Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK USAHA PETERNAKAN

JUDUL:
PRODUKSI DAN PEMASARAN TAHU SUSU DI DESA AMPELDENTO
KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

Oleh:
HANAFI NIM: 201310350311135
UNGGUL BIMA S. NIM: 201310350311142
SANUT NIM: 201310350311152

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK USAHA PRODUKSI DAN PEMASARAN TAHU
SUSU DI DESA AMPELDENTO KECAMATAN KARANGPLOSO
KABUPATEN MALANG

Oleh:

HANAFI 201310350311135
UNGGUL BIMA SETIAWAN 201310350311142
SANUT 201310350311152

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Mengetahui,
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing PUP,

Dr. Ir. Asmah Hidayati, MS. Dr.Ir. Khusnul Khotimah, MM., MP.
NIP. 19641008199 NIP:11091020208

Mengetahui,
A.n Dekan
Wakil Dekan 1

Dr. Ir.Aris Winaya, M.M, M.Si


NIP : 196405141990031002

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Usaha Peternakan (PUP) dengan baik dan tepat waktu. Dalam laporan ini berisi
tentang seluruh kegiatan PUP “Pengolahan Dan Pemasaran Tahu Susu Di Desa
Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang”.
Dalam penulisan laporan ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai
pihak. Terima kasih kepada Dr. Ir. Khusnul Khotimah., MM., MP selaku Dosen
Pembimbing dan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
laporan ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamin. Dalam penulisan laporan ini saya menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan masukan
untuk memperbaiki laporan Tugas Akhir ini.

Malang, 13 Desember 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v

DAFTAR TABEL...................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Kegiatan PUP....................................................................1

1.2 Tujuan PUP.................................................................................................2

1.3 Manfaat PUP...............................................................................................2

BAB II. KELAYAKAN USAHA............................................................................3

2.1. Komoditas Produksi...............................................................................3

2.2. Manajemen Produksi.............................................................................3

2.3. Manajemen SDM...................................................................................4

2.4. Manajemen Keuangan...........................................................................5

2.5. Manajemen Pemasaran..........................................................................5

2.6. Analisis Usaha.......................................................................................6

BAB III. OPERASIONALISASI.............................................................................8

3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................8

3.2 Skala Usaha................................................................................................8

3.3 Materi dan Alat...........................................................................................8

3.4 Teknis Pelaksanaan.....................................................................................9

BAB IV. HASIL KEGIATAN USAHA................................................................11

4.1 Komuditas Produksi..................................................................................11

iii
4.2 Manajemen Produksi................................................................................11

4.3 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).............................................14

4.4 Manajemen Pemasaran.............................................................................15

4.5 Manajemen Keuangan..............................................................................19

4.6 Analisa Usaha...........................................................................................19

BAB V: PENUTUP...............................................................................................21

5.1 Kesimpulan...............................................................................................21

5.2 Saran.........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penyusunan Organisasi Pratek Usaha Peternakan ............................... 4


Gambar 2. Diagram Pembuatan Adonan Kedelai...................................................9
Gambar 3. Diagram Pembuatan Tahu Susu...........................................................10
Gambar 4. Tahu Susu.............................................................................................11
Gambar 5. Proses Susu Crispy..........................................................................,....12
Gambar 6. Perebusan adonan
kedelai.....................................................................13
Gambar 7. Proses Penyaringan
Adonan..................................................................13
Gambar 8. Tahu Susu
Kemasan..............................................................................16
Gambar 9. Penitipan Tahu Susu SUHTAS kepada pedagang
sayur.......................16
Gambar 10. Kegiatan gelar bazzar 35
UMM...........................................................17

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Biaya Tetap dan Tidak Tetap.....................................................................


6
Tabel 2. Analisis Usaha Tahu Susu Selama 3 Bulan...............................................7
Tabel 3. Penjualan Tahu Susu SUHTAS selama 2
bulan.......................................18
Tabel 4 Rincian biaya tetap kegiatan produksi Tahu Susu
SUHTAS......................19
Tabel 5 Biaya Tidak Tetap.....................................................................................19
Tabel 6. Analisis Usaha Tahu Susu Selama 2 Bulan.............................................20

vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan PUP


Susu adalah produk yang dihasilkan dari sekresi kelenjar ambing hewan
yang menyusui anaknya. Normalnya rata-rata susu mengandung lemak 3,8%,
protein 3,2%, laktosa 4,7%, abu 0,855, air 87,25%, serta bahan kering 12,75%
(Anjarsari, B., 2010). Susu memiliki nutrisi yang diperlukan oleh manusia, oleh
karena itu pentingnya mengonsumsi susu sebagai gizi pelengkap dalam makanan
4 sehat 5 sempurna. Jika dilihat dari konsumsi susu per kapitanya, Indonesia
menjadi negara yang konsumsi perkapitanya sangat rendah dibandingkan dengan
negara-negara lainnya. Konsumsi susu di Indonesia pada tahun 2015 hanya 12,1
liter/kapita/tahun. Angka ini masih jauh dari konsumsi per kapita per tahun di
Malaysia 36,2 liter, India 48,62 liter, Singapura 44,5 liter, Thailand 33,7 liter,
Vietnam 14,3 liter dan Filipina 17,8 liter (Dirjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementerian Pertanian, 2015). Selain itu, masalah yang dihadapi
Indonesia adalah ancaman terjadinya lost generation sebagai akibat rendahnya
konsumsi protein hewani bagi anak-anak di masa pertumbuhan, hal ini terjadi
karena daging dan susu, sebagai sumber protein hewani, masih merupakan barang
langka dan mewah bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya
masyarakat di pedesaan (Sutama, 2008). Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
guna memenuhi kebutuhan protein susu setiap orang di Indonesia.
Susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak, karena susu merupakan
media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Mengatasi hal ini banyak masyarakat
melakukan pengolahan susu. Salah satu pengolahan susu yaitu tahu susu. Tahu
susu merupakan salah satu produk olahan yang berbahan baku utama susu, yang
diolah dengan cara tidak berbeda jauh pada pembuatan tahu yang menggunakan
bahan dasar kedelai. Keunggulan dari tahu susu dapat menggunakan bahan susu
yang dibawah sub standar, atau susu yang berkualitas rendah, sehingga dapat
meningkatkan nilai ekonomis susu yang dibawah sub standar.
Produksi tahu susu yang dihasilkan diberi merk SUHTAS. Nama SUHTAS
merupakan singkatan dari 3 anggota Kelompok PUP ini yaitu SUH artinya Sanut,

1
Unggul, Hanafi dan TAS artinya Tahu Susu. Tahu susu SUHTAS mempunyai
keunggulan yaitu tahu susu mentah yang sudah mempunyai rasa, sehingga dapat
menarik minat konsumen untuk mengkonsumsi tahu susu. Kelompok PUP Tahu
Susu SUHTAS percaya bahwa produk tahu susu ini dapat meningkatkan
konsumsi protein hewani, dimana merupakan produk pengolahan susu yang masih
belum banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut menjadi peluang bagi kami
untuk menjadikan usaha tahu susu yang sehat, aman, dan dapat meningkatkan
nilali ekonomis dari susu.

1.2 Tujuan PUP


Adapun tujuan dari praktek usaha peternakan ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui proses produksi dan pemasaran tahu susu di Desa Ampeldento
Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
2. Mengetahui keuntungan produksi dan pemasaran tahu susu di Desa
Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
3. Melakukan analisa usaha Praktek Usaha Peternakan pengolahan dan
pemasaran tahu susu.

1.3 Manfaat PUP


Adapun manfaat dari praktek usaha peternakan ini yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa memiliki bekal pengetahuan dan wawasan luas dalam
berwirausaha tentang produksi tahu susu.
2. Mahasiswa mampu memasarkan produk tahu susu di Desa Ampledento
Karangploso Kabupaten Malang.
3. Memperoleh pengalaman dan keterampilan serta memahami ilmu
peternakan samapai pengolahan hasil ternak yang sudah didapatkan yaitu
tahu susu.

2
BAB II. KELAYAKAN USAHA

2.1. Komoditas Produksi


Komoditas yang dipilih adalah tahu susu. Saat ini susu banyak digemari oleh
masyarakat karena susu merupakan asupan penting untuk kesehatan, kecerdasan
dan pertumbuhan. Susu kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Susu dikonsumsi mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Tahu susu
merupakan salah satu produk olahan yang berbahan baku utama susu, diolah
dengan cara tidak berbeda jauh dengan pembuatan tahu pada umumnya yang
berbahan dasar kedelai. Prinsip pembuatannya adalah menggumpalkan protein
dalam susu (kasein) yang bisa dilakukan dengan menambahkan bahan yang
memiliki sifat asam. Keunggulan dari Tahu Susu jika dikonsumsi yaitu dapat
mencegah penyakit jantung, dapat mengurangi gejalahot flashes pada wanita,
dapat meningkatkan produksi energi, dapat mencegah keropos tulang, dan dapat
lebih tahan terhadap lapar.

2.2. Manajemen Produksi


Manajemen produksi dimulai dari persiapan alat dan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk pengolahan tahu susu hingga dilakukan pemasaran. Alat – Alat
yang digunakan untuk membuat tahu susu dibeli di toko peralatan masak. Bahan-
bahan dalam pembuatan tahu didapatkan dari KUD, peternak setempat dan toko
penjual bahan-bahan terdekat di area Karangploso.
Produksi tahu susu yang dilakukan Kelompok PUP SUHTAS satu kali
dalam satu minggu, dengan menggunakan 20ltr susu, 20kg kedelai, dan 100 ltr air.
Produksi Tahu Susu SUHTAS ini dilakukan oleh 3 orang mahasiswa dan
dilakukan selama 3 bulan. Tempat produksi pembuatan Tahu Susu dilakukan di
Rumah Kos salah satu anggota kelompok PUP SUHTAS yang terletak di Jl.
Notojoyo Karangploso Malang. Lokasi ini dipilih karena akses transportasi yang
mudah dijangkau, ketersediaan sarana dan prasarana yang sudah memadai,
sehingga nantinya usaha ini dapat dijalankan dengan efisien dan efektif. Selain itu

3
lokasi tersebut dekat dengan kampus 3 UMM sehingga memudahkan dalam hal
pemasaran dan pendistribusian produk ini.

2.3. Manajemen SDM


Sumber daya manusia adalah faktor penting yang mempengaruhi dalam
melakukan sebuah usaha. SDM berperan sebagai penggerak usaha atau yang
menjalankan segala kegiatan usaha. SDM yang baik akan menghasilkan hasil
yang baik pula sehingga dapat meningkatkan keuntungan dari usaha yang
dijalankan. Untuk meningkatkan keuntungan tersebut diperlukan sistem organisasi
yang baik yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab masing-masing. Selain
itu juga sebagai pengontrol agar setiap orang tetap dalam batasan yang sudah
ditentukan dari setiap jabatan-jabatan yang diberikan.
Struktur dari organisasi tersebut pada praktek usaha peternakan ini yaitu
sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur organisasi

KETUA
Sanut

Produksi dan Pemasaran Bendahara


Hanafi Unggul Bima Setiawan

Fungsi dan tugas masing-masing jabatan yaitu:


1. Ketua berperan untuk mengontrol, mengatur dan penanggung jawab penuh dari
segala kegiatan yang dijalankan dalam usaha tersebut. Selain itu sebagai ketua
juga merencanakan dan mengkoordinasi kegiatan usaha Tahu Susu.
2. Produksi dan Pemasaran berperan untuk melaksanakan kegiatan tersebut atau
bertanggung jawab untuk pengolahan produk, harga produk, kualitas produk,

4
dan pemasaran dari produk tersebut sehingga sebagai bagian operasional
berwenang dalam menjalankan kegiatan dalam usaha Tahu Susu.
3. Bendahara berperan untuk mengatur, mengontrol dan bertanggungjawab pada
uang baik itu uang yang dikeluarkan maupun uang yang diperoleh dari
penjualan Tahu Susu.

2.4. Manajemen Keuangan


Modal pada praktek usaha peternakan didapatkan dari modal pribadi masing-
masing mahasiswa kelompok PUP yang berjumlah 3 orang. Masing-masing
mahasiswa memberikan modal sebesar Rp. 4.700.000 sehingga terkumpul
menjadi Rp. 14.100.000. Uang tersebut akan dialosikan untuk menyewa tempat
produksi, pembelian bahan-bahan, dan beberapa alat-alat yang dibutuhkan. Setiap
pengeluaran dan pemasukan akan dilaporkan ke bendahara yang selaku
mengontrol keluar dan masuknya uang yang didapat dari penjualan tahu susu.

2.5. Manajemen Pemasaran


Pemasaran merupakan hal yang penting dalam melakukan usaha. Tahu susu
SUHTAS dipasarkan secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran Tahu susu
SUHTAS secara langsung dilakukan dengan menawarkan secara langsung kepada
konsumen dan metode pembayarannya adalah cash and Carry. Pemasaran yang
tidak langsung dilakukan dengan cara dititipkan ke pedagang sayur dan
ditawarkan secara online. Penentuan lokasi pemasaran menjadi penentu dalam
kegiatan penjualan, pendistribusian, serta penentuan segmen pasar. Target pasar
produk tahu susu SUHTAS ini adalah masyarakat di sekitar Kota Malang,
kampus-kampus, dan tempat umum . Tahap awal dalam menyusun kegiatan
pemasran yaitu membuat kemasan yang menarik, membuat Brosur, membuat
inovasi tahu susu yang herbal, dan melakukan promosi di media sosial

5
2.6. Analisis Usaha
Adapun analisa dari praktek usaha peternakan Tahu Susu SUHTAS
sebagai berikut :
Tabel 1. Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap
A. Biaya Tetap
Biaya Tetap Biaya ( Rp)/ 3 bulan
Sewa tempat Rp.1.800.000
Sewa mesin tahu, dan peralatan Rp.3.000.000
Listrik Rp.1.500.000
Kulkas Rp.300.000
Total Rp.6.600.000

B. Biaya operasional untuk satu kali dalam seminggu


Bahan Biaya (Rp)
Susu segar: 20 liter. Rp 7.000/L Rp.190.000
Kedelai: 20kg. Rp.7000/kg Rp.190.000
Garam Rp.5.000
Rempah – rempah Rp.15.000
Gas Elpiji Rp.18.000
Pengemasan dan labeling Rp.45.000
Gaji karyawan Rp.60.000
Bahan Tambahan: Rp Rp.50.000
Bensin: 3 orang Rp Rp.24.000
Total Rp.597.000

6
Tabel 2. Analisis Usaha Tahu Susu Selama 3 Bulan
No Keterangan Total
1. Modal Rp. 14.100.000
3orang X Rp. 4.700.000
2. Biaya Tetap Rp. 6.600.000
4. Biaya Tidak Tetap Rp. 7.164.000
5. Penerimaan Keuntungan Rp. 30.000.000
=15.000 X 2000
6. Keuntungan Rp. 16.236.000
=Rp. 30.000.000 – Rp. 13.764.000
7. Benefit Cost Ratio atau B/C 2,1
= Rp. 30.000.000 : Rp. 13.764.000

8. BEP Harga Rp.6.882


=Rp. 13.764.000 : 2000

9. BEP Produksi 917,6 bungkus


= Rp. 13.764.000 : 15000

7
BAB III. OPERASIONALISASI

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan usaha peternakan pengolahan dan pemasaran susu tahu
selama 3 bulan yang dimulai bulan September hingga bulan Desember 2017 Di
Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

3.2 Skala Usaha


Skala usaha yang dilaksanakan pada PUP yaitu kapasitas sekali produksi
20 liter susu segar dengan 12 kali produksi.

3.3 Materi dan Alat


Materi dan alat yang digunakan pada praktek usaha peternakan ini adalah
sebagai berikut:
3.3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktek usaha peternakan Tahu Susu yaitu
Kompor, mesin penggiling kedelai, pengaduk, nampan steinless, Kulkas,
box sterofoam, timba plastic, pres, dan Wajan
3.3.2. Materi
Materi yang digunakan dalam praktek usaha peternakan Tahu
Susu yaitu Susu, kedelai, Air, Bawang, Garam, dan Asam Cuka

8
3.4 Teknis Pelaksanaan
Pembuatan tahu susu pada prinsipnya adalah sama dengan pembuatan tahu
dari kedelai. Berikut adalah prosedur pembuatan tahu susu pada pelaksanaan
Praktek Usaha Peternakan :
A. Pembuatan Adonan Kedelai

Kedelai

Direndam selama 4 jam

Kedelai Rendaman

Ditiriskan

Kedelai Basah + Air

Digiling

Kedelai halus basah + Air

Direbus dan diaduk

Adonan Kedelai 1

Disaring

Sari Kedelai

Gambar 2. Diagram Pembuatan Adonan Kedelai


B. Proses Pembuatan Tahu Susu

Susu

Dipasteurisasi suhu 650C selama 15 menit

Susu Pasteurisasi + Sari Kedelai

Adonan 1 + Asam Cuka

Disaring

Gumpalan adonan

Dicetak dan dipress selama 30 menit

Tahu Susu

Air Bawang
Direndam Selama 30 menit +

Tahu Susu Bawang

Gambar 3. Diagram Pembuatan Tahu Susu

10
BAB IV. HASIL KEGIATAN USAHA

4.1 Komuditas Produksi


Praktek Usaha Peternakan yang telah dilakukan diberi nama atau
merek SUHTAS. Nama SUHTAS diambil dari SUH yang artinya Sanut,
Unggul, Hanafi, sedangkan TAS merupakan singkatan dari tahu susu.
Komoditas yang dipilih dari kelompok PUP SUHTAS yaitu Tahu Susu,
karena keunggulan dari mengkonsumsi tahu susu yaitu dapat mencegah
penyakit jantung, dapat mengurangi gejala hot flashes pada wanita, dapat
meningkatkan produksi energi, dapat mencegah keropos tulang, dan dapat
lebih tahan terhadap lapar. Selain itu untuk menambah minat dari
konsumen Tahu susu SUHTAS menambah rasa bawang dan gurih,
sehingga konsumen tidak perlu memberikan bumbu lagi dan
mempermudah proses pemasakan tahu.

4.2 Manajemen Produksi


Manajemen Produksi tahu susu yang dilakukan pada kelompok
Praktek Usaha Peternakan (PUP) SUHTAS yaitu dengan melakukan
produksi tahu susu sesuai SOP dan dengan perbandingan bahan dalam
pembuatan tahu susu. Perbandingan bahan pembuatan tahu susu didapat
diperoleh dari melakukan bebrapa percobaan resep sebelum menjadi resep
utama tahu susu. Pembuatan Tahu susu dilakukan setiap sabtu sampai
kamis di malam hari. Produksi tahu susu SUHTAS terjamin kebersihannya
karena sebelum melakukan produksi dilakukan cuci tangan serta
menggunakan sarung tangan plastik. Selain itu alat – alat produksi sehabis
pakai selalu dicuci menggunakan sunlight dan disemprot desinfektan.

11
Gambar 4. Tahu Susu

Tahu susu SUHTAS yang dihasilkan bewarna putih dengan bentuk


kotak dan berukuran 5cm x 5cm x 3cm. Tahu Susu SUHTAS mempunyai
rasa yang lembut, terasa susu, dan memiliki cita rasa gurih khas bawang
sehingga hanya perlu digoreng tanpa perlu dibumbui lagi, tetapi dalam
memenuhi permintaan konsumen, produksi tahu susu SUHTAS juga
menjual tahu susu dalam bentuk matang yaitu dengan diolah menjadi tahu
susu crispy dengan berbagai varian rasa dan saos.

Gambar 5. Tahu Susu Crispy saus teriyaki

Produksi tahu susu dimulai dari perendaman kedelai terlebih


dahulu selama minimal 4 jam. Perendaman dilakukan untuk mengubah
tekstur kedeleai menjadi lebih lunak dan mudah dipisahkan dari arinya.
Pemisahan kulit kedelai dengan ari dilakukan dengan cara meremas –

12
remas kedelai, sehingga kedelai bersih dari kulit ari kedelai. Proses
selanjutnya adalah penggilingan kedelai menggunakan blender sampai
halus. Adonan kedelai ini lalu dipanaskan selama 15-30 menit, agar
menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna.

Gambar 6. Perebusan adonan kedelai

Gambar 7.
Proses
penyaringan adonan

Adonan
Kedelai tersebut
lalu disaring dengan
kain mori untuk
memisahkan sari
kedelai dengan ampas kedelai. Ampas kedelai dapat digunakan sebagai
pakan ternak dan tempe gambus (menjes). Saat bersamaan susu dididihkan
selama 10 menit agar membunuh bakteri patogen. Susu mendidih
kemudian dicampurkan kedalam sari kedelai, dan ditambahkan bahan

13
penggumpal protein yaitu cuka yang memiliki sifat asam. Bahan Asam ini
akan membentuk gumpalan dari protein sari kedelai dan susu yang
sempurna selama 10 menit. Gumpalan tersebut lalu dicetak menggunakan
cetakan khusus lalu di pres selama 10 menit untuk membuat tahu semakin
padat, setelah padat tahu dipotong sesuai ukuran. Proses selanjutnya
adalah pemberian rasa dalam tahu susu SUHTAS yang dilakukan dengan
cara merendaman tahu jadi menggunakan Bumbu bawang dan garam.
Kendala dalam produksi tahu susu adalah ketika melakukan produksi
dalam jumlah banyak dapat memakan waktu yang lama, karena kapasitas
sekali produksi hanya untuk 4 kg, sehingga ketika produksi lebih dari 4 kg
harus bergantian. Selain itu Produksi tahu susu SUHTAS menggunakan
susu murni yang didapat dari peternak yang masih bagus sehingga produk
tahu susu ini mempunyai harga yang mahal.

4.3 Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)


Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan
kelompok PUP SUHTAS, dengan sistim bagi tugas sesuai dengan masing-
masing kemampuannya. PUP SUHTAS terdapat 3 orang anggota, Sanut
sebagai ketua, Hanafi sebagai devisi produksi sekaligus pemasaran dan
Unggul Bima S. Sebagai bendahara. Proses Produksi tahu susu dilakukan
mulai tanggal 23 september 2017 sampai 20 november 2017. Pembagian
tugas dalam proses produksi tahu susu SUHTAS sebagai berikut :

1. Hanafi sebagai pemimpin produksi yang mengatur dan


merencanakan semua jalannya proses produksi selain itu juga
berperan dalam memegang resep pembuatan tahu susu,
mengawasi produk tahu susu dan menjaga kualitas tahu susu.
Pada posisi ini harus jeli dalam melihat produksi, karena jika
tidak jeli maka dapat menurunkan dari kualitas produk tahu
susu. Selain itu juga harus bisa mengkoordinir teman-temannya

2. Unggul Bima S. sebagai anggota tim produksi yang memiliki


tugas membantu jalannya produksi, yaitu dengan
mempersiapkan bumbu-bumbu, dan bahan- bahan yang

14
digunakan dalam pembuatan tahu susu. Selain itu berperan
dalam proses pemasakan tahu susu dan pemotongan tahu susu
dengan ukuran 5Cm X 5Cm X 3Cm. Pada posisi ini harus juga
jeli dalam melakukan proses produksi, karena biasanya
terkadang bisa lupa memberikan bahan yang harus
ditambahkan dan berapa komposisinya.

3. Sanut sebagai anggota tim produksi yang memiliki tugas dan


bertanggung jawab atas tersedianya bahan baku pembuatan
tahu susu dan bertanggung jawab atas kebersihan dari alat –
alat produksi serta kebersihan tempat produksi. Pada posisi ini
harus sering-sering melakukan survei pasar, karena jika toko
sewaktu waktu bahan yang dibeli habis, maka masih punya
toko bahan baku cadangan.

Pembagian tugas tersebut sudah ditentukan melalui jalannya


musyawarah seluruh anggota. Jika terjadi masalah antara anggota maka
akan diadakan rapat anggota, untuk menuntaskan masalahnya. Selain itu
semua anggota kelompok PUP SUHTAS harus saling menyadari bahwa
harus saling membantu antara satu anggota dengan yang lain. Dengan
adanya hal ini, maka dapat mengurangi konflik atau timbulnya rasa iri
antar anggota, sehingga PUP tahu susu SUHTAS dapat berjalan lancar
dengan harmonis.

4.4 Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran merupakan aspek penting dalam usaha, karena
tidak adanya manajemen pemasaran yang bagus maka usaha yang dilakukan
sia – sia. Keuntungan Usaha dapat diperoleh jika melakukan manajemen
pemasaran yang sangat bagus. Strategi pemasaran Tahu Susu SUHTAS yang
telah dilakukan sebagai berikut :

1. Produk

15
Gambar 8. Tahu Susu Mentah

Produk Tahu Susu Suhtas Mempunyai kemasan yang


menarik dan transparan sehingga terlihat isi tahunya. Produk Tahu
Susu SUHTAS mempunyai keunggulan yaitu tahu susu yang sudah
diberi bumbu jadi tinggal goreng, sehingga dapat menarik
konsumen. Tahu susu SUHTAS yang dijual dalam bentuk mentah
dan dalam bentuk matang. Tahu susu SUHTAS dalam bentuk
matang dimasak dengan bumbu crispy dan dengan berbagai macam
rasa, sehingga dapat menarik konsumen. Harga tahu susu SUHTAS
mentah Rp.7.000, sedangkan harga tahu susu suhtas matang
berkisar Rp.10.000.

2. Tempat Distribusi

Gambar 9. Penitipan Tahu Susu SUHTAS kepada pedagang sayur

16
Tahu Susu SUHTAS dipasarkan didekat area produksi,
meliputi kampus UMM dan daerah sekitar kampus UMM. Tahu
Susu SUHTAS mentah juga dititipkan di pedagang sayur terdekat
diarea dekat kampus UMM, sedangkan Tahu Susu dalam bentuk
matang terjual di acara bazzar 3,5 GKB 1 UMM, tetapi juga
melayani pemesanan tahu susu matang diluar kampus, baik secara
online, atau ketemu langsung. Sistem pembayaran penjualan
produh Tahu susu SUHTAS yaitu cash and carry, dimana produk
diterima apabila uang juga diterima.

Gambar 10. Kegiatan gelar bazzar 3,5 UMM

3. Promosi

Promosi merupakan aspek penting dalam mendongkrak


penjualan produk tahu susu. Promosi Tahu Susu SUHTAS
dilakukan dengan membuat brosur, memanfaatkan media online,
dan melakukan promosi penjualan atau dengan memberikan
sampel tahu susu secara gratis. Brosur di sebarkan didaerah
kampus UMM dan disekitar kota malang. Media online yang
dimanfaatkan dalam memasarkan tahu susu SUHTAS yaitu
instagram, line, dan watshap. Promosi secara langsung dilakukan

17
pada acara bazzar, dimana mahasiswa diberi sampel tahu susu
crispy yang sudah matang.

Tabel 3 Penjualan Tahu Susu SUHTAS selama 2 bulan

NO Waktu Tgl Total Terjual Tidak Persentase


produksi Terjual Terjual(%)
(Bungkus)
1 Minggu 1 23-30 80 66 14 82
Sept.

2 Minggu 2 1–7 130 122 8 93


Okt.
3 Minggu 3 8-14 101 99 2 98
Okto.
4 Minggu 4 15-21 180 176 4 97
Okto.
5 Minggu 5 22-28 195 188 7 96
Okto.
6 Minggu 6 29 185 181 4 97
Okto.-4
Sept.
7 Minggu 7 5-11 190 186 4 97
Okto.
8 Minggu 8 12-18 180 180 0 100
Okto.
9 Minggu 9 19-20 60 60 0 100
Okto.

18
4.5 Manajemen Keuangan
Dana yang didapat dalam Praktek Usaha Peternakan SUHTAS dari
pengumpulan ketiga Anggota masing – masing RP. 3.500.000, sehingga
terkumpul manjadi Rp.10.500.000.

4.5.1. Biaya Tetap

Tabel 4 rincian biaya tetap kegiatan produksi Tahu Susu SUHTAS

No Keterangan Jumlah (Rp)


1. Biaya Sewa Tempat 500.000
2. Biaya Peralatan 2.101.150
3. Biaya Listrik 105.000
4. Biaya Lain Lain 27.700
  Total 2.733.850

4.5.2. Biaya Tidak Tetap

Tabel 5 Rincian biaya tetap kegiatan produksi Tahu Susu SUHTAS

No Keterangan Jumlah (Rp)


1 Susu 526 L 3.710.000
2 Kedelai 247 Kg 2.219.000
3 Garam 22 Bungkus 66.000
4 LPG 8 tabung 136.500
5 Cuka 500 ml 20 btol 230.000
6 Bawang 11kg 176.000
7 Minyak Goreng 44.000
8 Biaya Lain-lain 663.750
  Jumlah 7.245.250

4.6 Analisa Usaha


Tabel 6 analisis usaha tersebut menunjukkan bahwa Usaha ini jika
dilakukan dalam waktu 2 bulan, masih belum bisa dikatakan menguntungkan,
karena Biaya tetapnya tergolong tinggi. Tetapi jika diliat dari R/C usaha ini
layak dilakukan karena lebih dari 0. Sedangkan jika dihitung payback
periodenya, modal akan kembali dalam waktu 18,18 kali periode. Selain itu
juga bisa dipengaruhi karena harga bahan susu yang terlalu mahal sehingga

19
nilai ekonomis dari tahu susu menjadi rendah. Dalam mengatasi hal itu, biaya
pengeluaran bisa ditekan dari perubahan komposisi bahan tahu susu. Mulai dari
komposisi kedelai yang dikurangi dan menggunakan susu dibawah substandar.

Tabel 6. Analisis Usaha Tahu Susu Selama 2 Bulan


No Keterangan Total
1. Modal Rp. 10.500.000
3orang X Rp. 3.500.000
2. Biaya Tetap Rp. 2.733.850
4. Biaya Tidak Tetap Rp. 7.245.250
5. Penerimaan Rp. 9.206.000
=(Rp. 7.000 X 1258)+(Rp.10.000 X 40)
6. Laba atau Rugi Rp. -773.100
=Rp. 9.206.000 – Rp. 9.979.100
7. Benefit Cost Ratio atau B/C 0,92
= Rp. 9.206.000 : Rp. 9.979.100

8 Return Cost Ratio (R/C) 0.07


=Rp. 773.100 : Rp. 9.979.100
9 Return On Investmen (ROI) 7,74%
=( Rp. 773.100 : Rp. 9.979.100) X 100%
8. BEP Produksi 1425 Bungkus
= Rp. 9.979.100 : Rp. 7000

9. BEP Harga Rp.7.800 bungkus


= Rp. 9.979.000 : 1282
10 PPC 13,58
=Rp. 10.500.000 : Rp.773.100

20
BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Kegiatan Praktek Usaha Peternakan (PUP) Tahu Susu
SUHTAS dapat disimpulkan bahwa:

1. Praktek Usaha Tahu Susu SUHTAS dapat memberikan


pengetahuan dan pengalaman dalam proses produksi.
2. Kelayakan usaha tahu susu yang telah dilakukan belum
memberikan keuntungan yang layak jika dilakukan dalam satu
periode dengan keuntungan Rp.
3. Berdasarkan penjualan produk Tahu Susu SUHTAS dapat
diterima oleh kalangan banyak masyarakat.

5.2 Saran
Saran dalam Praktek Usaha Peternakan (PUP) tahu susu SUHTAS
adalah sebagai berikut:

1. Memperpanjang masa produksi karena payback periodenya masih


lama
2. Mengimprov lagi atau mengubah lagi komposisi dari pembuatan
tahu susu

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R., dkk. 2013. Pengaruh Level Enzim Bromelin dari Nanas Masak dalam
Pembuatan Tahu Susu terhadap Rendemen dan Kekenyalan Tahu Susu. Jurnal
Ilmiah Peternakan, 1 (2), hlm.507-513.
Anjarsari, B. 2010. Pangan Hewani. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan. 2015. Statistik Peternakan
dan Kesehatan Hewan 2015. Kementrian Pertanian. Republik Indonesia
Sutama, I. 2008. Pemanfaatan Sumberdaya Ternak Lokal sebagai Ternah Perah
Mendukung Peningkatan Produksi Susu Nasional.Wartazoa, 18 (4), hlm.207-
217.

22

Anda mungkin juga menyukai