Anda di halaman 1dari 6

KONSEP SEHAT – SAKIT

A.Pengertian

1. Sehat menurut WHO 2012 Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social
bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan

2. UU N0. 23/1992 tentang kesehatan kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan
(jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
social dan ekonomis.

3.Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang
dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.

4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1991 adalah suatu kondisi yang memungkinkan


perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain

5. Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.

6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan
sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakan
kegiatan sehari-hari dengan optimal.

Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3
dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain
bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang
dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta
tidak dapat diterima secara mutlak dan umum.
Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang
lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan
sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang
kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat
badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang
bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus
dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu
kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu
berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat
yangsempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan
yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap
kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk
mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut
adalah tahap-tahap spectrum kesehatan :

Positive Health adalah: sehat fisik, sehat mental,sehat social,sehat spiritual

Better Health adalah kesehatan yang lebih baik

Freedom from Sickness adalah kebebasan dari penyakit

Spektrum adalah

Kesehatan

Unrecognized Sickness adalah penyakit yang tidak di ketahui

Mild Sickness adalah penyakit ringan

Severe Sickness adalah penyakit parah

Death adalah kematian


Konsep Sakit

A. Pengertian

1. Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
rohani dan social

2. R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.

3. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian
dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

Keadaan sehat – Sakit

A. Kontinum Sehat – sakit

Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “, yang
sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada
pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being)
maka seseorang dalam area sehat (wellness area).

Kematian Sehat

Illness area Wellness area

B. Mempertahankan status kesehatan

1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi
sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.

2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary
prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya
sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early
diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.

C. Factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit

A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :

1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.

2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.

3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.

4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.

6. Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.

D. Tingkat Pencegahan

Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit


di kenal tiga tahap pencegahan:

Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).

Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), pembatasan cacat (disability limitation)

Pencegahan tersier: rehabilitasi.

1. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang
dilakukan ialah:

a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja
untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.

2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit

a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama
dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit
dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.

b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama
untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang
lebih buruk lagi.

3. Pencegahan tersier

a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada gambar
dua proses perjalanan penyakit dibedakan atas a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan
adanya keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan
lingkungan dan b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.

Gambar dua: Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 2013)

Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan
bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah
terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit,
mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor
penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau
terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh
kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada
bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour
untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya
mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.

Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.

Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang
tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan
pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat
termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.

Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter,
perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal
empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu
(Rossenberg, Mercy and Annest, 2013) ialah:

Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya, dimana,
siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan
musim atau periode tertentu.

Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada
orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang
menurunkan kejadian (faktor protektif).

Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di
rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan
segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban
dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.

Anda mungkin juga menyukai