Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK, STRUKTUR PARAGRAF,


TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF, DAN JENIS KARANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing :

Risnawati, M.Pd.

Disusun oleh

1. Khomsatun Ainiyah (03.1.2021.0028)


2. Rosyidatul Ulumiyah (03.1.2021.0002)
3. Uswatun Khasanah (03.1.2021.0014)
4. Zulia Mahmudatul Qodiriyah (03.1.2021.0027)

JURUSAN PRODI PENDIDIKAN BHS INGRIS

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BILLFATH

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari jaman jahiliah menuju jaman Islamiah sekarang ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul ”persyaratan


paragraf yang baik, struktur paragraf, Teknik paragraf dan jenis karangan” ini
adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.

Diharapkan makalah ini memberikan informasi kepada kita semua tentang


apa saja yang berkaitan dengan ”persyaratan paragraf yang baik, struktur
paragraf, Teknik paragraf dan jenis karangan.” Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita. Amin.

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Persyaratan paragraph dengan baik.....................................................3


B. Struktu paragraf......................................................................................5
C. Teknik pengembangan paragraf............................................................5
D. Jenis karangan.........................................................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................15

A. KESIMPULAN........................................................................................15
B. SARAN.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di
perkenalkan pada siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke
Pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga perguruan
tinggi. Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di
kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi.
Paragraph adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung
pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruan paragraph.
Menurut Rahardi(2009 : 158), paragraph merupakan bagian karangan atau
tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran, ide atau gagasan. Setiap
paragraph dikendalikan oleh satu ide pokok. Ide pokok paragraph harus
dikemas dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat utama. Dari beberapa
pengertian tersebut, disimpulkan bahwa paragraph adalah sekelompok
kalimat yang membentuk satu kesatuan pikiran, ide atau gagasan.(Istiqomah,
novie lita, 2016 : 39)
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Maka dapat dirumuskan pokok masalah
yang akan menjadi titik sentral dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana syarat penggunaan paragraf dengan baik?
2. Bagaimana struktur penggunaan paragraf?
3. Apa saja Teknik yang digunakan untuk mengembangkan paragraf?
4. Ada berapa jenis karangan?
C. Tujuan
Pada intinya tujuan makalah ini tidak terlepas dari masalah yang telah
dirumuskan berdasarkan rumusan masalah tersebut. Maka makalah ini bertujuan
untuk :
1. Untuk mendiskripsikan Bagaimana syarat penggunaan paragraf dengan
baik Mengetahui struktur penggunaan paragraph
2. Untuk mendiskripsikan Bagaimana struktur penggunaan paragraph

1
3. Untuk mendiskripsikan Apa saja Teknik yang digunakan untuk
mengembangkan paragra
4. Untuk mendiskripsikan jenis karangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persyaratan paragraph dengan baik


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf atau alinea merupakan
bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung suatu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan suatu garis baru. Paragraf sendiri mempunyai
beberapa jenis, di mana jenis-jenis paragraf tersebut antara lain paragraf
deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf narasi, paragraf
argumentasi, paragraf deskripsi, dan contoh paragraf analogi singkat.
Dalam penulisannya, sebuah paragraf mesti memenuhi beberapa syarat-
syarat tertentu agar penulisannya baik dan benar. Adapun syarat-syarat
paragraf yang baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai kelengkapan unsur-unsur paragraph didalamnya
Sebuah paragraph yang baik dan benar harus mempunyai
kelengkapan sejumlah paragraph di dalamnya. Adapun unsur-unsur
paragraph yang dimaksud antara lain:
a. Gagasan utama: merupakan unsur paragraph yang berupa topik
utama atau permasalahan yang hendak dibahas dalam suatu
paragraph
b. Kalimat utama: kalimat yang berisi gagasan utama suatu paragraph
c. Kalimat penjelas: meruapakan kalimat yang menjelaskan gagasan
utama yang terkandung didalam suatu kalimat utama.
Untuk dapat memahami ketiga unsur itu, berikut ditampilkan sebuah
paragraph yang mengandung ketiga unsur yang telah disebutkan di
atas.“Berdasarkan bentuknya, puisi baru terdiri dari atas 7 jenis.
Adapun jenis-jenis pusis baru yang termasuk kedalam jenis-jenis puisi
baru berdasarkan bentuknya antara lain diskotin, terzina, kuatrain, kuint,
sektet, septima, oktaf/stanza, dan yang terakhir adalah soneta. Ke semua
jenis itu bisa dibedakan dari jumlah baris yang terkandung didalamya.”
Pada paragraph diatas, kata yang dicetak miring adalah kalimat
utama sekaligus gagasan utama paragraph tersebut. Sementara itu,

3
kalimat-kalimat yang tidak dicetak miring adalah kalimat penjelas dari
paragrag diatas.
2. Setiap unsur-unsur paragraph harus mempunyai satu kesatuan atar
satu unsur dengan unsur lainnya
Unsur-Unsur paragraf yang telah disebutkan sebelumnya (gagasan
utama, kalimat utama, dan kalimat penjelas) mesti membentuk satu
kesatuan yang padu, di mana kalimat penjelas mesti mampu menjelaskan
gagasan utama yang terkandung dalam kalimat utama secara baik dan
sesuai dengan gagasan utama yang dimaksud. Jika syarat ini tidak
terpenuhi, maka sebuah paragraf belum dikatakan baik dan benar.
3. Mempunyai kepaduan diantara setiap unsur didalamya
Jika semua unsur paragraf dapat membentuk suatu kesatuan, maka
paragraf tersebut sudha menjadi paragraf yang baik dan benar, serta
sudah memenuhi syarat yang ketiga ini. Adapun salah satu ciri paragraf
yang padu adalah adanya hubungan makna yang logis dan saling
berhubunga antara gagasan utama dan gagasan penjelas. Dengan adanya
kepaduan tersebut, maka sebuah paragraf bisa dipahami secara baik dan
logis bagi oleh para pembaca.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membentuk suatu
kepaduan dalam kalimat adalah dengan menggunakna konjungsi kedalam
paragraph. Adapun jenis-jenis konjungsi yang dapat digunakan didalam
suatu kalimat adalah konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat.
Konjungsi kalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lain yang ada didalam paragraph sementara itu,
konjungsi intrakalimat merupana konjungsi yang menghubungkan sattu
kalimat dengan kalimat lain yang ada di dalam paragraph.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa syarat-syarat
paragraph yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia antara lain harus
mempunyai kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan unsur-unsur paragraph
yang terkandung dalam suatu paragraph.

4
B. Struktur paragraph
Paragraf diasumsikan berpotensi terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-
kalimat tersebut haruslah dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi
paragraf yang baik, yaitu paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan,
kepaduan, dan kelengkapan. Pendistribusian kalimat utama dan kalimat-
kalimat penjelas haruslah menggunakan cara yang jelas sehingga dapat
dirumuskan strukturnya. Kalimat-kalimat dalam paragraf dapat dikategorikan
menjadi (1) kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas. Ada pula yang
menambah satu lagi yaitu kalimat penegas ( Soeparno, 2001).
Kalimat penegas pada hakikatnya sama dengan kalimat topik, hanya saja
kalimat penjelas biasanya merupakan penyimpulan, sehingga tidak pernah
terdapat pada awal paragraf. Struktur paragraf biasanya dikaitkan dengan
pengurutan letak kalimat utama, dan kalimat-kalimat penjelas. Khusus
paragraf naratif dan deskriptif tidak dapat ditemukan kalimat utama dan
kalimat penjelas. Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut, secara
garis besar struktur paragraf (selain paragraf narasi dan deskripsi) dapat
dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu:
(1) Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimatkalimat
penjelas, (2) Kalimat pada akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-
kalimat penjelas, serta (3) Kaliat utama terdapat pada awal dan akhir paragraf,
diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.
C. Teknik pengembangan paragraph
Teknik pengembangan paragraph adalah suatu cara atau metode
mengembangkan kalimat utama atau ide pokok menjadi sebuah paragraph
dengan menambahkan kaliamt-kalimat penjelas yang padu.
Pengembangan sebuah paragraph bisa dibedakan menjadi 2, yaitu
berdasarkan tekniknya dan berdasarkan isinya, berikut merupakan penjelasan
mengenai Teknik pengembangan paragraph.
1. Pengembangan paragraph berdasarkan tekniknya
a. Pengembangan paragraph secara alamiah
Pengembangan paragraph secara alamiah merupakan metode
pengembangan paragraph dengan mengembangkan pokok pikiran

5
secara kronologis (urutan waktu) maupun urutan ruang. Urutan
waktu, yakni dengan menggambarkan urutan kejadian berdasarkan
waktu, baik dimulai dari awal hingga ke akhir maupun sebaliknya
Urutan ruang yakni, dengan menggambarkan paragraph berdasarkan
ruang atau tempat kejadian, baik dimulai dari tempat dekat ke jauh
ataupun sebaliknya.
b. Pengembangan paragraph secara klimaks dan antiklimaks
Pengembangan paragraf ini yakni didasarkan pada tingkat
kedudukan suatu tema atau gagasan. Paragraf klimaks adalah
paragraf yang dikembangkan dari gagasan atau tema kurang penting
dan berangsunr-angsur menuju tema atau gagasan yang dianggap
tinggi dan penting. Sedangkan paragraf antiklimaks dimulai dari
gagasan penting yang kemudian dijabarkan dengan gagasan-gagasan
pendukungnya.
c. Pengembangan paragraph secara umum ke khusus dan khusus ke
umum
Pola pengembangan paragraph jenis ini merupakan yang paling
banyak digunakan. Pola pengembangannya adalah didasarkan pada
letak gagasan utama dalam sebuah paragraph. Paragraph umum ke
khusus atau deduksi/deduktif adalah jenis paragraph yang
dikembangkan dari gagasan umum yang setelahnya diikuti dengan
gagasan-gagasan penjelas. Pada paragraph jenis ini, letak kalimat
utama adalah berada pada awal paragraph.
Sementara itu, paragraph umum ke khusus atau induksi/induktif
adalah jenis paragraph yang dikembangkan dari gagasan-gagasan
penjelas yang kemudian mengerucut di akhir merupakan gagasan
umum. Letak kalimat utama pada paragraph jenis ini adalah di akhir
paragraph.
2. Pengembangan paragraph berdasarkan isinya
Pengembangan paragraph perbandingan dan pertentangan
Penjelasan tentang perbandingan adalah pola pengembangan paragraf

6
yang berusaha memperhatikan persamaan dua buah entitas atau lebih
secara teliti.
Sementara pertentangan merupakan pola yang
mencermati pertentangan dua buah entitas atau lebih dengan kritis.
Cara pertentangan seringkali memakai kata-kata sebagai berikut: lain
halnya dengan, sedangkan, bertolak belakang dari, berbeda dengan, akan
tetapi, dan bertentangan dengan. Sementara paragraf perbandingan kerap
kali memakai kata-kata: seperti halnya, sama dengan, akan tetapi,
sementara itu, serupa dengan, demikian juga, sejalan dengan dan
sedangkan.
a. Pengembangan paragraph secara analogi
Analogi ialah mendeskripsikan atau menggambarkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain yang mempunyai persamaan yang serupa.
Analogi dalam penerapanya dibantu dengan bantuan kata-kata
pengibaratan (kiasan). Ungkapan yang dipakai adalah seperti,
ibaratnya dan bagaikan.
b. Pengembangan paragraph dengan contoh-contoh
Pada sebuah cerita terdapat paragraf yang menjadikan sesuatu
menjadi lebih jelas karena terdapat sebuah penggambaran atau
contoh. Contoh bisa bermanfaat agar sebuah cerita atau tulisan bisa
lebih dipahami oleh pembaca. Ini bisa dijelaskan ke bentuk
penggambaran berupa narasi dan penjelasan. Cara contoh biasanya
menggunakan kata kata seperti: misalnya, contohnya dsb.
c. Pengembangan paragraph dengan sebab-akibat
Pada pola ini didasari pada pernyataan sebab akibat, pola pada
paragraf ini menjadikan sebab sebagai ide utama, sementara akibat
akan berperan sebagai detail pengembang paragraf. Tetapi pola
kausalitas ini bisa bertentangan yakni akibat bisa bermanfaat sebagai
ide utama, sementara sebab bisa berguna sebagai detail pengembang
paragraf.
Kata-kata yang dapat dipakai dalam pola paragraf ini adalah:
akibatnya, padahal, karenanya dan oleh karena itu.

7
1) Pengembangan paragraph dengan penambahan definisi
Pada pengembangan paragraf ini menjelaskan tentang ide
yang abstrak atau terminologi yang bisa membuat konflik yang
memerlukan penjabaran lebih lanjut. Biasanya dipakai untuk
menjabarkan sinonim suatu hal, juga dipakai untuk
mendefiniskan sebuah pengertian wujud atau rupa.
2) Pengembangan paragraph klasifikasi
Pengertian pada pola klasifikasi merupakan upaya untuk
mengkategorikan hal apapun yang ada. Dimana hal tersebut
mempunyai kemiripan dari hal satu dengan yang lainnya. Ini
menjadikan setiap hal yang ada bisa memiliki jalinan ikatan dari
satu dengan yang lain menjadi kesatuan yang padu. Klasifikasi
biasanya menggunakan kata-kata seperti: digolongkan menjadi,
mengklasifikasikan, dibagi menjadi dan terbagi menjadi.
D. Jenis-jenis karangan
Karangan merupakan suatu bentuk karya tulis yang dipakai untuk
mengungkapkan gagasan kepada para pembaca. Berdasarkan tujuannya,
karangan terbagi menjadi 5 jenis karangan, diantaranya yaitu
1. Deskripsi
2. NarasI
3. Eksposisi
4. Argumentasi
5. Persuasi.

Berikut adalah penjelasan lengkap terhadap jenis jenis karangan

a. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi merupakan suatu bentuk karya tulis yang
menggambarkan / melukiskan suatu objek atau benda pada para
pembaca seolah pembaca merasakan, melihat serta mengalami sendiri
topik dalam tulisan.

Ciri-ciri karangan deskripsi

1) Melukiskan suatu objek dengan jelas pada para pembaca.

8
2) Melibatkan panca indera.
3) Metode penulisan memakai cara objektif, subjektif, atau kesan
pribadi penulis pada suatu objek.

Contoh karangan deskripsi

Kucingku

Aku mempunyai sebuah kucing yang bernama meow di rumah. Meow


merupakan jenis kucing Persia yang dihadiahkan kepadaku setahun
yang lalu. Seperti kebanyakan kucing Persia pada umumnya, Meow
sangat gemuk dengan memiliki bulu-bulu yang sangat halus yang
menutupi seluruh tubuhnya. Meow mempunyai bulu berwarna putih
seperti salju, hidung yang pesek, dan ekor yang amat panjang.

Meow sangat lucu, ia selalu mengikutiku selalu kemanapun aku pergi.


Dia juga amat manja padaku, setiap kali dia lapar, meow akan menjilati
kakiku. Meow amatlah rakus, dia gemar menghabisi makanannya dan
meminum susu dengan cepat. Tak hanya rakus, Meow pun pemalas, dia
selalu menghabiskan harinya dengan tidur di sofa rumahku.

b. Karangan Narasi
Karangan narasi merupakan suatu bentuk karya tulis berupa
serangkaian suatu peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang
disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis serta logis.
Pada karangan narasi ada tahapan-tahapan peristiwa yang jelas, dimulai
dari perkenalan, timbul masalah, konflik, penyelesaian dan ending.

Ciri-ciri karangan narasi

1) Suatu cerita berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik


kepada pembaca.
2) disajikan dengan urutan kronologis yang amat jelas.
3) Terdapat konflik dan tokoh yang menjadi inti sebuah karangan.
4) Mempunyai setting yang disampaikan dengan jelas.

9
5) Bertujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita yang
disampaikan.

Contoh karangan narasi

Pertemuan yang Terindah

Pagi hari itu aku duduk sendiri termenung di sebuah taman. Ku


pandangi semua bunga indah sedang bermekaran dengan manisnya.
Ketika aku menikmati pemandangan dalam kesunyian, tiba-tiba
telingaku mendengar jeritan seorang wanita dari arah depanku. Aku
pun terdiam sejenak dan heran, lalu dengan penasaran aku segera
menuju sumber suara tersebut.

Betapa terkejutnya ketika aku mengetahui bahwa jeritan itu berasal


dari seorang wanita manis berbaju biru. Tak beberapa lama, wanita
itu pun pergi meninggalkanku yang berdiri bodoh tanpa berani
berkenalan dengannya. Aku menyesal, sampai saat ini aku selalu
pergi ke taman itu dan berharap bisa bertemu dengan dia “gadis
manis berbaju biru” itu sekali lagi.

c. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi yaitu sebuah karangan yang memiliki isi
tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai informasi
kepada pembaca. Tujuan karangan ini yaitu untuk memberikan
informasi yang sejelas-jelasnya kepada para pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi
1. Menyajikan sebuah informasi kepada para pembacanya.
2. Informasi yang disajikan memiliki sifat fakta atu benar-benar
terjadi.
3. Tidak mempengaruhi para pemabaca
4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa pada suatu topik.
Contoh karangan eksposisi
Cara menanam singkong

10
Singkong merupakan tumbuhan umbi akar yang kaya karbohidrat.
Singkong amat mudah untuk ditanam dengan hanya meletakan
batang singkong di tanah singkong pun akan tumbuh. Tak hanya itu
singkong bisa dapat tumbuh di semua jenis tanah. Meskipun proses
penanamannya amat mudah, proses penanaman singkong
memerlukan perhatian khsusus untuk hasil yang maksimal adalah
sebagai berikut:

Pilih batang singkong yang bawah, kemudian potong sekitar 15 cm


dan tajamkan ujungnya. Lalu letakan ditempat yang lembab selama 2
minggu sampai tumbuh tunas kecil.

Setelah 2 mingggu, tanam singkong ditanah yang sudah


digemburkan sebelumnya. Usahakan jangan menanam singkong
dengan cara saling berdekatan karena akan mengganggu umbi yang
dihasilkan. Tancapkan ujung singkong pada tanah jangan terlalu
dalam supaya singkong mudah di cabut saat panen.

Demikianlah cara menanam singkong yang baik dan benar untuk


mendapatkan hasil panen yang maksimal

d. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi yaitu karangan yang memiliki isi pendapat atau
argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini memiliki tujuan untuk
meyakinkan penulis supaya memiliki pandangan yang sama akan suatu
hal dengan pandangan si penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi
1) Ada pendapat penulis mengenai suatu topik yang di bahas.
2) Pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian fakta, data,
contoh, maupun grafik.
3) Memiliki tujuan untuk menyakinkan pembaca.
4) Pengarang menghindari keterlibatan emosi ketika menyampaikan
pendapatnya.

Contoh karangan argumentasi

11
Smart Phone Stupid People

Saat ini kita sudah mamasuki zaman tekhnologi yang amat luar biasa
perkembangannya. Semua urusan manusia kini sudah dimudahkan
dengan hadirnya tekhnologi ini. Salah satu tekhnologi yang amat
sangat berkembang saat ini adalah alat komunikasi atau telephone
pintar. Aka tetapi, tanpa disadari telephone pintar selama ini justru
membuat manusia menjadi bodoh dan malas.

Kenapa bisa seperti itu? Hal ini bisa terjadi sebab kita sudah
dimanjakan dengan fitur yang ada. Kemudahan informasi yang bisa
didapatkan manusia itu membuat manusia malas mencari dan
mempelajari suatu informasi sampa manusia akan terbiasa untuk
mengandalkan smart phone.

Tak hanya itu saja, smart phone juga membuat manusia jadi pasif
dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Terdapat banyak fitur-fitur
yang bisa mengalihkan manusia dari dunianya seperti game, social
media, video, dan musik, fitur-fitur itu membuat manusia sibuk
terhadap smart phone bahkan ketika kumpul bersama teman pun
mereka saling sibuk dengan smartphone masing-maing.

Yang terakhir yaitu smart phone menghilangkan budaya yang ada


dalam masyarakat. Saat ini ada fitur peta atau biasa disebut GPS yang
memudahkan manusia mencari tempat, kemudahan ini membuat nilai
menyapa seseorang di jalan untuk bertanya sudah hilang. Padahal
dengan bertanya mereka bisa saja menjadi saudara atau teman yang
baik.

Itulah pengaruh buruk smart phone yang tidak disadari sudah


membuat mansia, malas, bodoh, dan pasif. Padahal manusia adalah
makhluk sosial yang wajib bersosialisasi dan berinteraksi dengan
manusia lainnya.

e. Karangan Persuasi

12
Karangan persuasi yaitu salah satu bentuk karya tulis yang
memiliki ajakan-ajakan terhadap para pembacanya guns melakukan
atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan jenis karangan
argumentasi, karangan persuasi dilengkapi dengan pendapat penulis
yang disertai juga dengan pembuktian supaya pembaca yakin dan mau
mengikuti apa yang disampaikan si penulis. Karena sifatnya ajakan,
karangan ini memiliki tujuan untuk meyakini pembaca yang
disampaikan si penulis untuk melakukan serta mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi
1) Bersifat mengajak pembacanya
2) Mempunyai alasan berupa data, fakta, dan lain-lain untuk
meyakinkan pembaca.
3) Berusaha menghindari konflik supaya pembaca tidak kehilangan
kepercayaan.
4) Berusaha mendapatkan kesepakatan juga kepercayaaan antara
penulis dan pembaca.
Contoh karangan persuasi

Ayo Hidup Bersih

Hidup bersih adalah dambaan semua orang, Dengan melakuka hidup


bersih, akan menciptakan lingkungan yang sehat dan bermanfaat bagi
semua mahluk hidup hingga bisa berdampak baik pula bagi
penghuninya. Seperti ada pada pepatah latin, di dalam tubuh yang sehat
ada jiwa yang kuat, oleh sebab itu, marilah jaga lingkungan agar
menjadi bersih.

Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk berperilaku hidup


bersih yaitu, bersihkanlah lingkungan yang terdekat seperti rumah,
halaman, dan lingkungan sekitar rumah. Dengan lingkungan bersih,
semua bibit penyakit tak akan tumbuh dan berkembang. Kemudian jaga
kebersihan diri sendiri seperti misalnya, mandi yang teratur, menyikat
gigi, dan juga memotong kuku. Menjaga kebersihan tubuh dengan
teratur membuat diri terhindar dari berbagai jenis penyakit. Dan yang

13
terakhir konsumsilah makanan sehat serta bergizi agar tubuh menjadi
sehat dan kuat.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Paragraf sendiri mempunyai beberapa jenis, di mana jenis-jenis paragraf
tersebut antara lain paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran,
paragraf narasi, paragraf argumentasi, paragraf deskripsi, dan contoh paragraf
analogi singkat.
Struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi tujuh yaitu:Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas, paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas, paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas, paragraf terdiri atas transisi berupa kata,
kalimat topik, dan kalimat pengembang,paragraf terdiri atas transisi berupa
kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, paragraf terdiri atas kalimat topik
dan kalimat pengembang,paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat
topik.
Teknik pengembangan paragraf merupakan suatu cara atau metode
mengembangkan kalimat utama atau ide pokok menjadi sebuah paragraph
dengan menambahkan kalimat-kalimat penjelas yang padu.adapun Teknik
pengembangan paragraph dibedakan menjadi 2 yaitu pengembangan paragraph
berdasarkan tekniknya dan pengembangan paragraph berdasarkan isinya
Jenis karangan, karangan merupakan suatu bentuk karya tulis yang dipakai
untuk mengungkapkan gagasan kepada para pembaca. Karangan terbagi
menjdi 5 jenis karangan diantaranya yaitu:deskripsi, narasi, eksposisi,
argumentasi, persuasi.
B. Kritik dan Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

15
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Soeparno, Haryadi, dan Suhardi. 2001. Bahasa Indonesia untuk Ekonomi.


iYogyakarta: Ekonesia.

Rahardi, Kunjana. 2021. Kalimat baku untuk Menyusun karya tulis ilmiah.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Istiqomah, Novie Lita. 2016. Struktur kalimat, struktur paragraph, dan pola
pengembangan dalam wacana perundang-undang tentang Pendidikan
tahun 2014(skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Referensi online

https://dosenbahasa.com/syarat-syarat-paragraf-yang-baik-dan
benar#:~:text=Adapun%20syarat-syarat%20paragraf%20yang%20baik
%20dan%20benar%20adalah,benar%2C%20harus%20mempunyai
%20kelengkapan%20sejumlah%20paragraf%20di%20dalamnya

https://www.tripven.com/pola-pengembangan-paragraf/

https://haloedukasi.com/teknik-pengembangan-paragraf

https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/#:~:text=Struktur%20Paragraf.
%20Paragraf%20merupakan%20sebuah%20kumpulan%20dari
%20kalimat,menyampaikan%20ide%20atau%20gagasan%20dalam
%20paragraf%20sebuah%20

17

Anda mungkin juga menyukai