Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

PRIVESTHI DIPONG
462018106
STASE : JIWA

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA, 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KASUS PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
hambatan atau gangguan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, makan, dan
eliminasi untuk diri sendiri (Freyti, 2018). Defisit perawatan diri merupakan
salah satu gejala yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa,
dimana halusinasi sering diidentikkan dengan skizofrenia (Pinedendi, 2016) .
2. Klasifikasi (Freyti, 2018)
Kemampuan perawatan diri yaitu mandi, berpakaian, makan, eliminasi dan
kemampuan perawatan diri secara umum.
3. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri seimbang Kadang perawatan diri tidak Tidak melakukan perawatan diri
seimbang

4. Etiologi (Pinedendi, 2016)


Keterbatasan perawatan diri biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup
berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah)
sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam
hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun BAB dan BAK. Bila tidak
dilakuan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien bisa mengalami
masalah risiko tinggi isolasi sosial.

5. Manifestasi Klinik (Keliat, 2015)


- Gangguan kebersihan diri : rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau,
kuku Panjang dan kotor.
- Ketidakmampuan berdandan : rambut acak-acakan, pakaian kotor dantidak
rapi, pakaian tidak sesuai.
- Ketidakmampuan makan secara mandiri : ketidakmampuan mengambil
makanan sendiri, makanan berceceran dan makan tidak pada tempatnya.
- Ketidakmampuan defekasi/berkemih : berkemih tidak pada tempatnya,
tidak membersihkan diri baik setelah defekasi/berkemih.
6. Akibat (Prakasa, 2020)
Pasien gangguan proses pikir waham juga cenderung mengalami peningkatan
dalam penyalahgunaan narkoba dari yang sebelumnya, penyesuaian seksual
premorbid yang lebih baik, usia onset penyakit yang menjadi lebih tinggi,
kemudian tingkat gangguan afektif yang lebih tinggi seperti depresi atau gejala
depresi dan kurangnya pengetahuan.
7. Pohon Masalah/ Pathway

Isolasi Sosial

Waham Harga Diri Rendah


Defisit Perawatan Diri

8. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
- Identitas Pasien
- Keluhan : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak mau keluar
dari kamar sudah kurang lebih 1minggu. Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien tidak mau mandi dan tidak mau jika hendak ingin
dimandikan.
b. Diagnosa Keperawatan
- Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri.
c. Rencana Intervensi
- Melatih pasien tentang cara perawatan diri
- Melatih pasien berdandan/berhias.
- Melatih pasien makan secara mandiri
- Mengajarkan pasien untuk defekasi/berkemih yang sesuai.
Daftar Pustaka :
Freyti, dkk. 2018. Hubungan Tingkat Kemampuan Perawatan Diri dengan
Tingkat Depresi pada Pasien Depresi di Bangsal Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Vol.9 No.1
Keliat Budi Anna, dkk. 2015. Buku : Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
(KKJK). Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Nandinanti I. N, dkk. 2015. Efek Electro Convulsive Therapy (ECT) terhadap


Daya Ingat Pasien Skizofrenia di RSJ Prof. HB. Sa’anin Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 4, No 3.
Pinedendi N, dkk. 2016. Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan Defisit
Perawatan Diri terhadap Kemandirian Personal Hygiene pada
Pasien di RSJ Prof. V. L. Ratumbuysang Manado tahun 2016. e
Journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2,

Anda mungkin juga menyukai