Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/ Tanggal :

Waktu : 45 menit

Tempat : Posyandu

1. Karakteristik Peserta

1) Jumlah Peserta : 8 orang

2. Tujuan Penyuluhan

1) Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui


tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.
2) Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b) Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c) Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d) Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan
3. Materi Penyuluhan

1) Terlampir

4. Metode

1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media

1) Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan

N Tahap Penyuluh Peserta Waktu


o
1 Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab salam 5 Menit
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan  Menyetujui
 Kontrak waktu kontrak waktu
2 Isi  Menjelaskan tentang pengertian  Menyimak dengan 35Menit
tanda bahaya pada kehamilan, baik
 Menjelaskan macam-macam
tanda- bahaya pada kehamilan,
 Menjelaskan komplikasi yang
ditimbulkan
 Menjelaskan cara mencegah
terjadinya bahaya dalam kehamilan
 Memberi kesempatan peserta  Menanyakan hal

untuk bertanya yang belum jelas

 Menjawab pertanyaan dari peserta  Memperhatikan


jawaban penyuluh
3 Penutup  Melakukan evaluasi 5 Menit
 Membuat kesimpulan  Mendengarkan

 Memberikan pesan kesimpulan

 Menyampaikan ucapan terima  Menerima pesan

kasih dan salam penutup  Menjawab salam


penutup
7. Evaluasi

a. Pelaksanaan

a. Tanggal / Jam :
b. Waktu : 09.00 WITA
c. Tempat : Posyandu
d. Peserta : 8 orang
e. Respon terhadap penyuluhan :
a) Jumlah peserta yang aktif :
b) Jumlah pertanyaan yang diajukan :
c) Macam pertanyaan yang diajukan :

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN


A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,
2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah
yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.
B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan
1. Keluar darah dari jalan lahir
Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini
adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain
dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh
atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman
bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti
adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi
plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau ole h kedua faktor
tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus
(nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
3. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara
lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan
pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati
dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan
berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah
pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan
eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri
tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri
ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
4. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
5. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual
ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum

6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-4 atau ke-5. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya
akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


 Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
 Kelainan letak plasenta.
 Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
 Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi)
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan
penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG,
pengamatan leher rahim dan Pap smear.
 Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1) Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2) Perdarahan.
3) Stress fisik atau mental.
4) Kehamilan ganda.
5) Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6) Bayi lahir belum cukup bulan.
7) Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8) Keguguran (abortus).
9) Persalinan tidak lancar / macet.
10) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11) Janin mati dalam kandungan.
12) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13) Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


1. pengetahuan ibu-ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Puskesmas, paling
sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai