TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Penyakit infeksius secara umum dapat dibagi menjadi 2, yaitu infeksi yang
berasal dari masyarakat (community-acquired-infections) dan infeksi
terkait pelayanan kesehatan (healthcare-associated infection [HAIs]
(Brooker dan Waugh, 2013). HAIs merupakan infeksi pada pasien yang
terjadi ketika mendapatkan perawatan difasilitas pelayanan kesehatan, dan
juga infeksi pada tenaga kesehatan serta petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjannya (Kemenkes RI, 2017)
Ventilator Associated Pneumomia (VAP) adalah salah satu HAIs yang
sering ditemukan di rumah sakit dan merupakan infeksi pneumonia yang
terjadi setelah 48 jam pemakaian ventilasi mekanik baik pipa
endotracheal maupun tracheostomy (Kemenkes RI, 2017).
Pneumonia Terkait Ventilator/ventilator Associated Pneumonia (VAP)
merupakan inflamasi parenkim paru yang disebabkan oleh infeksi kuman
yang mengalami inkubasi saat penderita mendapat ventilasi mekanis
dengan menggunakan ventilator mekanik.
Menurut Ban (2011) yang dikutip Susmiarti, dkk. (2015) VAP adalah
penyebab umum kedua pada kasus HAIs di Amerika Serikat dan
bertanggung jawab atas 25% kasus infeksi yang terjadi di Intensive Care
Unit (ICU). Penggunaan ventilator meningkatkan terjadinya HAIs
sebanyak 6-21 kali dengan tingkat kematian akibat VAP yaitu 24-70%.
Hal ini menyebabkan rata-rata waktu perawatan di ICU meningkat
menjadi 9,6 hari, serta biaya pengobatan setiap pasien dengan VAP
bertambah sebanyak USS 40.000 (Sumiarti dkk., 2015). American
Thoraric Society menyatakan bahwa angka kejadian VAP pada pasien
yang menggunakan ventilasi mekanik sebesar 8-28% (American Thoraric
Society, 2005). Data laporan surveilans Pencegahan dan pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) Dr. M. Djamil Padang pada pasien yang
menggunakan ventilasi mekanik dan intubasi sebesar 15,52% (Rahman
dkk., 2011).
B. Etiologi
Beberapa kuman di duga sebagai penyebab VAP. Berdasarkan hasil
isolasi kuman pada pasien dengan diagnosis VAP, bakteri gram negatif
sangat sering ditemukan, namun hasil isolasi dengan bakteri gram positif
telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama
pada neonatus.12 Bakteri penyebab VAP dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan onset atau lamanya pola kuman. Bakteri penyebab
VAP pada kelompok I adalah kuman gram negatif (Enterobacter spp,
Escherichia coli, Klebsiella spp, Proteus spp, Serratai marcescens),
Haemophilus influenza, Streptococcus pneumonia, dan Methicillin
Sensitive Staphylococcus Aureus (MSSA). Bakteri kelompok II adalah
bakteri penyebab kelompok I ditambah kuman anaerob, Legionella
pneumophilia dan Methicillin Resistan Staphylococcus Aureus (MRSA).
Bakteri penyebab kelompok III adalah Pseudomonas aeruginosa,
Acetinobacter spp, dan MRSA.13 Beberapa penelitian memberikan hasil
yang bervariasi tentang kuman penyebab VAP,
Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp, Stenotrophomonas
maltophilia ,Enterobacteriaceae, Haemophilus spp, Staphylococcus aureus
,Streptococcus spp ,Streptococcus pneumonia, Coagulase-negatif,
staphylococci Neisseria, spp Anaerob Jamur ,Lain-lain
Epidemiologi
3) Aspirasi dan nutrisi Aspirasi isi lambung maupun dari orofaring yang
telah terkontaminasi flora yang berkolonisasi adalah faktor penting dalam
patogenesis VAP. Orofaring berperan penting dengan menjadi sumber
kuman terbanyak penyebab VAP.7
PENCEGAHAN
Referensi :
Brooker, C., & Waugh, A. (2013). Fundations of Nursing Practice
E-Book:Fundamentals of Holistic Care, 2nd edition. Ed Elsevier Ltd.
Unite.
Sumiarti, D., Harmayetty, & Dewi, Y. S. (2015). Intervensi VAP
Bundle dalam pencegahan ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada
pasien dengan Ventilasi Mekanik. Jurnal Ners, 10 (1), 138-146.