BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air
dan lengan.
kurang tepat baik pada pasien dan tenaga perawat dapat berisiko terhadap
10
11
tangan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga hygiene tangan
dari kotoran yang ada pada kedua tangan, membersihkannya dengan sabun
antiseptik dan air yang mengalir sehingga terbebas dari segala infeksi yang
ada.
kontaminasi tangan.
mengelap hidung.
pelayanan publik seperti kamar mandi umum, perlu disediakan area cuci
tangan seperti wastafel, minimal yang juga terdapat: Sabun ( batang atau
cair, yang antiseptik maupun non antiseptik), wadah sabun yang berlubang
supaya air bisa terbuang keluar, air mengalir (pipa atau ember dengan keran)
dan handuk/ lap sekali pakai (tissue atau kain yang dicuci setelah sekali
pakai).
13
4) Gosok punggung dan sela- sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
7) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
11) keringkan dengan tissue sekali pakai sampai benar- benar kering.
permukaan tangan.
14
3) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
sebaliknya.
Gambar 2.1
7 Langkah Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar
15
cara penularan yang paling efisien untuk infeksi nosokomial. Oleh karena
penyakit. Tenaga perawatan kesehatan yang tidak cuci tangan atau kurang
B. Konsep Kepatuhan
kesehatan.
diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi atau
aspek anjuran hingga mematuhi semua rencana terapi (Barbara & Kozier,
2008).
yaitu : Faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non-
perilaku masyarakat.
fasilitas, sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan
1. Variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa, status sosial
terapi.
budaya dan biaya finansial dan lainnya yang termasuk dalam mengikuti
regimen.
atau membunuh mikroorganisme pada kulit. Hal ini tidak hanya terdiri dari
sebagaian besar organisme yang ditularkan melalui kontak dengan pasien dan
lingkungan. Cuci tangan dianggap merupakan salah satu langkah yang paling
Yang juga sudah diketahui adalah bahwa kesehatan dan kebersihan tangan
1. Faktor Predisposisi
a. Pendidikan
b. Pengetahuan
1) Tahu (know)
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
sebagainya.
2) Memahami ( comprehension)
3) Aplikasi (application)
materi yang telah dipelajari pada situasi yang nyata. Aplikasi di sini
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atas.
c. Sikap
perilaku terbuka.
yang utuh. Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
1) Menerima (receiving)
2) Menanggapi (responding)
3) Menghargai (valuing)
lain merespon.
1) Secara langsung
suatu objek.
kejadiaan yang mereka alami atau yang mereka lihat langsung atau
bahwa sikap yang baik akan meningkatkan kepatuhan cuci tangan pada
d. Keyakinan
tentang suatu hal. Keyakinan itu membentuk citra produk dan merek,dan
2. Faktor Pendukung
a. Lingkungan
b. Fasilitas Kesehatan
meliputi bio, psiko, sosio dan spiritual (Potter & Perry, 1997:46).
(Siregar, 2004:52).
3. Faktor Pendorong
a. Sosialisasi
2009:19) .
kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-
c. Pengawasan
berikut, yaitu:
organisasi.
3) Harus luwes.
dimulai, yaitu:
ditinggalkannya lagi.
29
D. Kerangka Teori
maka kerangka teori dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Faktor Predisposisi
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Keyakinan
Kepatuhan Perawat
Dalam Mencuci Tangan
Faktor Pendukung
Sebelum Dan Sesudah
1. Lingkungan
Kontak Dengan Pasien
2. Fasilitas Kesehatan
Faktor Pendorong
1. Sosialisasi
2. SOP
3. Pengawasan
Tabel 2.1
Kerangka Teori
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Mencuci
Tangan Sebelum Dan Sesudah Kontak Dengan Pasien