Anda di halaman 1dari 11

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK

Di susun oleh :

1. Arpan Jauhar/19010107014
2. Cahyani/2020010107003
3. Lita Astarida/2020010107009
4. Malvian/19010107021
5. Muhamad Zaid Zulfikar/2020010107016
6. Nurhasanah/19010107007
7. Selvia/16010108012

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidah-
Nya kepada kelompok kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN . Kami dari kelompok 2 mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen kami Karena telah memberi kepercayaan kepada kita untuk menyelesaikan
tugas sebagaimana mestinya. Kami juga menyadari bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan . untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas Makalah ini dan
untuk kelancaran membuat. Semoga laporan ini, dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang
berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses
pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara kemampuan
dasar/pembawaan dengan lingkungan.

Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan


perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami
proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-
fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia
seutuhnya.Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis Sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu
tertentu. Pertumbuhan dapat pula diartikan Sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadan jasmaniah) ke dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan
2. Jelaskan aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
4. Jelaskan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan
5. Jelaskan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada Remaja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri, tumbuh


memiliki arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara
istilah, pertumbuhan memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik
manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan eksternal). Perubahan kuantitaif
sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas.
Misalnya berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang
tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi
tinggi, serta kurus menjadi gemuk.

Telah disebutkan diatas, bahwa faktor pertumbuhan ada dua yakni faktor internal
meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi. Kemudia yang kedua adalah faktor
ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola hidup maupun olahraga. Kedua faktir
tersebut sama-sama berpengaruh dalam proses pertumbuhan seseorang. Ketika yang
optimal hanya salah satu faktor, maka hasil pertumbuhan akan kurang maksimal.
Sedangkan ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan beriringan dan maksimal, maka
pertumbuhan seseorang juga akan berjalan maksimal.

Karakteristik pertumbuhan adalah adanya perubahan secara kuantitas yang


meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas, tinggi serta berat pada fisisk seseorang anak.
Selain itu, setiap anak telah mengalami pertumbuhan sejak bertemunya se telur dengan
sel ovum dalam kandungan ibu sampai batas usia tertentu, secara berangsur-angsur.
Setiap anak mengalami fase-fase pertumbuhan yang berbeda tetapi perbedaan tersebut
tidak terlalu mencolok ketika sang anak masuk kategori “normal” atau tidak
berkebutuhan khusus terkait gen atau sel. Perubahan pada pertumbuhan dapat diamati
atau dianalisis menggunakan alat ukur (timbangan untuk berat badan, alat ukur tinggi
badan untuk mengetahui perubahan tinggi badan) serta dapat dinyatakan dalam bentuk
huruf atau satuan.

Secara umum dapat di definisikan. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya


ukuran, volume, dan massa yang bersifat tak dapat diubah. Pertumbuhan biasnya
berhubungan dengan keadaan fisik, seperti bertumbuh menjadi besar. Sedangkan
perkembangan adalah suatu proses menuju kedewasaan.

B. Aspek–aspek pertumbuhan dan perkembangan


a. Aspek Pertumbuhan fisik peserta didik

Aspek Pertumbuhan fisik peserta didik adalah Perubahan fisiologis yang bersifat
progresif dan kontinu serta berlangsung dalam periode tertentu.

Karakteristik

a. Umum
Berkembangnya organ dan kelenjar, perubahan emosi

b. Wanita
Menstruasi, timbulnya jerawat, lekuk tubuh

c. Pria
Mimpi basah, suara parau, pertumbuhan tinggi yang cepat

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik :

a. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.

1. Faktor keturunan
fisik yang sama dengan salah satu anggota keluarga

2. Faktor lingkungan
pergaulan, kesamaan tingkah laku dengan salah satu anggota keluarga

b. Pengaruh Gizi
Jumlah gizi yang diberikan, berpengaruh pada cepatnya pertumbuhan fisik anak.
c. Gangguan Emosional
Jika anak sering mangalami gangguan emosional, pertumbuhan awal remajanya
akan terhambat.

d. Jenis Kelamin

Berbedanya bentuk tulang dan otot pada anak laki – laki dan perempuan,
berpengaruh terhadap perbedaan berat dan tinggi.

e. Status Sosial Ekonomi


Kemampuan ekonomi keluarga dalam mencukupi kebutuhan primer anak,
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik anak.

Ex : anak dari keluarga yang status ekonominya rendah, cenderung lebih kecil daripada anak
yang berasal dari keluarga yang status ekonominya tinggi

f. Kesehatan
Kurangnya perawatan kesehatan akan menyebabkan anak mudah terserang penyakit,
anak yang jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang
sering sakit – sakitan.

g. Pengaruh Bentuk Tubuh


Mesamorf : kekar, berat
Ektomorf : kurus, bertulang panjang
Endomorf : gemuk, berat
Bentuk – bentuk tubuh diatas mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.

Faktor – faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak :

a. P ertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf


Berkaitan dengan tumbuh kembang kecerdasan (meningkatnya kecerdasan dan berubahnya
tingkah laku)

b. Pertumbuhan otot – otot


Peningkatan kemampuan dan kekuatan jasmani (dalam menciptakan sesuatu, misalnya
kerajinan tangan, akan semakin meningkat kualitasnya dari masa ke masa )

c. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin


Mempengaruhi pola sikap dan tingkah laku terhadap lawan jenis ( menarik perhatian lawan
jenis, berubahnya gaya / penampilan )

d.Perubahan struktur jasmani


Berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan dan kecakapan motor skills anak.
Mengubah konsep diri anak tersebut. (Bertambanya ukuran tinggi / berat badan. Perubahan
sikap dan perilaku terhadap orang lain.)
C. Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
1. Faktor internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi
psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian faktor internal
bisa dibagi menjadi 2 macam faktor fisik dan faktor psikis (Zunun, 2008).

* Faktor fisik

Di dunia ini orang mempunyai bentuk tubuh yang bermacam – macam. Ada yang tinggi ceking,
ada yang pendek gemuk, dan ada yang sedang antara tinggi dan besar badanya. Sudah jelas,
masing – masing mmpunyai pengaruh tersendiri bagi perkembangan seorang anak

* Faktor psikis

Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan. Akan tetapi ada pula yang
selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka menyendiri, kecerdasan
dan temperamen.

2. Faktor Eksternal

Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya
pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. Faktor eksternal
dibagi menjadi 6 macam: faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, dan religious
(Zunun, 2008)

* Faktor biologis

Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan keperluan primer
seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang
pertama kali dari pihak ibu dan ayah.

* Faktor phyisis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam,
tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb. Semua ini jelas membawa
dampak masing – masing terhadap perkembangan anak – anak yang lahir dan dibesarkan
disana.

* Faktor ekonomis

Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti


memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk mebeli alat – alat
sekolah

* Faktor cultural

Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing –
masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas
berpengaruh terhadap perkemangan anak – anak.

* Faktor edukatif

Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak manusia.
Malah karena sifatnya berencana dan sering kali diusahakan secara teratur, faktor pendidikan ini
relatif paling besar pengaruhnya disbanding faktor yang lain manapun juga.

* Faktor religious

Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak
menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih yang memang tidak
beragama sama sekali, ini adalah soal perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya
prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang mempengaruhinya.
D. Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan

Hukum pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu kecenderungan umum dalam


pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang mempengaruhi karakteristik setiap
individu. Adapun hukum-hukum perkembangan adaah sebagai berikut:

1. Hukum Cephalocoundal
Menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian pada
kepala tumbuh terlebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Misalnya kepala bayi yang
baru lahir tumbuh lebih “matang” daripada bagian tubuh lainnya.
2. Hukum Proximodistal
Menyatakaan bahwa pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Alat-alat tubuh yang berada di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih
dahulu berfungsi daripada yang ada di tepi.
3. Perkembangan terjadi dari Umum ke Khusus
Menyatakaan bahwa proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,
kemudian sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang lebih khusus. Seperti yang
dikemukakan oleh Werner bahwa anak lebih dahulu mampu menggerakkan lengan atas,
lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu daripada menggerakan jari-jari tangannya.
4. Perkembangan Berlangsung dalam tahapan-tahapan Perkembangan
Menyatakaan bahwa dalam proses perkembangan terjadi tahapan yang terbagi ke
dalam masa-masa perkembangan, dimana di setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri
perkembangan yang berbeda. Contoh penahapan pada manusia antara lain meliputi masa
pra-lahir, masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi (2-1 bulan), masa pra-sekolah (1-5
tahun), dan seterusnya.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Menyatakan bahwa tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta berlaku umum.
Perbadaan cepat lambatnya suatu penahapan perkembangan menampilkan perbedaan
individual, tidak banyak yang bisa dilakukan guru atau orangtua untuk mempercepat atau
memperlambat tempo dan irama perkembangan tersebut.
E. Pertumbuhan dan perkembangan pada remaja
1. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada
fase remaja awal (11-14 tahun)karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan
payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan
rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada
tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun)
struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik.
2. Kemampuan berpikir Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta
membandingkan normalitas dengan teman sebaya yang jenis kelaminnya sama. Sedangkan pada
remaja tahap akhir, mereka telah mampu memandang masalah secara komprehensif dengan
identitas intelektual sudah terbentuk.
3. Identitas Pada tahap awal,ketertarikan terhadap teman sebaya ditunjukkan dengan
penerimaan atau penolakan. Remaja mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan
pada diri sendri meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan, idealistis. Stabilitas harga diri
dan definisi terhadap citra tubuh serta peran jender hampir menetap pada remaja di tahap
akhir.
4. Hubungan dengan orang tua Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orangtua
adalah ciri yang dimiliki oleh remaja pada tahap awal. Dalam tahap ini, tidak terjadi konflik
utama terhadap kontrol orang tua. Remaja pada tahap pertengahan mengalami konflik utama
terhadap kemandirian dan kontrol. Pada tahap ini terjadi dorongan besar untuk emansipasi dan
pelepasan diri. Perpisahan emosional dan dan fisik dari orangtua dapat dilalui dengan sedikit
konflik ketika remaja akhir.
5. Hubungan dengan sebaya Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi dengan
teman sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan yang diakibatkan oleh perubahan yang cepat;
pertemanan lebih dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka mulai mengeksplorasi
kemampuan untuk menarik lawan jenis. Mereka berjuang untuk mengambil tempat di dalam
kelompok; standar perilaku dibentuk oleh kelompok sebaya sehingga penerimaan oleh sebaya
adalah hal yang sangat penting. Sedangkan pada tahap akhir, kelompok sebaya mulai berkurang
dalam hal kepentingan yang berbentuk pertemanan individu. Mereka mulai menguji hubungan
antara pria dan wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume, dan massa yang
bersifat tak dapat diubah. Pertumbuhan biasnya berhubungan dengan keadaan fisik,
seperti bertumbuh menjadi besar. Sedangkan perkembangan adalah suatu proses menuju
kedewasaan.

Daftar Pustaka

Fahyuni. Eni Fariyatul. Efektivitas Media Cerita Bergambar dalam Meningkatkan


Kemampuan Membaca Siswa. Skripsi: dipublikasikan. Universitas Islam
Negeri Surabaya. 2011.
Fariyatul Eni Fariyatul & Istikomah. 2016. Psikologi Belajar & Mengajar Kunci
Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
L, Zulkifli. 2003. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soemanto, W. 1990. Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya..

Anda mungkin juga menyukai