarabba merupakan kegiatan yang inovatif dan menjadi alternatif
mengatasi masalah terkait prosedur pengaduan di Puskesmas Bontang
Selatan II

5.3.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai


Nilai-nilai yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II adalah JASDPT,

78
dalam penerapan Ketan dan Sarabba dijabarkan menjadi :
 Jujur, tidak menutupi semua kritik, saran dan pertanyaan yang masuk ke
dalam aplikasi
 Adil, memberikan kesempatan yang sama pada masyarakat untuk
memberikan kritik, saran dan pertanyaan
 Sabar, menjadikan semua kritik yang masuk sebagai bahan refleksi dan
bukan untuk di bantah
 Disiplin, menjawab semua kritik, saran dan pertanyaan yang masuk
sesuai dengan waktu kerja yang ditentukan
 Peduli, meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan
perhatian kepada masyarakat
 Tanggung Jawab, tidak membocorkan identitas pengguna aplikasi

5.3.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan


1. Apabila tidak konsisten menyampaikan semua kritik, saran dan
pertanyaan masyarakat kepada seluruh tim kerja puskesmas maka semua
kritik, saran dan pertanyaan masyarakat tidak akan menjadi jawaban dan
bahan evaluasi untuk puskesmas serta masyarakat akan merasa tidak
percaya terhadap posedur pengaduan yang ada di Puskesmas Bontang
Selatan II
2. Jika kegiatan ini tidak memenuhi hak-hak masyarakat sebagai pelanggan
untuk membeda-bedakan antara saran, kritik atau pujian yang masuk
karena Ketan dan Saraba maka tidak adan ada perbaikan kinerja yang di
lakukan Puskesmas Bontang Selatan II
3. Jika tidak menulis keterangan dalam Ketan dan Sarabba dengan
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami masyarakat maka akan
memperlambat dalam memahami Ketan dan Sarabba.
4. Jika tidak Efektif dan efisien dalam menjawab semua kritik, saran dan
pertanyaan dari masyarakat maka Ketan dan Sarabba tidak akan menjadi
inovatif dalam pelayanan
5. Pelaksanaan kegiatan ini jika tidak menggunakan aplikasi yang legal

79
dalam membuar form Ketan dan Sarabba akan ada pihak yang dirugikan
dengan penggunaan aplikasi ilegal dan hak cipta akan menjadi masalah
6. Apabila Ketan dan Sarabba tidak ada transparansi dalam mengelola
umpan balik maka masyarakat akan merasa tidak dilibatkan dalam
perbaikan puskesmas.

5.3.3.5 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Lingkungan Puskesmas


Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan di tempat kerja
serta bagi puskesmas merupakan media yang tepat untuk mendapatkan
penilaian dari masyarakat yang berguna bagi peningkatan mutu pelayanan
yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II

5.3.3.6 Dampak Bagi Masyarakat Dan Pengguna Layanan Puskesmas


Masyarakat dapat dengan mudah memberikan penilaian pada pelayanan dan
petugas puskesmas serta masyarakat dapat dengan mudah memberikan
keluhan, harapan dan kebutuhan di masyarakat kepada Puskesmas Bontang
Selatan II.

5.3.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala


5.3.4.1 Kendala
Ada lapisan masyarakat yang masih sulit untuk dapat mengakses
Ketan dan Sarabba
5.3.4.2 Strategi
Melakukan promosi dan sosialisasi kegiatan Ketan dan Sarabba
menggunakan berbagai media serta membuat tutorial pengisian

5.3.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi


1. Form Ketan dan Sarabba
2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan
4. Catatan uji coba media

80
5. Monitoring dan evaluasi dari Ketan dan Sarabba
6. Potongan artikel News Bontang tentang Ketan dan Sarabba

5.4 Gammik Pedas (Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di


Berbas)
Memanfaatkan data hasil survei di wilayah berbas untuk menjadi infograafis
sehingga nantinya pengetahuan masyarakat akan kondisi kesehatan baik diri
sendri dan orang lain. Mengubah pola lama dari penyuluhan menjadi penyajian
inforgrafis.

5.4.1 Tahapan Kegiatan


1.Melakukan konsultasi dengan pimpus
2.Mengumpulkan data-data
3.Menggali ide inovasi
4.Melaporkan ide inovasi
5.Melakukan koordinasi dengan lintas program
6.Menyiapkan infografis
7.Melakukan Uji Coba kelayakan media
8.Menyosialisasi ke masyarakat baik langsung maupun via media
9.Monitoring dan evaluasi

5.4.2 Hasil Kegiatan


Sebelum pelaksanakan off campus tahapan awal yang dilakukan saat
membuat rancangan awal kegiatan ini adalah melakukan konsultasi dengan
kepala puskesmas terkait masalah yang didapatkan saat survei kepuasan
masyarakat terkait tidak adanya informasi kesehatan. Masyarakat
mengeluhkan banyaknya permintaan data kesehatan tetapi tidak pena ada hasil
yang terlihat, ini merujuk pada survei-survei kesehatan yang dilakukan
Puskesmas di wilayah kerja. Hasil survei yang ada mengandung informasi
kesehatan terkini namun hasil ini biasanya hanya disampaikan kepada
pemegang kebijakan dan bukan kepada masyarakat langsung sehingga

81
masyarakat tidak mendapat akses mengenai informasi kesehatan ini.
Setelah melakukan konsultasi maka tahapan yang dilakukan adalah
mengumpulkan data-data hasil survei yang ada di Puskesmas. Data yang ada
kemudian dijadikan satu dalam sistem data base.
Data yang dibutuhkan telah tersimpan maka selanjutnya adalah menggali ide
inovasi apa yang akan dibuat terkait masalah yang ada di masyarakat. Dari
permasalahan yng ada masyarakat tidak perna mendengar hasil dari survei
kesehatan yang dilakukan di wilayah mereka sehingga muncullaj ide untuk
membuat infografis yang nantinya infografis ini menjadi bahan untuk
melakukan penyuluhan di masyarakat. Sehingga masyarakat bisa langsung
tahu kondisi kesehatan yang ada dan menjadi metode baru bagi penyuluh
dalam memberikan penyuluhan ke masyarakat. Maka di buatlah Gammik
Pedas yang merupakan singkatan dari gambaran massal infografis kesehatan
dan pemukuman di Berbas, kegiatan ini akan memberikan masyarakat
infografis kesehatan yang sesuai dengan wilayah tempat tinggal.
Gambar 5.20 Dokumentasi Melaporkan Ide dan Konsultasi
Tentang Gammik Pedas

Tanggal 19 september 2019 mulai dilakukan konsultasi dan melaporkan ide


serta rencana pelaksanaan kegiatan Gammik Pedas kepada kepala puskesmas.
Kegiatan Gammik Pedas ini mendapat respon yang baik sebagai alternatif
pilihan dalam menjawab keluhan masyarakat. Yang dalam pelaksanaannya
akan melibatkan lintas program maka tahapan selanjutnya adalah koordinasi

82
dengan lintas program terkait kegiatan Gammik Pedas, koordinasi dibutuhkan
untuk menjalin kerja sama antar program yang ada di Puskesmas Bontang
Selatan II sehingga ketersediaan data dapat terus terperbarui mengikuti data
terbaru yang didapatkan dari masyarakat.
Tahap selanjutnya dari Gammik Pedas adalah menyiapkan infografis, data
yang digunakan adalah data dari hasil survei keluarga sehat dan survei
kesehatan lingkungan hasil survei ini dipilah menjadi data yang bisa
ditampilkan dan data yang tidak bisa ditampilkan. Infografis di buat dalam dua
media yakni media cetak dan media video.
Gambar 5.21 Media Gammik Pedas

Tujuannya adalah agar dapat dengan mudah di aplikasikan dalam


penyuluhan ke masyarakat. Tahap ini memakan waktu selama 3 hari dan
menghasilkan 3 media infografis berbentuk cetak dan 3 media video.
Uji coba media mulai dilakukan pada tanggal 23 september 2019, media
yang telah di cetak kemudian diuji kelayakannya oleh kepala puskesmas dan
beberapa orang yang dipilih secara acak.
Gambar 5.22 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

83
Dengan fokus penilaian pada kesesuaian isi, warna, jenis tulisan dan
lainnya yang kemudian apabila ada keselahan maka diperbaiki sebelum media
di sosialisasikan ke masyarakat.
Sosialisasi ke masyarakat di mulai pertama kali Senin,tanggal 28
September 2019 dalam kegitan penyuluhan di Posbindu dan dilanjukan dalam
tiap penyuluhan baik dirumah warga maupun di pos-pos kesehatan. Sosialisasi
juga dilakukan menggunakan media informasi milik puskesmas yakni TV
yang ada di ruang tunggu pasien serta di Facebok Puskesmas Bontang Selatan
II. Untuk media cetak di tempelkan di pos-pos kesehatan dan di mading
kelurahan.
Gambar 5.23 Dokumentasi Sosialisasi Gammik Pedas

Setelah semua infografis awal yang dibuat telah selesai disosialisasikan


maka tahap monitoring dan evaluasi mulai dilakukan.

Gambar 5.24 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

84
Monitoring digunakan sebagai penilai jalannya kegiatan dengan rencana
awal yang akan dilakukan, gammik pedas dilakukan sudah mengikuti
rancangan dari kegiatan, kemudian di evaluasi sebagai bahan perbaikan
apabila ada masalah yang muncul.

5.4.3 Analisis Dampak


5.4.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Memberi penjelasan dan informasi
yang relevan pada masyarakat
bagaimana kondisi kesehatan yang ada
di wilayah sehingga apa yang
disampaikan dapat diterima dan tidak
ada kesalahpahaman.
b. Nasionalisme (Sila 5)
Dalam proses pembuatan menerapkan koordinasi dan musyawarah
dengan pihak yang terkait, tidak
membedakan serta informasi
yang disampaikan dapat turut
meningkatkan kecerdasan dalam
bidang kesehatan.
c. Etika Publik (Patuh)
Memperhatikan standar etika dalam menampilkan
desain infografis, menjaga data yang menjadi
rehasia medis serta menggunakan bahasa dan gambar
yang santun.

d. Komitmen Mutu (Inovasi)


Meningkatkan inovasi dengan menyampaikan infografis kesehatan
menggunakan data dan media yang dibuat sendiri

85
e. Anti korupsi (Disiplin)
Menggunakan aplikasi yang legal dalam
pembuatan media infografis serta
pembuatan infografis ini dilakukan secara
mandiri dan menggunakan sarana sesuai
dengan kebutuhan.

5.4.3.2 Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi


Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4 yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan adanya
Gammik Pedas maka akan mampu menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan di masyarakat karena menampilkan data asli
kondisi kesehatan yang ada
2. Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku
hidup sehat, Gammik Pedas akan mendorong keluarga dan masyarakat
untuk memperbaiki kondisi kesehatannya
4.Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, karena
tidak perna ada infografis di Puskesmas Bontang Selatan II maka ini
merupakan sebuah inovasi dalam pelayanan kesehatan.

5.4.3.3 Kontribusi Output Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai


Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yang adai
di Puskesmas Bontang Selatan II yaitu:
 Jujur dalam menyusun infografis yang sebenar-benarnya
 Adil dibuktikan dengan tidak berpihak saat menyampaikan infografis
 Sabar dalam menyusun infografis dengan teliti dan tanpa mengeluh
 Disiplin dengan patuh dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan
sesuai dengan kesepakatan
 Peduli, meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan
perhatian kepada masyarakat
 Tanggung Jawab dalam bertanggung jawab untuk menyebarluaskan

86
infografis
5.4.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan
1. Kegiatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat mendapatkan
informasi yang tidak jelas
2. Apabila dalam memberikan penjelasan dan informasi yang tidak
relevan pada masyarakat tetang kondisi kesehatan yang ada di
wilayah maka apa yang disampaikan tidak dapat diterima dan ada
kesalahpahaman.
3. Jika dalam proses pembuatan Gammik Pedas tidak menerapkan
koordinasi dan musyawarah dengan pihak yang terkait maka
informasi yang disampaikan tidak dapat meningkatkan kecerdasan
dalam bidang kesehatan.
4. Gammik Pedas, jika tidak bisa memperhatikan standar etika dalam
menampilkan desain infografis menggunakan bahasa dan gambar
yang santun maka akan menimbulkan presepsi ganda dalam
masyarakat
5. Jika tidak menerapkan nilai komitmen mutu maka tidak akan
meningkatkan inovasi dengan menyampaikan infografis kesehatan
menggunakan data dan media.
6. Jika kegiatan yang dilakukan tidak menggunakan aplikasi yang legal
maka akan ada masalah terkait hak cipta dan bisa terkena pidana

5.4.4.4 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas


Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan dalam
mengolah media.Bagi puskesmas sebagai alternatif penyebaran informasi
kesehatan ke masyarakat dan menjadi cara mencapai visi puskesmas

5.4.4.5 Dampak Bagi Masyarakat


Dapat menjadi pusat informasi kesehatan terkini untuk memperbaiki
kesehatan keluarga, masyarakat dan lingkungan.

87
5.4.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
5.4.4.1 Kendala
1. Adanya bias data dari hasil survei kesehatan
2. Keterbatasan penyebaran media Gammik Pedas
5.4.4.2 Strategi
1. Koordinasi dan klarifikasi langsung terkait data yang bias sehingga
didapat data yang real.
2. Memaksimalkan tempat dan media yang ada untuk promosi
3.
5.4.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi
1. Foto kegiatan
2. Video kegiatan
3. Gammik Pedas
4. Catatan uji coba media
5. Bukti monitoring dan evaluasi

5.5 Jarik Puskesmas ( Jadwal Harian Kegiatan Pusekesmas)


Kegiatan ini dilakukan sebagai jawaban dari keluhan masyarakat tentang tidak
jelasnya jadwal pelayanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas. Sehingga
di bentuk SMS dan WA gate away yang bisa menungkinkan masyarakat
mendapat informasi pelayanan dan kegiatan puskesmas melalui handphone
masing-masing.

5.5.1 Tahapan Kegiatan


1. Melakukan konsultasi dengan pimpus
2. Mengumpulkan data-data
3. Menggali ide inovasi
4. Melaporkan ide inovasi
5. Melakukan koordinasi dengan PJ UKM dan PJ UKP tentang jadwal
pelayanan dalam dan luar gedung
6. Menyiapkan media

88
7. Melakukan uji Coba kelayakan media
8. Mempublikasikan jadwal harian puskesmas
9. Monitoring dan evaluasi

5.5.2 Hasil Kegiatan


Sebelum pelaksanakan off campus tahapan awal yang dilakukan saat
membuat rancangan awal kegiatan ini adalah melakukan konsultasi dengan
kepala puskesmas terkait masalah yang didapatkan saat survei kepuasan
masyarakat terkait tidak adanya kejelasan jadwal kegiatan Puskesmas Bontang
Selatan II. Masyarakat mengharapkan adanya jadwal yang jelas mengenai
kegiatan dan pelayanan yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II, selama ini
jadwal pelayanan puskesmas yang sering berunah-ubah membuat masyarakat
binggung dan terkadang perubahan jadwal tidak sampai ke masyarakat.
Setelah melakukan konsultasi maka tahapan yang dilakukan adalah
mengumpulkan data-data jadwal pelayanan yang ada di Puskesmas. Data yang
ada kemudian dijadikan satu dalam sistem data base.

Gambar 5.25 Mengumpulkan Data-Data

Data yang dibutuhkan telah tersimpan maka selanjutnya adalah menggali ide
inovasi apa yang akan dibuat terkait masalah yang ada di masyarakat. Dari
permasalahan yang ada masyarakat bahwa adanya ketidakpastian jadwal
pelayanan puskesmas sehingga muncul ide tentang membuat jadwal yang dikirim
ke handphone masing-masing masyrakat.

89
Gambar 5.26 Dokumentasi Menyampaikan Ide dan Konsultasi

Tanggal 16 september 2019 mulai dilakukan konsultasi dan melaporkan


ide serta rencana pelaksanaan kegiatan Jarik PKM BS-2 kepada kepala
puskesmas. Kegiatan ini mendapat respon yang baik sebagai alternatif pilihan
dalam menjawab keluhan masyarakat tentang jadwal pelayanan dan
memudahkan puskesmas dalam penyampaian informasi terkait jadwal
pelayanan.
Karena dalam pelaksanaanya akan melibatkan lintas program maka
tahapan selanjutnya adalah koordinasi dengan lintas program terkait kegiatan
Jarik PKM BS-2, yang dilakukan pada tanggal 19 september 2019, koordinasi
dibutuhkan untuk menjalin kerja sama antar program yang ada di Puskesmas
Bontang Selatan II sehingga jadwal yang disampaikan melalui kegiatan Jarik
PKM BS-2 dapat terperbarui dan sesuai dengan jadwal sebenarnya. Dalam
koordinasi dilibatkan penanggung jawab kegiatan UKM dan UKP karena
pelayanan dan kegiatan puskesmas dilakukan di luar dan dalam gedung.

Gambar 5.27 Dokumentasi Koordinasi UKM dan UKP

90
Setelah format Jarik PKM BS-2 di setujui maka tahapan selanjutnya ada
menyiapkan media yang akan di gunakan. Yang pertama ada merekap jadwal
pelayanan selama 1 bulan kedalam google sheets, jadwal pelayanan ini masih
bisa diubah sesuai dengan kondisi yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II.
Kemudian membuat media untuk promosi kegiatan dalam bentuk media cetak
dan video. Media yang dibuat merupakan media hasil rancangan sendiri
sehingga legal untuk dipublikasihkan secara luas.
Gambar 5.28 Dokumentasi dan Hasil Uji Media

Melakukan uji coba kelayakan media pada tanggal 20 September 2019,


uji coba di awali dengan mengirimkan Jarik PKM BS-2 kepada kontak yang
ada di handphone pribadi tujuannya untuk melihat dan mengevaluasi format
dari Jarik PKM BS-2, setelah format penulisan dan jadwal lulus dari uji coba
maka selanjutnya adalah uji coba media promosi Jarik PKM BS-2 dengan
melihat kesesuaian dari tulisan, warna dan isi dari media baik media cetak
maupun video.
Setelah Jarik PKM BS-2 melewati uji coba maka tahapan selanjutnya
adalah publikasikan Jarik PKM BS-2, publikasi pertama dilakukan di ruang
tunggu pasien di Puskesmas Bontang Selatan II secara langsung dan
menggunakan media facebook pada tanggal 22 September 2019. Tanggal 25
September 2019 publikasi menggunakan media cetak dilakukan dengan

91
pemasangan media promosi pada pos-pos kesehatan dan mading kelurahan
yang ada.
Gambar 5.29 Dokumentasi Sosialisasi dan Koordinasi Jarik PKM
BS-2

Awal pelaksanaan kegiatan Jarik PKM BS-2 diikuti oleh 20 orang yang
mendaftar setelah berjalan 2 minggu maka jumlah pendaftar Jarik PKM BS-2
mencapai 50 orang dengan mendapat akses dalam 4 grup besar yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II. Tanggal 14 Oktober 2019
kegiatan Jarik PKM BS-2 mendapat kesempatan untuk diliput dalam media
berita on-line.
Gambar 5.30 Potongan News Bontang Tentang Jarik PKM BS-2

92
Setelah kegiatan Jarik PKM BS-2 terlaksana selama 1 bulan maka dilakukan
monitoring dan evaluasi. Monitoring dilakukan untuk melihat kesesuaian
antara rencana kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan
menyebar form isian online mengenai tingkat kepuasan terhadap penggunaan
Jarik PKM BS-2.
Gambar 5.31 Hasil Monitoring dan Evaluasi

5.5.3 Analisis Dampak


5.5.3.1 Dampak akan nilai ANEKA
diimplementasikan :
a. Akuntabilitas (Konsistensi)

Bertanggung jawab menyampaikan jadwal


kegiatan puskesmas yang benar dan konsisten
agar kegiatan terus berlanjut
b. Nasionalisme (Sila 2)
Informasi dapat dilihat dan diakses oleh siapapun sehingga tidak ada
diskriminasi serta jadwal dipublikasikan tepat
waktu.
c. Etika Publik (Ramah)
Menyampaikan informasi dengan ramah, bahasa
yang santun dan desain media yang sesuai dengan
norma-norma yang ada dimasyarakat.

93
d. Komitmen Mutu (Inovasi)
Kegiatan ini tidak memerlukan biaya sehingga efisien
dalam meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat
dalam hal pengetahuan mengenai jadwal kegiatan serta
inovatif.

e. Anti korupsi (tanggung jawab)


Menggunakan aset negara dan sarana untuk
kepentingan bersama dan bukan kepentingan
pribadi

5.5.3.2 Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi


Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke –4 yaitu:
4.Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Jarik
PKM BS-2 merupakan kegiatan inovatif dengan menggunakan format WA
dan SMS gate away.

5.5.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai


Nilai-nilai yang ada di Puskesmas adalah JASDPT, dengan adanya
kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yakni:
 Jujur dalam memberikan jadwal kepada masyarakat
 Adil dengan tidak diskriminatif dalam memberikan publikasi jadwal
pelayanan
 Sabar diterapkan dengan tidak mengeluh dan selalu memperbaruhi jadwal
yang ada
 Disiplin yang tergambar dalam menyebarkan jadwal kegiatan sesuai
dengan waktu kerja yang ditentukan
 Peduli dengan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan
perhatian kepada masyarakat

94
5.5.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan
1. Kegiatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat mendapatkan
informasi yang tidak jelas terkait jadwal pelayanan.
2. Apabila tidak bertanggung jawab menyampaikan jadwal kegiatan
puskesmas yang benar dan konsisten maka kegiatan ini tidak terus
berlanjut
3. Informasi tidak dapat dilihat dan diakses oleh siapapun sehingga ada
diskriminasi.
4. Jika tidak menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun dan
desain media yang sesuai dengan norma-norma yang ada
dimasyarakat maka tidak ada yang ingin bergabung dengan Jarik
PKM BS-2
5. Apabila kegiatan ini memerlukan biaya dan tidak efisien dalam
meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat dalam hal
pengetahuan
6. Menggunakan aset negara dan sarana untuk kepentingan pribadi dan
semaunya.

5.5.3.5 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas


Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan dalam
mengolah media. Serta bagi puskesmas ini dapat menjadi alternatif dalam
memenuhi tuntutan masyarakat dalam penyebaran informasi mengenai jadwal
pelayanan.

5.5.3.6 Dampak Bagi masyarakat


Dapat menjadi pusat informasi kesehatan terkini tentang jadwal pelayanan
dan kegiatan untuk memperbaiki kesehatan keluarga, masyarakat dan
lingkungan

95
5.5.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
5.5.4.1 Kendala
Penggunaan aplikasi otomatis untuk menyebarkan jadwal pelayanan
yang terbatas dengan kuota 20 orang
5.5.4.2 Strategi
Menggunakan metode yang manual untuk tetap mengirimkan jadwal
pelayanan kepada masyarakat yang mendaftar

5.5.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi


1. Foto kegiatan
2. Video kegiatan
3. Jarik PKM BS-2
4. Catatan uji coba media
5. Bukti monitoring dan evaluasi

96
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Puskesmas Bontang
Selatan II, dapat di ambil kesimpulan:
1. Aktualisasi 5 nilai dasar ASN yaitu ANEKA di Puskesmas Bontang
Selatan II melalui 5 kegiatan. Rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
a. Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian Kegiatan Kinerja
Puskesmas Bontang Selatan II)
b. Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)
c. Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik, Pertanyaan dan Saran anda
Bantu banyak)
d. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman
di Berbas)
e. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)
2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi semua berlangsung sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan dan dilakukan monitoring setiap
pelaksanaan kegiatan yang diketahui oleh metor, setelah kegiatan di
lakukan evaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan kegiatan
kedepannya.
3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam
mewujudkan pencapaian visi yaitu Terwujudnya Masyarakat Berbas
Sehat Mandiri Tahun 2021 yang dimkaksud kemandirian hidup sehat
adalah masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dengan
perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta
masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan.
4. Kegiatan ini juga menunjang penanaman nilai-nilai JASDPT yang ada di
Puskesmas Bontang Selatan II.

94
6.2 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi
Rencana aksi dan kegiatan aktualisasi – habituasi nilai-nilai dasar ANEKA
merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA untuk
menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN.
Semua kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi menjadi kegiatan rutin
yang di Puskesmas Bontang Selatan II sehinga dampak yang diberikan
dengan adanya nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatan terus tertanam
dalam diri seluruh pegawai Puskesmas Bontang Selatan II tidak hanya ASN
tetapi juga non-ASN.

95
.t kiil i
!& .,,t,1
!:'i$
[]*
*dl
{* t
'+.rM

.,t
.,

n;:i]'' *r* i.

ru
9t.

k
{ffi
\*
'tu
\.n

*ra

\r*
,&li.S*,:., ,,
:,
e.ilif

\".\
s';"&' t
I

Uji Coba Media


Kegiatan sl - 6AuL
Penilai
Media iq.fr.r'da4, = Jantuw,r Satu't Lforw I
Tanggal ,t /4 ttq
Kesesuaian Tulisan Wamai Isi Saran
,utq Cotut/ dar
$ erbobot
JOk VW,lxu.rl6
^,^.1'

Kegiatan g- aAVL
Penilai
Media pu,ret.i' (a:y.J.,.ul*^u Dorr' t0cma t,tdou I Pofle. t )
Taneeal {l( (n t(or
Kesesuaian Tulisan Warna Isi Saran
Ju("1 [Ao,r^""+t k t ogot
t"k r,i I

Keeiatan st - 6AVL
Penilai
Media l\Vtrk*n Dw $ate V-amtavq
U
Tanggal
Kesesuaian Tulisan Warna Isi Saran
tY[,rtc'""t [. PXLobo t
)t{uc^^ l utqs
'ffi
iF
frn
tr., *.fTffi
',ffi."
l

ffi
,'
ffi "
ffi
nH
,$flffi,, f,
.re
F
tn tr
k ffi
ffi ffi -ffi ':

ffi
ffi.
FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES PENGADUAN, KEGIATAN DAN
JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

Monitoring Kegiatan
Rencana Ketepatan
No Kegiatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan Pencapaian Evaluasi
Pelaksanaan Tempat
Waktu Sasaran Petugas
Pelaksanaan
1 Jarik PKM BS-2 Di buat dalam Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Telah ada lebih Di lakukan
(Jadwal Harian bentuk SMS dan ( Publikasi di dari 50 orang penilaian
Kegiatan WA dan di semua media ) yang mendaftar capaian
Puskesmas promosikan dan ikut kegiatan
Bontang Selatan melalui media kedalam Jarik dalam
II) cetak serta digital PKM BS-2 serta bentuk form
di dukung oleh 4 online yang
grup besar yang di isi oleh
ada di tiap sasaran
kelurahan secara acak
wilayah kerja (terlampir)
2 Ketan dan Membuat form Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Telah berjalan Evaluasi
Sarabba Kritik, ( Semua dan di buat dilakukan
( Kritik, Pertanyaan dan orang yang dalam bentuk bersamaan
Pertanyaan dan saran dalam mengakses media video dengan
Saran Anda Bantu bentuk online pelayanan di yang setiap hari Survei
Banyak) dan di Puskesmas ditayangkan Kepuasan
sosialisasikan Bontang dalam TV Masyarakat
Selatan II) Puskesmas, tahap II
media cetak yang
telah disabar di dilakukan
kelurahan berbas Pemkot
pantai dan Bontang
berbas tengah (Terlampir)
3 Gammik Pedas Memanfaatkan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Telah dibuat Berjalan
( Gambaran data hasil survei (Infografis di video dan poster sesuai
Massal Infografis di wilayah berbas berikan tentang dengan
Kesehatan dan untuk menjadi sesuai infografis yang rencana
Pemukiman infograafis wilayah) datanya didapat kegiatan
Berbas) sehingga dari hasil survei awal dan
nantinya dan di mendapat
pengetahuan sosialisasikan testimoni
masyarakat akan kepada sasaran kepuasan
kondisi dari sasaran
kesehatan baik
diri sendri dan
orang lain.
Mengubah pola
lama dari
penyuluhan
menjadi
penyajian
inforgrafis.

4 Si-Gaul Membuat dan Sesuai dengan Sesuai Sesuai dengan Sesuai Si Gaul Evaluasi
(Sistem Informasi menyosialisasikan jadwal dan dengan jadwal dan dengan disosialisasikan kegiatan
Global-Aktif- “Si GAUL” surat yang di jadwal dan surat yang di jadwal dan ke SMA dan dilakukan
Unggul-Luas) sebagai sistem kirimkan surat yang di kirimkan surat yang SAKA BAKTI setelah
informasi yang kirimkan di kirimkan HUSADA selesai
inovatif dengan sebagai sasaran sosialisasi
menggabungkan utama kegiatan dengan
antara web dan mengisi
QR sehingga lembar
dapat di gunakan kuesioner
dan lebih penilaian
menjamin yang
kenyamanan dari dibagikan
pengguna sitem, kepada
sasaran dari sasaran
kegiatan ini (Terlampir)
adalah
masyarakat usia
produktif yang
sering
menggunakan
internet untuk
pemenuhan
informasi
kesehatan.

5 Secangkir Emas Gambaran Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Semua kegiatan Kegiatan
BS-2 pencapaian (Kegiatan yang ada di puskesmas
kegiatan dan Dilakukan Puskesmas ter- yang
kinerja 2 x 24 Jam publish di media terpublish
puskesmas Setelah sosial dan media sesuai
dengan yang Kegiatan) cetak dan bisa di dengan
menarik yaitu akese oleh waktu yang
dengan media- semua telah
media terkini masyarakat disepakati
seperti photo
story dan video
yang bisa di
akses via sosial
media maupun
media cetak.

Mentor,

dr.Fitriawaty Jusuf
NIP. 19731020 200312 2 006
LEMBAR SURVEI MEDIA
UNTUK IMPLEMENTASI OPTIMALISASI PENYEBARAN INT'ORMASI
PUSKESMAS BONTAI\G SELATAN II

Petunjuk Penggunaan Lembar Survei :


Berilah tanda cek tist ($ Oan keterangan sesuai kondisi yang terjadi dilapangan.

MEDIA YANG PENGAMATAN YA TIDAK KET


NO
DIAMATI
I Media tr'acebook
Akses
Terdapat kemudahan untuk
Penggunaan lkses media dan penyebaran
informasi serta di gunakan
Waktu Pembuatan oleh sasaran

Penyebaran

2 Media Instagram

Akses
Tcrd onot lrern rr rlahqn rrnfirlr
"fdaL BaWqlV *n
Penggunaan lkses media dan penyebaran musgamkae .aenrit{k;
informasi serta di gunakan
Waktu Pembuatan oleh sasaran
ptraag efier'cn karcn
Penyebaran t'd"|.. t'rrsa, meavtk
a.l^t{ Fel
TerRcdla di Pfru ,
3 Media Mading Fe,lurcha,'

Akses
Terdapat kemudahan uotuk
Penggunaan lkses media dan penyebaran
informasi serta di zunakan
Waktu Pembuatan oleh sasaran

Penyebaran

4 Media Yideo
Terdapat kemudahan untuk
Akses
rkses media dan penyebaran
Penyebaran informasi serta di gunakan
oleh sasaran
WaktuPembuatan

KEPALA PUSKESMAS
BONTANG SELATAN tr

WATYJUSUF
PEMERINTAH KOTA BONTANG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KSSEIIATAN MASYABAKAT BONTANG SELATAN tr
JI Hayam lryuruk RT. 18 Na. 01 Ket. B€(bas T{tlgsh Boiltsng Selatan Telp. 0548-21265

Bontrng, 23 Sepnmber 2019

Kcpada l
Nomor : {& I r32 I PU$BS II Ytr.
Lamp :

Hal : Socblissi Wch Kepda Sc*olrh

di-
Bonteng

Dengan Hormat,

$ehubungan akan diadakannya sosialisasi penggunasn {lEB hrskesmas Bontang Selatan II yang

berisi tentang pelayanan puskesmas. Dengnn ini kami memohon ur$uk dapat difasilitasi waktu dan

tempt gntuk pelaksanaan kegiatan tersebul dengan sa$aran guru UKS dan Kader Kesehstan

Remaja Uutuk pelaksanaat ini depet menghubungi CP. Indah Alfiani, SKM ( No. HP

0822s0r8199?).

Demikian pennohonan kard, atas prhatia$nya k*mi ucapkan terima kasih.

**i'-lT.$,fi+ Si::

973tmfi2m3122006
s rA
r, ,&r TrliuL

ers::ra?r .
. DATTAREAI}IR
(s-tgar)
Sogalrsqg
ITAfiI :
IAn!}BGrt :
ts %
!r*E' ;t l}frllrfjll*,t*r tirilr*lftiilffit {
r

-fu.zltbe tr -r- I i'S,u i


2
9i5vl ,
*
;
e.:H !r4
:
Q,isetta .i,B k*= t <,i,^,i i

I
H0ro, Chekp.,. rz.s Sisr*t*i tuf, J+
[gber [n,h], rikr 3i1dt) \
6
NWthou.r, i {rs vi f,4, P1-^N
!
{ufq ( .lohn o, ti {,S,^rr'

I
t
6Eto-l- ft-t-e,mPot
(esukcr
s tq,li. W,
Si<*,,'
lo
O-[rure u-qoA,,.,o 3ts,-ut
"W
lt
-l
!3
Ulgrb
RiTAi
rY?ar&L Lic16 Slsurt
siSwa d{',F "9
W '4-
t3

l{

ri
t6
C*iS-r fhqo Aonr,,S.9 5;rwA' U,%" rT:
z
i

(i<-wa
-lw-
t?
luorrs" ul
'l
tt
?aJUot $. Sinogo. J,,r.* rl
,C-
A tq. ur tl.), So rrr Dou N
, S,styO
:[ ( )
fi

D.$to Natosq; [.s.I JtXf \

-YerLr{ y6!qr/q ?
5i5wq K,W ^4c-
B
Yersv , L. n S;..,^
2t
IQNF L w{i|wn
\ggu\on G 'c (rtut1
B
(rsr.r.lS
6
lo*ns e . Sonn'P Sis*o "
,{, n^}
fledlana PqnroYtcrh Sl'5\^A
E
Edwin o - * I i< r^r3
a

ffi "m
1

,0
--M iclnel Alt S,g.-,o
PEMERINTAII KOTA BONTANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONTANG SELATAN II
Jl. Hayam Wuruk RT. 18 No. 01 Berebas Tengah Bontmg Selatan Telp. 0548 *21265

KUESIONER PENILAIAN
SISTEM INT'ORMASI GLOBAL AKTIF UNGGUL LUAS

PEI{DAPAT REMAJA TENTAIYG SI GAUL


1. Apakah sudah sesuai antaxa informasi kesehatan yang di a. Tidak Sesuai
butuhkan dengan yang ada di SI-Gaul? b. Kurang Sesuai

@sesuai
d. Sangat Sesuai
2. Bagaimana pemahaman tentang kemudahan akses Si- a. Tidak mudah
Gaul? b. Kurang mudah
@rrauo*tt
d. Sangat mudah
J, Apakah menurut anda petugas cepat dan tepat waktu a. Tidak cepat
dalam menberikan pelayanan dalam website Si Gaul? b. Kurang cepat
@ cepat
d. Sangatcepat
ir;t;'ri t:r;'":' '"' '' '
:P gierll'|{'!r;
: r' I '/
-r6pr;! a"o*.], nr**br"'t '&'-:r
.."^ r?8fl#
l*!'a!1qt P J** ielu'
i h.'$";,1::,;ruq{:} ir#"
"'
Pqri tlrt .':
ll"
'"'rlrtl el,,

tt;....

j1t'!r:t: l.r:,rr'

4.' Dr'<41'-'4; )ry- :1';'


&*il*.

:*|.#ff,L:ffiffi Uffi ;" u *r*d13"


.r#i**k
rft e&s * dl;r

*ffiT-*h *dr., r:n tid *k eiiir: f *rrrr* rik ** i n-_1-;::


t',

tr FffiffihTlii,lffifr
Hwr*P*,r'l ffiXffit#,r Bmr*IEl tha* *

-'
;,. - -.-==-,-i.-.._,+-" ""!*"*"

$*r{ril* {ifr tl
:; tri : &-,.**oL
V, ffiffiffi'P sp'st wst*Y-Y1ltt#{!# ke,rt*ti*sr
UUiU'-
i....r*-; .;x.:;"r"-".......*."",-

;}i*&$ffi8#}iry?Ei# ffiffi#Edffis$-iffis;ffi'a5 dir(;t;#k *n'


#i ffia*sm,ffi rurt*ffis *#'ffiP'$t
t'"* kur1ertXm't*rb*t*t
h3 '&# #ds& erd.* *?xtl ti** fu*$mqtif ruungc$ S#**s
e} Tmmp*f p#&fr ffi$Tlp{t ,

#l Tempot scrfip.afi kurcng


*i $*r{mm6}cmp*nl p*r*t#xr* ttdmf,q. nrod e rn
*t
"t Toiiet kotcry'mir moli
rtL T{dmlq *,d# f,*x[]**ex bxuw*mf p{ffi#r*r#}d u**k
tFf

"-" "'--"'
;:':",
,"ffirfip#il *ttr'Lr ${*{u***n ffi*p*kl lhq-r r
Penilaian Jarik PKM BS-2
6 tanggapan

Publikasikan analytics

,i
i

Bagaimana Pendapat Anda tentang JARIK PKM BS-2


6 tanggapan

Masih Kurang membantu


Masyarakat

Cukup Membantu
Masyarakat

Membantu Masyarakat 1 (16,7Vo1

Sangat Membantu

Saran untukJAR|K PKM BS-2


5 tanggapan

Lanjutkan terus...kalau bisa d tingkatkan lagi

Tingkatkan dan tambah terus inovasinya

Mantap tingkatkan, sdh sangat baik

Bagus dan selalu d muneulkan ide' Lain untuk pelayanan ke masayarakat

Ditingkatkan lagi...sdh sangat baik dan sangat membantu

Konten initidak dibuat atau didukung oleh €oogle. tapSI!3!-egye!&g6&ge4-Ee6yCet4}g!@ag-(e[ijakan


Privasi

Jelr- .-(.u
Lr#dlS{* P(}rrfiilXli-

Anda mungkin juga menyukai