Anda di halaman 1dari 14

BAB V

PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA

5.1 Desain Sistem

Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini

menggunakan beberapa bagian penting sehingga dapat digunakan untuk mengetahui

waktu tempuh gelombang ultrasonik, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk

mengetahui kecepatan aliran bahan yang melalui system yang dibangun. Bagian-

bagian tersebut dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.

Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem Pengukuran Kecepatan Aliran Menggunakan Ultrasonik

Dari diagram blok di atas, dapat dilihat bahwa transmitter mengirimkan sinyal

berupa gelombang ultrasonik yang akan melalui aliran bahan yang berada dalam pipa.

Setelah melalui bahan, sinyal tersebut akan diterima oleh receiver. Sinyal dari

transmitter dan receiver kemudian akan dilihat pada tampilan osiloskop digital.

Gambar prototipe yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

38
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 39

Gambar 4.2 Sistem Pengukuran Menggunakan Ultrasonik

5.1.1 Transmitter

Transmitter merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk

membangkitkan serta mengirimkan sinyal berupa gelombang ultrasonik dengan

frekuensi 40kHz. Bagian transmitter dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 40

1N 4002
C1 C2 positif (+)
10uF 1KpF 1
2
RV1 negatif (-)
10k
DC 12V

6
NE555
R

DC

TH
12k
8 1
VCC GND

CV

TR
R
4

2
Transducer

(a)

(b) (c)

Gambar 4.3 (a) Rangkaian Transmitter (b) Board Transmitter (c) Transmitter Ultrasonik

Seperti yang terlihat pada gambar 4.3(a), rangkaian transmitter terdiri dari

rangkaian multivibrator astabil dengan menggunakan komponen ne555 dan beberapa

komponen lainnya. Keluaran dari ne555 kemudian akan diterima oleh transducer

ultrasonik yang berfungsi sebagai transmitter. Sinyal yang dihasilkan oleh rangkaian

transmitter pada kaki 3 ne555 dapat dilihat pada gambar berikut.


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 41

Gambar 4.4 Sinyal Keluaran Transmitter

5.1.2 Pipa

Pipa yang digunakan yaitu pipa paralon dengan diameter 2,5 cm. Pada pipa

yang akan dialiri bahan ini, terpasang transmitter dan receiver dengan desain sebagai

berikut.

Gambar 4.5 Desain Sistem Pipa


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 42

Dengan desain sistem seperti pada gambar di atas, maka kecepatan aliran

s
didapatkan dengan menyubstitusikan persamaan t 0 = dengan persamaan 2.12
c

sehingga didapatkan persamaan seperti persamaan 3.4

c(t 0 − t1 )
v=
t1 cos Φ

Dengan t0 adalah waktu tempuh gelombang ultrasonik saat tidak ada aliran bahan dan

t1 adalah waktu tempuh gelombang ultrasonik saat terdapat aliran bahan dalam pipa.

5.1.3 Receiver

Receiver berfungsi menerima sinyal berupa gelombang ultrasonik yang

dipancarkan oleh transmitter dan telah melalui aliran bahan. Bagian ini terdiri dari

transducer ultrasonik serta penguat sinyal agar perubahan yang terjadi pada receiver

saat menerima gelombang ultrasonik dapat diamati. Rangkaian receiver dapat dilihat

pada gambar berikut.

R9 D5

1k
1N 4002
R2 R4
10k 3k9
C6 D4 R7
47uF ZD7,5V 1k
RL1
D6 6V
1N 4148
Q2
FCS 9014
RV
10k positif (+)
Q1 1
FCS 9014 2
C2 D3 R8 Q4
10KpF FCS 9014 negatif (-)
R1 10k
DC 12V
100k 1N 4148
R3 D1 R6 Q3
FCS 9014
Transducer
100 1k
1N 4148
R5
C1 680 D2 C3 C4 C5
1uF 1N 4148 10KpF 220uF 10uF

(a)
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 43

(b) (c)

Gambar 4.6 (a) Rangkaian Receiver (b) Board Receiver (c) Receiver Ultrasonik

Receiver ultrasonik menerima sinyal dengan tegangan yang kecil. Oleh karena

itu perlu dilakukan dengan menggunakan rangkaian yang terlihat pada gambar 4.6(b).

pada rangkaian tersebut digunakan transistor NPN yang berfungsi sebagai penguat

cascade. Terjadi tiga kali penguatan, yaitu pada transistor Q1, Q2, dan Q3.

Sedangkan transistor Q4 merupakan saklar yang mengaktifkan atau menonaktifkan

relay dengan jenis Normally Open (NO). Sinyal keluaran dari receiver yang

digunakan adalah sinyal dari kaki kolektor Q4.

5.1.4 Display

Display yang digunakan pada sistem ini yaitu osiloskop digital. Osiloskop ini

dapat memperlihatkan adanya perubahan yang terjadi pada transmitter dan receiver

saat mengirim dan menerima gelombang ultrasonik. Selain itu, osiloskop ini memiliki

dua kursor yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perbedaan waktu

antara sinyal dari transmitter dan receiver.


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 44

5.2 Pengujian Sistem

Pengujian pada sistem dilakukan pada beberapa keadaan, yaitu saat tidak

terdapat fluida dan saat terdapat fluida. Pada saat terdapat fluida, pengukuran

dilakukan pada saat tidak terdapat aliran dan saat terdapat aliran.

5.2.1 Pengujian Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik di Udara

Pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran waktu tempuh

gelombang ultrasonik saat tidak terdapat air dalam pipa. Pengukuran dilakukan

dengan menyelisihkan waktu saat transmitter mulai mengeluarkan sinyal (t1) dengan

waktu saat receiver mulai menerima sinyal dari transmitter (t2). Seluruh pengujian

sistem yang dilakukan menggunakan osiloskop digital dilakukan dengan metode

tersebut. Salah satu hasil pengujian dengan nilai t = 120 μs dapat dilihat pada gambar

berikut

Gambar 4.7 Display Pengujian Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik di Udara


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 45

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dengan menggunakan distribusi Gauss

dan Cumulative Distribution Function (cdf) didapatkan waktu tempuh gelombang

ultrasonik di udara (tanpa air) dengan probabilitas 90% pada keadaan 1 dan keadaan 2

sebagai berikut

t0 rata-rata 128,125
σ 22,78

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa waktu tempuh gelombang

ultrasonik diudara pada jarak 0,28 m adalah sebesar 128,125 μs. Sehingga didapatkan

kecepatan gelombang ultrasonik sebesar 218,5 m/s.

5.2.2 Pengujian dengan Air

Pengujian dengan air dilakukan pada dua keadaan, yaitu tanpa aliran dan

dengan aliran. Perbedaan yang terjadi akan digunakan untuk menentukan kecepatan

aliran.

a. Tanpa Aliran

Gambar 4.8 Display Pengujian Sistem dengan Air, Tanpa Aliran


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 46

Salah satu tampilan dari pengujian yang telah dilakukan dengan hasil t = 20 μs

dapat dilihat pada gambar 4.8. Dari beberapa pengujian yang dilakukan,

didapatkan data seperti yang terdapat pada lampiran. Dengan menggunakan

distribusi Gauss dan cdf untuk probabilitas 90% didapatkan hasil sebagai

berikut :

t0 rata-rata (μs) 19,69


Σ 2,09

Dengan jarak antara transmitter dan receiver sebesar 0,28 m, maka

dapat diketahui bahwa kecepatan gelombang ultrasonik yang melalui fluida

adalah sebesar 1421,8 m/s.

b. Dengan Aliran

1. Pengukuran Kecepatan Aliran Fluida

Pengujian sistem 1 dilakukan dengan mengukur waktu (t) dan jarak (s)

jatuhnya air pada sistem berikut


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 47

t
0,6 m

Gambar 4.9 Desain Pengukuran Aliran Fluida

Dengan menggunakan sistem tersebut, didapatkan data seperti pada lampiran.

Berdasarkan data tersebut, didapatkan nilai kecepatan aliran dengan

menggunakan persamaan v = s . Dengan distribusi Gauss dan cdf


t

didapatkan kecepatan aliran air (v) pada ketinggian masing-masing ketinggian

sebagai berikut.

H (m) v (m/s)
0,5 2,77
1,5 4,71
2,5 7,08

Dari data di atas dapat dilihat bahwa ketinggian jatuhnya air mempengaruhi

kecepatan aliran.
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 48

2. Pengukuran Kecepatan Aliran Fluida Menggunakan Gelombang Ultrasonik

Pengujian sistem dengan aliran dilakukan dengan ketinggian yang berbeda-

beda. Gambaran pengujian sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Receiver

v 60°
Transmitter

Gambar 4.10 Desain Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan pada ketinggian yang berbeda sehingga

didapatkan data seperti yang terdapat pada lampiran. Salah satu tampilan yang

didapatkan dari pengukuran pada 0,5 m dengan nilai t = 18 μs adalah sebagai

berikut
BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 49

Gambar 4.11 Display Pengujian Sistem dengan Aliran Menggunakan Ultrasonik

Berdasarkan data yang diperoleh, maka didapatkan waktu tempuh gelombang

ultrasonik (t1) dan kecepatan aliran (v) berdasarkan persamaan 3.4 adalah

sebagai berikut :

h (m) t1 (us) v (m/s)


0,5 19,68 2,63
1,5 19,66 4,70
2,5 19,64 7,09

Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan kecepatan aliran air

yang diakibatkan oleh perbedaan ketinggian.

5.3 Analisis

Dari pengujian sistem tanpa menggunakan gelombang ultrasonik dan dengan

gelombang ultrasonik, didapatkan grafik berikut.


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 50

Perbandingan Kecepatan Aliran

2,5

2
Tinggi (h)

non ultrasonik
1,5
ultrasonik
1

0,5

0
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00
Kecepatan (m /s)

Gambar 4.12 Kurva Perbandingan Kecepatan

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai kecepatan aliran berdasarkan hasil

pengujian sebanding dengan ketinggian selang. Semakin tinggi tempat turunnya air,

maka kecepatannya pun akan semakin besar. Hal itu sesuai dengan persamaan

Bernoulli pada persamaan 1.6.

Kecepatan yang didapatkan dari pengujian pertama, tanpa menggunakan

ultrasonik, memiliki nilai yang hampir sama dengan pengujian sistem menggunakan

gelombang ultrasonik. Selisih antara kedua pengujian tersebut adalah,

v non −ultrasonik − vultrasonik


Δ= x100% ... (4.1)
v non −ultrasonik

Dari persamaan di atas, didapatkan selisih antara kedua pengujian tersebut berkisar

antara berkisar antara 0,1% - 4 %.


BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA 51

Salah satu hal yang mempengaruhi besarnya waktu tempuh gelombang

ultrasonik yang diperoleh adalah penggunaan kapasitor pada rangkaian receiver,

khususnya pada kapasitor C4 dan C5. Hal itu dikarenakan terjadinya proses pengisian

dan pengosongan kapasitor yang membutuhkan waktu. Semakin besar nilai

kapasitansi kapasitor tersebut, maka muatannya makin besar, sehingga waktu

pengisian serta pengosongan kapasitor pun akan semakin lama. Hal itu menyebabkan

waktu tempuh gelombang ultrasonik seolah-olah menjadi lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai