Langkah ketiga adalah menentukan bentuk persamaan permintaan dimana bentuk persamaannya
akan sangat tergantung pada pola data yang dikumpulkan. Berdasarkan pola data bentuk
persamaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu persamaan linier dan tidak linier.
Untuk mengetahui apakah suatu persamaan berbentuk linier atau tidak linier dapat dilakukan
dengan plot data variabel-variabel yang diamati pada diagram kartesius. Sumbu vertikal pada
diagram kartesius adalah variabel dependen (dalam hal ini adalah kuantitas yang diminta Q x)
dan variabel-variabel independen (Px, I, N, dan S) ditempatkan pada sumbu horisontal. Bila plot
menunjukkan kecenderungan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
berbentuk garis lurus, berarti dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaannya linier. Bila plot
tidak membentuk garis lurus, berarti persamaan akan berupa persamaan tidak linier.
Gambar 6.1 menunjukkan contoh plot antara variabel Qx dan Px yang berbentuk linier dan tidak
linier.
Qx Qx
Px Px
Gambar 6.1. Plot data untuk persamaan linier dan non linier
Setelah diketahui bentuk persamaannya, maka persamaan permintaan dapat dirumuskan sesuai
dengan bentuk persamaannya. Bila persamaannya linier, maka persamaan dapat dirumuskan
menjadi:
Qx = k + bPx + cI + dN + eS
Tetapi bila bentuk persamaannya tidak linier, maka persamaan permintaan dapat dituliskan
sebagai:
Qx = k Pxa Ib Nc Sd
Untuk memudahkan perhitungan, persamaan yang tidak linier ini dapat diubah menjadi
persamaan linier dengan cara mengubahnya ke dalam persamaan logaritma. Persamaan logaritma
ini dapat ditentukan dengan menarik nilai logaritma pada kedua sisi persamaan, sebagai berikut:
lnQx = ln(k P α Iβ Nc Sd)
x
Sampai di sini bentuk persamaan permintaan sudah teridentifikasi dan langkah selanjutnya
adalah melakukan perhitungan dengan mendasarkan pada persamaan logaritma di atas yang
berbentuk linier.
Oleh karena itu, dapat dimengerti mengapa koefisien regresi persamaan permintaan dapat
dianggap sebagai elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan menunjukkan besarnya
persentase perubahan kuantitas yang diminta (sebagai variabel dependen) sebagai akibat dari
perubahan variabel independen sebesar satu persen.
Secara khusus, masing-masing koefisien menunjukkan suatu jenis elastisitas tertentu. Koefisien a
merupakan elastisitas harga permintaan, koefisien b merupakan elastisitaspendapatan, koefisien c
dan d masing-masing merupakan elastisitas permintaan terhadap populasi dan elastisitas
permintaan terhadap selera. Bila ditemukan nilai koefisen a=0,4; b=0,28; c=0,2; dan d=1,94
maka dengan k sebesar 2,54 kita bisa tuliskan persamaan regresi yang dihasilkan sebagai berikut:
lnQx = ln 2,54 + 0,4 lnPx + 0,28 lnI + 0,2 lnN + 1,94 lnS
Hingga di sini proses perhitungan regresi sudah selesai. Namun untuk bisa digunakan dalam
analisis, hasil perhitungan tersebut perlu diuji untuk mengetahui apakah hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Pengujian ini merupakan langkah terakhir dari proses analisis regresi.
Menguji hasil regresi
Dalam langkah terakhir ini, pengujian dilakukan terhadap empat hal, yaitu (1) uji tanda,
(2) uji signifikansi, (3) uji determinasi, dan (4) uji penyimpangan regresi.