Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ida Ayu Putu Sharira Kirana

NIM : 2112521022

Pariwisata Viral dengan TikTok

“Facebook adalah aplikasi untuk orang tua” merupakan hal yang sering diucapkan para
Gen-Z tentang media sosial. Menurut Kieran Mathew, pendiri dan CEO Amplify, lebih dari 40
persen pengguna TikTok berusia 16-24 tahun dan 90 persen dari pengguna tersebut menggunakan
aplikasi lebih dari sekali setiap hari. Ditujukan tepat untuk Gen Z, TikTok adalah aplikasi media
sosial untuk berbagi video seluler yang berdurasi 15 detik dengan maksimal tiga menit. Banyak
orang menggunakan aplikasi ini untuk berkreasi dan ada juga yang menggunakannya sebagai
peluang bisnis, khususnya pariwisata.

TikTok mengatakan anak muda menyukai aplikasinya karena telah menurunkan hambatan
untuk pembuatan konten dengan menawarkan berbagai alat dan efek pengeditan untuk mendukung
pembuat konten mencapai aspirasi kreatif mereka. Di musim panas 2019, TikTok meluncurkan
kampanye #TikTokTravel untuk menginspirasi pengguna agar membagikan cuplikan liburan
mereka. Beberapa dewan pariwisata berpartisipasi, dengan tujuan termasuk Los Angeles, Dubai,
Seoul, Jepang, Vietnam dan Malaysia.Tagar #TikTokTravel adalah salah satu tagar yang paling
populer di platform, dengan 20,8 miliar tampilan yang sangat mengesankan. Menggunakan tagar
ini adalah peluang fantastis bagi perusahaan pariwisata dan perjalanan untuk memulai TikTok dan
mempromosikan tujuan atau aktivitas mereka.

Terlebih lagi, TikTok berbiaya rendah. Dengan anggaran pemasaran di seluruh dunia yang
dipangkas sebagai akibat dari pandemi Covid-19, ini adalah pilihan yang bagus bagi kita dengan
anggaran media berbayar terbatas karena kemungkinan untuk menjadi viral lebih besar daripada
di platform lain. Museum Sejarah Alam Carnegie Pittsburgh telah mendapatkan 168.000 pengikut
sebagian besar melalui video lelucon siput, Rijksmuseum Amsterdam telah menyambut influencer
untuk streaming langsung sejak diluncurkan pada bulan April, dan sejumlah kebun binatang AS
dari San Diego hingga Georgia mendapatkan daya tarik dengan memanfaatkan platform. Sudah
jelas dari bukti tersebut bahwa TikTok dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan
suatu tempat, layaknya tempat pariwisata.
Seperti yang disebutkan oleh salah satu pembicara dalam webinar yakni, Putu Nomy
Yasintha, bahwa salah satu faktor yang mendukung pariwisata korea menjadi lebih popular yaitu,
adanya korean wave di mana banyak budaya dari korea telah tersebar luas melalui media sosial.
Contohnya seperti, viralnya film Squid Game, Parasite, dan adanya grup Kpop bernama BTS dan
BlackPink yang membuat masyarakat luar menjadi tertarik untuk mengunjugi Korea. Selain itu
banyak konten bertemakan Korea tersebar luas melalui media sosial, terutama pada aplikasi
TikTok. Dengan viralnya trend Korea di media sosial tidak hanya membuat orang ingin
mengunjungi Korea, tetapi juga secara tidak langsung juga menyebarkan paham dan budaya milik
Korea.

Dengan adanya aplikasi TikTok, kita dapat mengunggah video yang menarik mengenai
Indonesia, khususnya pada pariwisata. Setelah viralnya lagu Wondeland Indonesia karya Alffy
Rev, banyak sound itu digunakan dalam TikTok. Banyak video bertemakan keindahan Indonesia
baik tempat wisatanya atupunn budayanya menggunakan sound itu menjadi viral, sehingga dapat
ditonton oleh banyak orang di seluruh dunia. Hal ini berupa kesempatan bagi Indonesia dalam
mempromosikan pariwisatanya. Kita sebagai generasi muda masa depan Indonesia harus banyak
berkarya dan menyebarluaskan karya kita dalam media sosial, halnya seperti TikTok. Dalam
mempromosikan pariwisata dapat juga dilakukan dengan membuat tagar yang viral, challenge
yang viral, dan sebagainya.

Dari tulisan di atas dapat kita simpulkan bahwa menggunakan media sosial, khususnya
TikTok kita dapat memulihkan pariwisata Indonesia melalui berkarya secara digital. Para
masyarakat yang dapat mempromosikan pariwisata Indonesia dengan baik juga butuh apresisasi.
Karena kebanyakan orang yang menggunakan TikTok adalah kaum Gen-Z, mereka adalah target
dari pemasaran pariwiata yang tepat untuk travel. Orang muda ingin untuk berpetualang dan
berpariwisata, kini Indonesia mulai pulih dari pandemic, sehingga dapat membuka banyak sektor
pariwisata. Maka dari itu, menggunakan bayak cara dalam berkreasi dan mempromosi pariwisata
dengan TikTok dapat menjadi peluang untuk memulihkan pariwisata milik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai