Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IMUNOLOGI GIZI

“BADAI SITOKINE COVID-19”

DI SUSUN OLEH :

MITHA FRANCISKA
P 21119015
OLEH : BAPAK Dr. Drs. I MADE TANGKAS, M.Kes

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Badai Sitokine Covid-19 meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Dr. Drs I Made Tangkas,
M.Kes selaku dosen mata kuliah Imunologi Gizi yang telah memberikan tugas ini
kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Badai Sitokine Covid-19. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari Ibu demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Palu, 7 Oktober 2021

Penulis

MITHA FRANCISKA
Nim : P 211 19 015
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................

BAB II PERMASALAHAN.................................................................

A. Rumusan Masalah........................................................................
B. Tujuan Penulisan .........................................................................

BAB III PEMBAHASAN .....................................................................

A. Pengertian Sitokine ......................................................................


B. Pengertian Badai Sitokine............................................................
C. Pengertian COVID-19 .................................................................
D. Gejala Badai Sitokine Pada Penderita COVID-19 ......................
E. Penyebab Badai Sitokine .............................................................
F. Penanganan Badai Sitokine .........................................................
G. Pencegahan Badai Sitokine .........................................................
H. Badai Sitokine (Cytokine Strom) COVID-19 .............................

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sitokine merupakan protein sistem kekebalan tubuh yang mengatur interaksi


antar sel dan memicu reaktifitas imun, baik pada immunitas bawaan maupun
adaftif. Sitokin adalah protein pembawa pesan kimiawi atau perantara dalam
komunikasi antar yang sangat potensial; berperan dalam aktifasi Sel-T, Sel-B,
Monosit, Macrofage, Inflamasi dan induksi sitotokksisitas.

Badai sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh
penderita COVID-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani
secara intensif. Bila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat
menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian.

COVID-19 merupakan virus yang yang menyerang sistem pernapasan,


memberi dampak buruk bagi kesehatan yang disertai dengan gejala yang
ringan maupun yang berat, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Adalah gejala berat yang
ditimbulkan. virus ini menular melalui kontak fisik, memakai barang secara
bergantian dengan pasien yang positif Covid-19, tidak memakai masker pada
saat berbicara dengan penderita covid-19, dan lain sebagainya.

Ketika seseorang yang sudah memilki potensi sitokin rilis kemudian


terinfeksi dengan virus penyebab COVID-19; maka sitokin rilis seolah olah
dipicu dan dibangunkan; maka terjadilah pelepasan sitokin yang tidak
terkendali atau badai sitokin. Badai sitokin menciptakan peradangan yang
melemahkan pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan cairan meresap
ke kantung udara (alveoli), membanjiri pembuluh darah dan akhirnya
menciptakan masalah sistemik di banyak organ, yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada seluruh organ.

Pada kasus COVID-19, respons sitokin dikombinasikan dengan menurunnya


kemampuan/kapasitas dalam memompa oksigen ke seluruh tubuh, dapat
menyebabkan kegagalan organ. Kerusakan organ organ itu antara lain paru
paru atas bengkak, jantung mengalami miokarditis, ginjal mengalami acute
kidney injury, hati mengalami acute ishemic liver, otak mengalami
ensefalitis; dan istilah ini kemudian dikenal dengan istilah Multiple Organ
Dysfunction Syndrom (MODS), yang dapat mengakibatkan kematian.
BAB II
PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa poin mengenai :


a) Apa yang di maksud Sitokine?

b) Apa yang di maksud Badai Sitokine ?

c) Apa yang di maksud COVID-19 ?

d) Bagaimana Gejala Badai Sitokine pada pendrita COVID-19?

e) Bagaimana Penyebab Badai Sitokine ?

f) Bagaimana Penanganan Badai Sitokine ?

g) Bagaimana Pencengahan Badai Sitokine ?

h) Bagaimana Badai Sitokine (Cytokine Strom) COVID-19?

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami melakukan penulisan makalah ini adalah untuk :
a) Menjelaskan Pengertian Sitokine.

b) Menjelaskan Pengertian Badai Sitokine.

c) Menjelaskan Pengertian COVID-19.

d) Menjelaskan Gejala Badai Sitokine pada pendrita COVID-19.

e) Menjelaskan Penyebab Badai Sitokine.

f) Menjelaskan Penanganan Badai Sitokine.

g) Menjelaskan Pencengahan Badai Sitokine.

h) Menjelaskan Badai Sitokine (Cytokine Strom) COVID-19.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sitokine

Sitokine merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan
tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi
dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Sitokin
adalah protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi dan
menjinakkan sel kanker dalam tubuh. Namun, ketika sitokin di luar kontrol
bisa menyebabkan penyakit. Kondisi ini dikenal sebagai badai sitokin atau
cytokine storm.

Sitokine merupakan protein sistem kekebalan tubuh yang mengatur interaksi


antar sel dan memicu reaktifitas imun, baik pada immunitas bawaan maupun
adaftif. Sitokin adalah protein pembawa pesan kimiawi atau perantara dalam
komunikasi antar yang sangat potensial; berperan dalam aktifasi Sel-T, Sel-B,
Monosit, Macrofage, Inflamasi dan induksi sitotokksisitas.

Sitokine memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya memerangi


patogen penyebab infeksi. Dalam kondisi tertentu, aksi dari sitokin dapat
menjadi berlebihan dan tidak terkontrol. Pada kondisi tersebut, sitokin tidak
hanya bisa membunuh patogen penyebab infeksi, melainkan juga bisa
menyebabkan peradangan dan kerusakan organ tubuh. Kondisi inilah yang
disebut sebagai badai sitokin (cytokine storm).

Fungsi Sitokin adalah :


 Mengaktivasi sel-sel imun untuk mengeliminasi mikroba.
 Mengatur Hematopoiesis.
 Membantu terjadinya perandangan/inflamasi.

B. Pengertian Badai Sitokine


Badai Sitokin dikenal juga dengan istilah Sindrom Sitokin Rilis (CRS) atau
Sindrom Badai Sitokin (CSS) adalah terjadinya Sindrom Respons Inflamasi
Sistemik (SIRS) yang dapat dipicu oleh berbagai faktor; dan salah satunya
adalah infeksi oleh virus. Jika virus yang masuk bersifat baru (belum adanya
memori dalam sistem kekebalan tubuh) dan daya patogennya tinggi; maka
cenderung pelepasan sitokin menjadi tidak terkendali. Ini terjadi ketika
sejumlah besar sel darah putih diaktifkan dan melepaskan sitokin inflamasi,
yang pada gilirannya mengaktifkan lebih banyak lagi keterlibatan sel darah
putih.

Badai sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh
penderita COVID-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani
secara intensif. Bila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat
menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian.

C. Pengertian COVID-19
COVID-19 merupakan virus yang yang menyerang sistem pernapasan,
memberi dampak buruk bagi kesehatan yang disertai dengan gejala yang
ringan maupun yang berat, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Adalah gejala berat yang
ditimbulkan. virus ini menular melalui kontak fisik, memakai barang secara
bergantian dengan pasien yang positif Covid-19, tidak memakai masker pada
saat berbicara dengan penderita covid-19, dan lain sebagainya. Virus ini
merupakan penyakit yang tidak diprediksi akan terjadi sebelumnya. tanda-
tanda Dan gejala covid-19 yang tergolong berat terjadinya sindrom
pernapasan akut, menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, Dan yang paling
fatal berakibat kematian, sedangkan gejala ringanya, demam, bersin,sakit
pada tenggorokan Dan lain sebagainya. 31 desember 2019, WHO China
Country Office mengabarkan penemuan kasus pneumonia yang etiologinya
tidak diketahui. 30 januari 2020 WHO menetapkan Public Health Emergency
of International Concem.

D. Gejala Badai Sitokine Pada Penderita COVID-19


Sebagian besar penderita COVID-19 yang mengalami badai sitokin
mengalami demam dan sesak napas hingga membutuhkan alat batu napas
atau ventilator. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar 6–7 hari setelah gejala
COVID-19 muncul.

Selain demam dan sesak napas, badai sitokin juga menyebabkan berbagai
gejala, seperti:

 Kedinginan atau menggigil


 Kelelahan
 Pembengkakan di tungkai
 Mual dan muntah
 Nyeri otot dan persendian
 Sakit kepala
 Ruam kulit
 Batuk
 Napas cepat
 Kejang
 Sulit mengendalikan gerakan
 Kebingungan dan halusinasi
 Tekanan darah sangat rendah
 Penggumpalan darah

Gejala umum yang ditimbulkan akibat terjadinya Badai Sitokin adalah demam,
kelelahan, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan persendian, mual, muntah,
diare, ruam, pernapasan cepat, detak jantung yang cepat, tekanan darah rendah,
kejang, sakit kepala, kebingungan, delirium, halusinasi, tremor, dan kehilangan
koordinasi.

E. Penyebab Badai Sitokine


Badai sitokin (cytokine storm) terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak
sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat. Kondisi ini
membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat,
sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini diketahui dengan
pemeriksaan D-dimer dan CRP pada penderita COVID-19.
Tak jarang peradangan tersebut membuat organ-organ di dalam tubuh
menjadi rusak atau gagal berfungsi. Hal inilah yang membuat badai sitokin
perlu diwaspadai, karena bisa sampai menyebabkan kematian.

Pada penderita COVID-19, badai sitokin menyerang jaringan paru-paru dan


pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru akan dipenuhi
oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen.
Itulah sebabnya mengapa penderita COVID-19 kerap mengalami sesak napas.

F. Penanganan Badai Sitokine


Penderita COVID-19 yang mengalami badai sitokin memerlukan perawatan
di unit perawatan intensif (ICU). Beberapa langkah penanganan yang akan
dilakukan dokter, meliputi:
 Pemantauan tanda-tanda vital, yang meliputi tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, dan suhu tubuh, secara intensif

 Pemasangan mesin ventilator.

 Pemberian cairan melalui infus.

 Pemantauan kadar elektrolit

 Cuci darah (hemodialisis).

 Pemberian obat anakinra atau tocilizumab (actemra) untuk menghambat


aktivitas sitokin.

G. Pencegahan Badai Sitokine


Badai sitokin bukan tak bisa dicegah. Kamu dapat terhindar dari virus Covid-
19 dan badai sitokin jahat dengan selalu menjaga kesehatan.

Berikut cara mencengah badai sitokin yaitu :


a) Menerapkan protokol kesehatan
Cara terbaik menghindari badai sitokin adalah menerapkan protokol
kesehatan secara ketat. Gerakan 5M protokol kesehatan, yaitu mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi
mobilitas dan interaksi.
Disiplin menaati protokol kesehatan akan meminimalisir penularan virus
Covid-19. Kalau tidak kena Covid-19, dan tanpa penyakit bawaan,
setidaknya kamu terhindar dari badai sitolin yang mengancam jiwa.

b) Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi Covid dapat mengurangi risiko gejala berat dan meninggal
akibat Covid-19.

c) Jalankan pola hidup sehat


Menjalankan pola hidup sehat, seperti rajin olahraga, mengonsumsi
makanan bergizi dan seimbang, tidak merokok dan menenggak minuman
beralkohol, serta gaya hidup sehat lainnya akan dapat meningkatkan sel
imun dalam tubuh.
Dengan begitu, tubuh tetap sehat dan bugar, daya tahan terjaga, mampu
melawan virus atau kuman dan bakteri yang masuk.

H. Badai Sitokine (Cytokine Strom) COVID-19


Menurut para ahli kesehatan dunia; tingginya angka kematian pada Pasien
COVID-19 kemungkinan besar disebabkan oleh terjadinya Badai Sitokin
(Cytokine Storm) pada tubuh pasien. Hal ini berdasarkan pada penelitian
didukung data yang diperoleh antara lain dari hasil laboratorium; bahwa ada
perbedaan signifikan antara pasien yang sembuh dan yang meninggal.

Perbedaan signifikan tersebut antara lain terdapat pada jumlah sel darah putih,
nilai absolut pada limfosit, platelet dan albumin, total bilirubin, urea nitrogen
dalam darah, kreatinin darah, myoglobin, cardiac troponin, C-Reactive
Protein (CRP) dan Inter-Leukin-6 (IL-6).

Gambar CT dan MR dari seorang pasien COVID-19 di Michigan; USA


menunjukkan otak terdampak "sindrom badai sitokin"; yaitu ketika sistem
kekebalan tubuh menghasilkan banjir sel kekebalan yang dapat menyebabkan
kerusakan organ; termasuk otak.

Ketika seseorang yang sudah memilki potensi sitokin rilis kemudian


terinfeksi dengan virus penyebab COVID-19; maka sitokin rilis seolah olah
dipicu dan dibangunkan; maka terjadilah pelepasan sitokin yang tidak
terkendali atau badai sitokin. Badai sitokin menciptakan peradangan yang
melemahkan pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan cairan meresap
ke kantung udara (alveoli), membanjiri pembuluh darah dan akhirnya
menciptakan masalah sistemik di banyak organ, yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada seluruh organ.

Badai sitokin di paru paru; maka paru paru akan dipenuhi oleh cairan dan sel-
sel imun seperti Macrofage yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penyumbatan jalan napas; kemudian menimbulkan sesak napas dan bahkan
dapat menyebabkan kematian.

Pada kasus COVID-19, respons sitokin dikombinasikan dengan menurunnya


kemampuan/kapasitas dalam memompa oksigen ke seluruh tubuh, dapat
menyebabkan kegagalan organ. Kerusakan organ organ itu antara lain paru
paru atas bengkak, jantung mengalami miokarditis, ginjal mengalami acute
kidney injury, hati mengalami acute ishemic liver, otak mengalami
ensefalitis; dan istilah ini kemudian dikenal dengan istilah Multiple Organ
Dysfunction Syndrom (MODS), yang dapat mengakibatkan kematian.

Belum diketahui secara pasti, penyebab bahwa beberapa pasien mengalami


komplikasi di luar paru-paru, tetapi itu mungkin berkaitan dengan kondisi
penyakit yang telah ada sebelumnya; seperti penyakit jantung atau diabetes.
Seseorang yang telah memilki penyakit sebelumnya; misalnya gangguan
ginjal, kardiovaskular, diabetes; maka kejadian kegagalan organ akan
cenderung lebih rentan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah Sitokine merupakan protein sistem


kekebalan tubuh yang mengatur interaksi antar sel dan memicu reaktifitas
imun, baik pada immunitas bawaan maupun adaftif . Badai sitokin merupakan
salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita COVID-19. Kondisi
ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani secara intensif. Bila dibiarkan
tanpa penanganan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ
hingga kematian. Gejala umum yang ditimbulkan akibat terjadinya Badai
Sitokin adalah demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan
persendian, mual, muntah, diare, ruam, pernapasan cepat, detak jantung yang
cepat, tekanan darah rendah, kejang, sakit kepala, kebingungan, delirium,
halusinasi, tremor, dan kehilangan koordinasi. Adapun Penanganan penderita
COVID-19 yang mengalami badai sitokine adalah Pemantauan tanda-tanda
vital, yang meliputi tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh,
secara intensif, Pemasangan mesin ventilator, Pemberian cairan melalui infus,
Pemantauan kadar elektrolit, Cuci darah (hemodialisis), dan Pemberian obat
anakinra atau tocilizumab (actemra) untuk menghambat aktivitas sitokin. Dan
dapat juga dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan, melakukan
vaksinasi Covid-19, dan menjalankan pola hidup sehat, seperti rajin
berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, tidak merokok
dan menenggak minuman beralkohol, serta gaya hidup sehat lain nya akan
dapat meningkatkan sel imun dalam tubuh.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan makalah di atas, saya menyaran kepada masyarakat
sebaiknya harus berpartisipasi dalam program vaksinasi pemerintah guna
menghindari adanya fenomena badai sitokin. Penggunaan vaksin COVID-19
seperti Astra Zeneca, Sinovac, Pfizer, Moderna, dan Sinopharm sangat
penting dalam upaya penanganan pandemi. Masyarakat juga harus memahami
bahwa setiap jenis vaksin memiliki kriteria penerima vaksin yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Seperti vaksin Pfizer yang diperuntukkan hanya
untuk anak usia 12 hingga 17 tahun, ibu hamil, atau seseorang yang
direkomendasikan oleh dokter. Dan masyarakat juga perlu menjaga daya
tahan tubuh mereka agar terhindar dari penularan COVID-19 maupun badai
sitokin. Untuk mendukung daya tahan tubuh tersebut, tentunya membutuhkan
asupan nutrisi yang sehat. Kebutuhan nutrisi ini terdiri dari makro nutrien dan
mikro nutrien. Karbohidrat, protein, dan lemak adalah jenis makronutrien
yang baik dikonsumsi oleh masyarakat, sedangkan jenis mikronutrien yang
baik adalah vitamin dan mineral. Baik makro maupun mikro nutrien penting
kita konsumsi secara teratur guna menjaga pola hidup menjadi sehat dan
seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :

Dr. Laras Prabandini Sasongko (2021). Badai Sitokin Pada Penderita Covid.

Fajgenbaum, D. & June, C. (2020). Cytokine Strom. New England Journal of


Medicine, 383(23), pp. 2255-2273.

Goodman, B. WebMD (2020). Cytokine Stroms May Be Fueling Some COVID


Deaths.

Hickman, R.J. Verywell Health (2020). What Is Cytokine Storm Syndrome.

https://krakataumedika.com/info-media/artikel/badai-sitokin-cytokine-storm
covid-19

Anda mungkin juga menyukai