TUJUAN
1. Mengetahui pembuatan dan formula suspensi kering
2. Mengamati metode pembuatan granul, konsentrasi bahan pembasah/pensuspensi terhadap
karakteristik fisik suspensi.
II. PRINSIP
III. TEORI
A. Definisi Dry Syrup
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan
lain, kadar sakarosa, C12H22O11, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%. Pembuatan
kecuali dinyatakan lain, sirop dibuat sebgai berikut: buat cairan untuk sirop, panaskan,
tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut. Tambahkan air mendidih secukupnya hingga
diperoleh bobot yang dikehendaki, buang busa yang terjadi, serkai. (FI ed III hal. 31)
Sirup adalah larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan
larutan jernih berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol atau polialkohol yang lain
dalam jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatnya kelarutan obat dan menghalangi
pembentukan hablur sakarosa. Kadar sakarosa dalam sirup adalah 64-66%, kecuali dinyatakan
lain. Larutan gula yang encer, merupakan medium pertumbuhan bagi jamur, ragi dan bakteri.
(Moh Anief 2007). Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau perngganti gula dengan
atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat. (Ansel, 1989)
Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan,
sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut dalam
pembawa air, seperti ampisilin dan amoxicillin (Ofner et al, 1989). Sirup kering adalah suatu
campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan, sediaan tersebut dibuat padat
umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air, seperti
ampisilin, amoxicillin, dan lain-lainnya. Agar campuran setelah ditambah air membentuk
dispersi yang homogen, maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi
suspensi sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet,
penambah rasa/aroma, buffer, dan zat warna. Sirup kering adalah sediaan berbentuk suspensi
yang harus direkonstitusikan terlebih dahulu dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai
sebelum digunakan. Sedian ini adalah sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif
dengan satu atau lebih dapar, pewarna, pengencer, pendispersi, dan pengaroma yang sesuai
(Depkes RI,1995).
Keuntungan Sirup
Kekurangan Sirup
1. Penggunaan Amoxicillin
Amoxixillin adalah derivat-hidroksi (1972) dengan aktivitas sama seperti ampisillin. Tetapi
resorpsinya lebih lengkap (k.l. 80%) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma
t½ nya lebih kurang sama, tetapi difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, a.l. ke dalam
air liur penderita bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih
tinggi daripada ampisillin (k.l. 70%) maka lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih.
Kombinasi dengan asam klavulanat (inhibitor kuat bagi beta-laktamase bakterial) membuat
antibiotik ini (ko-amoksiklav, Augmentin) efektif terhadap kuman yang memproduksi
penisilinas. Terutama digunakan terhadap infeksi saluran-kemih dan napas yang resisten
terhadap amoxicillin.
2. Efek Samping
3. Kelebihan Dosis
Karena amoxicillin merupakan obat golongan antibiotik, maka jika terjadi kelebihan dosis
akan menimbulkan dampak pada resistensi bakteri di tubuh pasien.
4. Mekanisme Aksi
Amoxicillin mempengaruhi langkah akhir sintesis dinding sel bakteri (transpeptidase atau
ikatan silang) sehingga membran kurang stabil secara osmotik. Lisis sel dapat terjadi,
sehingga amoxicillin disebut bakterisida. Keberhasilan aktivitas amoxicillin menyebabkan
kematian sel berkaitan dengan ukurannya. Amoxicillin hanya efektif terhadap organisme yang
tumbuh secara tepat dan mensintesis peptidoglikan dinding sel. Konsekuensinya, obat ini
tidak efektif terhadap organisme yang tidak mempunyai struktur ini seperti mikobakteria,
protozoa, jamur, dan virus (Mycek et al., 2001).
5. Monografi
a. Amoxicillinum
Berupa serbuk hablur putih, praktis tidak berbau. Sinonim dari Amoxicillin ialah
amoksilin. Amoksilin sukar larut dalam air dan etanol, tidak larut dalam benzena, dalam karbon
tetra klorida dan dalam kloroform. pH amoksilin antara 3,5 dan 6,0. Kadar antara 11,5% dan
14,5%.
c. Na Sitrat
Sodium sitrat dihidrat tidak berbau, tidak berwarna, monoklinik kristal, atau bubuk kristal
putih dengan pendinginan, rasa garam. Sinonimnya ialah Sitrat garam asam trisodium; E331;
natrii citras; natrium sitrat tersier; trisodium sitrat. pH 7,5 – 8,5 . Kadar 0,3% - 2%
d. Sorbitol
Berbentuk serbuk, butiran atau kepingan, berwarna putih rasa manis, dan bersifat
higroskopik. Sinonim nama dari sorbitol yaitu Meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; Dsorbitol;
Sorbitol Instant; sorbitolum; Sorbogem. Sorbitol sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol 95 % P, dalam metanol P dan dalam asam asetat P. Memiliki khasiat sebagai pemanis,
bahan penstabil, dan sebagai zat tambahan. Sorbitol memiliki pH antara 4,5 – 7,0 . Dan kadar
sebesar 15-30%
e. Asam sitrat
Monohydrate Asam sitrat terjadi kristal sebagai berwarna atau tembus ,atau sebagai
kristal putih, bubuk efflorescent. Hal ini tidak berbau dan memiliki rasa asam yang kuat. Struktur
kristal ortorombik. Sinonimnya Acidum citricum monohydricum; E330; 2-hydroxypropane-
1,2,3-tricarboxylic acid monohydrate. Kadarnya 0,1-2%
f. Na Sakarin
Pemerian putih, tidak berbau atau agak aromatik, efflorescent, bubuk kristal. pH 6,6 (10%
b/v larutan berair). Sinonim Saccharin Sodium. Khasiat sebagai pemanis. Kelarutan: larut dalam
1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol 95%. OTT Sakarin natrium tidak mengalami Maillard
browning. Kadar0,04% – 0,25%
g. Kalsium Glukonat
Hablur, granul atau serbuk putih; tidak berbau; tidak berasa. Stabil di udara. Agak sukar
(dan lambat) larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih; tidak larut dalam etanol. ;Larutan
bersifat netral terhadap air. Susut pengeringan tidak lebih dari 3 %.
h. Na CMC
Merupakan serbuk atau atau butiran, berwarna putih atau putih kuning gading, tidak berbau
atau hampir tidak berbau dan bersifat higroskopik. Na CMC larut dalam air, membentuk
suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol 95 % P,dalam eter P dan dalam pelarut organik lain.
Memiliki khasiat bahan penstabil, pensuspensi, sebagai zat tambahan dan penyerap air. Sinonim
dari Na CMC adalah Akucell; Aqualon CMC; Aquasorb; Blanose; Carbose D; carmellosum
natricum; cellulose gum; dan Cethylose. Kadar sebesar 0,1-1,0% dan memiliki pH antara 6-8
i. Na Benzoat
Sodium benzoat digunakan terutama sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik,
makanan, dan obat-obatan. Hal ini digunakan dalam konsentrasi dari 0,02% - 0,5% pada obat-
obat oral, 0,5 % dalam produk parenteral, dan 0,1% - 0,5% dalam kosmetik. Kegunaan natrium
benzoat sebagai pengawet dibatasi oleh efektivitasnya pada rentang pH yang sempit (pH 2-5).
Kelarutan mudah larut dengan air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam
etanol 90%.
PEMBAHASAN
Sirup adalah sediaan cair berupa karutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan
lain, kadar sakarosa, C12H22O11, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Pembuatan kecuali dinyatakan lain, sirop dibuat sebgai berikut: buat cairan untuk sirop,
panaskan, tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut. Tambahkan air mendidih
secukupnya hingga diperoleh bobot yang dikehendaki, buang busa yang terjadi, serkai. (FI ed III
hal. 31).
Zat aktif yang digunakan dalam praktikum ini mengacu pada Handbook of
Pharmaceutical Manufacturing Formulations Vol. III Ed. 2 (Sarfaraz K. Niazi, 2009) lembar ke-
1226, dengan komposisi utama Acetaminophen, Sorbitol, Na Siklamat, Kollidon 25, Glycerol,
Propilenglikol dan air. Pada formulasi ini juga ditambahkan Metil Paraben (Nipagin) 0,1%
sebagai pengawet. Nipagin ini berfungsi sebagai pengawet karena pada formulasi ini
mengandung air yang menjadi tempat tumbuhnya mikroba merugikan. Dan penambahan Apple
essence yang berguna sebagai pemberi rasa dan pewarna agar mampu menarik perhatian anak-
anak agar tidak ragu untuk meminum obat ini. Kollidon 25 pada formulasi ini diganti dengan Na
CMC karena tidak adanya ketersediaan bahan tersebut di laboratorium. Dan penambahan Asam
Sitrat sebagai antioksidan agar tidak terjadi perubahan warna selama penyimpanan.