Anda di halaman 1dari 16

Kegiatan Belajar

MENCUCI TANGAN DAN


MENGGUNAKAN APD

150 menit

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum dan Petunjuk Belajar

Mencuci tangan adalah tindakan yang sangat penting karena


merupakan salah satu tindakan pengendalian infeksi yang paling efektif.
Semua pasien dapat menjadi sarang mikroorganisme yang saat ini tidak
berbahaya baginya, tetapi mungkin berbahaya bagi orang lain atau bagi
dirinya sendiri jika mikroorganisme tersebut menemukan pintu masuk.
Penting bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk mencuci
tangan mereka sebelum dan sesudah memberikan setiap tindakan
perawatan.
Mengenakan Masker adalah suatu tindakan keperawatan menutup
bagian mulut dan hidung sebagai kewaspadaan untuk mengurangi
transmisi droplet-udara yang mengandung mikroorganisme saat merawat
pasien yang diisolasi, saat membantu prosedur steril, atau saat
menyiapkan alat-alat steril untuk area steril.
Tujuan :
1. Untuk melindungi perawat dari infeksi pernafasan
2. Menghindari penyebaran dan penularan penyakit
3. Mengurangi angka kejadian infeksi
Syarat-Syarat Masker Yang Baik
1. Ukuran masker harus cukup untuk melindungi hidung dan mulut
2. Satu masker hanya untuk di pakai satu orang saja

1
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 1
3. Bila menjadi lembab masker seharusnya diganti karena pada bagian
yang lembab kuman-kuman cepat berkembang biak.
4. Masker yang sudah di pakai harus di rendam dengan larutan
desinfektan (atau sekali pakai saja)
Memakai sarung tangan adalah suatu tindakan tepat untuk
melindungi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada diri perawat
dan pasien. Rasional penggunaan sarung tangan ada tiga. Pertama,
sarung tangan melindungi tangan jika terdapat kemungkinan perawat
kontak dengan cairan tubuh, misalnya darah, urin, feses, sputum,
membran mukosa dan kulit yang tidak utuh. Kedua, sarung tangan
mengurangi kemungkinan perawat menyebarkan mikroorganisme
endogen mereka kepada individu yang menerima asuhan. Ketiga, sarung
tangan mengurangi kemungkinan tangan perawat menyebarkan
mikroorganisme dari satu pasien kepada pasien yang lain.

2 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


KEMA
MP
UA
N
AK
HI
R
YA
NG
DI
CA
PA
I
(K
O
GN
ITI
F,
AF
FE
KT
IF,
DA
N
1. Mahasiswa mampu memahami konsep tindakan mencuci tangan dan
menggunakan APD
2. Mahasiswa mampu melakukan persiapan untuk melakukan tindakan
mencuci tangan dan menggunakan APD
3. Mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan mencuci tangan
dan menggunakan APD secara mandiri

LATIHAN / TRIGGER CASE

Seorang perawat pelaksana di bangsal Baitul Izzah akan melakukan


pemesangan infus pada pasien baru.
3
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 3
PERALATAN DAN BAHAN

1. Bak cuci tangan dengan kran air mengalir


2. Sabun cuci tangan cair
3. Handuk/tisu sekali pakai
4. Sarung tangan bersih dan steril
5. Masker disposible
6. Bengkok

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Mencuci Tangan
1. Tahap Persiapan;
a. Kaji kondisi tangan,
b. Kuku harus selalu pendek. Kemungkinan kuku yang pendek
dan alami untuk menjadi sarang mikroorganisme, menggores
pasien, atau merobek sarung tangan yang lebih kecil.
c. Lepas semua perhiasan dan jam tangan. Mikroorganisme
dapat tersangkut diperhiasan dan di bawah cincin. Pelepasan
perhiasan memudahkan pembersihan tangan dan lengan
dengan tepat.
d. Periksa apakah terdapat luka terbuka pada kulit tangan,
seperti kuku robek atau tergores. Perawat yang memiliki luka
terbuka membutuhkan deskripsi tugas dengan risiko
penyebaran organisme infeksius yang lebih rendah.
2. Tahap Kerja
a. Membaca basmalah dan berdo’a

4 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


b. Jika Anda mencuci tangan di tempat yang dapat terlihat oleh
pasien, jelaskan kepada pasien mengenai prosedur yang
akan anda lakukan dan rasionalnya.
c. Dorong ke atas lengan baju seragam yang panjang sampai ke
atas siku.
d. Berdiri di depan bak cuci tangan, agar tangan dan seragam
anda tidak menyentuh permukaan bak cuci tangan, gunakan
bak cuci tangan dengan kran yang mudah dijangkau. Jika
tangan menyentuh bak cuci tangan selama mencuci tangan,
ulangi proses mencuci tangan dari awal
e. Hidupkan kran. Atur aliran air sehingga air menjadi hangat
dan hindari memercikkan air ke seragam anda. Air hangat
lebih sedikit membilas minyak.
f. Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh sampai
siku di bawah air mengalir. Posisikan tangan berada lebih
rendah dari siku sehingga air mengalir dari lengan ke ujung
jari. Air harus mengalir dari area yang paling sedikit
terkontaminasi ke area yang sangat terkontaminasi : tangan
umumnya dianggap lebih terkontaminasi dibandingkan
lengan bawah.
g. Tuang sebanyak 2 sampai 4 ml (1 sdt) ke telapak tangan,
gosok-gosok sabun tersebut di antara kedua tangan sampai
berbusa.
h. Cuci tangan menggunakan sabun dan gosokkan selama 10
sampai 15 detik (setiap gerakan). Jika diperlukan, gunakan
sikat kuku untuk menggosok tangan.
1) Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri
sampai pergelangan tangan menggunakan tangan
kanan, dan sebaliknya
2) Gosok kedua telapak tangan kiri dan kanan bersamaan

5
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 5
3) Gosok sela-sela jari tangan kiri dan kanan sampai kedua
pergelangan tangan
4) Jalin jari-jari sisi dalam dari kedua tangan dengan posisi
saling mengunci
5) Gosok memutar ibu jari tangan kiri dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya
6) Gosokkan dengan gerakan memutar ujung jari-jari
tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya

i. Bilas tangan dan pergelangan secara menyeluruh sampai ke


siku, posisikan tangan di atas dan siku di bawah.
j. Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun ke
pergelangan tangan dan lengan bawah sampai siku.
k. Letakkan handuk/tisu kotor dalam wadah yang telah
disediakan.
l. Hentikan aliran air dengan siku atau gunakan tisu kertas
bersih yang kering.
m. Pertahankan tangan tetap bersih.
n. Lama prosedur1) – 6) selama 40-60 detik.
3. Tahap terminasi

6 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


a. Membaca Hamdalah.

B. Memakai dan melepas masker


1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan alat
b. Pastikan masker dalam kondisi baik
c. Mencuci tangan
2. Tahap Kerja
a. Membaca Basmalah dan berdo’a
b. Temukan tepi atas masker (masker biasanya mempunyai
strip logam yang tipis). Masker terbaru yang di anjurkan
mempunyai pita kepala elastik. Periksa kebijakan institusi
untuk menggunkan masker yang tepat.
c. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya.
Ikatkan kedua tali tersebut di atas puncak belakang kepala
anda, dengan tali di atas telinga (alternatif: selipkan tali
masker ke atas masing-masing telinga).
d. Ikat kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher anda,
dengan masker tepat bawah dagu.
e. Dengan perlahan, cubit pita logam atas sekitar batang
hidung anda.
≈ Tahapan Selanjutnya ≈
≈ Melakukan tindakan keperawatan sesuai ≈
≈ kebutuhan pasien ≈
3. Tahap terminasi
a. Bila menggunakan sarung tangan, lepaskan terlebih dahulu
dan buang ke bengkok.
b. Mencuci tangan.
c. Lepaskan masker segera setelah tindakan selesai ;Lepas
kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan

7
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 7
permukaan dalam saling berhadapan, kemudian buang ke
wadah yang disediakan.
d. Membaca Hamdalah.
e. Rapikan alat dan buang sampah medis.
f. Mencatat kegiatan ke lembar catatan keperawatan.

C. Memakai dan Melepas Sarung Tangan Steril


1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan alat
b. Pastikan sterilitas paket sarung tangan
c. Mencuci tangan
d. Jika menggunakan masker, pakai terlebih dahulu sebelum
memakai sarung tangan
2. Tahap Kerja
a. Membaca Basmalah dan berdo’a
b. Buka kemasan sarung tangan steril
1) Letakkan kemasan sarung tangan pada permukaan
yang bersih dan kering. Permukaan yang basah dapat
mengontaminasi sarung tangan
2) Beberapa sarung tangan memiliki kemasan bagian
dalam dan bagian luar. Buka kemasan sarung tangan
bagian luar tanpa mengontaminasi sarung tangan atau
kemasan bagian dalam.
3) Buka kemasan bagian dalam, cubit kemasan
sedemikian rupa sehingga jari tidak menyentuh
permukaan bagian dalam. Permukaan bagian dalam,
yang kontak langsung dengan sarung tangan steril,
akan tetap steril.

8 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


c. Pasang sarung tangan pertama pada tangan dominan
(tangan kanan).
1) Ambil sarung tangan pada ujung manset yang terlipat
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan
(tangan kiri). Sentuh hanya bagian dalam manset
sarung tangan.Tangan kiri tidak steril. Dengan hanya
menyentuh bagian dalam sarung tangan, perawat
mencegah mengontaminasi bagian luar sarung tangan
yang steril.
2) Masukkan tangan dominan (kanan) ke dalam sarung
tangan dan tarik sarung tangan. Posisikan ibu jari
tangan yang akan dipasang sarung tangan merapat di
atas telapak tangan saat pemasangan. Apabila
dipertahankan merapat di atas telapak tangan, ibu jari
cenderung tidak mengontaminasi permukaan luar
sarung tangan yang steril.

3) Turunkan lipatan manset sarung tangan.


d. Pasang sarung tangan kedua pada tangan non dominan
(tangan kiri).

9
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 9
1) Ambil sarung tangan kedua dengan tangan yang
sudah terpasang sarung tangan steril. Masukkan jari
yang terpasang sarung tangan di bawah manset
sarung tangan kedua. Tindakan ini membantu
mencegah kontaminasi sarung tangan oleh telanjang
secara tidak sengaja.
2) Tarik sarung tangan yang kedua secara hati-hati.
Pertahankan posisi jari tangan dominan yang
terpasang sarung tangan untuk tidak menyentuh
permukaan tangan atau lengan yang tidak
menggunakan sarung tangan. Menyentuh tangan atau
lengan yang tidak memakai sarung tangan membuat
sarung tangan menjadi terkontaminasi.

3) Rapikan kedua sarung tangan sehingga terpasang


sempurna di tangan, dan secara hati-hati tarik lipatan
pada sarung tangan dengan menyelipkan jari di bawah
lipatan manset.

10 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


4) Perhatikan sterilitas sarung tangan selama tindakan
≈ Tahapan Selanjutnya ≈
≈Melakukan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
pasien≈

e. Setelah selesai melakukan tidakan, lepas dan buang sarung


tangan yang telah digunakan ke bengkok. Tidak ada teknik
khusus untuk melepas sarung tangan steril. Lepas sarung
tangan dengan bagian dalam menghadap keluar.

3. Tahap terminasi
a. Membaca Hamdalah.
b. Rapikan alat dan buang sampah medis.
c. Cuci tangan kembali.
d. Mencatat kegiatan ke lembar catatan keperawatan.

CHECK LIST PENILAIAN (TOOLS)

11
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 11
BO SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 0 1 2

12 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


A. MENCUCI TANGAN
Tahap Persiapan (disebutkan)
1. Kuku harus selalu pendek 0,5
2. Lepas semua perhiasan dan jam tangan 0,5
Periksa apakah terdapat luka terbuka pada
3. 0,5
kulit tangan, seperti kuku robek atau tergores.
Tahap Kerja
1. Membaca basmalah dan berdo’a 0,5
2. Dorong lengan baju sampai ke atas siku 1
3. Hidupkan keran. 1
Basahi tangan dan lengan bawah secara
menyeluruh sampai siku di bawah air
4. 2
mengalir. Posisi tangan berada lebih rendah
dari siku.
Tuang sabun cair ke telapak tangan atau
5. gosok-gosok sabun batangan di antara kedua 1
tangan sampai berbusa.
Gosok punggung tangan dan sela-sela jari
6. tangan kiri sampai pergelangan tangan 2
menggunakan tangan kanan, dan sebaliknya
Gosok kedua telapak tangan kiri dan kanan
7. 2
bersamaan
Gosok sela-sela jari sampai kedua
8. 2
pergelangan tangan
Jalin jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
9. 2
dengan posisi saling mengunci
Gosok memutar ibu jari tangan kiri dalam
10. 2
genggaman tangan kanan dan sebaliknya
Gosokkan dengan gerakan memutar ujung
11. jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan 2
sebaliknya
Bilas tangan dan pergelangan sampai ke siku,
12. 2
posisikan tangan di atas dan siku di bawah.
Keringkan tangan, usap dari jari turun ke
13. pergelangan tangan, lengan bawah sampai 2
siku.
Letakkan handuk kotor dalam wadah yang
14. 1
telah disediakan.
15. Hentikan aliran air dengan siku. 1
16. Lama prosedur di atas selama 40-60 detik. 1
B. MEMAKAI MASKER

13
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 13
1. Temukan tepi atas masker 1
Ikatkan kedua tali atau pita bagian atas diatas
2. puncak belakang kepala dengan tali diatas 1
telinga
Ikat kedua tali bawah dengan kuat disekitar
3. 1
leher dengan masker tepat bawah dagu
4. Cubit pita logam atas disekitar batang hidung 1
C. MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL
Buka kemasan sarung tangan steril
Letakkan kemasan sarung tangan pada
1. 1
permukaan yang bersih dan kering.
Buka kemasan bagian dalam, cubit kemasan
2. sehingga jari tidak menyentuh permukaan 2
bagian dalam.
Pasang sarung tangan pertama pada tangan dominan
(tangan kanan)
Ambil sarung tangan pada ujung manset yang
terlipat dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
3. 2
non dominan (tangan kiri). Sentuh hanya
bagian dalam manset sarung tangan.
Masukkan tangan dominan (kanan) ke dalam
sarung tangan dan tarik sarung tangan.
4. Posisikan ibu jari tangan yang akan dipasang 2
sarung tangan merapat di atas telapak tangan
saat pemasangan.
Pasang sarung tangan kedua pada tangan non dominan
(tangan kiri).
Ambil sarung tangan kedua dengan tangan
yang sudah terpasang sarung tangan steril.
5. 2
Masukkan jari yang terpasang sarung tangan
di bawah manset sarung tangan kedua.
Tarik sarung tangan yang kedua secara hati-
hati. Pertahankan posisi jari tangan dominan
6. yang terpasang sarung tangan untuk tidak 2
menyentuh permukaan tangan atau lengan
yang tidak menggunakan sarung tangan.

14 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien


Rapikan kedua sarung tangan sehingga
terpasang sempurna di tangan, dan secara
7. hati-hati tarik lipatan pada sarung tangan 2
dengan menyelipkan jari di bawah lipatan
manset.

15
Skill of Laboratory Keselamatan Pasien 15
Tahap Terminasi
Melepas sarung tangan; Lepas sarung
1. tangan dengan bagian dalam menghadap 2
keluar, buang ke bengkok
2. Mencuci tangan dengan prosedur yang benar 2
Melepas masker; Lepas kedua ikatan dan
lipat masker menjadi setengahnya dengan
3. 1
permukaan dalam saling berhadapan, buang
ke bengkok
4. Membaca Hamdalah 0,5
Penampilan selama tindakan
1. Ketenangan 0,5
2. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien 0,5
3. Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik 0,5
TOTAL SCORE

DAFTAR PUSTAKA

Abrahamsen, C. (2003). Tech update. Patient Safety: Take the informatics


challenge. Nursing Management
Depkes. (2008a). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit,
edisi 2. Jakarta: The Author.
Djojosugito, A. (2000). Peran rumah sakit dalam kesehatan dan
keselamatan kerja. Jakarta: Universitas Indonesia
JCI. (2014). Joint comission internasional for hospital, 5 th edition. USA:
Oakbrook. http://www. jointcomissioninternasional
Kring, D. L., Ramseur, N., & Parnell, E. (2013). How effective are hospital
adjunct clinical instructors? Nursing Education Perspectives, 34(1),
34-6. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/1324439847?accountid=13771
World Health Organisation (WHO). (2007). WHO collaborating center for
patient safety. http://www.who.int.com
World Health Organisation (WHO). (2009). Human factors in patient
safety: reviews of topical and tool: report for metodeds ang measure
working group of WHO patient safety. diunduh melalui
www.who.int.patient safety pada November 2014
World Health Organisation (WHO). (2012). WHO multi-professional patient
safety curriculum guide. The Journal of Perioperative Practice, 22(1),
9, doi: 1009752264

16 Skill of Laboratory Keselamatan Pasien

Anda mungkin juga menyukai