Anda di halaman 1dari 9

DATA PRIBADI

Nama : Rahma Santria

Tempat & Tanggal Lahir : Baturaja, 19 Januari 2003

Umur : 18 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Ds. Kartamulia Kec. Lubuk Batang Kab. OKU

Pendidikan Sekarang : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D3


Keperawatan Lahat Tk 2B

Suku : Ogan

No HP : 082279281219

Email : rahmasantria96@gmail.com

Motto : Selalu Bekerja Keras dan Berbuat Baik

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD NEGERI 134 OKU

2. SMP NEGERI 20 OKU

3. SMA NEGERI 11 OKU


ANTROPOLOGI KESEHATAN

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

C. MANFAAT

BAB II : PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

B. KONSEP DASAR MASYARAKAT

C. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata
Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal")
atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.

Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala


sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan
yang dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-
masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat,
baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial
keseluruhannya.

Antropologi Kesehatan menjelaskan secara komprehensif dan interpretasi


berbagai macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara
tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan”
dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut. Partisipasi profesional “antropolog” dalam program-
program yang bertujuan memperbaiki derajat “kesehatan” melalui
pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-
budaya dengan “kesehatan”, serta melalui perubahan tingkah laku sehat
kearah yang diyakini akan meningkatkan “kesehatan” yang lebih baik.

B. Tujuan

Tujuan dibuatnya ringkasan Antropologi Kesehatan ini sebagai tugas yang


diberikan agar mahasiswa menjadi tau Apa itu Antropologi Kesehatan?

C. Manfaat

1. Pembaca menjadi tau tentang Antropologi Kesehatan

2. Wawasan Pembaca menjadi bertambah


BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian

Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu mengkombinasikan


dalam satu disiplin ilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu
sosial, dan humaniora dalam menstudi manusia, dalam proses
perkembanganya merupakan perpaduan antara aspek biologi dan
aspek sosio-budaya. Foster dan Anderson mendefinisikan
antropologi kesehatan adalah suatu disiplin biobudaya yang
memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya berkenaan
dengan perilaku manusia, khususnya bagaimana cara kedua aspek
ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap kesehatan dan
penyakit.
Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan
antropologi kesehatan merupakan studi bagaimana faktor-faktor
sosial dan lingkungan mempengaruhi kesehatan
dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan
merawat penyakit.
B. Konsep Dasar Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya dan berfikir
tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.

DEFINISI MASYARAKAT :
Terdapat berbagai definisi tentang Masyarakat yang telah dirumuskan
oleh para ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Linton (1936)
MASYARAKAT merupakan sekelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama,sehingga dapat mengorganisasikan diri dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
b) Mac Iaver (1957)
MASYARAKAT adalah sekelompok manusia yang mendiami teritorial
tertentu dan mempunyai sifat-sifat yang saling tergantung, mempunyai
pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
c) Soejono Soekanto (1982)
Masyarakat atau Komunitas madalah menunjuk pada bagian masyarakat
yang bertempat tinggal di suatu wilayah (secara Geografis) dengan batas-
batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih
besar dari anggota-anggotanya dibandingkan dengan penduduk di luar
batas wilayahnya.

d) Koentjaraningrat (1990)
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul
(berinteraksi) menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

CIRI-CIRI MASYARAKAT :
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat diambilkesimpulan
bahwa MASYARAKAT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Ada interaksi antara sesama anggota masyarakat.Di dalam masyarakat


terjdi interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antara perseorangan, antara kelompok-
kelompok, maupun antara perseorangan dengan kelompok. Untuk
terjadinya interaksi sosial harus ada 2 syarat, yaitu :
• Kontak Sosial, dan
• Komunikasi.
b) Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu.Suatu kelompok
masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut
suatu keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam
ruang lingkup yang kecil (RT/RW), desa, kecamatan, kabupaten, propinsi
dan bahkan negara.
c) Saling tergantung satu dengan yang lainnya.
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling
tergantung satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai keterampilan sesuai
dengan kemampuan dan profesi masing-masing dan saling melengkapi.
d) Memiliki adat istiadat/budaya tertentu.
Adat istiadat dan budaya diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan
bermasyarakat yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tata cara
berinteraksi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat.

e) Memiliki identitas bersama.


Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh
anggota masyarakat lainnya. Hal ini penting untuk menopang kehidupan
dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa
lambang-lambang, bahasa, pakaian, simbol-simbol tertentu dari
perumahan, benda-benda tertentu, seperti : alat pertanian, senjata tajam,
kepercayaan dsb.

C. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan,


karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan,
bahkan kadangkala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan
kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan
Bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
(Selo Soemardjan,1964: 115). Kemudian Herkovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
berturun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun
manusia yang menjadi anggota masyarakatnya sudah berganti karena
kelahiran dan kematian. Lebih jauh dapat dilihat dari defenisi yang
dikemukakan oleh E.B. Tylor (1971) dalam bukunya Primitive culture:
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya, sedangkan budaya adalah bentuk
jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya
sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta buddayah yaitu bentuk jamak
kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris,
kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan
dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata


Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang",
dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia.

Terdapat berbagai definisi tentang Masyarakat yang telah dirumuskan


oleh para ahli Seperti Linton, Mac Laver, soejono

CIRI-CIRI MASYARAKAT :
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat diambilkesimpulan
bahwa MASYARAKAT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Ada interaksi antara sesama anggota masyarakat.Di dalam masyarakat


terjdi interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antara perseorangan, antara kelompok-
kelompok, maupun antara perseorangan dengan kelompok. Untuk
terjadinya interaksi sosial harus ada 2 syarat, yaitu :
• Kontak Sosial, dan
• Komunikasi. Dan masih banyak lagi

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan,


karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya.

B. SARAN

Inilah penjelasan singkat tentang Antropologi Kesehatan apabila ada


kekurangan mohon di maafkan dan semoga penjelasan singkat ini
bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, 1997, Ilmu Sosial Dasar, Ed.Baru, Jakarta : Rineka Cipta
Harsojo, 1999, Pengantar Antropologi, Bandung : Putra A.bardin
Ihromi, T.O, 1994, Pokok-pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan
Obor.
Keesing, Roger, M. 1992, Antropologi Budaya suatu perspektif
Kontemporer, jilid 2, Terj.
Samuel Gunawan, Jakarta : Erlangga
Koentjaraningrat (Ed), 1975, Manusia dan Kebudayaan di Indoensia,
Jakarta Jambatan.
Koentjaraningrat, 1990, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka
Cipta
-------------------, 1987, Sejarah dan Teori Antropologi I, Jakarta : UI
Press
-------------------, 1990, Beberapa pokok Antropologi Sosial, Jakarta :
Dian Rakyat
-------------------, 1993, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan,
Jakarta : Gramedia Pustaka
utama
Lawang, Robert MZ, 1984, Buku MateriPokok Pengantar Sosiologi,
Jakarta : Universitas
Terbuka
Sitompul, A.A, 1993, Manusia dan Budaya, Jakarta : Gunung Mulia
Simanjuntak, Posman, 1996, Berkenalan dengan Antropologi, Jakarta :
Erlangga
Soekanto, Soerjono, 1986, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali

Anda mungkin juga menyukai