Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI

ILMU EKONOMI
TRISAKTI

RESUME SEMINAR MANAGEMENT SERIES

MANAGEMENT SERIES KE : 4 (Empat)


JUDUL SEMINAR : Pembiayaan Multifinance
TANGGAL SEMINAR : Jumat, 08 Mei 2020
PEMBICARA : Hapsoro Yudianto, S.E., M.M.
Deputy President Director
PT. Koexim Mandiri Finance

Steven
201770012

www.stietrisakti.ac.id

2020

Apa itu Multifinance?


Multifinance atau perusahaan pembiayaan adalah lembaga keuangan yang
bergerak dalam bidang usaha peminjaman dana kepada debitur atau nasabah
untuk melakukan pembelian suatu barang atau jasa. Perusahaan multifinance
adalah salah satu lembaga keuangan penting yang sudah terbukti memberikan
manfaat serta kontribusi kepada masyarakat baik dalam dunia usaha ataupun
usaha kecil menengah.
Perusahaan pembiayaan ini bukanlah termasuk dalam lembaga keuangan bank,
tetapi dalam kegiatan operasionalnya tetap diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa
Keuangan. Perbedaan lembaga pembiayaan dengan bank adalah dalam pemberian
dana atau modal.
Jika Bank diperbolehkan memberikan dana secara tunai, perusahaan pembiayaan
biasanya tidak bisa melakukan hal ini, melainkan hanya memberikan dana kepada
penjual kemudian penjual memberikan barang atau jasa ke konsumen. Dengan
demikian, ikatan utang piutang yang terjadi selanjutnya adalah antara perusahaan
pembiayaan dengan konsumen.
Selain itu, perbedaan lainnya antara perusahaan multifinance dan bank adalah
perusahaan multifinance tidak bisa menarik dana langsung dalam bentuk
simpanan atau tabungan dari masyarakat, tetapi hanya diperbolehkan menarik
uang pinjaman saja.

Contoh Perusahaan Multifinance

Dalam masyarakat sekarang, jasa perusahaan multifinance ini umum


dimanfaatkan ketika ingin membeli kendaraan bermotor. Harga kendaraan
bermotor baru yang selalu naik tiap tahunnya tentunya sedikit menyusahkan bagi
masyarakat dengan pendapatan kecil untuk membeli secara tunai. Maka dari itu,
bermunculan berbagai perusahaan pembiayaan bermotor.
Ketika masyarakat ingin membeli kendaraan bermotor di dealer, biasanya
ditanyakan apakah ingin membeli secara tunai atau kredit. Jika memilih secara
kredit, pihak dealer biasanya akan menghubungkan calon pembeli ke perusahaan
multifinance yang telah bekerja sama dengan dealer tersebut. Pihak multifinance
akan melakukan scoring atau analisis terhadap data calon pembeli sebelum
akhirnya memberikan dana kepada dealer sebagai dana pembelian kendaraan
bermotor tersebut.
Jika disetujui, selanjutnya pembeli hanya perlu membayarkan uang muka di awal
perjanjian. Kendaraan bermotor bisa langsung dibawa pulang dengan segera.
Bersamaan dengan itu pembeli berkewajiban mengembalikan dana perusahaan
multifinance beserta bunga yang disetujui sesuai program pembiayaan yang
dipilih setiap bulan.

Jenis-jenis Perusahaan Multifinance

Terdapat beberapa jenis perusahaan multifinance yang ada di Indonesia, di


antaranya:
1. Perusahaan Pembiayaan Kendaraan Bermotor
2. Perusahaan Pembiayaan Mesin dan Alat Berat
3. Perusahaan Pembiayaan Peralatan Elektronik dan Rumah Tangga

Pengertian Kredit

Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah
dirumuskan dalam UU No.10 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 yang
menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam
meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Dalam praktek sehari
– hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah
tangan maupun secara materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam
akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan
maupun bukan kebendaan. Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam penyediaan
pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai alat untuk
melaksanakan kegiatan usahanya sehingga kredit ( dana bank ) yang diberikan
tersebut tidak lebih dari pokok produksi semata.

Prinsip – prinsip Kredit

Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh
bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan
dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

a) Character (kepribadian/watak)
Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi
kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan,
kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.
b) Capacity (kemampuan)
Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari
kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari
bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai
sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk
melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah
disepakati.

c) Capital (modal)
Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka
mengajukan permohonan kredit pada bank.

d) Collateral (jaminan)
Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan
atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan
diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.

e) Condition of Economic (kondisi ekonomi)


Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya
dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat
maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat
mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f) Constrain (batasan atau hambatan)


Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak
memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat. Disamping
formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 7 P, yaitu :

 Personality
Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti
riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing
( pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si
peminjam dan sebagainya ).

 Purpose
Bank dalam menilai si peminjam mencari dara tentang tujuan atau
keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu
sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan.
 Payment
Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan pinjaman.
Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospek kelancaran
penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan
pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

 Prospect
Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur.
Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa
bulan atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau
usaha perdagangan sektor usaha debitor, kekuatan keuangan perusahaan
yang dilihat dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di
masa lalu dan perkiraan masa akan datang.

 Party
Mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

 Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin
meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari
bank.

 Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank
namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan
barang atau orang atau jaminan asuransi.

Anda mungkin juga menyukai