Anda di halaman 1dari 6

FLORA T1031023041 SISTEM SOSIAL BUDAYA

1.Faktor yang mampu mendorong perubahan sosial tersebut diantaranya ada yang
menyebabkan terjadi perbuahan sosial secara cepat adapula yang membutukan kurun waktu
tertentu. Faktor pendorong perbahan sosial tersebut adalah sebagai berikut;

Kontak Dengan Kebudayaan Lain

Faktor yang menjadi penyebab munculnya perubahan sosial yang pertama adalah kontak
dengan kebudayaan lain. Hal ini lantaran apabil suatu kelompok masyarakat dengan tipe
kebudayaan tertentu memiliki sikap terbuka dengan kebudayaan lain, maka sejatinya di
dalam masyarakat tersebut akan terjadi kontak budaya.

Kontak budaya yang berlangsung didahului oleh interaksi atau persilangan kebudayaan yang
berlangsung terus menerus (ajeg) sehingga di dalamnya akan menimbulkan rasa saling
menyukai kebudayaan lain, baik dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar.

Masyarakat akan mengikuti dan menggunakan hasil kebudayaan masyarakat lain. Kontak
budaya merupakan hasil perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih. Kontak budaya yang
mengarah pada interaksi memberikan dampak positif, yaitu mengurangi prasangka kejelekan
terhdap kebudayaan lain, dan hal ini tentusaja akan mencegah bahkan menghindari terjadinya
konflik-konflik sosial.

Sistem Pendidikan yang Maju

Sistem secara sederhananya dapat diartikan sebagai jumlah atas keseluruhan dan bagimana
bagian yang tidak bisa berpisah satu sama lainnya, sehingga bagian tersebut saling
berhubungan untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan tujuan yang telah
ditentukan.

Sedankan untuk sistem pendidikan yang sistematis harus mampu mengorganisasi daya kreasi,
imajinasi, sikap, dan intelektualitas peserta didik dengan fasilitas yang mendukung kegiatan
pembelajaran. Sistem pendidikan yang demikian dianggap mampu mendorong perubahan
sosial ke arah kemajuan.

Sikap Menghargai Hasil Karya


Penghargaan dalam masyarakat seperti penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, Nobel,
dan Pulitzer dapat memotivasi masyarakat untuk berusaha melakukan perubahan.
Penghargaan dapat memberi semangat untuk berinovasi seseorang terutama akan
memberikan prestise tersendiri bagi masyarakat.

Keinginan Masyarakat Untuk Maju

Salah satu faktor adanya perubahan sosial dalam masyarakat yang mampu mendorong adalah
faktor internal, yaitu keinginan masyarakat di dalamnya untuk hidup lebih maju. Dorongan
dalam diri sendiri untuk memperbaiki keadaaan merupakan salah satu teori penyebab
perubahan sosial. Keinginan untuk memperbaiki keadaan dapatlah dilakukan dengan
melaluiberbagai bidang, misalnya dalam ekonomi, pendidikan, budaya, dan organisasi-
organisasi sosial.

Sistem Lapisan Masyarakat Terbuka

Selanjutnya, yang menjadi faktor pendorong perbuahan sosial adalah sistem masyarakat
terbuka yang mampu memberikan kesempatan kepada setiap orang yang berkompeten untuk
melakukan peubahan status sosial dalam hidupnya.

Penduduk yang Heterogen

Penduduk yang heterogen dipersatukan oleh nilai dan norma sosial. Penduduk heterogen
memiliki kesempatan Iebih besar untuk melakukan kontak budaya dengan masyarakat lain.
Kontak budaya dapat memberi pengaruh sehingga mendorong proses perubahan sosial yang
terjadi. Selain itu juga, jumlah penduduk heterogen sering mengalami konflik sosial sehingga
mendorong perubahan sosial secara cepat.

Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Berbagai Bidang Kehidupan

Terkadang masyarakat menyadari kekurangan dalam kehidupannya sehingga mendorong


mereka melakukan perubahan. Masyarakat yang terisolasi mulai menyadari tentang berbagai
kebutuhan hidup.

Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi jika mereka menjalin hubungan dengan masyarakat lain.
Akhirnya, masyarakat mulai mengubah pola pikirnya untuk menerima hal-hal baik dari
sistem kebudayaan yang di luar masyarakat itu sendiri.
Orientasi pada Masa Depan

Salah satu hal yang menjadi pendorong adanya perbuahan sosial adalah dengan adanya
orientasi pada kehidupan di masa depan, masyarakat model seperti ini pada dasarnya akan
lebih cepat menerima proses perbuahan sosial. Hal ini lantaran masyarakat yang memiliki
pola pikir maju dan memiliki tujuan yang ingin dicapai secara otomatis melakukan perbuahan
dibandingkan dengan masyarakat yan tertutup apalagi yang menerima berbagai perubahan
tanpa aanya usaha melakukan perbuahan.

Selain itu juga, orientasi pada masa depan akan mendorong masyarakat untuk
mengedepankan sikap-sikap terbuka untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial
berdasarkan pada perkembangan budaya global.

Tingginya Rasa Toleransi

Faktor pemicu perbuahan sosial, salah satunya adalah toleransi. Tolernasi ini secara
sederhannya adalah sikpa menghargai perbedaan tanpa memandang kelas dan kebudayaan
lain lebih rendah. Sikap ini telah dimiliki oleh Nagara-Negara Maju misalnya saja adalah
Kota Londong yang pada saat ini dipimpin oleh Orang Muslim, tingginya rasa toleransi yang
dimiliki masyarakat, khususnya London menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk terus
menerus menerima keberagaman dengan melakukan inovasi yang kratif serta kondusif.

Faktor Internalisasi Hakekat Manusia

Faktor intenal yang menjadi pengaruh adanya pendorong perubahn sosial adanya munculnya
atau adanya sifat dan hakekat manusia yang selalu ingin pola hidupnya lebih baik. Dalam
beragam cara, baik dengan berdagang, bisnis, pendidikan, atau yang lainnya. Jika disatukan
unsur-unsur ini tentusaja akan menjadi sitimulasi munculnya kebersamaan hingga melahirkan
perbuahan sosial yang lebih baik

1. 2. Konsiliasi, langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang


dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil.
Dalam konsiliasi berbagai kelompok yang berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-
hal yang menjadi pokok permasalahan. 
2. Arbitrase, kemudian langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial
melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya. Keputusan-
keputusan yang diambil pihak ketiga hanya dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik. 
3. Mediasi, langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial di mana
pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Namun
berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat manapun.
4. Ajudikasi, berikutnya langkah ini merupakan cara penyelesaian konflik melalui
pengadilan yang tetap dan adil. Pada bentuk ini, telah terjadi konflik yang terjadi antara
dua belah pihak, kemudian pihak tersebut memilih untuk menyelesaikan konfliknya di
pengadilan.
5. Segregasi, langkah ini merupakan upaya saling menghindar atau memisahkan diri
untuk mengurangi ketegangan.
6. Kompromi, langkah ini merupakan langkah preventif yang di mana kedua belah
pihak yang bertentangan berusaha mencari penyelesaian dengan mengurangi tuntutan.  
Selain upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik seperti disebutkan di atas masyarakat
juga perlu mengembangkan sikap saling menghargai berbagai keragaman yang ada
dalam masyarakat. Kita boleh saja membanggakan kelompok kita, namun tidak boleh
berlebihan, apalagi sampai merendahkan kelompok yang lain. Sikap seperti itu tentunya
akan menimbulkan perpecahan. 

Alangkah baiknya apabila kita menghormati, menghargai budaya daerah lain. Hal ini
harus dilakukan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju serta
disegani oleh bangsa lain. Apabila tidak mampu untuk menerima, kita hanya perlu untuk
tidak berkomentar yang mengandung unsur provokatif.

Tetapi alangkah lebih baik apabila kita mempelajari budaya baru di tempat yang baru
yang berarti kita telah menghargai, menghormati, dan menerima keanekaragaman
budaya. 

Dengan hal sesederhana itu kita bisa menjaga keutuhan bangsa Indonesia dalam bingkai
ideologi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sebagai bentuk cita-cita dan
impian para pendiri bangsa untuk menciptakan bangsa yang damai dan tentram.

3.
Pandu Wibowo Mahasiswa Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bab I
Latar Belakang Masalah

Tidak satupunmanusiayangdapat hidup sendiri di dunia ini, satu dengan yang lainnya akan
saling membutuhkan, memerlukan, melengkapi, dan memenuhi seputar kebutuhan hidupnya.
Dengan adanya hal itulah mereka berkomunikasi sehingga terciptalahinteraksi dan tanggapan
prilaku seseorang, akan adanya interaksi-interaksi tersebut, karena konflik itumenurut Coser
adalah perbedaan fokus dan pemahaman manusia.

Faktor-faktor yang menjadi akar timbulnya konflik harus diangkat dengan benar-
benarjelassampaikepermukaanpublik, sebab dengan carainikita bisa mencari solusinya. Etnik
atau suku bangsa, biasanya memiliki berbagai kebudayan yang berbeda satu dengan lainnya.
Sesuatu yang dianggap baik atau sakral dari suku tertentu mungkin tidak demikian halnya
bagi suku lain. Perbedaan etnis tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik antar etnis.

Konflik antar etnis ini terjadi karena benturan budaya, kepentingan, ekonomi politik, dan lain
lain. Dan demi menciptakan Negara yang aman dan tentram, pemerintah harus
menyelesaikan masalah konflik antar etnis. Cara yang lebih demokratik demi tercegahnya
perpecahan, dan penindasan atas yang lemah oleh yang lebih kuat, adalah cara penyelesaian
yang berangkat dari niat untuk take a little and give a little, didasari itikat baik untuk
berkompromi dan bermusyawarah.

Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan membuat Indonesia sebagai bangsa yang rawan
konflik. Dari ujung timur sampai ujung barat bangsa ini sering kali terdengar jerit tangis
bahkan tetesan darah menyelimuti Tanah Air. Kalau konflik etnis itu terjadi terus terusan
dalam sebuah Negara, maka Negara tersebut dapat dikatakan tidak bisa menciptakan
ketentraman dan keamanan dalam negerinya. Maka dari itu masalah konflik etnis perlu
diselesaikan secara cepat oleh pemerintah. Karena selain Negara yang mengalami kerugian,
masyarakat sekitar daerah konflik tersebut pun akan mengalami kerugian pula.

Faktor faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik etnis seperti, kepentingan yang sama
diantara beberapa pihak, perebutan sumber daya, sumber daya yang terbatas, kategori atau
identitas yang berbeda, prasangka atau diskriminasi harus diselesaikan secara demokratik.
Cara cara seperti rekonsialisasi dan mediasi harus dikedepankan. Penyelesaian konflik tanpa
kekerasan inilah yang harus dilakukan, agar tidak jatuh banyak korban.
Kalau masalah konflik antar etnis telah bisa diselesaikan dengan baik, Negara dan
masyarakatnya akan hidup tenang, tentram, dan aman. Saling menganggap bahwa satu sama
lain yang ada didalam Negara adalah saudara akan membuat

Daftar Pustaka

Azra, Azyumardi, Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi, Radikalisme, dan


Pluaritas. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002.

Faturochman, Konflik: Ketidak-adilan dan Identitas. Yogyakarta : PPSK UGM, 2003.

Anda mungkin juga menyukai