Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI INTERNASIONAL

”PERMINTAAN DAN PENAWARAN


SERTA NILAI TUKAR PERDAGANGAN”

Dosen :
Tika Pranindyastuti SE,MM

Disusun oleh :

1. Juliarti (19612011533)
2. Nur Fatmawati(19612011540)
3. Neri Okta Viani (19612011541)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN-BUN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas
anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga kami
diberikan kemampuan dan kemudahan dalam penyusunan “Makalah Ekonomi Internasional”
Penerimaan dan Penawaran Serta Nilai Tukar Perdagangan .

Isi makalah ini kami ambil dari berbagai sumber-sumber yang tersedia dengan
berdasarkan panduan yang telah ada. Makalah ini dibuat dengan sedemikian agar dapat
melengkapi pembelajaran, dengan diharapkan dengan bertambahnya wawasan dan
pengetahuan mahasiswa dapat berpegang teguh yang tinggi serta bertanggung jawab.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum cukup baik, kami menyadari masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. kami juga menyadari bahwa kami
masih banyak mempunyai keterbatasan pengetahuan dalam materi, sehingga menjadikan
keterbatasan bagi kami pula untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang masalah
ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tika
Pranindiyastuti, SE.MM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni hingga saat ini.

Akhir kata, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kekurangan dan
kesalahan. semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita dan juga dapat menambah
pengetahuan kita agar dapat lebih luas lagi.

Pangkalan Bun, 30 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran( supply) yang


saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan,
penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila
kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang
paling sering terjadi adalah perdangan di pasar. Di dalam perekonomian pasar
tentunya ada yang disebut permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah
barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu, sedangkan penawaran
adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini
bisa dilihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu
sama lain untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor
saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat
bagaimana permintaan dan penawaran membentun harga pasar. Dalam ilmu
ekonomi kata permintaan dan penawaran sangatlah tidakasing, akan tetapi
pengetahuan kita akan pengertian dua kata tersebutsanagtlah minim. Bahkan ada
yang hanya bisa mengucapkannya.

Kurs atau nilai tukar mata uang adalah harga dari mata uang yang digunakan
oleh penduduk negara-negara tersebut untuk saling melakukan perdagangan antara
satu sama lain. (Mankiw, 2007). Kurs dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur
kondisi perekonomian suatu negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil
menunjukkan bahwa suatu negara memiliki kondisi ekonomi yang stabil (Salvator,
1997:10).Kurs rupiah di Indonesia mengacu pada dollar Amerika, sebab
perdagangan internasional didominasi dengan transaksi menggunakan dollar
Amerika. Kurs rupiah yang meningkat menyebabkan nilai rupiah melemah terhadap
dollar Amerika.Berikut ini data yang menggambarkan fluktuasi kurs rupiah di
Indonesia sejak tahun 1988 sampai dengan 2016. Naik turunnya nilai tukar terjadi
akibat beberapa hal, namun lazimnya perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh empat
faktor (Thobarry, 2009:49) ,yaitu inflasi, suku bunga riil, jumlah uang beredar, dan
balance of payment.

Menurut Agus DW Martowardojo (2018) selaku Gubernur Bank Indonesia


menyatakan depresiasi rupiah yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh penguatan
mata uang AS terhadap hampir semua mata uang dunia (bored based). Penguatan
dolar AS adalah dampak berlanjutnya kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS (US
Treasury bonds) hingga mencapai 3,03%. Angka itu adalah yang tertinggi sejak
2013. Selain itu, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh faktor musiman
peningkatan permintaan valas pada kuartal II 2018. Valas dibutuhkan antara lain
untuk pembayaran utang luar negeri, pembiayaan impor, dan pembayaran dividen.
B. Rumusan Makalah

1. Apa definisi dari permintaan dan penawaran ?


2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran ?
3. Bagaimana harga pasar dalam permintaan dan penawaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari permintaan dan penawaran.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran.
3. 3. Untuk mengetahui harga pasar dalam permintaan dan penawaran.
D. TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. PERMINTAAN
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
dalam suatu pasar dengan berbagai tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan “
Jika harga barang/jasa relatif makin rendah maka permintaan terhadap
barang/jasa tersebut akan lebih besar dan sebaliknya,jika barang makin tinggi
maka permintaan atas barang tersebut akan semakin menurun,cateris paribus
yakni menganggap faktor-faktor lain dianggap tetap (constant) “ Faktor-faktor yg
mempengaruhi permintaan :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait
3. Tingkat pendapatan RT dan pendapatan rata-rata masyarakat
4. Selera atau kebiasaan
5. Distribusi pendapatan
6. Perkiraan harga di masa yang akan datang
7. Jumlah penduduk
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
Jenis – Jenis Permintaan Berdasarkan daya beli :
1. Permintaan efektif : yaitu permintaan konsumen terhadaap suatu barang dan
jasa yang diikuti dengan daya beli atau kemampuan membayar.
2. Permintaan potensial : yaitu permintaan terhadap suatu barang tetapi belum
diikuti untuk melaksanakan pembelian.
3. Permintaan absolut : yaitu permintaan terhadap suatu barang yang tidak
diimbangi dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut.
4. Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1) Permintaan individu : yaitu permintaan dari seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2) Permintaan pasar atau kolektif : yaitu permintaan yang dimiliki oleh
masyarakat secara keseluruhan dalam waktu yang sama Fungsi permintaan
dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan
antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat.
"Fungsi Permintaan" berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan.
"Fungsi" adalah ketergantungan suatu variabel dengan variabel lainnya.
Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara grafik, digambarkan dengan : y =
sumbu vertikal x = sumbu horizontal F menyatakan ketergantungan y
terhadap x. Sedangkan "permintaan" adalah banyaknya barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis
sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalah Price (harga barang), dan
q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang), dan F
menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang. Fungsi
permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya: a) Fungsi
permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan
berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh
titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang
tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik
terendahnya (harga 0 atau gratis). b) Titik titik pada fungsi permintaan tidak
dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak terhingga (~), ini
berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I. c) Fungsi permintaan
bisa berbentuk linier atau kurva. d) Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-
satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu juga sebaliknya.
Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00, jumlah barang (q) yang diminta
adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00 jumlah barang yang diminta
naik menjadi 10 buah. KURVA PERMINTAAN Adalah suatu kurva yang
menggambarkan sifat hub. antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang diminta Pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah . Hubungan antara harga & jumlah barang yang diminta mempunyai
hubungan terbalik atau berlawanan arah
5. Bila terjadi penurunan harga, maka : Jumlah pembeli bertambah, karena yang
sebelumnya tidak dapat membeli barang tersebut jadi mampu membeli saat
harga turun. Banyaknya jumlah pembeli akan menambah jumlah barang yang
diminta.Orang cenderung untuk membeli lebih banyak Bila terjadi kenaikan
harga, maka : Setiap orang yang tidak mampu menurut ukuran harga barang
tersebut akan mengurangi permintaannya dan mengganti dng barang lain
yang setara.
ELASTISITAS PERMINTAAN Adalah ukuran kepekaan yang
menyatakan seberapa jauhkah sesuatu barang yang diminta berubah karena
adanya perubahan harga jika ceteris paribus Permintaan barang sangat
responsif terhadap perubahan harga elastis Perubahan harga relatif besar,
jumlah barang yang diminta tidak banyak berubah permintaan tidak elastis
Elastisitas harga (Elastisitas permintaan) mengukur berapa persen
permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar
satu persen . Merupakan angka yang menggambarkan seberapa besar
perubahan jumlah barang yang diminta bila dibandingkan dengan perubahan
harga. Semakin besar nilai Ep semakin elastis permintaannya sebab
perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding dng perubahan harga
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan Nilai koef elastisitas : 0 - ∞  Ep = 0
Perubahan harga tidak mengubah jumlah barang yang diminta  bentuk
kurva // sumbu Y  tidak elastis sempurna  Ep = ∞ Pada tingkat harga sama
, jumlah barang yang diminta berubah-ubah bentuk kurva // sumbu X  elastis
sempurna  Ep = 1 (elastisitas uniter)
7. Perubahan jumlah barang yang diminta sebanding dengan perubahan harga
 Ep < 1 (permintaan inelastis) Perubahan jumlah barang yang diminta
sedikit terpengaruh oleh perubahan harga  Ep > 1 (permintaan elastis)
perubahan harga barang  perubahan permintaan yang besar.
8. P elastis Q Faktor-faktor yang mempengaruhi Ep
a. Tingkat kemampuan barang lain untuk menggantikan barang
bersangkutan atau substitusi
b. Pentingnya bagi kehidupan
c. Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli
barang tersebut.
d. Jangka waktu permintaan atas suatu barang
E. Faktor Penyebab terjadinya permintaan
1. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang
akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun
harga barang tidak berubah.
2. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli
lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.
3. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang
penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil
berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.
4. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera
konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di
wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena
tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India).
Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan
makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal
menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung
menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin
sangat mahal. Lima faktor diatas dapat mengakibatkan pergeseran kurva
permintaan, karena merupakan faktor-faktor diluar harga. Perhatikan bahwa
kenaikan/penurunan harga akan mengakibatkan
6. Permintaan berubah di sepanjang kurva permintaan, sedangkan kelima faktor
diatas akan mengakibatkan pergeseran kurva permintaan.
A. Hukum permintaan Pada saat harga naik permintaan turun dan pada saat
harga turun permintaan naik. Kuantitas permintaan cenderung turun ketika
harga naik karen dua alasan dasar : Efek substitusi. Naiknya harga suatu
produk akan mengakibatkan konsumen mencari substitusi yang harganya
tidak naik. Misalnya saja, harga telur bebek naik, maka dapat diganti dengan
telur ayam. (Produk substitusi adalah produk-produk yang memiliki fungsi
sama/serupa). Efek pendapatan. Apabila harga naik sementara pendapatan
konsumen tidak berubah, maka daya beli riil konsumen tersebut berkurang.
Berbanding terbalik dengan harga Pada hukum permintaan dapat dijelaskan
dengan mengamati bahwa perubahan harga secara mendadak akan
mempengaruhi daya beli konsumen. Jika harga menjadi lebih rendah dari
diharapkan, dana yang tersisa itu akan menyebabkan konsumen dapat
membeli lebih banyak. Suatu peningkatan harga secara mendadak akan
menyebabkan konsumen untuk membeli lebih sedikit.
B. PENAWARAN Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan
untuk dijual pada berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu.
Pengertian lain dari pesnawaran adalah keinginan dan kemampuan para
penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam
suatu relevansi harga. Hukum Penawaran : Apabila harga naik, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah,Jika harga barang/jasa
turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun.  Hukum
penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak
berlaku mutlak (cateris paribus).
Faktor-faktor yg mempengaruhi penawaran :
a) Harga barang itu sendiri
b) Harga barang lain yg terkait
c) Harga faktor produksi
d) Biaya produksi
e) Teknologi produksi
f) Jumlah pedagang / penjual
g) Tujuan perusahaan
h) Kebijakan pemerintah
ELASTISITAS PENAWARAN (ES) Ratio antara perubahan relatif
jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan relatif harga. % perub.
juml. barang yang ditawarkan Es = ---------------------------------------------------- %
perub.
Harga Terdapat 5 golongan elastisitas :
1. Sempurna
2. Elastis (bila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar
terhadap penawaran)
3. Uniter (bila kurva tsb bermula dari titik 0)
4. Tidak elastis (bila perubahan harga menimbulkan perubahan relatif kecil
terhadap penawaran)
5. Tidak elastis sempurna (penawaran tidak bertambah walau harga
bertambah tinggi). Secara grafis tingkat elastisitas penawaran terlihat dari
slope kurva penawaran : makin datar, makin elastis penawaran suatu
barang.

7. Elastisitas sempurna tidak elastisitas sempurna Q Q SP Selastis tidak


elastis elastis uniter Q Q Q P P P S S Q1 P1 P S S Q P P1 Q1Q Kurva
penawaran Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu
produk dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia
diproduksi/dijual), jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva
penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas
penawaran akan bertambah, dan sebaliknya. Jenis penawaran 
Penawaran sub marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang
mampu menjual dibawah harga pasar  Penawaran marginal : Penawaran
yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual sama dengan harga
pasar  Penawaran super marginal : Penawaran yang dilakukan oleh
penjual yang menjual produknya diatas harga pasar  Penawaran individu
: Penawaran yang dilakukan oleh satu individu  Penawaran pasar :
Penawaran yang dilakukan oleh banyak penjual dipasar. Teori asas
permintaan dan penawaran Model ini digunakan dalam pasaran bebas
yang terdapat persaingan sempurna di mana tiada seorang pun pembeli
atau penjual yang banyak mempengaruhi harga dan harga diketahui.
Kuantiti barang yang dibekalkan oleh pengeluar dan kuantiti yang
dikehendaki oleh pengguna adalah bergantung kepada harga pasaran
barang tersebut. Dalam teori asas penawaran (law of supply), kuantiti
yang ditawar berkait dengan harga. Ia mempunyai kecerunan positif, lebih
tinggi harga lebih banyak penawaran (dengan andaian ceteris paribus).
8. Teori asas permintaan (law of demand) pula menunjukkan kaitan
berlawanan antara kuantiti yang diminta dan harga iaitu lebih tinggi harga
sesuatu barang, lebih rendah permintaannya (dengan andaian ceteris
paribus). Faktor-faktor lain kecuali harga dianggap tidak berubah. Kaitan
ini dipanggil "keluk penawaran" dan "keluk permintaan" atau ringkasnya
"penawaran" dan "permintaan". Teori asas penawaran dan permintaan
(laws of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga
pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara
permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Di sini, kuantiti yang
ditawarkan sama dengan kuantiti yang diminta (rajah) adalah seimbang.
Jika harga berada di bawah titik keseimbangan di mana pengguna
meminta barang dari apa yang mahu dikeluarkan oleh pengeluar ia
dipanggil kekurangan barangan. Kekurangan barangan menyebabkan
harga naik di mana pengeluar akan menaikkan harga sehingga ia
mencapai titik keseimbangan. Jika harga barang berada di atas titik
keseimbangan maka berlaku lebihan barangan. Pengeluaran akan
menurunkan harga sehingga ia mencapai titik keseimbangan.
Keseimbangan (Ekuilibrium) Kurva Permintaan dan Penawaran Teori
penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam
ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar,
antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model
penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar.
Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro
terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di
pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori
ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar
yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara
kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan
kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor
yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan
dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Model permintaan dan penawaran menerangkan interaksi dalam pasaran
untuk sesuatu barangan di antara pengeluar dan pengguna, dan
hubungannya dengan harga dan penawaran barangan itu. Ia merupakan
model asas mikroekonomi dan digunakan untuk menjelaskan beberapa
senario, dan juga sebagai konsep asas untuk berbagai-bagai model
perekonomian dan teori yang lain. Ia asalnya diterangkan oleh Antoine
Augustin Cournot, dan dipopularkan oleh Alfred Marshall. Model ini
meramalkan bahawa dalam sebuah pasaran bebas yang sempurna, harga
berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah diperlukan oleh pengguna dan
jumlah dibekal oleh pengeluar dalam menghasilkan sebuah ekonomi
seimbang. Kurva permintaan dan penawaran memiliki slope yang
berlawanan. Apabila kedua kurva tersebut bertemu, yang berarti pada
tingkat harga tertentu kuantitas diminta sama dengan kuantitas
ditawarkan, maka terjadi keseimbangan (ekuilibrium) di pasar. Harga pada
posisi ekuilibrium ini disebut juga harga kliring pasar (market clearing
price).
F. Nilai tukar perdagangan
Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat
sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan
transparan. Kegiatan seperti halnya ekonomi, politik, hukum, sosial,
budaya, teknologi dan sebagainya merupakan kegiatan yang dilakukan
antar negara. Contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan antar negara
adalah kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, perbankan yang
berskala internasional, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa kegiatan-
kegiatan ekonomi yang bersifat internasional tersebut, peranan
dari penentuan nilai tukar mata uang suatu negara merupakan hal yang
sangat penting.Pentingnya nilai tukar dalam kegiatan ekonomi internasional
tersebut mendorong setiap negara baik negara maju maupun negara
berkembang melakukan berbagai upaya untuk menjaga posisi nilai tukar
mata uang negaranya supaya berada dalam keadaan yang relatif stabil.
Kestabilan nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh sistem nilai tukar
(kurs) yang dianut oleh suatu negara. Suatu negara yang menganut sistem
kurs tetap (fixed exchange rate system) harus secara aktif melakukan
intervensi pasar supaya mata uang negaranya berada pada tingkat yang di
inginkan. Sedangkan suatu negara yang menganut sistem kurs
mengambang (floating exchange rate system), kurs ditentukan oleh
kekuatan antara permintaan dan penawaran valuta asing. Tetapi dalam
kenyataannya, negara-negara yang ada didunia tetap melakukan campur
tangannya dalam menentukan kestabilan nilai tukar mata
uangnya.Fluktuasi nilai mata uang suatu negara yang tidak menentu
merupakan fenomena yang sering terjadi. Amerika Serikat merupakan
negara yang maju dengan mata uangnya yaitu dollar Amerika (USD)
menjadi mata uang acuan bagi sebagian besar negara-negara
berkembang. Peranan dollar Amerika Serikat ini sangat penting bagi
aktivitas perdagangan internasional yang dilakukan oleh sebagian negara-
negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara
partner perdagangan Amerika Serikat sehingga secara otomatis kegiatan
perdagangannya dinilai dengan mata uang Amerika Serikat (USD). Apabila
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tidak stabil, maka akan
cenderung mengganggu aktivitas perdagangan karena dapat menimbulkan
kerugian ekonomi. Oleh sebab itu, fenomena fluktuasi nilai tukar ini
memerlukan penanganan serius karena akan berpengaruh pada aktivitas
ekonomi negara yang akhirnya turut mempengaruhi kondisi perekonomian
negara tersebut.Indonesia dalam menjaga mata uangnya telah melakukan
beberapa pergantian sistem kurs. Pada 14 Agustus 1997 sampai sekarang,
Indonesia menggunakan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floatig
exchange rate system) sehingga pergerakan nilai tukar rupiah ditentukan
oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran valuta asing yang
terjadi di pasar valuta asing. Kestabilan nilai tukar mempengaruhi arus
modal atau investasi dan perdagangan internasional. Apabila nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat melemah, maka hal tersebut
menandakan lemahnya kondisi untuk melakukan transaksi luar negeri baik
itu ekspor-impor maupun pembayaran hutang luar negeri. Dengan
melemahnya rupiah maka perekonomian Indonesia menjadi goyah dan
dilanda krisis ekonomi serta kepercayaan terhadap mata uang dalam
negeri.Pergerakan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang Amerika
Serikat selama periode 2006 Q.1 sampai 2013 Q.3 dapat dilihat pada tabel
1.1 dimana tabel tersebut menampilkan perubahan pergerakan data nilai
tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat secara triwulan (kuartalan).
Data tersebut didapat dari Laporan Kebijakan Moneter Indonesia terbitan
Bank Indonesia.Pergerakan nilai tukar diatas dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi diantaranya arus
modal atau investasi, perdagangan internasional, dan keadaan sosial
politik pada negara tersebut. Selain itu, terdapat faktor lain yang
mempengrauhi nilai tukar yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan
tingkat pendapatan suatu negara Inflasi dapat mempengaruhi nilai tukar
dimana dijelaskan bahwa pengaruh inflasi terhadap kurs (nilai tukar) dapat
dijelaskan berdasarkan teori Relative Purchasing Power Parity (PPP
Relatif) atau sering disebut dengan teori Paritas Daya Beli Relatif yang
diperkenalkan oleh ahli ekonomi yang bernama Gustav Cassel setelah
Perang Dunia 1. Teori ini menjelaskan bahwa nilai tukar ditentukan oleh
kenaikan harga-harga secara umum (inflasi) dimana apabila tingkat inflasi
yang tinggi di satu negara relatif terhadap negara lain maka akan
memberikan tekanan atas tingkat kurs diantara kedua negara, dan ada
kecenderungan umum bagi mata uang negara dengan inflasi yang relatif
tinggi untuk terdepresiasi.Suku bunga juga dapat mempengaruhi nilai tukar
dimana dijelaskan apabila tingkat suku bunga suatu negara relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan negara lain maka masyarakat akan lebih
tertarik pada pasar surat berharga yang mempunyai tingkat suku bunga
yang tinggi sehingga permintaan mata uang negara tersebut naik dan nilai
tukar akan terapresiasi.Faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar yaitu
tingkat pendapatan riil (PDB Riil) suatu negara dimana dijelaskan oleh
Iskandar Putong (2007:436) yaitu apabila tingkat pendapatan masyarakat
dalam suatu negara tinggi maka daya beli masyarakat tersebut akan tinggi
pula. Pada kondisi yang sama kapasitas produksi negara tersebut tidak
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga negara tersebut akan
mengimpor dari negara lain yang akhirnya akan mengakibatkan permintaan
mata uang negara lain naik dan nilai tukar mata uang negara tersebut
terdepresiasi.Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa
inflasi, suku bunga, dan PDB Riil berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Hasdi Aimon (2013) dimana
selisih inflasi Indonesia dengan Amerika Serikat dan selisih suku bunga
Indonesia dengan Amerika Serikat berpengaruh terhadap kurs rupiah.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Anas Kholidin (2002) dimana
PDB riil berpengaruh terhadap nilai stukar rupiah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga dan pendapatan tertentu dan dalam
waktu tertentu. Sedangkan, penawaran adalah banyaknya barang atau jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada
setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Faktor Permintaan :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait
3. Tingkat pendapatan perkapita
4. Selera atau kebiasaan
5. Jumlah penduduk
6. Perkiraan harga di masa mendatang
7. Distribusi pendapatan
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan. Faktor penawaran : 1.
Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain yang terkait 3. Harga faktor
produksi 4. Biaya produksi 5. Teknologi produksi 6. Jumlah pedagang/penjual
7. Tujuan perusahaan 8. Kebijakan pemerintah Harga Keseimbangan (Harga
Pasar) merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan
penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar.
Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang
berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran,
maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari
jumlag permintaan, maka harga akan turun.
DAFTAR PUSTAKA

Buku I Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Yusri Usman


https://id.wikipedia.org/wiki/Permintaan
https://www.scribd.com/doc/44426617/Makalah-EkonomiPermintaan-dan-
Penawaran http://pelangi1996.blogspot.co.id/2015/05/makalah-permintaan-
danpenawaran.html http://www.ssbelajar.net/2013/03/kurva-permintaan.html
http://astrisusilowati.blogspot.co.id/2014/02/teori-permitaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran
http://arvisajah2.blogspot.co.id/2011/03/kurvapenawaran_7190.html
https://dinapucinno.wordpress.com/ekonomi/hargakeseimbanganharga-pasar

Anda mungkin juga menyukai