Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Arah Kecenderungan dan Isu Pembelajaran Fisika

ASSESMENT NASIONAL

Dosen Pengampu :
Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si

Oleh :

Rini Lestari Dalimunthe 8206175006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
2020
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “assesmen nasional” dan dengan harapan
semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan refrensi bagi kita sehingga lebih
mengetahui tentang arah isu dan kecenderungan pembelajaran fisika.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATAPENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Assesmen Pembelajaran.......................................................6
2.2 Pandangan Pakar Pendidikan dan Teknologi Pendidikan......................6
2.3 Kawasan Assesmen dalam Pembelajaran..............................................7
2.4 tujuan dari Alat Evaluasi sebagai Assesmen..........................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Urgensi Assesmen Pembelajaran di Bidang Teknologi Pendidikan dalam


Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional. Assesmen termasuk salah satu indikator
penentu untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan atau bahkan kegagalan yang
dilakukan oleh Guru atau Dosen selaku Agen Pembelajaran dan siswa sebagai subjek
Pembelajaran,sebelum memilih Metode yang tepat sasaran yang dianggap sesuai dengan
Kondisi Pembelajaran yang ada sehingga untuk langkah selanjutnya efektifitas,efisiensi
dan daya tarik pembelajaran dapat terselenggara dengan baik dan dapat menghasilkan
keluaran belajar yang kompeten yang dapat membuat assesmen pembelajaran di sekolah
tersebut bernilai positif , sesuai tujuan Pendidikan Nasional.

Bertolak dari ketentuan perundangan PP.No.19 tahun 2003 , tentang standar


Nasional Pendidikan , yang menguraikan delapan standar mutu pendidikan yaitu , (1)
standar isi , (2) standar proses , (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidikan
dan kependidikan , (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan , (7)
standar pembiayaan , dan (8) standar penilaian (assesment) , maka kita dapat melihat
bahwa standar penilaian (assesment) adalah ”Standar Penentu” bagi kesuksesan suatu
proses pembelajaran.artinya , Assesment (Penilaian/Evaluasi) , merupakan indikator
penting yang harus dikuasai oleh setiap guru dan dosen untuk mengetahui apakah
seluruh standar yang tersebut di atas berhasil atau gagal dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakannya, tentunya , setelah diperoleh hasil assesmen dari proses
pembelajaran tersebut.

Dari Assesment ini pula,kita dapat mengetahui apakah guru dan dosen sebagai
perancang dan pengelola proses pembelajaran, telah memenuhi standar kualifikasi
akademik yang dimaksud oleh PP. No.19 tahun 2005 , dimana guru harus memenuhi
empat standar kompetensi sebagai agen pembelajaran , yaitu standar Kompetensi
pedagogis, standar Kompetensi Kepribadian , standar Kompetensi profesional , dan

4
standar Kompetensi sosial,yang membuat assesmen pembelajaran di sekolah tersebut
berkualitas.

Urgensi Assesmen Pembelajaran di bidang Teknologi Pendidikan sesuai Tujuan


Instruksional dari AECT 1994 menurut Seels dan Richey harus dikuasai oleh para
teknolog pendidikan di era globalisasi teknologi saat ini, ,yang menjelaskan bahwa
seorang teknolog pendidikan harus mampu menjadi agen pembelajaran yang
berkompeten.

[1] Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar , Mozaik Teknologi


Pendidikan,diterbitkan Kencana Prenada Media Group bekerjasama dengan UNJ

2.2 Rumusan Masalah

1) Apa Pengertian Assesmen dan Pembelajaran?


2) Bagaimana pandangan Pakar Pendidikan dan Teknologi Pendidikan tentang
Assesmen dalam Pembelajaran?
3) Bagaimana kawasan Assesmen dalam Pembelajaran?
4) Apa tujuan dari Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam Pembelajaran?

2.3 Tujuan Masalah

1) Untuk mengetahui Pengertian Assesmen dan Pembelajaran


2) Untuk mengetahui pandangan Pakar Pendidikan dan Teknologi Pendidikan
tentang Assesmen dalam Pembelajaran
3) Untuk mengetahui kawasan Assesmen dalam Pembelajaran
4) Untuk mengetahui tujuan dari Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam
Pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Assesmen dan Pembelajaran dalam makna dan Istilah :

Assesmen yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan ”Assesment” mengandung


makna Taksiran / penaksiran , Penilaian , penilaian keadaan , Beban, pembebanan atau
pemikulan.[2] Pembelajaran dan Pengajaran menurut Reigeluth dan Degeng adalah ,
”Upaya untuk membelajarkan siswa”. [3] Maka dari dua makna yang tersebut di atas
dapat kita simpulkan bahwa Assesmen dalam pembelajaran , secara istilah adalah :
“Upaya Penilaian untuk mengukur (keberhasilan atau kegagalan) suatu proses
pembelajaran”.

2.2 Pandangan Pakar Pendidikan dan Teknologi Pendidikan tentang


Assesmen dalam Pembelajaran :

Assesmen menurut H.A.R Tilaar,adalah alat test untuk mengukur performance


siswa dalam proses belajar. Salah satu contoh test (assesment) yang menjadi industri
besar di Amerika adalah test TOEFL (test bahasa inggris) SAT dan GRE yang
digunakan untuk memasuki perguruan perguruan tinggi terkemuka di Amerika.[4]
Menurut Lefrancois (,1982:336), Assesmen adalah “Alat Ukur / Evaluasi, bagi Guru /
Dosen untuk ,1.Mengetahui , 2.Memonitor , 3.Merekam , 4.Mendorong , dan
5.Meningkatkan atau meotivasi Prestasi Siswa yang akan menjadi umpan balik bagi diri
siswa sendiri untuk mengukur kelemahan dan kekuatannya dalam mengukur diri.

Assesment menurut Hopkins & Antes (1990:31) adalah Alat Ukur /


Evaluasi,bagi Guru untuk,“Mengetahui Kemajuan Siswa ,sesuai dalam Tujuan
Pembelajaran”. Assesment menurut Gagne & Briggs (1979-157), Soekamto (1994),
Bohlin,Martin & Brigss (1987:11-14), Alat Ukur Keberuntungan Guru dan Siswa untuk
mengevaluasi diri mereka sendiri (Self Assesment) dalam meningkatkan
keberhasilannya,dan inisiatif diri “, Assesment Of Learning menurut Morton & Macbeth
seperti yang dikutip Beard & Senior (1980:76) , adalah Evaluasi pada Landasan

6
Psikologis yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu
mengevaluasi diri,dimana guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dengan tahapan.

1.Menjadikan alat evaluasi sebagai umpan balik 2.Memilih alat evaluasi yang objective
dan Adil,dengan menginformasikannya kepada siswa,3.memberi kesempatan siswa
untuk mengevaluasi diri,4.Memberi kesempatan siswa untuk mengevaluasi teman.
Menurut Tardif (1989),Assesment adalah evaluasi terhadap proses penilaian untuk
menggambarkan prestasi yang dicapai oleh siswa,sesuai criteria yang ditetapkan,contoh
assesmen di Indonesia salahsatunya adalah UAN (Ujian Akhir Nasional) yang dahulu
dikenal dengan EBTANAS.

2.3 Kawasan Assesmen dalam Pembelajaran

Assesmen sebagai alat evaluasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, pada


tataran silabus , memiliki tujuan instruksional yang terfokus pada tiga kawasan /
kategori ranah (domain) , yaitu : Kognitif ( hal yang harus diketahui dan difahami oleh
siswa) , psikomotor (hal yang dapat dilakukan oleh siswa setelah memiliki pengetahuan)
dan afektif (”sikap”siswa setelah proses pembelajaran diberikan).

Proses Evaluasi sebagai dalam pembelajaran diklasifikasikan oleh Bloom dan


teman temannya (1956) melalui tahapan yang dimulai dari jenjang yang mudah ke
jenjang yang sulit,artinya, evaluasi sudah berlangsung sejak awal (pre test) proses
pembelajaran hingga akhir pembelajaran (post test) dan Jenjang tahapan dalam
klasifikasi Bloom adalah dimulai dari :

1. Pengetahuan (penyajian informasi,dimana siswa mampu mengulang apa yang


diuraikan guru/dosen).

2. Pemahaman (siswa menguraikan pesan / pengetahuan yang diterima dari guru dan
menguraikannya berdasarkan pemehamnnya/menambahkan atau mengkritisi)

7
3. Aplikasi (Siswa mampu membuat diagram / pola atas informasi / pesan / pengetahuan
yang diterima dari guru berdasarkan pemahamnnya sendiri,yang tentunya tidak keluar
dari tujuan pesan tersebut)

4. Analisis (memecahkan pesan/ide/pengetahuan menjadi bagian kecil dan menunjukan


hubungannya(keterkaitannya)

5. Sintesis,menyatukan bagian bagian kecil pesan/ide/pengetahuan menjadi satu


kesatuan.

6. Evaluasi menjadi assesmen penilaian yang berdasarkan pada kriteria tertentu sesuai
kondisi pembelajaran yang ada.

2.4 Tujuan dari Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam Pembelajaran

Muhibbin Syah M.Ed , menjelaskan bahwa Tujuan dari Assesmen adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dan guru sebagai
pembimbing dalam suatu kurun waktu proses belajar yang sudah ditentukan.

2. Untuk mengetahui posisi siswa dalam kelompok di kelasnya,sehingga guru dapat


memberi test sesuai dengan kemampuan siswa.

3. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam upaya pembelajarannya.

4. Untuk mengetahui sejauhmana siswa mengeksplorasi tingkat kecerdasannya dalam


memahami pelajaran.

5. Untuk mengetahui ukuran daya guna dan hasilguna metode yang diterapkan oleh
guru selaku pembimbing.untuk mengetahui apakah metode yang diterapkan sudah
sesuai dengan kondisi pembelajaran dan kondisi siswa yang ada dalam proses
pembelajarannya.

2.5 Fungsi Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam Pembelajaran adalah ,

1. FungsiAdministratif dalam penyusunan nilai dan buku raport.

8
2. Fungsi Promosi,untuk menetapkan tingkat kelulusan siswa

3. Fungsi Diagnostik,untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam belajar

4. Fungsi data bagi BP(Bimbingan Penyuluhan)

5. Fungsi Pertimbangan , bagi pengembangan kurikulum di masa yang akan datang.

2.6 Syarat dan Ragam Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam Pembelajaran

A. Syarat Alat Evaluasi sebagai Assesmen dalam Pembelajaran

Muhibbin Syah M.Ed,menjelaskan bahwa Persyaratan Pokok penyusunan alat


evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar,meliputi dua macam yakni (1)
Reliabilitas, Tahan Uji dan dapat dipercaya konsistensi dan keajegannya.(diujikan
kepada siapapun dan dalam masa yang berbeda , akan memberi hasil yang ”pasti”sama
secara prinsip), (2) validitas, keabsahan dan kebenaran pengukuran yang dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur, (sesuai dengan apa yang akan diukur/tepat
sasaran). Syarat terpenting dalam assesmen pembelajaran adalah,adanya indikator
Kompetensi Pedagogi yang dimiliki oleh guru atau dosen selaku evaluator sehingga
sebagai agen pembelajaran guru mampu :

1. Menggunakan berbagai cara / teknik penilaian

2. Menghargai karya siswa dan memajangnya.

3. Memberikan penilaian atas semua aspek perkembangan siswa


(kognitif,afektif,psikomotorik)

4. Menilai kegiatan siswa dalam pelaksanaan tugas belajar.

5. Memberikan penilaian atas hasil yang dicapai

6. Melakukan penilaian formatif atas pembelajaran dan memperbaikinya bila kurang


efektif.

9
7. Mengumumkan hasil penilaian siswa secara terbuka

8. Memberikan umpan balik dan penguatan atas kegiatan siswa.

9. Mengumpulkan data perkembangan siswa

10. Melakukan analisis hasil penelitian.

B. Ragam dan Teknik Assesmen dalam Pembelajaran

Dalam Ragam dan Teknik Assesmen Pembelajaran setiap pendidik baik dosen
ataupun guru,harus memahami secara baik dan benar ,

1. Pengertian Evaluasi / assesmen dalam pembelajaran

2. Tujuan dari assesmen yang akan diberikan

3. Kriteria dasar bahan ujian

4. Mengenai soal yang bermutu ( soal yang shahih/valid dan handal/reliable)

5. Teknik dan Alat Penilaian sebagai berikut :

a. Teknik Penilaian melalui Test (1.Test Tertulis/Test Objektif dan Uraian , 2.Test
Lisan, 3.Test Perbuatan)

b.Teknik Penilaian melalui observasi atau pengamatan

c. Teknik Penilaian melalui wawancara

6. Langkah langkah penyusunan soal.

7. Penetuan Materi yang akan dan harus diujikan.

8. Penetuan Prilaku yang akan diujikan

9. Penetuan dan Penyebaran soal.

10.Penyusunan kisi-kisi

10
11.Penyusunan butir soal

12.Teknik Penilaian sikap.

13.Analisis butir soal.

14.Penilaian berbasis kelas. (profesionalisme guru dan pengawas)

Dalam Buku Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru , Muhibbin Syah


M.Ed, menjelaskan bahwa ragam evaluasi terdiri atas beberapa bentuk test ,diantaranya
adalah :

1. Pre test (diberikan guru pada setiap awal penyajian pelajaran) dan Post test (diberikan
pada setiap akhir penyajian pelajaran).

2. Evaluasi Prasyarat (appersepsi)

3. Evaluasi Diagnostik,yang diberikan setelah selesai penyajian,yang menitik beratkan


pada bahasan tertentu yang membuat siswa kesulitan,untuk dibahas solusi
pemahamannya.

4. Evaluasi Formatif,sejenis”ulangan” yang diberikan pada akhir penyajian satuan


pelajaran atau modul.

5. Evaluasi Sumatif,sejenis ”ulangan umum” yang diberikan pada setiap akhir semester
atau akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

6. UAN (Ujian Akhir Nasional), Dr.Abdullah Idi M.Ed,menjelaskan bahwa para


pendidik harus memahami tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran dan
melakukan tahapan sebagai berikut sebagai bentuk evaluasi terhadap proses
pembelajaran :

1. Merumuskan TIU(Tujuan Instruksional Umum),TPU (Tujuan Pengajaran


Umum),TIK(Tujuan Instruksional Khusus),dan TPK(Tujuan Pengajaran Khusus)

2. Menyusun Alat Evaluasi.

11
3. Menetapkan Kegiatan Belajar

4. Merencanakan Prog.Kegiatan mengajar dengan Memperhatikan Materi isi


pelajaran,memilih alat , metode serta menetapkan jadwal.

5.Melaksanakan Program.(Mengadakan pre test,menyampaikan materi,dan akhirnya


mengadakan evaluasi/post test).

Howard Gardner dan para koleganya di Universitas Harvard telah menunjukan


bahwa , ketika orang melibatkan beberapa kecerdasan,kemampuan belajarnya
meningkat pesat,dan 8 kecerdasan itulah yang menjadi rujukan dalam membuat (alat
evaluasi) sehingga assesmen penilaian dapat memberikan penilaian positif bagi input
dan output sekolah itu sendiri, 8 kecerdasan yang dimaksud adalah :

1. Kecerdasan Linguistik (berminat pada drama,pendengar yang baik, pembicara yang


fasih,pandai menjelaskan sesuatu,senang menulis Muhibbin Syah M.Ed,Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Rosdakarya, Bandung,Februari 2008

2. Kecerdasan Matematis,Logis(Pemikir yang logis dan analisis)

3. Kecerdasan Visual/spasial (Pengamat,penentu arah pemikiran,pembuat pola diagram


yang teliti)

4. Kecerdasan Musikal(pendengar bunyi alam yang baik dan penghafal baik, penulis
lirik atau musik yang baik)

5. Inter Personal (Mediator yang tangguh)

6. Intra Personal (eksklusive,penyendiri,penghayal)

7. Fisik (bekerja dengan benda,senang bergerak,olahragawan)

8. Naturalis (Pencinta alam,yang mampu menyebut nama jenis tanaman ,hewan dan
pemerhati lingkungan yang baik)

12
Dalam membuat Assesmen Pembelajaran,sebaiknya para pendidik
memperhatikan tingkat kecerdasan siswa dan perbedaan yang ada dalam diri masing
masing siswa sesuai 8 kecerdasan yang tersebut di atas , dan pendidik juga harus
mampu memotivasi siswa sehingga dapat memberikan hasil yang baik dalam melatih
daya ingat dan menggali potensi kecerdasan mereka,sebagaimana yang dijelaskan dalam
Penelitian Dr.Vernon Magnesen dari Universitas Texas , yang dikutip oleh Colin Rose
dalam Buku K.U.A.S.A.I LEBIH CEPAT,Buku Pintar Accelarated Learning, bahwa,
terdapat perbedaan prosentase ingatan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :

1. Belajar dengan Membaca akan menghasilkan daya ingat 20% saja

2. Belajar dengan Mendengar akan menghasilkan daya ingat 30% saja

3. Belajar dengan Melihat akan menghasilkan daya ingat 40% saja

4. Belajar dengan Mengucapkan akan menghasilkan daya ingat 50% saja

5. Belajar dengan Melakukan akan menghasilkan daya ingat 60% saja

6. Maka Belajar dengan Membaca,Mendengar,Melihat,Mengucapkan,dan Melakukan


akan menghasilkan daya ingat sebanyak 90% (Luar biasa)[14]

Penelitian Dr. Vernon Megnesen yang tersebut di atas dapat kita sandingkan
dengan ”Gaya Pembelajaran” Model Quantum Teaching dalam mengevaluasi
pemahaman dan interaksi siswa dalam proses pembelajaran , yang dipaparkan oleh
Bobby De Porter , Mark Reardon dan Sarah Singer Nourie dalam istilah TANDUR
(singkatan kata dari , T= Tumbuhkan , A=Alami, N = Namai, D = Demonstrasikan , U
= Ulangi, R = Rayakan )

T = Tumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran,dengan AMBAK ( Apa Manfaatnya


BAgiKu (siswa) dalam hal ini guru memotivasi minat belajar Siswa untuk ikut memberi
keputusan kepada Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai)

13
A = Ciptakan ”pengalaman” yang membuat siswa , merasa mengalami peristiwa yang
disampaikan , untuk menumbuhkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran.

N = Siapkan kata kunci untuk penamaan yang akan memudahkan daya ingat siswa.

D = Demonstrasikan , sebagai entuk aplikatif dari Pengetahuan/Ide/Pesan yang


disampaikan guru.

U = Ulangi , adakan test formatif atau post test sebagai alat ukur pemahaman.

R = Rayakan keberhasilan Proses Pembelajaran yang interaktif , efisien dan


efektif,diantara guru dan siswa.

Prinsip Assesmen ” , untuk keberhasilan Evaluator Profesional

Dalam membuat Assesmen / Evaluasi (Penilaian) dalam proses pembelajaran,


menjelaskan bahwa setiap Guru, Dosen , Pendidik harus memperhatikan dan menguasai
Sepuluh Prinsip Assesmen , dengan melaksanakan tahapan tahapan berikut ini :

1. Pendidik harus membuat Perencanaan yang efektif bagi dirinya dan anak didiknya.

2. Assesmen harus terfokus pada siswa sebagai subjek pembelajaran (student center)

3. Assesmen harus interaktif , Reflektif dan dapat dilaksanakan

4. Assesmen adalah kunci ketrampilan Guru

5. Assesmen adalah alat evaluasi yang sensitif dan Konstruktif terhadap dampak emosi
siswa.

6. Assesmen harus memperhitungkan Motivasi Belajar siswa

7. Promosikan Tujuan Belajar , dan libatkan siswa sebagai pengambil keputusan.

8. Assesmen adalah Bimbingan Belajar sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.

9. Assesmen akan membangun jiwa kepemimpinan(kemandirian) dan kepekaan siswa.

14
10. Assesment harus sesuai dengan tingkat kecerdasan / kemampuan siswa yang
berbeda satu sama lainnya.

15
BAB III
KESIMPULAN

Nilai Positif Assesmen Penilaian terhadap proses atau program yang


Pembelajaran yang diketahui melalui proses evaluasi adalah peningkatan bagi
pembelajaran atau pendidikan yang menjadi Tujuan Pendidikan Nasional dalam Era
Globalisasi Informasi dan Komputer (TIK).

Peran teknolog pendidikan yang kompeten di bidangnya sangat berpengaruh


bagi kesuksesan evaluasi yang akan berdampak assesmen yang positif bagi input dan
output di sekolah itu.dengan memperhatikan tahapan sebagai berikut.

1. Sebelum Para Evaluator mengevaluasi program atau proses pembelajaran,,para


pengelola pendidikan baik kepala sekolah,guru dan teknolog pendidikan harus
merencanakan dengan matang proses pembelajaran yang akan memberikan assesmen
yang positif bagi sekolah tersebut.

2. Program Pembelajaran dalam persiapan evaluasi harus berkelanjutan

dari satu kegiatan kepada kegiatan lain.guna peningkatan mutu kualitas pendidikan bagi
input maupun output di sekolah tersebut.

3. Kegiatan tersebut dapat terlembaga secara baik dan profesional baik di lembaga
formal maupun non formal.

4. Assesmen Positif sebagai penilaian hasil evaluasi terhadap program atau proses
haruslah diakui oleh Masyarakat luas yang menjadi Penilai Objektif bukan penilaian
individualistis.

16
DAFTAR PUSTAKA

Salma Dewi Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan ,


diterbitkan Kencana Prenada Media Group bekerjasama dengan UN
M.Echols John - Hassan Shadily,Kamus ”An English – Indonesian
Dictionary”,Gramedia Jakarta Cet.XXVI April,2005

Degeng Nyoman Sudana – Yusufhadi Miarso,Buku Pegangan Teknologi


Pendidikan,”Terapan Teori Kognitif dalam Disain

Pembelajaran”.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen DIKTI,Proyek


Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Anatar

Universitas / IUC (Bank Dunia XVII) Jakata 1993 Tilaar H.A.R , Standarisasi
Pendidikan Nasional,Suatu Tinjauan Kritis, Rineka Cipta, Oktober 2006

Qualification and Curriculum Agency,QCDA@http://www.qcda.gov.uk/4336.aspx

Syah Muhibbin ,” Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,” Remadja


Rosdakarya Bandung

Susanto ,”Pengembangan KTSP dengan Perspektif Manajemen Visi”,Mata Pena


Muhibbin Syah,”Psikologi Belajar”,Rajawali Press,Februari 1999

Miarso Yusufhadi ,”Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”.Kerjasama Pusat


Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan PUSTEKOM DIKNAS,Cet.ke 3
Agustus 2007

Aqib Zainal -Elham Rohmanto,”Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas


Sekolah,Yrama Widya,Maret,2007 Cet.1

Idi Abdullah ,”Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,” Arruz Media,Mei 2009

Rose Colin , ”K.U.A.S.A.I,LEBIH CEPAT,Buku Pintar Accelerated Learning


Kaifa,Desember 2002

17
De Porter Bobby ,Mark Reardon,Sarah Singer Nourie,”Quantum Teaching”
Kaifa,Januari 2007

Qualfication and Curriculum Agency,qcda http://www.qcda.gov.uk/4336.aspx

http://www.um.pwr.ac.id/web/article/409-optimalisasi-peran-guru-dalam-evaluasi-
program-pembelajaran.html

Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Keempat


,Gramedia ,Jakarta ,2008

18

Anda mungkin juga menyukai