Kelas : 5 D PJKR
NPM : 19230127
SOAL
1. Uraikan menurut saudara tujuan dan prisip dalam evaluasi pembelajaran penjas ?
3. Jelaskan dan kapan saat evaluasi pembelajaran penjas diberikan kepada siswa ?
4. Dalam pembelajaran penjas dapat tercapai sesuai dengan perencanaannya, bagaimana prosedur
evaluasi yang harus diterapkan ?
5. Bagaimana menurut saudara pengembangan alat evaluasi jenis tes dan non tes ? berikan
jelaskan pula contohnya ?
JAWABAN
(JAWABAN No.1)
Menurut saya prinsip – prinsip dalam evaluasi pembelajaran penjas yaitu ada 5
a. Objektif
Setiap guru untuk menilai muridnya harus bersifat objektif tanpa dipengaruhi oleh
pribadinya. Apa yang dinilai oleh guru tersebut tidak membedakan murid yang satu
dengan murid lainnya, yang disenangi atau tidak disenangi sehingga nilai yang
dihasilkan oleh para murid tersebut betul-betul merupakan hasil yang didapatkan oleh
murid sendiri yang sebenarnya. Contoh : ada dua muird 2 nih murid A dan murid B,
nah muird A ini saat pembelajaran dia mendengarkan baik baik, saat praktek olahraga
muird A ini lebih jago dari pada muird B karena murid B ini di saat pembelajaraan
materi sering gojekan atau gak mendengarkan sehingga saat pembelajaran praktek dia
gak bisa melakukan, nah tugas guru ini memberi nilai sesuai kriteria apa yang di
lakukan muridnya, dan sesuai dengan kemampuannya tidak pilih kasih yang bisa ya di
kasih nilai bagus, dan yang tidak bisa juga nilainya sesuai kemampuannya.
b. Reliabel
Dalam menilai murid dengan instrumen penilai dapat dipercaya dan diandalkan,
instrumen penilaian tersebut, dilaksanakan dengan sistimatis dan kriteria yang jelas
keberhasilannya serta dapat dilaksanakan oleh siapa saja. Contoh : muird yang telaten,
tanggung jawab, mudah di percaya, tugas guru menilai sesuai kriteria murid masing
masing.
c. Menyeluruh
penilaian ini bersifat menyeluruh yang meliputi aspek proses pembelajaran dan
keberhasilannya sehingga terlihat perubahan tingkah laku murid. Dengan demikian
penilaian yang bersifat menyeluruh tersebut meliputi pengetahuan, sikap,
keterampilan dan kemampuan terhadap nilai yang berlaku di masyarakat.
d. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana bertahap, dan terus-menerus. Dengan demikian
akan mendapatkan gambaran tentang hasil dari pembelajaran berupa perubahan
tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan.
e. Mendidik
Dalam menilai murid guru harus bersifat mendidik, artinya bahwa guru menilai murid
dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan
minat, dan prestasi belajar serta berpengaruh pada kemampuan murid untuk maju.
Setiap hasil yang dicapai oleh murid harus mendapatkan nilai yang sesuai dengan
prestasinya, hal ini sebagai penghargaan pada prestasi yang telah dicapai dengan baik.
Bagi murid-murid yang tidak mencapai prestasi yang ditetapkan akan mendapatkan
bimbingan. Hal ini akan memberi motivasi pada murid untuk lebih giat belajar.
(JAWABAN No.2)
2. PERSAMAAN
PERBEDAAN
(JAWABAN No.3)
3. Mengevaluasi siswa dalam pembelajaran penjas yaitu setelah siswa melakukan suatu
pembelajaran penjas seperti melakukan praktek pembelajaran, tugas guru yaitu
mengevaluasi dimana kesalahan dari peserta didik masing masing, contoh : guru
sedang melakukan test praktek passing bawah bola voli, dan maju satu persatu, dan
siswa sedang melakukan praktek passing bawah bola voli, ada murid/ peserta didik
yang melakukan passing bawah ini kurang benar, nah tugas guru ini mengamati
peserta didik dan nanti setelah prakteknya selesai yaitu ganti guru mengevaluasi
peserta didik mana gerakan yang benar dan mana gerakan yang salah, dan guru juga
memberi contoh / mempraktekan gerakan yang benar agar siswa tau gerakan dari
tangan kaki dengan benar.
(JAWABAN No.4)
4. Prosedur Evaluasi
1. Perencanaan Evaluasi
Perencanaan evaluasi dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat lebih
maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur evaluasi secara
menyeluruh. Perencanaan evaluasi dilakukan untuk memfasilitasi pengumpulan data,
sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh sebuah
efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di teliti.
Kegunaan dari perencanaan evaluasi adalah :
Untuk merancang sebuah tes yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan
kualitas tes biasanya lebih baik jika dirancang dengan cara tidak tergesa-gesa;
Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik,
terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku
(behavioral objective) atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan
pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu
yang tepat.
Representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku
yang akan di nilai;
Komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan mudah dipahami;
Soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang diterapkan.
Dapat memilih materi, metode, media dan sumber belajar yang tepat, sesuai dengan
kompetensi yang telah di tetapkan;
Sebagai pedoman dan pegangan untuk menyusun soal atau isntrumen penilaian lain
yang tepat, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah di
tetapkan.
Dalam menyusun kisi-kisi harus memperhatikan domain hasil belajar yang akan
diukur dengan sistematika : (1) aspek recall, yang berkenaan dengan aspek-aspek
pengetahuan tentang istilah-istilah, definisi, fakta, konsep, metode dan prinsip-prinsip;
(2) aspek komprehensif, yaitu berkenaan dengan kemampuan-kemampuan antara lain:
menjelaskan, menyimpulkan suatu informasi, menafsirkan fakta (grafik, diagram,
tabel, dan lain-lain), mentransfer pernyataan dari suatu bentuk ke dalam bentuk lain
(pernyataan verbal ke non-verbal atau dari verbal ke dalam bentuk rumus),
memprakirakan akibat atau konsekuensi logis dari suatu situasi; (3) aspek aplikasi
yang meliputi kemampuan-kemampuan antara lain: menerapkan hukum/prinsip/teori
dalam suasana sesungguhnya, memecahkan masalah, membuat (grafik, diagram dan
lain-lain), mendemonstrasikan penggunaan suatu metode, prosedur dan lain-lain.
5) Mengembangkan Draft
Draft instrumen merupakan penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang
karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan
terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun
bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara
keseluruhan. Dengan prosedur soal yang disusun ditelaah oleh tim ahli yang terdiri
dari ahli bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum dan ahli evaluasi. Untuk draft
dalam bentuk non-tes dapat dibuat dalam bentuk angket, pedoman observasi,
pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian bakat, minat dan
sebagainya.
(JAWABAN No.5)
Menurut saya yang Non-tes yaitu dengan cara mengetahui perubahan sikap dan
tingkah laku peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, pendapat terhadap
kegiatan pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar
dan sebagainya. Instrumen yang digunakan