Ancaman memiliki hakikat yang majemuk, berbentuk fisik/nonfisik, konvensional/nonkonvensional, global/lokal, segera/mendatang, potensi/aktual, militer/nonmiliter, langsung/tidak langsung, dari luar negri/dalam negri, serta dengan kekerasan senjata/tanpa kekerasan senjata Menurut undang-undang republik indonesia no 17 th 2011 tentang ancaman adalah setiap upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri/luar negeri, yang dinilai dan/dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah negara kesatuan republik indonesia, dan kepentingan nasional diberbagai aspek, baik ideologi, politik, ekonomi, siosal budaya, maupun pertahanan dan keamanan 1. Ancaman di bidang ideologi a) Pembenrontakan partai komunis indonesia Usaha mengganti pancasila dengan ideologi komunisme pernah dilakukan dua kali oleh partai komunis indonesia (PKI) b) Pemberontakan DI/TII Pemberontakan untuk mengubah ideologi pancasila dan membentuk NII pernah dilakukan gerakan darul islam/tentara islam indonesia (DI/TII). Dalam menyelesaikan pemberontakan ini, pemerintah melalui TNI melakukan berbagai operasi militer ke daerah-daerah yang dinilai menjadi pusat gerakan ini. Dijawa barat, diterapkan operasi pagar betis dan operasi baratayudha. 2. Ancaman di bidang politik Ancaman di bidang politik dapat dilihat dari gerakan separitis. a) Republik maluku selatan, gerakan republik maluku selatan merupakan gerakan separatis yang menolak integrasi dan ingin membentuk negara sendiri yang lepas dari negara indonesia timur/NKRI. Gerakan RMS dipimpin oleh Dr. Soumokil dan memilki basis di ambon b) Gerakan andi azis, gerakan separatis yang berlangsung di makassar ini dilatarbelakangi oleh sikap penolakan andi azis terhadap masuknya pasukan APRIS/TNI c) PRRI/permesta, gerakan separatis PRRI/permesta terjadi disebabkan hubungan tidak harmonis antara pemerintah puat dan pemerintah daerah, utamanya Sumatra dan Sulawesi 3. Ancaman di bidang ekonomi d) inflasi, tingkat inflasi yang cenderung tinggi dapat membawa pengaruh antara lain mengurangi kegairahan dari penanam modal/pengusaha, tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi, memperburuk distribusi pendapatan ,dan mengurangi daya beli masyarakat. Cara mengatasi meningkatnya inflasi antara lain menaikkan tarif pajak, pengawasan harga, pemerintah dapat pengatur pengeluaran dan peneriman negara e) Ancaman ekstrernal 1) Ketergantungan terhadap asing, ketergantungan yang tinggi terhadap asing dapat mengakibatkan antara lain indonesia dibanjiri barang- barang dari luar negeri, perekonomi indonesia dapat diakuasi pemedal asing, dan terdesakna barang-barang buatan dalam negeri 4. Ancaman di bidang sosial Menurut BPPI 2008, konflik horizontal yang berdimesni suku agama ras dan antargolongan pada dasarnya timbul akibat watak kekerasan. Watak kekerasan itu pula yang mendorong tindakan kejahatan termasuk perusakan lingkungan dan bencana manusia. Faktor-faktor tersebut berproses secara meluas serta mengahasilkan efek domino sehingga dapat melemahkan kualitas bangsa indonesia. 5. Ancaman di bidang budaya Menurut BBPI 2008 ancaman di bidang budaya timbul bersamaan dengan dinamika yang terjadi dalam globalisasi. Pengaruh negatif dari globalisasi terhadap budaya antara lain hadirnya gaya hidup konsumtif, munculnya sifat hedonisme yaitu menanggap kenikmatan pribadi sebagai nilai hidup tertinggi, menguatnya sikap indivodualisme, yaitu selaku mementingkan diri sendiri dan hadirnya segala weternisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa memilah baik buruknya. Akhirnya akan muncul kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma yang berlaku. 6. Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan Ancaman di bidang pertahan dan keamanan dapat dilihat dari ancaman militer. Ancaman militer menurut BPPI 2008 adalah ancaman yang menggunkan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamtan segenap bangsa Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayaah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, konflik komunal.
B. STRATEGI MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN TERHADAP
BIDANG IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, DAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL 1. Strategi mengatasi ancaman dibidang ideologi Upaya menghadapi/menangkal ancaman berdimensi ideologi menurut BPPI 2008 adalah melalui kebijakan dan langkah-lagkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi pancasila. 2. Strategi mengatasi ancaman dibidang politik Melakukan pendekatan ke dalam yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai pluralisme bangsa inodensia Hasil yang diharapkaan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan keluar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategis dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam membangun kerja sama dan salin percaya dengan negara-negara sbg kondisi untuk mencegah/mengurangi potensi konflik antarnegara, yang dimulai dari tataran internal, regional, suprareginal, global 3. Strategi mengatasi ancaman di bidang ekonomi Sistem dan upaya pertahan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahan dibidang ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan bidang ekonoi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari eksternal indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi politik dunia, membangun dan menjaga hubungan baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia sangat pentingnya dalam upaya peningkatan kemajuan ekonomi dalam negeri. 4. Strategi mengatasi ancama dibidang sosial dan budaya Ancaman yang berdimensi sosial dan budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Untuk mengatasi ancaman terhadap sosial udata pemerintah banyak emngelakkan progam untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya misalnya dengan progam aku cinta produk indonesia, memberi dorongan untuk pelestarian budaya lokal serta memberi batasan terhadap media yang memberi dampak buruk terhadap bangsa. 5. Strategi mengatasi ancaman dibidang pertahanan dan keamanan Berdasarkan BPPI 2008 dalam penyelanggaran pertahan negara ancaman militer mendapat perhatian utama karena berakibat langsung terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Oleh karena itudalam menghadapinya diperlukan strategi pertahanan yang efektif untuk dapat melindungi NKRI dengan segala kepentingannya. BPPI 2008 menyatakan fungsi pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen utama. Ancamn militer yang berbentuk agresi militer yang dilakukan suatu negara dengan tujuan menduduki sebagian/seluruh wilayah NKRI C. KETAHANAN NASIONAL 1. perspektif ketahan nasional Terdapat 3 perspektif/sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional : a. Ketahanan nasional sbg kondisi, perspektif ini melihat ketahan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan/kondisi ideal memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan. b. Ketahan nasional sbg pendekatan metode/cara ketahan nasional menggambarkan pendekatan yang integral. Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat membangun/ pemecahan masalah kehidupan c. Ketahanan nasional sbg doktrin, ketahanan merupakan salah satu konsepsi khas indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelanggaran negara 2. Gagasan ketahan nasional, gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal th 1960 an pada kalangan militer angakatan darat Konsepsi ketahanan nasional th 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bansa yang berisi keuletan dan keunggulan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional.