Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengkajian :

a. Identitas pasien

Terdiri dari: nama pasien, umur, pendidikan, agama, pekerjaan, alamat serta

penanggung jawab pasien. Biasanya malaria diderita oleh seorang yang tinggal di

daerah atau lingkungan endemic malaria.

b. Data riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

Keluhan klien saat masuk rumah sakit, keluhan saat dikaji : demam yang hilang

timbul, menurunnya nafsu makan, sakit kepala,mual, muntah, lemah, menggigil,

malaise, nyeri sendi dan tulang, berkeringat.

2) Riwayat kesehatan yang lalu

Menggambarkan kesehatan pasien sebelumnya, apakah pasien pernah

mempunyai riwayat penyakit malaria atau meminum obat malaria, apakah

pernah bepergian dan bermalam didaerah endemik.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Menggambarkan adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit


malaria,riwayat penyakit genetik, dan congenital dalam keluarga.

4) Riwayat kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Menggambarkan keluhan pasien berupa: mual, muntah terus menerus,

sering juga muntah darah.

b) Pola eliminasi

BAK : pada malaria berat warna air kencing menjadi seperti teh, dan volume air

kencing yang berkurang sampai tidak keluar air kencing sama sekali.
BAB : Kemungkinan terjadinya berak darah.

c) Pola istirahat dan tidur

Pada umumnya didapat keluhan berupa adanya gangguan istirahat dan tidur

yang disebabkan oleh nyeri kepala, mual, muntah dan demam menggigil.

d) Pola aktivitas

Pada umumnya penderita malaria terdapat kelemahan atau kelelahan saat

melakukan aktivitas dikarenakan pasien mengalami mual, muntah dan nyeri

kepala.

e) Personal hygiene

Pada umumnya personal hygiene pada penderita malaria masih cukup baik

dan bersih.

c. Pemeriksaan Fisik

(Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

1) Keadaan umum

Di kaji penampilan dan tingkat kesadaran.Terjadi gangguan

kesadaran,kelemahan atau kelumpuhan otot

2) Tanda-tandavital

Pasien mengalami demam 37,50C - 400C, penurunan tekanan darah, nadi

berjalan cepat dan lemah, serta frekuensi nafas meningkat.

3) Pemeriksaan fisik

a) Pernapasan

Inspeksi : Frekuensi pernapasan meningkat, bentuk dada simetris/tidak dan


ada/tidak benjolan atau bekas luka.

Auskultasi :Suara nafas vesikuler.


Palpasi :Pergerakandindingdadasimetris/tidak, ada/tidak benjolan dan nyeri
tekan.

Perkusi :Resonan.

b) Pencernaan

Inspeksi :Mukosa bibir kering dan pecah-pecah, abdomensimetris/tidak,


ada/tidak luka operasi.

Auskultasi :Bising usus (+)

Palpasi :Ada/tidak benjolan dan nyeri tekan, ada/tidakpembesaran hepar


atau limfa.

Perkusi:Timpani

c) Penglihatan

Inspeksi :Konjungtiva palpebra pucat.

Palpasi : Ada/tidak benjolan dan nyeri tekan.

d) Pengecapan :Mulut terasa pahit

e) Pendengaran : Tidak ada gangguan pada pendengaran

f) Kardiovaskuler

Inspeksi : ada/tidak bekas operasi dan benjolan.

Palpasi :Ada/tidak nyeri tekan dan pembengkakanjantung.

Perkusi : Redup pada bagian jantung.

Auskultasi :Bunyi jantung I dan bunyi jantung II normal.

g) Perkemihan :volume air kencing berkurang, warna sepertiteh.

h) Reproduksi : Tidak ada masalah pada sistem reproduksi.

i) Moskuloskeletal : Terjadi kelemahan pada otot.

j) Intergument : Warna ikterik/ kekuningan / tampak pucat.


d. Riwayat Psikologis dan Spiritual

1) Psikologi

Menggambarkan tentang reaksi pasien terhadap penyakit yang di alami, cemas

dan harapan pasien mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat pasien.

2) Spiritual

Kepercayaan yang di anut pasien, kebiasaan beribadah, dan sejauh mana

kepercayaan tersebut mempengaruhi kehidupan pasien.

e. Pemeriksaan penunjang

1) USG : pada penderita malaria kronis terdapat pembesaran limpa

2) Rontgen : pada penderita malaria kronis terlihat pembesaran hati danlimpa.

3) Laboratorium

a) Hitung leukosit darah rendah atau normal (n : 4.000-10.000 mm3)

b) Jumlah trombosit sering menurun terutama pada malaria berat (n :

150.000-400.000 sel/mm3)

c) Laju endap darah sangat tinggi (>5-15 mm/jam)

d) Hemoglobin darah rendah (<10 gr/dl)

e) Plasmodium terlihat dalam sediaan, DDR (+).


Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Hipertermi berhubungan Goal : NIC label 1 : Perawatan
dengan dehidrasi ditandai Demam (3740/355)
dengan mengalami demam,  Pantau suhu dan tanda-
kulit kemerahan, dapat tanda vital lainnya.
berkeringat karena  Monitor warna kulit dan
peningkatan suhu tubuh suhu.
 Fasilitasi istirahat, terapkan
pembatasan aktivitas jika
diperlukan.
 Tingkatkan sirkulasi udara.
 Pantau komplikasi-
komplikasi yang
berhubungan dengan
demam serta tanda dan
gejala kondisi penyebab
demam (misalnya kejang,
penurunan tingkat
kesadaran, status elektrolit
abnormal,
ketidakseimbangan asam-
basa, aritmia jantung, dan
perubahan abnormalitas
sel).
NIC label 2 : Kontrol Infeksi
(6540/134)
 Bersihkan lingkungan
dengan baik setelah
digunakan untuk setiap
pasien.
 Isolasi orang yang terkena
penyakit menular.

Gangguan Perfusi Jaringan NIC label 1 : Monitor tanda-


berhubungan dengan tanda Vital (6680/237)
 Monitor tekanan darah,
nadi, suhu, dan status
pernapasan dengan tepat.
 Monitor tekanan darah
setelah pasien minum obat
jika memungkinkan.
 Monitor dan laporkan tanda
dan gejala hipotermia dan
hipertemia.
 Monitor warna kulit, suhu
dan kelembaban.
NIC label 2 : Manajemen Obat
(2380/199)
 Tentukan obat apa yang
diperlukan, dan kelola
menurut resep dan/atau
protokol.
 Monitor efek samping obat.
 Ajarkan pasien dan/atau
anggota keluarga mengenai
tindakan dan efek samping
yang diharapkan dari obat.
 Pantau kepatuhan
mengenai regimen obat.

resiko ketidakseimbangan NIC label 1 : Pencegahan


volume cairan Syok (4260/280)
 Periksa urin terhadap
adanya darah dan protein,
sesuai kebutuhan.
 Berikan cairan melalui IV
dan oral, sesuai kebutuhan.
 Anjurkan pasien dan
keluarga mengenal
langkah-langkah yang
harus dilakukan terhadap
timbulnya gejala syok.
NIC label 2 : Manajemen
Cairan (4120/157)
 Berikan terapi IV, seperti
yang ditentukan.
 Berikan cairan dengan
tepat.
 Distribusikan asupan cairan
selama 24 jam.

Gangguan perfusi jaringan NIC label 1 : Kontrol Infeksi


serebral (6540/134)
 Bersihkan lingkungan
dengan baik setelah
digunakan untuk setiap
pasien.
 Isolasi orang yang terkena
penyakit menular.
 Tingkatkan intake nutrisi
yang tepat.
 Dorong intake cairan yang
sesuai.
 Berikan terapi antibiotik
yang sesuai.
NIC label 2 : Manajemen Obat
(2380/199)
 Tentukan obat apa yang
diperlukan, dan kelola
menurut resep dan/atau
protokol.
 Monitor efek samping obat.
Ajarkan pasien dan/atau
anggota keluarga mengenai
tindakan dan efek samping
yang diharapkan dari obat.
 Pantau kepatuhan
mengenai regimen obat.

Anda mungkin juga menyukai