Anda di halaman 1dari 19

Sistem kardiovaskuler

1. Pengertian Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri

2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam
sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast
ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning
telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular
bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan
yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui
plasenta.
 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler
a. Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada di
atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan
pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada
(cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk
mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari
setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250 350 gram. Hubungan jantung dengan alat
sekitarnya yaitu:

• Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta
III-I.
• Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
• Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
• Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos,
dan kolumna vetebrata torakalis.
• Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari
bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah
berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

• Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun
kebawah
• Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas
jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
• Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian
bawah jantung ke atas
• Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.

 SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar
dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa
melalui vena menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari
ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut
bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra
melalui vena pulmonalis.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran
darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya
tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem
peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah
sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve (katub-katub) yang
mencegah darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat
empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antenna
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati
arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris).
Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah,
dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda
darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut
dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak
mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke
seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh
darah kembali ke jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme
setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan.
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula
dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan
usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan
tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
• Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar dapat mengalir ke jaringan.
• Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
• Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan
didistribusikan ke seluruh tubuh.

 JANTUNG

Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai
pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan sebagai salah satu indikator
kehidupan.Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari
tulang rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis
tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung orang
dewasa berkisar 250-300 gr atau 250-350 gram.

 STRUKTUR JANTUNG :
a. Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah membran yang mengelilingi dan melapisi jantung, dan membran
ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian
yaitu fibrous pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah
lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari
fibrous pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung, melindungi dan
menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang
tipis, membran yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan
paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam
adalah lapisan viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan
jantung, antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial.
Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah
pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu


• Perikardium
• Epikardium ( lapisan terluar ),
• Myocardium ( lapisan tengah ),
• Endocardium ( lapisan terdalam )
Diantara pericardium dan epicardium terdapat rongga (cavum pericardi),
berisi cairan pelicin.
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous perikardium.
Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari mesothelium yang bertekstur
licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah jaringan otot jantung yang paling tebal
dari jantung dan berfungsi sebagai pompa jantung dan bersifat involunter. Endocardium
adalah lapisan tipis dari endotelium yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang
memberikan suatu batas yang licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup
jantung. Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar
jantung.
b. Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior.
Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga
atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung terdapat lekuk
yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah koroner dan
sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang
jantung. Sulkus koroner bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda
batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.Sulkus interventrikuler anterior adalah
lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel
kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut
sulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian
belakang jantung.
1. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus
koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk
daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah
lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan
pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2 cm.
2. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian
dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan
serabut otot jantung yang disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan
bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.Daun katup trikuspid dihubungkan
dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan
trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan
dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup
semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi
menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
3. Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari
paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri
mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri
melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung
trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup
bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta
ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian
darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan
membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta
desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.
 Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )

c. Struktur Katup-katup Jantung


Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat
jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan
cara membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.
***Katup selalu ada diantara atrium dan ventrikel.
^^Tricuspid (kanan), mitral/bicuspid (kiri)^^
1. Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup
antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup
trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup
atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke
ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah
dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan corda
tendinea kendor.Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas
sampai tepi daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler
papilaris berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah
daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup
dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke
atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri
pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta
dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama
yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin
serabut. Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik
waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-
pembuluh.

 SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga
berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
 Sisrkulasi Pulmonal (kecil)
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
6. Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
7. Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.

 Sirkulasi Sistemik (besar)


1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
6. Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
7. Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava
jantung → jantung.

 Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.Aliran darah koroner
meningkat pada :
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis.
 OTOT JANTUNG
1. Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
2. Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
3. Otot jantung kaya akan mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung (dibandingkan
hanya 2 % untuk otot rangka)
4. Konsekuensi → resisten terhadap kelelahan
5. Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+.

 PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena.
1.Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi keseluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung
jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil pada diastol.
2.Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang
kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat
mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang
berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama resistensi/ tahanan aliran darah,
perubahan diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
3.Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi
sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah
kembali ke jantung. Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah
ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam
darah.
4.Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul
lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.
5.Vena
Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem
vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

 SEL-SEL DARAH
a. Sel Darah merah
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak
mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak.
Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena
didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah
merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.Fungsi sel darah merah adalah
mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat
karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan
oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan
oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut
dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan
dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan
karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon
dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel darah
merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi
nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan
nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam
tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar
dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang
berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam
eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.Jumlah normal pada
orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg%
dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari
asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
b. Sel Darah Putih (leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira6000-9000.Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu
membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem
retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai
pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di
seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya
kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari
biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe,
sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut.
Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari
6000 disebut leukopenia.
Macam- macam leukosit meliputi:
1.Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
• Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe,
bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula
dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan
memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
• Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya
sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa
protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit
kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.
2.Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
• Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang
seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula,
banyaknya 60%-50%.
• Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan
sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.
• Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar.
3.Sel pembeku (Trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa
200.000-300.000/mm3.Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika
banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga
timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis.
Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.Di dalam plasma darah terdapat
suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan
fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka
darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.
Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi
trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk
jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian
terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan
vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.
4.Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan
media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan
sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu
jaringan atau organ.Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air,
di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

 Golongan darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Tranfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang
berakibat anemia hemolysis, gagal ginjal, syok dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B
serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-
positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif
dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti swedia dan norwegia. golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel
dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO.

 Hematopoiesis
merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.Proliferasi sel menyebabkan
peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent
menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah,
sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat
khusus yang berbeda-beda. Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1.Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah
HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2.Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada
umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3.Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup
terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama
sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.

 Hemostasis (Pembekuan Darah)


merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya
pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh
darah rusak atau hilang. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan
pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan
maupun yang melarutkan bekuan.Pada hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada
pembuluh darah yang cedera sehingga aliran darah di sebelah distal cedera terganggu.
Kemudian hemostasis dan thrombosis memiliki 3 fase yang sama:
a. Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat luka.
Trombosit akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah dan diaktifkan oleh
thrombin yang terbentuk dalam kaskade pristiwa koagulasi pada tempat yang sama, atau
oleh ADP yang dilepaskan trombosit aktif lainnya. Pada pengaktifan, trombosit akan
berubah bentuk dan dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian mengadakan agregasi
terbentuk sumbat hemostatik ataupun trombos.
b. Pembentukan jaring fibrin yang terikat dengan agregat trombosit sehingga
terbentuk sumbat hemostatik atau trombos yang lebih stabil.
c. Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin
Proses yang mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons terhadap
cedera jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsic pengaktifannya
berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan negative. Lintasan intrinsic dan
ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan terkahir yang sama yang melibatkan pengaktifan
protrombin menjadi thrombin dan pemecahan fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk
membentuk fibrin. Pada pristiwa diatas melibatkan macam jenis protein yaitu dapat
diklasifikaskan sebagai berikut:
a. Zimogen protease yang bergantung pada serin dan diaktifkan pada proses
koagulasi
b. Kofaktor
c. Fibrinogen
d. Transglutaminase yang menstabilkan bekuan fibrin
e. Protein pengatur dan sejumla protein lainnya

 ABNORMALITAS DARAH, JANTUNG, DAN PEMBULUH


DARAH
a. Kelainan Pada Darah
Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam
Pembuluh darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa. Luka bisa
menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan darah. Trombosit menyebabkan
darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk
mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka
dalam yang parah atau hemorrhage.
1. Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit
ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan
jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah putih yang normal.
2. Anemia kekurangan darah akibat pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan
(seperti pada operasi).
3. Hemofilia, suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya mekanisme darah,
sehingga pasien dapat mengalami pendarahan yang parah sesudah luka kecil.
4. Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh
penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung
Virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup
lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk
hidup tersebut.
b. Kelainan Pada Jantung
Perikarditis,peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung
berada. Selaput yang meradang mengeluarkan cairan yang berkumpul menjadi
pembengkakan perikardial yang menyukarkan gerakan jantung.
c. Kelainan Pada Pembuluh
Aneurisma, pembengkakan yang berbentuk jala pada seluruh lingkaran arteri,
tampak seperti tumor dapat menekan struktur sekitarnya yang mengakibatkan gejala tekanan
atau dapat pula robek.
1. Arteritis, peradangan pada arteri
2. Arteriosklerisis, pengerasan dinding arteri, umumnya bersamaan dengan hipertensi.
3. Arterosklerosis, kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah,
yang menyebabkan rasa baal, pemucatan dan sakit.
4. Flebitis, peradangan dinding vena yang dapat disebabkan infeksi atau pelukaan.
5. Trombosis vena, adanya bekuan darah yang menyumbat vena
6. Varises (pembuluh darah mekar), vena tepi mekar dan berkelok-kelok
7. Hemoroid (wasir), vena mekar pada rektum yang menyebabkan perdarahan hebat.

Anda mungkin juga menyukai