Anda di halaman 1dari 12

Nama: Ernina Nababan

Nim:19.01.01.182

Grup/Sem: E/V

Mata Kuliah: Homeletika

Khotbah Ekspositori

Tema : “Hikmat yang Benar”

Teks : 1 Korintus 2:6-16

Pendahuluan

Ungkapan “hikmat” dalam bahasa Yunani adalah sophia yang diterjemahkan dalam
bahasa

Inggris yaitu “wisdom”. Dengan demikian ungkapan “hikmat” yang dimaksudkan adalah
bersifat spiritual atau rohani.

Hikmat yang dibicarakan Paulus dalam 1 Korintus 2:6-16 adalah hikmat Allah
tentang berita salib. Paulus menghendaki setiap orang Kristen memiliki pemahaman
sesungguhnya tentang hikmat yang benar sehingga iman Kristen tidak didasarkan pada
hikmat manusia, tetapi pada hikmat Allah. Sebab hari-hari ini manusia cendrung untuk
mengandalkan pengetahuan, pengalaman dan logika berpikirnya dibandingkan mengandalkan
Tuhan.

Hikmat yang benar adalah pengetahuan intelektual yang berasal dari Allah yang tidak
terbatas. Jika demikian, hikmat dunia adalah hikmat yang berasal dari penguasa-penguasa
dunia dengan segala pemikiran manusia (ayat 6-7) yang disebut juga hikmat yang tidak benar
(palsu) yang bersifat sementara, sedangkan hikmat yang benar besifat kekal.

*Oleh sebab itu, Tuhan menghendaki agar kita memiliki hikmat yang benar.

*Dari manakah sumber hikmat yang benar ?

*Melalui kebenaran firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:6-16, ada tiga sumber hikmat yang
benar

yaitu :

I. Allah Bapa (Ayat 6-9)


Perhatikan teks, “Tetapi yang kami beritakan adalah hikmat Allah yang tersembunyi
dan rahasia” (ayat 7). Kata sembunyi dalam bahasa Yunani apokrupto merujuk pada hal-hal
yang tersembunyi kemudian dapat dinyatakan (bdg. Matius 11:27;16:17). Apa yang dahulu
tersembunyi, rahasia (ayat 7) dan tidak terbayangkan oleh hikmat manusia (ayat 6), kini dapat
mengetahuinya dengan hikmat Allah yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia (ayat 9). Hikmat Allah tidak berasal dari penguasa-penguasa dunia dan mereka tidak
mengenal-Nya (ayat 8).

Ilustrasi : Seorang atlet selancar menunggu ombak untuk berselanjar, dan ia tidak
dapat membuat ombaknya sendiri. Ombak adalah hikmat Allah dan atletnya adalah kita yang
bergerak di atas ombak. Berapa banyak dari kita mencoba membantu Allah dengan hikmat
dunia yaitu dengan membuat ombak kita sendiri. Mari kita bayangkan bahwa hikmat manusia
dan hikmat Allah sangat jauh perbedaannya antara langit dan bumi.

Oleh karena itu, kita harus memiliki hikmat yang bersumber dari Allah melalui
pemberitaan Firman Tuhan dan bukan hikmat manusia yang terbatas sehingga kita dapat
memperoleh hikmat yang benar.

II. Roh Kudus (ayat 10-13)

Roh Kudus adalah Roh Hikmat (bdg. Yesaya 11:2a) dan Roh Kebenaran (Yohanes
16:13). Karena Roh Kudus adalah Allah, maka Dia mampu menyelidiki segala sesuatu. Yang
dimaksud “segala sesuatu” di konteks ini adalah semua yang dinyatakan Allah, karena
“segala sesuatu” dikontraskan dengan “hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah” (bdg. Ul.
29:29). Roh bukan hanya mengetahui apa yang dinyatakan, tetapi juga hal-hal yang tidak
dinyatakan oleh Allah kepada kita. Roh Kudus terus-menerus menyelidiki dalam diri Allah
(ayat 10-11).

Ilustrasi: Filsafat dunia yang kita pelajari membuat kita sombong dan menganggap
salib sebagai kebodohan. Pengalaman-pengalaman spiritual yang “spektakuler”
(misalnya bahasa roh dan karunia-karunia) membuat diri kita merasa diri lebih rohani
daripada yang lain) seperti orang-orang Korintus (ayat 12-14).

Paulus mengajarkan orang Kristen masa kini yang telah menerima Roh Kudus bahwa
Roh Kudus akan menuntun kita untuk memberitakan dan menerima kebenaran dengan
hikmat Roh dan bukan dengan hikmat manusia atau intelektual dan pengetahuan alkitab
tentang Allah. Oleh karena itu, Roh Kudus sendiri yang akan mengajar dan memberitahukan
kita segala sesuatu (Yoh. 14:26;1Yoh. 2:27).
III. Pikiran Kristus (ayat 14-16)

Mengapa kita harus memiliki pikiran Kristus daripada pikiran duniawi untuk
memperoleh hikmat yang benar?

Pemikiran duniawi menganggap salib sebagai kebodohan (ayat 14a;1:18) Menurut


pemikiran dunia, seorang yang mati di atas kayu salib tidak mungkin menjadi Juru Selamat
orang berdosa. Pemikiran duniawi kita tidak dapat menilai pemikiran rohani dan hanya
pikiran Kristus yang dapat menilai segala sesuatu (ayat 15). Di akhir ayat 16, Paulus
menegaskan bahwa kita harus memiliki pikiran Kristus. Memiliki pikiran Kristus berarti
pikiran Yesus Kristus. Bertindak dan berprilaku seperti yang ada dalam Firman Tuhan.

Oleh karena itu, orang Kristen harus memiliki hikmat yang benar agar dapat
memahami pemberitaan Injil terutama berita salib yang hanya dapat dimengerti melalui
hikmat Allah, pimpinan Roh Kudus dan pikiran Kristus.

Penutup :

Maukah Saudara-saudara dalam menjalani hidup ini menilainya dengan hikmat Allah
yang dipimpin oleh Roh Kudus yang mengubah pikiran saudara menjadi pikiran Kristus dan
tidak lagi dipimpin oleh pengertian saudara sendiri dan hikmat yang bersal dari dunia?

Kesimpulannya sebagai murid Yesus Kristus, untuk dapat memiliki hikmat yang
benar maka ada tiga sumber, yaitu Allah, Roh Kudus dan pikiran Kristus. Hikmat yang
benar bersumber dari Allah Tritunggal. Hanya hikmat Allah yang dapat mengetahui hal-hal
rahasia dan tersembunyi pada Allah melalui Roh Kudus yang mewujudkan pikiran Kristus
terjadi dalam hidup kita dengan tujuan untuk memuliakan nama Tuhan. Amin
View publication stats
KHOTBAH TEKSTUAL/ANALITIS

Tema : Kebutuhan Manusia (berkaitan dengan diri sendiri)

Nats : Matius 6:11-13

Tujuan :

1. Jemaat mengerti akan kebutuhan diri pada umumnya.

2. Jemaat bergantung pada Tuhan untuk tiap kebutuhannya.

Struktur :

1. Pendahuluan

2. Isi:

•Kebutuhan 1

• Kebutuhan 2

•Kebutuhan 3

3. Penutup

Pendahuluan

Doa Bapa kami memuat dua kebutuhan besar manusia yakni; kebutuhannya yang
berkaitandengan Allahnya dan berikutnya adalah kebutuhan yang berkaitan dengan dirinya
sendiri. Lalumengapa kita harus berdoa untuk semua kebutuhan kita? Bukankah Ia Maha
Tahu? Kalau IaMaha Tahu mengapa Ia tidak segera menolong? Untuk apa kita meminta
kepada-Nya lagi?Semua jawaban itu adalah karena Tuhan sendiri yang menyuruh kita
berdoa. Ada banyak haldalam hidup ini yang Tuhan berikan walau kita tidak berdoa. Tapi ada
banyak hal juga dalamhidup ini yang Tuhan mau berikan jika kita berdoa lebih dahulu.
Mengenai soal kebutuhan untukdiri sendiri dalam Doa Bapa Kami ada tiga kebutuhan yang
nampak di sini.

Isi

Kebutuhan pertama adalah kebutuhan soal makanan. Ayat 11 berkata, "Berikanlah


kepada kamimakanan kami yang secukupnya" Kata berikanlah menunjukkan arti bahwa
Tuhan adalahsumber persediaan satu-satunya untuk segala sesuatu yang kita butuhkan. Tuhan
selalu ada untukmemenuhi kebutuhan setiap orang percaya. Karena kita tahu bahwa Tuhan
adalah sumber segalasesuatu, harusnya itu membuat hidup kita selalu bergantung pada-Nya.
Allah bisa memenuhisegala kebutuhan kita lewat sarana-sarana yang sudah tersedia. Apakah
kebutuhan tersebutterpenuhi lewat kerja dan usaha kita atau lewat pemberian orang,
bagaimanapun kita harus sadarbahwa Tuhan adalah sumbernya. Tuhan bisa sembuhkan orang
lewat obat-obatan, dokter, jamu,obat tradisional, tapi Tuhan juga bisa buat mujizat untuk
menyembuhkan orang. Bagaimanapun caranya kita harus ingat bahwa Tuhan adalah
sumbernya. Tuhan ajar supaya kita minta kepadaDia yang merupakan sumber segala
kebutuhan kita. Ketahuilah bahwa Ia selalu peduliterhadapmu, Ia peduli terhadap doa dan
pergumulanmu. Seringkali pengakuan bahwa Allahadalah sumber segala berkat tidak nampak
dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak orangKristen yang menjadi panik karena
kehilangan pekerjaan. Ia merasa bahwa majikannya adalahsumber penghasilannya. Jika kita
sadar bahwa Tuhanlah sumber, maka kita yakin jika kitadikeluarkan dari pekerjaan yang satu
maka Tuhan sanggup menggantikan dengan pekerjaan yanglain. Walau itu tidak mudah
dimengerti namun mari kita ingat bahwa Tuhanlah sumber pekerjaankita. Kita bisa panik
karena kita kehilangan pelanggan. Jika Tuhan adalah sumber, maka kitaharus yakin bahwa
Tuhan bisa memberikan pelanggan yang lain. Jika kita diizinkan oleh Tuhanmemasuki masa-
masa sulit apapun bentuknya ingatlah Ia punya maksud. Ia pun sanggupmemenuhi kebutuhan
kita pada waktu-Nya. Kata makanan dalam bahasa Yunaninya lebih tepatditerjemahkan roti.
Roti digunakan untuk makanan penopang fisik maupun untuk makananrohani (Firman Tuhan
juga disebut roti). Artinya; roti melambangkan segala sesuatu yangdibutuhkan manusia dalam
hidup. Saudaraku, apapun kebutuhanmu, Tuhan adalah sumbernya bergantunglah dan
berdoalah pada-Nya. Kata secukupnya, mengindikasikan biarlah Tuhan yangmemenuhi
kebutuhan kita sesuai kehendak Tuhan sendiri. Hal ini menolong kita untuk tidakserakah.
Tuhan akan beri secara adil sesuai dengan porsi kita masing-masing. Misalnya,
Antonmemiliki tubuh setinggi 1.90 m dan berat 107 kg. Sedangkan Andi memiliki tubuh
dengan tinggi1.50 m dan berat 43 kg. Tentulah bahan pakaian yang digunakan untuk Andi
lebih sedikitdibandingkan yang untuk Anton. Jika Anton mengenakan bahan pakaian
seukuran Andi makatentulah sangat tidak cukup. Sebaliknya jika Andi mengenakan seluruh
bahan pakaian Antonmaka tentu sangat tidak indah dipandang karena seperti orang masuk
dalam karung yang besar.Mari kita mengucap syukur untuk apapun yang Tuhan sudah
berikan untuk kita. Kita memangwajib bekerja keras, jangan malas, tapi jika hasilnyapun
masih terlalu sedikit di banding oranglain tetaplah bersyukur.

Kebutuhan kedua, adalah kebutuhan untuk mengampuni dan diampuni. Ayat 12


menunjukkanbahwa sesungguhnya manusia memiliki kebutuhan untuk diampuni dan
mengampuni sesamanya.Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa sesungguhnya tiap-tiap hari
kita membutuhkanpengampunan dari Allah. Dalam hidup ini konflik tidak bisa dihindari
seratus persen. Kita bisamengerti secara salah tentang orang lain, kitapun bisa
disalahmengerti oleh orang lain. Dalamkeadaan demikian kita cenderung untuk saling
menyakiti, baik itu secara sadar maupun secaraspontan. Apabila kita sampai dalam keadaan
demikian, maka yang kita butuhkan adalahpenyelesaian. Dalam penyelesaian sangat
dibutuhkan kesediaan dan kemampuan untuk salingmengampuni dan diampuni. Setelah
penyelesaian kita merasa seperti mendapat kekuatan baru,karena sebagian kebutuhan kita
dipuaskan. Sebagian beban kita dilepaskan. Dengan carademikian setiap orang Kristen
merefleksikan pengampunan yang telah ia terima dari Allah.Kebencian, kepahitan, amarah,
dendam sangat menyita waktu dan tenaga kita. Mintalah Tuhanmenolong agar konflik yang
kita alami diselesaikan dalam Kristus. Kita perlu terus belajar untukmengampuni dan
diampuni karena inilah kehendak Tuhan bagi kita. Inilah yang Tuhan maubahwa orang yang
sudah menerima pengampunan-Nya mau mengampuni sesamanya. Untukmenjadi berkat bagi
orang lain, tapi juga untuk menjadi berkat bagi dirinya sendiri. Adawaktunya pengampunan
Allah tidak bisa kita rasakan sepenuhnya sebelum kita mengampunisepenuhnya sesama kita.

Kebutuhan ketiga, adalah kebutuhan untuk lepas dari yang jahat. Ayat 13 berkata,
"janganmembawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat".
Ini adalahkebutuhan akan penyertaan dan perlindungan Tuhan. Ungkapan ini menunjukkan:
Pertama,kejahatan dan pencobaan itu selalu ada di sekitar kita. Kedua, kita sesungguhnya
tidakmempunyai kekuatan yang cukup untuk dapat menang atas pencobaan dan kejahatan.
Kita sangatbergantung pada Kristus untuk dapat mengatasi pencobaan dan kejahatan tersebut.
Saudara,mengapa Allah tidak menghilangkan pencobaan dan kejahatan di muka bumi ini?
Alasannyaadalah agar kita terus bergantung pada Tuhan. Tanpa Tuhan saudara terlindas dan
ditindas olehpencobaan dan kejahatan. Mari kita berdoa pada-Nya agar kita dikuatkan dalam
menghadapipencobaan dan kejahatan.

Penutup

Melalui tiga permintaan ini Allah mau agar kita sadar bahwa Tuhan adalah sumber
segalakebutuhan kita. Tuhan adalah sumber segala kebutuhan kita, baik itu soal
makanan,pengampunan, dan menang atas pencobaan dan kejahatan. Mari kita bergantung
pada Allah.Mari kita refleksikan kasih Allah dalam menghadapi semua kebutuhan kita.
Amin.
KHOTBAH TOPIKAL

khotbah topikal 1

Topik : Menguasai diri

Ayat emas : “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya,

melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16:32).

Pendahuluan

Di antara sembilan buah Roh, salah satu di antaranya adalah menguasai diri.
Menguasai diri artinya kemampuan mengontrol, mengatur, mengendalikan diri sendiri.

Apa maksud menguasai diri?

1. Menguasai diri dari keinginan hawa nafsu ( 1 Korintus 7:9).


2. Menguasai diri dari karakter atau watak pribadi (Titus 1:8, 2:6).
3. Menguasai diri dalam segala hal (2 Timotius 4:5; Titus 2:6).
4. Menguasai diri dalam: makan, tidur, bekerja, berkata, di jalan, kelimpahan,
kekurangan, dan lain-lain.

Menguasai diri untuk apa?

1. Menguasai diri supaya bisa berdoa (1 Petrus 4:7).


2. Menguasai diri demi kepentingan bersama (2 Korintus 5:13).
3. Menguasai diri menurut ukuran iman (Roma 12:3).
4. Menguasai diri karena suara hati nurani (Roma 13:5).
5. Menguasai diri karena ada mahkota (1 Korintus 9:25).

Ilustrasi contoh buruk: Kain tidak bisa menguasai diri, sehingga membunuh adiknya sendiri
(Habel). Saul tidak bisa menguasai diri, sehingga sebagai seorang raja, memburu anak
menantunya (Daud) seperti memburu anjing, atau melenyapkan kutu? (1 Samuel 24:15).

Apa gambaran orang yang bisa menguasai diri?

1. Menguasai diri seperti pahlawan (Amsal 16:32, 25:28)


2. Menguasai diri seperti olahragawan (1 Korintus 9:25).
3. Menguasai diri seperti nahkoda (Yakobus 3:4).
4. Menguasai diri seperti pawang (Yakobus 3:8).
Ilustrasi: Dalam mobil, terdapat pedal gas dan pedal rem. Seorang pengemudi harus bisa
menguasai diri, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan pedal gas dan pedal rem
tersebut, sehingga memperlancar perjalanan.

Kesimpulan:

Kedewasaan perilaku seseorang dapat dilihat taktala ia bisa menguasai diri. Ia seperti
pahlawan (Amsal 16:32), bukan seperti tembok yang mau roboh (Amsal 25:28). Dan, bagi
mereka yang dapat menguasai diri, tersedia mahkota (1 Korintus 9:25).

khotbah topikal 2

Tema : Kamu adalah garam dunia

Ayat emas : Kamu adalah garam dunia . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia

diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang

(Matius 5:13)

Pendahuluan

Menjadi garam bukan sebuah perintah, bukan sebuah pilihan, melainkan sebuah
ketetapan (kodrat baru) bagi orang percaya. Tidak ada perintah: Jadilah garam dunia. Tidak
ada pertanyaan: Maukah jadi garam dunia? Yang ada adalah pernyataan: Kamu adalah garam
dunia.

Menjadi garam adalah kodrat murid Kristus

“Kamu adalah garam dunia” (Matius 5:13).

Dua macam garam:

Garam Laut Mati

Luas Laut Mati 85×16 kilometer, dalamnya 491 meter. Disebut Laut Mati karena
hanya menerima aliran air, tanpa mengalirkan ke tempat lain. Airnya berasa pahit atau asin.
Lingkungan Laut Mati yang membahayakan kehidupan dipandang sebagai kutukan dan
melambangkan kesunyian maupun kerusakan. Sering disebut dengan nama Laut Asin
(Bilangan 34:12). Namun, banyaknya plankton menjadikan kadar garam di laut mati enam
kali lebih baik dibanding Danau Galilea. Untuk membuat garam, air itu tidak perlu diberi
campuran.
Garam Danau Galilea

Luas Danau Galilea 21×11 kilometer. Banyak ikan, dan sebagian besar murid berasal
dari daerah ini. Namun airnya tawar, dan mengandung kadar garam sangat kecil, sehingga
pembuatan garam sering dicampur dengan tepung. Dan, jika kadar garamnya habis, yang
tinggal adalah tepungnya (hilang asinnya).

Menjadi garam harus berfungsi

„”Kamu adalah garam dunia” (Matius 5:13). Untuk berfungsi garam harus, ditabur, dilebur,
dihanyutkan:

1. Sebagai bumbu masakan (Ayub 6:6).


2. Sebagai tanda perjanjian (Bilangan 18:19; 2 Tawarikh 13:5).
3. Sebagai pelengkap persembahan (Imamat 2:13).
4. Sebagai pupuk tanah (Lukas 14:34,35).
5. Sebagai pelarut kotoran dalam air (2 Raja-raja 2:2 1).
6. Mensterilkan tali pusar bayi (Yehezkiel 16:4).
7. Fungsi lainnya: Mengawetkan, membersihkan atau menyegarkan sayuran, mengusir
ular.

Garam bisa menjadi tawar

“Jika garam itu menjadi tawar” (Matius 5:13). Garam campuran bisa hilang asinnya. Atau
kalau kena panas atau angin akan luntur asinnya. Hasilnya? Tidak ada gunanya! Selain
diinjak-injak orang. Garam yang hilang fungsinya, tidak ada gunanya sama sekali.

Penerapan

Sebagai murid Yesus, kita digambarkan sesuai kebutuhan lingkungan. Kita adalah garam,
kita adalah terang. Prinsipnya, kita harus memengarui lingkungan, bukan dipengaruhi
lingkungan, sebab kita adalah manusia baru. “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus
5:17).
khotbah topikal 3

Tema: Memilah dan Memilih

Nats : Matius 22:37

Pendahuluan

Dekade terakhir ini kita memasuki zaman yang disebut globalisasi, bahkan menuju
era baruglobalisasi, era perdagangan bebas. Era ini sudah menjadi bagian dari realitas
kehidupan dewasaini. Artinya, dunia ini, yang terdiri dari berbagai masyarakat bangsa,
negara sudah kian menjadidekat satu dengan lainnya. Sekat-sekat politik, ekonomi, ideologi
dan perbedaan etnis kianmengendor. Mudahnya lalu lintas modal, barang, manusia,
kebudayaan, teknologi sertainformasi telah melahirkan dunia yang tanpa batas atau yang
dikenal dengan The BoderlessWorld. Hal ini disebabkan oleh kemajuan iptek yang
menghasilkan perangkat komunikasi dantelekomunikasi yang canggih. Sebagai contoh,
komputer, internet, sistem telekomunikasi yangcanggih membawa manusia pada era baru
informasi.

Dengan memiliki akses ke jaringan global,orang bisa mendapatkan apapun informasi


yang diinginkan. Dengan begitu informasi tentangkemajuan atau keadaan ekonomi, sosial,
kebudayaan, politik ideologi serta keagamaan suatubangsa akan cepat diketahui oleh
seseorang dari suatu bangsa dan negara lain. Sedikit banyak haldemikian dapat saling
mempengaruhi. Alfin Tofler dalam buku "The Third Wave" menyebut juga era globalisasi ini
sebagai era informasi. Dalam era informasi global, orang harus pandai-pandai memilah dan
memilih jika tidak ingin terjerembab di dalamnya.

ISI

Bangkitnya masyarakat informasi disebabkan oleh revolusi komunikasi seperti di


atas.Kenyataan yang paling mudah dewasa ini berkaitan dengan kebangkitan informasi
sebagai akibatdari kemajuan teknologi ialah semakin banyaknva program televisi, maraknya
surat kabar,majalah semakin beragam, vcd, film, internet bahkan surat elektronik. Dunia
sekarang dijatuhibom informasi, dilanda banjir informasi. Pertanyaannya, Apakah semua
diuntungkan oleh zaman informasi? Realitanya: Banyak orang kewalahan dengan informasi,
banyak yang menjadi jelekmoralnya dan jahat sikapnya karena informasi global.
Bahkan karena informasi, zaman inipundigolongkan sebagai zaman matinya akal
sehat. Orang tidak dapat lagi membedakan mana yangbenar dan mana yang salah, mana yang
perlu dan mana yang tidak perlu. Nilai-nilai moralmenjadi relatif dan subyektif. Mengapa
demikian? Sebab ada informasi yang positif dan membangun, tetapi ada juga yang negatif
yaitu yang merusak dan menyesatkan. Bila tidak awas,informasi akan memenuhi kepala,
sering mentalpun bisa putus karena overloaded.Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi terasa sangat dibutuhkan, namun itu tidak berartiharus diterima semuanya. Yang
dibutuhkan bukan semua informasi, tapi informasi yangmelahirkan pengetahuan yang
konstruktif tanpa mengabaikan nilai moral, etika, serta imankristiani.

Alkitab mengajarkan, "Kasihilah Tuhan Allahmu. dengan Segenap Akal


Budimu"Artinya: Akal budi harus digunakan semaksimal mungkin dalam takut akan Tuhan,
sehingga bisamenyerap pengetahuan dan pengejewantahannya nyata bagi dunia ini. Pada sisi
yang lain itu jugaberarti bahwa dengan akal budi, orang Kristen harus dapat membedakan
mana yang baik danyang jahat. Mana yang perlu dan yang tidak perlu. Dalam perspektif
inilah kita dapat melihat danharus berani berpendapat bahwa sekarang bukanlah zaman
informasi tetapi zaman manajemeninformasi.

Dalam zaman manajemen informasi ini yang dibutuhkan adalah kemampuan


belajarmemilah dan memilih dengan menggunakan hikmat dari Tuhan agar pertimbangan,
pemikiranserta sikap yang kita ambil tepat. Jika demikian apa yang harus dilakukan oleh
seorang Kristen?

Pertama, Kemajuan teknologi tentulah mendorong berkembangnya prinsip hidup


efektif danefisien. Kita harus berusaha untuk dapat menguasai dan mengendalikan situasi
maupun kondisisecara kreatif dan inovatif. Kita harus mempersiapkan diri untuk hidup dalam
kebaruan ini agardapat melayani Tuhan lebih luas dalam zaman ini. Dengan kata lain kita
harus terus berpikirsecara strategis bagaimana tetap memuliakan Tuhan dan membawa orang
pada zaman inimemuliakan-Nya juga. Jika tidak, kita akan tertinggal dan tertindas oleh arus
zaman.

Kedua,Harus kita sadari, tidak selamanva teknologi berdampak positif. Ada banyak
informasi yangharus kita tolak karena dapat meruntuhkan nilai-nilai moral dan mentalitas
kristiani. Karena itupenting untuk belajar mengidentifikasikan informasi, serta
mengorganisasikan cara menelaninformasi, karena informasi bisa juga melumpuhkan.
Sebagai contoh: pada tanggal tertentusemua gereja akan dihancurkan, orang Kristen secara
efektif sistematis akan dibatasi kancahnyadalam pembangunan bangsa, dan isue ini
disebarkan melalui media internet. Akibatnya adaorang Kristen yang bertambah teguh dan
sungguh-sungguh. Tapi tidak jarang ada juga yangketakutan, cemas, hidup terus tertekan
bahkan sampai akhirnya rela meninggalkan iman kepadaKristus, gara-gara informasi. Ketiga,
Filter defensif harus ditingkatkan, karena informasi tidakbebas nilai. Informasi bisa sesat
kalau dirancang dan disajikan dengan maksud-maksud jahatnamun dikemas secara menarik.
Alkitab berkata. "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjataAllah" Filter defensif orang
Kristen hanya bisa didapat dengan belajar dan hidup dengan FirmanTuhan, sehingga kita
tidak terjebak dalam arus zaman ini, tetapi tetap menjadi berkat pada zamanini. Alkitab
berkata, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Nya". Firman Tuhan adalah penerang bagi setiap jalan
manusia yang sedang dibutakan oleh Iblis melalui berbagai kemajuan teknologi. Orangyang
cinta Tuhan, ia mampu mengenali apa yang jahat dan menyesatkan.

PENUTUP

Akhirnya, harus kita sadar, bahwa perlu untuk menyadari karena Tuhan dan demi
nama-Nya,kita perlu mengikuti zaman ini dengan akal budi yang diperbarui. (Rom 12:1-3).
Dengandemikian kualitas kita dapat berkembang secara inovatif tanpa mengabaikan moral
danmentalitas kristiani. Kita harus tetap menjadi garam dan terang Kristus di tengah-tengah
zamanyang krisis akan nilai-nilai moral dan iman tersebut. Selain itu, waktu dan tenaga kita
dapatdihemat secara efektif dan efisien, kalau dalam perspektif iman Kristen kita
tidakmenghamburkannya untuk memburu lajunya zaman dan memburu semua informasi.
KasihilahTuhan Allahmu dengan segenap akal budimu, itu berarti juga termasuk hal untuk
memilah danmemilih. Mari kita mengingat Firman Tuhan yang berkata, "Janganlah kamu
menjadi serupadengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu
dapat membedakanmanakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna"Memilah dan memilih.

Anda mungkin juga menyukai