Disusun Oleh :
Arneta Lengga Deya Aryanto (P27220020052)
Asnawati Rosita (P27220020053)
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat,
rahmat, dan inayahnya sehingga kami sebagai penyusun bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bidang
kesehatan.
Penyusun,
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………..… i
DAFTAR ISI…………………………………..………………………..………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………..……………………………………….. 1
A. Latar Belakang……………………………………………….....….. 1
B. Rumusan Masalah……………….………………………………..… 1
C. Tujuan…...………………………………………………………..… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..… 2
A. Kesimpulan……………………………………………………..…... 7
B. Saran… …………………………………………………………..… 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kohn, Corrigan, dan Donaldson tahun 2000, patient safety adalah
tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan
pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak. Menurut Carl Friedrich, kebijakan adalah suatu tindakan yang
mengarah pada tujuan dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya
hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai
tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
2
3
Aspek hukum terhadap patient safety atau keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:
4. Hak Pasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak
memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional”
b. Pasal 32e UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak
memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi”
c. Pasal 32j UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
5
a. Assessment risiko
b. Identifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden
e. Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mewujudkan patient safety butuh upaya dan kerjasama dari berbagai pihak
karena pasien safety merupakan upaya dari seluruh komponen sarana pelayanan
kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan keselamatan
kesehatan khususnya pada tahap perencanaan kebijakan kesehatan perlu dilakukan
perumusan masalah kebijakan itu sendiri, kemudian merencanakan kebijakan
kesehatan dan menganalisis dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan
untuk terwujudnya perencanaan kesehatan masyarakat Indonesia yang maksimal.
B. Saran
Kebijakan-kebijakan yang dibuat bertujuan untuk memanagement
keselamatan pasien di rumah sakit untuk menjamin keselamatan pasien, maka dari
itu penting bagi tenaga kesehatan untuk melaksanakan kewajiban dengan
mengikuti kebijakan yang berlaku. Dan diharapkan dengan sistem keselamatan
pelayanan kesehatan tersebut tanggung jawab pemerintah dan para pemberi
pelayanan dalam melayani kesehatan semua rakyatnya dapat tercapai sehingga
angka kesehatan masyarakat dapat meningkat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sanda, dkk. 2019. “Kebijakan yang Mendukung Patient Safety di Rumah Sakit”.
Bengkulu : Poltekkes Kemenkes Bengkulu, (online),
(https://www.academia.edu/42375834/KEBIJAKAN_YANG_MENDUK
UNG_PATIENT_SAFETY_DI_RUMAH_SAKIT, diakses pada 24
November 2020)