DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR SARI DELA SAFITRI
NIM : P 211 19 085
KELAS : GIZI A
Pemeriksaan Fisik : Denyut Nadi 107 x/menit, Pernapasan 30x/menit, Suhu 37,5°C
Gambaran asupan makan sebelum masuk RS :
An. B susah mengkonsumsi karbohidrat hanya 2-3 sendok tiap kali makan. Konsumsi sumber
protein hewani berupa ikan atau ayam sebanyak ¼ potong dan sumber protein nabayi berupa
tahu atau tempe sebanyak ¼ potong. An. B susah sekali mengkonsumsi sayuran, sedangkan
untuk konsumsi buah berupa jeruk, pisang hanya seminggu 2-3 kali. Jenis makanan sumber
karbohidrat yang sering di konsumsi An. A adalah nasi dikonsumsi 2-3 kali sehari, roti di
konsumsi 1-2 kali tiap minggu. Jenis protein hewani yang sering di konsumsi berupa ayam, telur
ayam dan ikan 3-4 kali tiap minggu. Protein nabati yamg dikonsumsi adalah tahu dan tempe 3-4
kali tiap minggu.An B sangat susah mengkonsumsi sayur seminggu hanya 1-2 kali itu pun hanya
1-2 sendok saja. Buah yang sering dikonsumsi An. B adalah pisang, jeruk, 3-4 kali tiap minggu.
An. B mengkonsumsi susu formula sehari ½ botol kurang lebih 50 ml, namun karena sering
mengalami alergi sehingga An B sering berganti-ganti merk susu formula. An B tidak pernah
jajan sembarangan hanya gemar mengkonsumsi kerupuk dan rambak serta diberikan biscuit jika
An B
menginginkannya. Pemberian makanan tambahan sudah diberikan sejak An B berumur 3 bulan.
Pola makan An B 2-3 kali makan utama dan frekuensi selingan yang tidak teratur. Pola konsumsi
sumber protein hewani dan nabati 3-4 kali tiap minggu, konsumsi sayuran 2 kali sseminggu dan
buah 3-4 kali tiap minggu.
Asupan setelah masuk RS : Pasien mengkonsumsi susu yang dibawa biasa dikonsumsi dari
rumah sehari menghabiskan kurang lebih 2 botol per hari. Bubur saring hanya dimakan 2-3
sendok makan, lauk hanya 1-2 suapan dan tidak mau makan sayur. Buah yang paling sering
dikonsumsi pisang sehari rata-rata 1 buah pisang. Untuk snack An B hanya menggunakannya
sebagai mainan dan tidak mengkonsumsinya.
Asupan MRS :
Terminologi Data
Total asupan energi 471.2
Total asupan lemak 19
Total asupan protein 21.7
Total asupan karbohidrat 79
Cairan oral 200
Vit C 37
Asam folat 42.1
Vit B12 1
Zat besi 8
Orangtua An. B jarang mendatangi penyuluhan posyandu, sehingga kurang mendapat edukasi
terkait gizi. Saat di rumah sakit, An. B tidak melakukan aktivitas apapun, hanya tidur dan
berkomunikasi dengan orangtua atau pengunjung yang datang. An. B mempunyai alergi terhadap
merk susu formula komersil tertentu.
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : An. B
Usia : 1 Tahun 4 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir :-
Alamat :-
Agama :-
Tanggal MRS : -
No. RM :-
Diagnosa : Diare akut dengan dehidrasi sedang
b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu : Alergi terhadap merk susu formula komersil tertentu
2. Food Habit
a. Dietery History
Asupan SMRS:
1. Mengkonsumsi karbohidrat 2-3 sendok tiap kali makan, Jenis makanan sumber karbohidrat yang sering di konsumsi :
nasi (2-3 kali sehari), roti (1-2 kali tiap minggu)
2. Konsumsi sumber protein hewani berupa ayam, telur ayam dan ikan sebanyak ¼ potong (3-4 kali tiap minggu), sumber
protein nabati berupa tahu atau tempe sebanyak ¼ potong (3-4 kali tiap minggu).
3. Konsumsi sayuran seminggu hanya 1-2 kali sebanyak 1-2 sendok saja, sedangkan untuk konsumsi buah berupa jeruk
dan pisang hanya sebanyak 3-4 kali dalam seminggu.
4. Konasumsi susu formula sehari ½ botol (50 ml) dan sering berganti-ganti merk susu formula.
5. Gemar mengkonsumsi kerupuk dan rambak serta biscuit jika menginginkannya
6. Pemberian makanan tambahan sudah diberikan sejak An B berumur 3 bulan.
7. Pola makan An B 2-3 kali makan utama dan frekuensi selingan yang tidak teratur. Pola konsumsi sumber protein
hewani dan nabati 3-4 kali tiap minggu, konsumsi sayuran 2 kali seminggu dan buah 3-4 kali tiap minggu.
Asupan MRS:
1. Pasien mengkonsumsi susu yang biasa dibawa (2 botol per hari)
2. Bubur saring hanya dimakan 2-3 sendok makan,
3. Lauk hanya 1-2 suapan
4. Tidak mau makan sayur. Sehari mengonsumsi 1 buah pisang.
5. Tidak mengonsumsi snack
b. Anamnesa MRS
Berdasarkan hasil recall 24 jam, pasien mengonsumsi Energi: 471.2, Lemak : 19 mg, Protein: 21.7, karbohidrat : 79,
Cairan oral 200, Vit C: 37, Asam folat: 42.1, Vit B12 : 1, Zat besi: 8
RUMUS TINGKAT KEBUTUHAN
Kebutuhan Energi = 1350 kkal (LIHAT AKG)
Kebutuhan Protein = (15% x 1350 kkal) : 4 = 50,6 g
Kebutuhan Lemak = (25% x 1350 kkal) : 9 = 37,5 g
Kebutuhan KH = (60% x 1350 kkal) : 4 = 202,5 g
Kebutuhan Vit.C = 40 mg
Kebutuhan Asam folat = 160 mcg
Kebutuhan Vit.B12 = 1,5 mcg
Kebutuhan Zat besi = 7 mg
Kebutuhan Cairan = 1000 + (BBI – 10) x 50 = 1000 + (12-10) x 50
= 1000 + 2 x 50
= 1100 cc/hari
Rumus tingkat kecukupan
Rumus tingkat kecukupan energy
TKE = ((471,2 : 1350] X 100%) + 13%)
= 35% (Defisit berat)
Rumus tingkat kecukupan protein
TKP = (21,7 : 50,6) X 100%
= 42,9 % (Defisit berat)
Rumus tingkat kecukupan lemak
TKL = (19 : 37,5) x 100%
= 50,7% (Defisit berat)
Rumus tingkatt kecukupan karbohidrat
TKKH = (79 : 202,5) X 100%
= 39% (Defisit Berat)
Rumus tingkat kecukupan Cairan
TKCairan = (200 : 1100) x 100%
= 18,2% (Defisit berat)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil anamnesa diketahui bahwa kebutuhan energy pasien mengalami deficit berat untuk energy,
protein, lemak dan karbohidrat.
3. Antropometri
- BB : 8,2 kg
- TB : 75 cm
- BBI : 2 (1) + 8 = 10 kg 2 x (usia tahun) / 8 (Usia : 2) + 3 s/d 4 kg
= (16 : 2) + 4
= 12 kg
Berat badan yang perlu dinaikkan = 3,8 kg
4. Biokimia
Data Hasil Status Rujukan
Kesimpulan : Berdasarkan hasil data biokimia diketahui bahwa pasien memiliki status kurang pada data Hemoglobin, MCHC,
Leukosit, dan Eritrosit.
5. Fisik/Klinis
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Status
NI - 2.1 Asupan makan oral Berkaitan Dengan adanya muntah dan diare Ditandai dengan adanya hasil data yang
tidak adekuat menunjukan deficit berat pada energi
(35%), lemak (50,7%), protein (42,9
%), karbohidrat (39%)
NI - 3.1 Asupan cairan tidak Berkaitan dengan keluhan muntah, diare lebih dari Ditandai dengan diare akut dan
adekuat 5x dalam sehari, dehidrasi sedang.
NI - 5.10.1 Asupan mineral Berkaitan dengan diare yang dialami oleh pasien Ditandai dengan adanya hasil data yang
tidak adekuat menunjukan deficit berat pada energi
(35%), lemak (50,7%), protein (42,9
%), karbohidrat (39%)
NC – 2.2 Perubahan nilai lab Berkaitan dengan adanya mual muntah dan diare Ditandai dengan adanya hasil data
terkait gizi biokimia dengan nilai HB 11,3 g/dL,
Leukosit 9,77, eritrosit 5x103/uL dan
MCHC 31,9 g/dL
NC-2.1 Gangguan pemanfaatan Berkaitan dengan pasien yang mengalami alergi Ditandai dengan pola makan pasien
zat gizi pada susu formula komersil tertentu. yang diberikan orang tua pada makanan
utama dan frekuensi selingan yang
tidak beraturan.
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan Berkaitan dengan orang tua pasien yang jarang Ditandai dengan pola makan pasien
tentang gizi dan makanan mendatangi penyuluhan posyandu dan kurang yang diberikan orang tua pada makanan
mendapatkan edukasi terkait zat gizi utama dan frekuensi selingan yang
tidak beraturan.
C. Intervensi Gizi
Keterangan NI - 1.4
P Asupan energi inadekuat Tujuan Memperbaiki asupan energi
S Ditandai dengan adanya hasil data Target Tercapai asupan diatas 90% secara
yang menunjukan deficit berat pada bertahap
energi (35%), lemak (50,7%),
protein (42,9 %), karbohidrat
(39%)
Keterangan NI - 2.1
P Asupan makan oral tidak adekuat Tujuan Memperbaiki asupan cairan
S Ditandai dengan adanya hasil data Target Mencapai asupan oral yang adekuat
yang menunjukan deficit berat pada
energi (35%), lemak (50,7%),
protein (42,9 %), karbohidrat
(39%)
Keterangan N1 3.1
P Asupan cairan tidak adekuat Tujuan Memperbaiki asupan cairan
S Ditandai dengan diare akut dan Target Mencapai asupan cairan yang adekuat
dehidrasi sedang.
Keterangan NI - 5.10.1
P Asupan mineral tidak adekuat Tujuan Memperbaiki asupan mineral
S Ditandai dengan adanya hasil data Target Mencapai asupan mineral yang adekuat
yang menunjukan deficit berat pada
energi (35%), lemak (50,7%),
protein (42,9 %), karbohidrat
(39%)
Keterangan NC – 2.2
P Perubahan nilai lab terkait gizi Tujuan Menormalkan kadar HB (14,0 -17,0
g/dL), leukosit (4000-10.000/ml),
eritrosit (4,5 – 5,5 juta/uL) dan MCHC
(32-36 g/dL)
E Berkaitan dengan adanya mual Strategi Pemberian diet energi tinggi protein
muntah dan diare tinggi
S Ditandai dengan adanya hasil data Target Mencapai nilai normal kadar HB (14,0
biokimia dengan nilai HB 11,3 -17,0 g/dL), leukosit (4000-10.000/ml),
g/dL, Leukosit 9,77, eritrosit eritrosit (4,5 – 5,5 juta/uL) dan MCHC
5x103/uL dan MCHC 31,9 g/dL (32-36 g/dL)
Keterangan NC-2.1
P Gangguan pemanfaatan zat gizi Tujuan Memperbaiki kemampuan metabolisme
zat gizi laktosa
E Berkaitan dengan pasien yang Strategi Memberikan asupan laktosa selain dari
mengalami alergi pada susu formula susu formula
komersil tertentu
S Ditandai dengan pola makan pasien Target Pasien tidak mengalami alergi
yang diberikan orang tua pada
makanan utama dan frekuensi
selingan yang tidak beraturan.
Keterangan NB 1.1
P Kurangnya pengetahuan tentang Tujuan Menambah pengetahuan ibu pasien
gizi dan makanan terkait dengan makanan dan zat gizi
E Berkaitan dengan orang tua pasien Strategi Memberikan edukasi terkait dengan zat
yang jarang mendatangi penyuluhan gizi bagi ibu pasien
posyandu dan kurang mendapatkan
edukasi terkait zat gizi
S Ditandai dengan pola makan pasien Target Bertambah nya pengetahuan ibu terkait
yang diberikan orang tua pada dengan zat gizi seperti pola makan dan
makanan utama dan frekuensi juga sumber zat gizinya
selingan yang tidak beraturan.
3. Tujuan Diet
1. Memenuhi kebutuhan E dan P yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2. Meningkatkan BB hinggamencapai status gizi normal.
4. Syarat Diet
1. E tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB.
2. P tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB.
3. L cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan E total.
4. KH cukup, yaitu sisa dari total E (P dan L).
5. Perhitungan kebutuhan
Kebutuhan Energi = 1350 kkal (LIHAT AKG)
Kebutuhan Protein = (15% x 1350 kkal) : 4 = 50,6 g
Kebutuhan Lemak = (25% x 1350 kkal) : 9 = 37,5 g
Kebutuhan KH = (60% x 1350 kkal) : 4 = 202,5 g
6. Rencana Edukasi
Tujuan Edukasi : Meningkatkan pengetahuan orang tua pasien tentang pola makan yang sehat
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang kemuning
Media : Leaflet
Metode : Ceramah Tanya jawab
7. Konseling Gizi
Memberikan pemahaman tentang zat gizi dan pola makan yang sehat
Tujuan konseling dengan menjelaskan diet yang dijalani
8. Koordinasi dokter
Dokter : Pemberian obet pasien
Perawat : memonitoring fisik/klinis pasien
Keluarga : memberi dukungan dan motivasi pasien
9. Perencanaan Diet
Waktu Menu Bahan URT gram E P L KH
makan Makanan
Pagi
07.00 Bubur -beras 1 porsi kecil 60 78 1,4 0,1 17,2
Selingan Biskuit susu -biskuit susu 6 buah kecil 60 286,8 5,7 8,6 42,8
16.00
Buah segar -mangga harum 6 ptg dadu 60 39 0,4 0,2 10,2
manis
Asupan Makanan Meningkat dari hasil data recall MRS Dilakukan setiap hari
Biokimia Meningkat dari hasil data biokimia MRS Dilakukan pada akhir perawatan
2. Rencana Evaluasi
Bergantung dari hasil monitoring (Adanya perubahan atau tidak adanya perubahan)