Anda di halaman 1dari 22

Sejarah Teori Virginia Henderson

Henderson berkenalan dengan prinsip fisiologis selama pendidikan


pascasarjananya dan memahami bahwa prinsip ini merupakan dasar dari perawatan
pasien. Melalui pengalaman kliniknya di rumahsakit medikal bedah memperluas
pandangan Henderson untuk menyadari pentingnya meningkatkan kemandirian
pasien sehingga pemulihan kesehatan klien setelah keluar dari rumah sakit tidak
akan terhambat. Henderson adalah seorang perawat pendidik dan dorongan utama
dari teorinya berkaitan dengan pendidikan keperawatan (Melanie McEwen, 2011). 
Henderson menerbitkan pertama kali definisinya tentang ilmu keperawatan pada
tahun 1955 sebagai revisi dari tulisan Harmer dan Henderson, The Principles and
Practice of Nursing. Terdapat 3 hal penting yang berpengaruh terhadap keputusan
Henderson untuk mensintesis definisinya sendiri tentang ilmu keperawatan
.Pertama, dia merevisi Textbook of the Principles and Practice of Nursing tahun
1939. Henderson mengenalkan karyanya untuk naskah ini sebagai sumber yang
membuatnya menyadari perlunya  membuat lebih jelas tentang fungsi dari
perawat.Kedua, keterlibatannya sebagai anggota komisi pada konferensi regional
National Nursing Council di tahun 1964. Hasil kerja dari komisinya dimasukkan
dalam laporan Ester Lucile Brown 1984, Nursing For the Future. Henderson
menyatakan sudah mewakili untuk pibungannya yang dimodifikasi dengan
pemikiran yang lain pada kelompok tersebut.Ketiga, penyelidikan selama 5 tahun
Amerika Nurses’s Association tentang fungsi perawat menarik perhatian
Henderson, yang belum sepenuhnya memuaskan dengan definisi yang diadopsi
oleh ANA di tahun 1955. Henderson menyebutkan karyanya sebagai suatu definisi,
bukan teori, karena waktu itu teori tidak sedang digemari.

Asumsi

Asumsi utama dari teori Henderson adalah asuhan keperawatan bagi pasien sampai
pasien dapat merawat dirinya sendiri sekali lagi Henderson dalam Melanie
McEwen, (2011),  mengasumsikan bahwa keinginan pasien adalah kembali sehat,
tetapi asumsi ini tidak secara eksplisit dinyatakan. Henderson juga mengasumsikan
bahwa perawat mempunyai keinginan untuk melayani dan perawat akan
mengabdikan dirinya kepada pasien setiap hari siang dan malam. Asumsi akhir
adalah perawat harus terdidik pada level universitas dalam hal seni dan keilmuan.
Henderson juga percaya bahwa pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan. Hal ini
tersirat bahwa pikiran dan tubuh saling terkait.

Konsep

Konsep utama dari teori ini berhubungan dengan metaparadigma yaitu


keperawatan, kesehatan, pasien dan lingkungan. Henderson percaya bahwa
“Fungsi khusus perawat adalah untuk membantu individu, baik sakit ataupun sehat,
kinerja dalam aktifitas tersebut berperan untuk kesehatan atau pemulihan (atau
untuk kematian yang tenang) dimana pasien akan melakukan tanpa bantuan apabila
memiliki kekuatan yang diperlukan, kemauan atau pengetahuan. Dan membantu
pasien untuk melakukan sedemikian rupa untuk membantu
mendapatkankemandirian dengan cepat apabila memungkinkan”.(Melanie
McEwen, 2011). Henderson mendefinisikan pasien sebagai orang seseorang yang
membutuhkan asuhan keperawatan, tetapi tidak membatasi keperawatan pada
perawatan orang sakit. Henderson tidak mendefinisikan lingkungan, tetapi menjaga
suatu lingkungan yang mendukung adalah salah satu elemen dari 14 komponen
teorinya. Kesehatan tidak secara eksplisit didefinisikan tetapi diartikan sebagai
keseimbangan dalam keseluruhan kehidupan manusia. Konsep keperawatan
melibatkan kehadiran perawat pada 14 aktifitas yang membantu individu menuju
kemandirian.

“Henderson menguraikan definisi keperawatan dengan mengidentifikasi 14


kebutuhan yang mendasari asuhan keperawatan. Delapan dari kebutuhan ini
berkaitan langsung dengan fungsi tubuh, sedangkan enam sisanya berhubungan
dengan keselamatan dan menemukan arti  dalam hidup”.

Itu berarti dasar-dasar keperawatan atau 14 komponen asuhan keperawatan, yang


termasuk membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 14
komponen tersebut adalah:

1. Bernapas dengan normal

2. Makan dan minum secara adekuat

3. Eliminasi  sisa metabolisme tubuh


4. Pindah dan mempertahankan postur tubuh

5. Tidur dan istirahat

6. Memilih pakaian yang cocok dan menanggalkan pakaian

7. Menjaga suhu tubuh dalam batas normal dengan menyesuaikan pakainan


dan meodifikasi lingkungan

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi dan melindungi kulit

9. Hindari bahaya lingkungan dan hindari kecelakaan pada orang lain

10.Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,


kebutuhan, ketakutan, atau pendapat

11.Beribadah sesuai keyakinan seseorang

12.Bekerja sedemikian rupa bahwa ada rasa prestasi

13.Bermain atau bserpartisipasi dalam berbagai rekreasi

14.Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang menarah pada
perkembangan normal dan kesehatan dan menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.

Empat Konsep Utama Keperawatan menurut Henderson :

Manusia atau Individu

Henderson memandang manusia terdiri dari komponen biologis, psikologis,


sosiologis, dan spiritual (komponen tidak dapat dipisahkan) yang membutuhkan
bantuan untuk mencapai kemandirian berkaitan dengan 14 kebutuhan yang
sesuai dengan 14 komponen asuhan keperawatan. Henderson melihat pasien
sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan
kebebasan atau kematian yang damai. Menurut Henderson tahun 1964 bahwa
Individu dan keluarga adalah unik dan satu kesatuan.

Lingkungan

Henderson tidak memberikan definisinya sendiri tentang lingkungan. Dia


menggunakan Webster’s New Collegiate Dictionary, 1961. Yang
mendefinisikan lingkungan sebagai “The aggregat of all the eksternal
conditions and influences affecting the life and development of an organism
(kumpulan semua kondisi eksternal dan pengaruh–pengaruh yang berdampak
pada kehidupan dan perkembangan organisme). Henderson menganggap
lingkungan terdiri dari komponen lingkungan biologis, fisik, dan komponen
tingkah laku.

Komponen lingkungan biologis meliputi semua yang hidup, seperti tumbuhan,


binatang, dan mikroorganisme. Komponen lingkungan fisik terdiri dari sinar
matahari, air, oksigen, karbondioksida, senyawa organik, dan zat nutrisi yang
dipakai oleh tanaman untuk tumbuh, secara bersama membuat bola ”dimana
semua makhluk hidup menggunakannya”. Menurut Henderson komponen
lingkungan biologis dan fisik secara bersama membentuk keseimbangan
ekosistem. Ada hubungan saling ketergantungan antara organisme hidup dan
lingkungan sekitarnya, sehingga bila ada perubahan pada satu komponen
menyebabkan perubahan dalam bagian ekosistem yang lain.

Kesehatan

Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai kesehatan tetapi


diartikan keseimbangan dalam semua alam kehidupan manusia. Dalam
tulisannya ia menyamakan kesehatan dengan kemandirian. Dalam Textbook of
the Principles and Practice of Nursing edisi keenam ia menyebut beberapa
definisi tentang kesehatan dari beragam sumber, termasuk salah satunya dari
piagam WHO. Dia melihat sehatdari segi kemampuan pasien untuk
menjalankan 14 komponen penanganan perawatan tanpa bantuan. Derajat
kesehatan secara langsung berhubungan dengan kemampuan pasien memenuhi
kebutuhannya secara mandiri (Henderson & Nite, 1978 dikutip dari Masters, K;
Nursing Theories, 2011).

Keperawatan

Henderson mendefinisikan keperawatan dari sisi fungsional. Henderson percaya


bahwa “fungsi yang unik dari perawat adalah membantu individu, sakit atau
sehat, dalam kinerja kegiatan-kegiatan berkontribusi terhadap kesehatan atau
pemulihan (atau kematian yang damai) yang akan mereka lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan yang diperlukan , akan atau pengetahuan.
Dan untuk melakukan hal ini dengan cara seperti untuk membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin. “(Henderson, 1991). Tujuan
perawat adalah pasien lengkap, utuh dan mandiri.

Henderson melanjutkan dengan mengatakan: perawat adalah dan seharusnya


menjadi praktisi  yang mandiri dan dapat membuat keputusan mandiri selama
dia tidak mendiagnosis, membuat resep untuk mengobati, atau menentukan
prognosis, sebagaimana fungsi dokter. Tetapi perawat dipandang sebagai
otoritas pada perawatan dasar. Pada gilirannya perawat berkolaborasi dengan
rencana terapi dokter.

 Proposisi Konsep

Proposisi definisi keperawatan dan 14 komponen asuhan keperawatan


Henderson. Pernyataan hubungan utama yang dapat dipetik dari karya
Henderson adalah berkaitan dengan hubungan perawat dan pasien (Marlaine C.
Smith, 2015) :

1. Perawat adalah sebagai pengganti bagi pasien

2. Perawat adalah sebagai penolong bagi pasien

3. Perawat adalah mitra dengan pasien

Pada saat penyakit serius, perawat dipandang sebagai pengganti apa 


kekurangan pasien karena kurangnya kekuatan, kemauan, atau pengetahuan.
Selama fase pemulihan perawat membantu pasien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya. Bekerja sebagai mitra, perawat dan pasien bersama-sama
merumuskan rencana keperawatan. Henderson menegaskan bahwa perawat
harus masuk ke dalam kulit pasien , sehingga perawat tahu apa kebutuhan tahu
setiap kebutuhannya, dan kemudian mengindentifikasi kebutuhan yang harus di
validasi dengan pasien (Melanie McEwen, 2011).

Definisi keperawatan  Henderson dan kebutuhan dasar dinyatakan dengan


sederhana dan jelas, namun luas dalam lingkup,  mencoba untuk memasukkan
pada fungsi  dari semua perawat dan semua pasien. karyanya adalah ruang
lingkup yang cukup untuk mempengaruhi teori keperawatan dan praktek
keperawatan. Selain itu definisinya memiliki potensi untuk mengikutsertakan
seluruh orang, meskipun definisi ini terutama berasal dari pespektif fisiologis.
(Melanie McEwen, 2011)

Konsep keperawatan dalam karya Henderson mengandung banyak variable dan


hubungan. 14 kebutuhan mungkin tampak sederhana, mereka menjadi
kompleks ketika terjadi gangguan dalam kebutuhannya dan semua parameter
yang berhubungan  dengan kebutuhan yang  dipertimbangkan. Bahkan dengan
meningkatnya tingkat kompleksitas ini, definisi konseptual dan hubungan
menunjukkan konsistensi internal. Karena Henderson tidak berniat untuk
mengembangkan teori keperawatan, dia tidak mengembangkan pernyataan
teoritis yang saling terkait atau definisi operasional yang diperlukan untuk
menyediakan testability teori. Karya Henderson dipandang sebagai suatu
filosofi tujuan dan fungsi keperawatan (Melanie McEwen, 2011) menjelaskan
definisi keperawatan dan 14 fungsi keperawatan, telas secara luas digunakan di
sekolah keperawatan dalam bebrapa dekade. Sebagai konsekuensi, definisi
keperawatannya secara signifikan mempengaruhi praktik keperawatan. Definisi
keperawatan Henderson dan 14 fungsi keperawatan ditujukan untuk
menjelaskan totalitas perilaku perawat daripada perkembangan teori
keperawatan; namun idenya terus digunakan untuk meningkatkan
perkembangan konseptual lebih lanjut diantara teori keperawatan. Karya
Henderson juga mempengaruhi perkembangan kurikulum keperawatan, praktik
klinik keperawatan, dan meningkatkan penelitian keperawatan klinis.

Menurut Evelyn Adam The conceptual model of nusrsing adalah suatu


abstraksi yang menjelaskan fenomena tertentu yang digunakan dalam
membangun teori keperawatan

. Filosofi / Keyakinan

Keperawatan menurut Jean Watson adalah

“….Human science of person and human health-illness experiences that are


mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are
transaction..”
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa
human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan
tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art
(Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk
mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang
dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”.
Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah
komprehensif. Ini termasuk pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam
area:

1. Pengkajian terhadap kondisi manusia

2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat


sakit.
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person


as a whole, as a fully functional integrated self.  Jean Watson mendefinisikan
sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri
yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat dikemukakan
beberapa hal prinsip, antara lain:

1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya


multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara
faktor-faktor yang mempengaruhi.

2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang  untuk


beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.

3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi
pada lingkungan yang dinamis.
 

Fokus keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan


penyakit dan dibangun dari sepuluh factor carativ, yang meliputi :

a. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.

Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat
dinilai pada usia dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem
nilai humanistic altruiistic ditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang,
proses pembelajar dan paparan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

b. Penanaman (melalui pendidikan) faith-Hope

Merupakan hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu
selalu memiliki positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang
akan membantu meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien.

c. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain,

karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.

d. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling


percaya (a helping trust relationship)

Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang


memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk
dalam hal ini, kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif.

e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi


perasaan, baik ekpresi perasaan positif maupun negatif.

f. Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan masalah dan


pengambilan keputusan,

g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat


interpersonal.

h. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi


dan meningkatkan atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural
dan lingkungan spiritual.
i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan
antusias (kebutuhan-kebutuhan survival, fungsional, integratif dan grup)

j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic

Dalam praktek keperawatan “caring” ditujukan untuk perawatan kesehatan


yang holistik dalam meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi
kesehatan.

2. Asumsi dasar

Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka
kerja dalam pengembangan teori; yaitu:

a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal

b. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap


pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

c. Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan


individu dan keluarga.

d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang


berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.

e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan


keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang
telah ditentukan.

f. Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring


mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit, dimana
caring melengkapi curing.

g. Caring merupakan inti dari keperawatan.

B. Komponen Model
Nilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:

1. Konsep tentang manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)

Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya


merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan
merasa dicintai dan merasa mencintai.

2. Konsep tentang kesehatan

Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan


fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam

pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari


keadaan penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang
dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

3. Konsep tentang lingkungan

Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam
setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh
budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping terhadap
lingkungan tertentu.

4. Konsep tentang keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan


caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

 
Imogene M King.

o Lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,

Iowa.

o Tahun 1945 lulus dari Sekolah Rumah Sakit St John of

Nursing di St Louis, Missouri.

o Pada tahun 1948, meraih gelar Bachelor of Science

dalam Keperawatan dari St Louis University.

o Tahun 1957 melanjutkan untuk menyelesaikan Master

of Science dalam Keperawatan, juga dari St Louis

University.

o Tahun 1961 juga memperoleh gelar doktornya dari

Teachers College, Columbia University.

o Pada tanggal 24 Desember 2007 meninggal dunia


Pendahuluan

Teori

King

merupakan

model

teori

induktif

yang

memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi,

penelitian dan lain-lain.

Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being (manusia

seutuhnya) dengan prinsip Goal Attainment (Pencapaian tujuan )

yang berfokus pada system interpersonal.

King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam

keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan

beberapa teman dan menghadiri konferensi serta beberapa

pemikiran-pemikiran kritis.
KONSEP UTAMA TEORI

IMOGENE M KING

• Interaksi : sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam

mencapai tujuan.

• Persepsi : sebagai gambaran seseorang tentang realita

• Komunikasi : sebagai suatu proses penyampaian

informasi

• Transaksi : sebagai interaksi yang mempunyai maksud

tertentu dalam pencapaian tujuan

• Peran : serangkaian perilaku yang diharapkan dari

posisinya dalam sistem sosial

• Stress : sebagai suatu keadaan yang terjadi akibat

interaksi manusia dengan lingkungannya

• Tumbuh kembang : perubahan yang berlanjut dalam diri

individu

• Waktu : sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa

yang akan datang


Asumsi King tentang Hubungan Perawat dengan

Klien

1.   Asumsi Eksplisit meliputi :

1)   Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia

dan lingkungannya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia

2)   Individu adalah mahluk sosial, mengirim, rasional, reaksi,

penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu.

3)   Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan,

dan nilai pasien serta perawat.

4)   Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang

mempengaruhi kehidupannya.

5)   Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah

memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek

kesehatan untuk membantu mereka mengambil

keputusan.

6)   Tujuan pemberi dan penerima pelayanan kesehatan mungkin


Lanjutan

2.   Asumsi Implicit meliputi :

1)   Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam

proses keperawatan.

2)   Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu

berpartisipasi dalam pembuatan atau

pengambilan keputusan.

3)   Individu mempunyai hak untuk mengetahui

tentang dirinya sendiri.

4)   Individu mempunyai hak untuk menerima atau

menolak

pelayanan kesehatan.
Sistem Interaksi

King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga

sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting

Systems, meliputi:

• Personal systems (individuals),

• Interpersonal systems (groups),

• Social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi

sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll)


: Imogene M. King (1971) Open System Model.

Tujuan

klien

terhadap

: Menggunakan komunikasi untuk membantu

menjalankan kembali adaptasi positif

lingkungannya.

Tinjauan komponen :

Manusia

: Makhluk Biopsikososialspiritual

Lingkungan : Secara berkelanjutan membantu penyesuaian

terhadap perubahan

Kesehatan

: Pengalaman hidup yang dinamis dengan upaya

pencapaian tujuan

berlanjut

Keperawatan : Merasakan, berfikir, berhubungan, menilai, dan

bertindak dengan

seseorang yang berhadapan dengan


keperawatan
Sumber Teori

• Tahun 1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku

Manusia” (General Concepts of Human Behavior).

• Tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul

“Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (A Conceptual

Framework for Nursing).

• Tahun 1968-1972 King menyimpulkan teori keperawatan sebagai

berikut:

 Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat

mutlak untuk mengembangkan keperawatan.

 Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah

individual dan professional tetapi keperawatan belum sebagai

ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori

keperawatannya “sebagai suatu sistem, konsep dan proses”.

 Pada suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari

ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang

dinamis”.
Pencapaian Teori KING

Pada tahun 1971 King memformulasikan kumpulan

informasinya kedalam suatu kerangka kerja konseptual

(Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja

sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian

tujuan.

Menurut King, manusia seutuhnya sebagai sistem terbuka

yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.

Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi

manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan

adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam

memelihara kesehatannya.
Kesimpulan

            Berdasarkan model konsep teori keperawatan king,

dapat disimpulkan bahwa King mendefenisikan teorinya

sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan

jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.

Manfaat dari teori ini adalah :

• Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu

pengetahuan.

• Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek

keperawatan.

• Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan

juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan

mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang

sepesifik

• Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep

yang dijadikan dasar praktek keperawatan profesional.

Anda mungkin juga menyukai