Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG KESELAMATAN PASIEN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Patient Safety

Dosen: DR.Rita Benya Adriani, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :
Arneta Lengga Deya Aryanto (P27220020052)
Asnawati Rosita (P27220020053)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat,
rahmat, dan inayahnya sehingga kami sebagai penyusun bisa menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bidang
kesehatan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi agar kedepannya menjadi lebih baik.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena


itu besar harapan kami kepada para pembaca untuk memberi masukan demi
kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 25 Oktober 2020

Penyusun,

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR………………………………………………………..… i

DAFTAR ISI…………………………………..………………………..………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………..……………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………….....….. 1
B. Rumusan Masalah……………….………………………………..… 1
C. Tujuan…...………………………………………………………..… 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………..… 2

A. Pengertian Kebijakan yang Mendukung Patient Safety………….… 2


B. Tujuan Sistem Patient Safety……………………………………..… 2
C. Patient Safety dalam Perspektif Hukum Kesehatan………………… 3
D. Kebijakan yang Mendukung Patient Safety………………………… 5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..… 7

A. Kesimpulan……………………………………………………..…... 7
B. Saran… …………………………………………………………..… 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh


rumah sakit. Tujuan dari pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit adalah
untuk melindungi pasien dari kejadian yang tidak diharapkan. Risiko kejadian ini
berasal dari proses pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui
program-program yang telah ditetapkan oleh rumah sakit (Depkes RI, 2008).
Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah
sepatutnya memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien.
Selain itu, keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-undang kesehatan.
Terdapat beberapa pasal dalam undang-undang kesehatan yang membahas secara
rinci mengenai hak dan keselamatan pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konsep Patient Safety ?


2. Apa Tujuan sistem Patient Safety ?
3. Bagaiamana Patient Safety dalam Perspektif Hukum Kesehatan ?
4. Apa kebijakan yang mendukung Patient Safety ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian konsep Patient Safety


2. Mengetahui Tujuan sistem Patient Safety
3. Mengetahui Patient Safety dalam Perspektif Hukum Kesehatan
4. Mengetahui kebijakan yang mendukung Patient Safety

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan yang Mendukung Patient Safety

Menurut Kohn, Corrigan, dan Donaldson tahun 2000, patient safety adalah
tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan
pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak. Menurut Carl Friedrich, kebijakan adalah suatu tindakan yang
mengarah pada tujuan dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya
hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai
tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.

Jadi kebijakan yang mendukung patient safety adalah serangkaian tindakan


yang mengarah pada tujuan untuk managemen keselamatan pasien selama di
rumah sakit dari tindakan-tindakan yang berisiko membahayakan pasien.

B. Tujuan Sistem Patient Safety

Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah:

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.


2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit.

2
3

4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi


penanggulangan KTD.

Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:

1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar).


2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang
efektif).
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan
dari pengobatan resiko tinggi).
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
kesalahan prosedur operasi).
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko
infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan).
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien
terluka karena jatuh).

C. Patient Safety dalam Perspektif Hukum Kesehatan

Aspek hukum terhadap patient safety atau keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:

UU Tentang Kesehatan dan UU tentang Rumah Sakit

1. Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum


a. Pasal 53 (3) UU No.36/2009; “Pelaksanaan Pelayanan kesehatan
harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.”
b. Pasal 32n UU No.44/2009; “Pasien berhak memperoleh keamanan
dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
c. Pasal 58 UU No.36/2009
1) “Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang,
tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang
4

menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam


pelayanan kesehatan yang diterimanya.”
2) “…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan
seseorang dalam keadaan darurat.”
2. Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit
a. Pasal 29b UU No.44/2009; ”Memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.”
b. Pasal 46 UU No.44/2009; “Rumah sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan tenaga kesehatan di RS.”
c. Pasal 45 (2) UU No.44/2009; “Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam
melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.”

3. Bukan Tanggung Jawab Rumah Sakit

Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang Rumah sakit; “Rumah Sakit Tidak


bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya
menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian
pasien setelahadanya penjelasan medis yang kompresehensif. “

4. Hak Pasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak
memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional”
b. Pasal 32e UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak
memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi”
c. Pasal 32j UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
5

mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan


serta perkiraan biaya pengobatan”
d. Pasal 32q UU No.44/2009; “Setiap pasien mempunyai hak
menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana”

D. Kebijakan yang Mendukung Patient Safety

1. Pasal 43 UU No.44/2009 tentang Rumah Sakit

1) RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien.


2) Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka
menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.
3) RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang
membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri.
4) Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan
ditujukan untuk mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien

Pemerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan


pasien. Keselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:

a. Assessment risiko
b. Identifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden
e. Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko

2. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang keselamatan pasien rumah sakit


6

a. Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakit.


b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
c. Menurunnya Kejadian Tak Diharapkan (KTD).
d. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD.

3. Kebijakan patient safety di rumah sakit antara lain:

a. Rumah Sakit wajib melaksanakan sistim keselamatan pasien.


b. Rumah Sakit wajib melaksanakan 7 langkah menuju keselamatan
pasien.
c. Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.
d. Evaluasi pelaksanaan keselamatan pasien akan dilakukan melalui
program akreditasi rumah sakit.
7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mewujudkan patient safety butuh upaya dan kerjasama dari berbagai pihak
karena pasien safety merupakan upaya dari seluruh komponen sarana pelayanan
kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan keselamatan
kesehatan khususnya pada tahap perencanaan kebijakan kesehatan perlu dilakukan
perumusan masalah kebijakan itu sendiri, kemudian merencanakan kebijakan
kesehatan dan menganalisis dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan
untuk terwujudnya perencanaan kesehatan masyarakat Indonesia yang maksimal.

B. Saran
Kebijakan-kebijakan yang dibuat bertujuan untuk memanagement
keselamatan pasien di rumah sakit untuk menjamin keselamatan pasien, maka dari
itu penting bagi tenaga kesehatan untuk melaksanakan kewajiban dengan
mengikuti kebijakan yang berlaku. Dan diharapkan dengan sistem keselamatan
pelayanan kesehatan tersebut tanggung jawab pemerintah dan para pemberi
pelayanan dalam melayani kesehatan semua rakyatnya dapat tercapai sehingga
angka kesehatan masyarakat dapat meningkat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ghadira, Saufa. 2018. ”Makalah tentang Prosedur Keselamatan Pasien (Patient


Safety)”, (online),
(https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/ makalah-tentang-
prosedur-keselamatan.html, diakses pada 24 November 2020)

Lovia, Meslin. 2017. “Kebijakan yang Mendukung Keselamatan Pasien”,


(online), (https://id.scribd.com/document/346118676/Kebijakan-Yang-
Mendukung-Keselamatan-Pasien, diakses pada 24 November 2020)

Rosalina, Vani. 2017. “Kebijakan yang Mendukung Patient Safety”. Sumbawa :


Akademi Keperawatan Sumbawa, (online),
(https://id.scribd.com/document/365148082/KEBIJAKAN-YANG-
MENDUKUNG-PATIEN-SAFETY, diakses pada 24 November 2020)

Sanda, dkk. 2019. “Kebijakan yang Mendukung Patient Safety di Rumah Sakit”.
Bengkulu : Poltekkes Kemenkes Bengkulu, (online),
(https://www.academia.edu/42375834/KEBIJAKAN_YANG_MENDUK
UNG_PATIENT_SAFETY_DI_RUMAH_SAKIT, diakses pada 24
November 2020)

Simamora, Nur Fauziyah . Tanpa tahun. ”Kebijakan yang Mendukung Patient


Safety di Rumah Sakit”, (online), (https://osf.io/ct4uv/download/?
format=pdf, diakses pada 24 November 2020)

Anda mungkin juga menyukai