Anda di halaman 1dari 16

ILMU DASAR KEPERAWATAN VI

1. SEBUTKAN TUJUAN DAN RUANG LINGKUP METODOLOGI PENELITIAN


DALAM PELAYANAN KESEHATAN /KEPERAWATAN
Jawab:
 Tujuan Penelitian dalam pelayanan kesehatan/keperawatan adalah
 untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang
mendorong penelitian lebih lanjut.
 Menurut (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
 Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu :
1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan
bidang kesehatan.
2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam
bidang kesehatan.
3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang
telah ada.
4. Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.

 Ruang Lingkup metodologi penelitian dalam pelayanan kesehatan/keperawatan


Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan.
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam
melekukan suatu penelitian. Sebagai ilmu yang mempelajari metode-metode untuk
melakukan penelitian, ruang lingkup pembahasannya meliputi Metode penelitian,
Metode pengambilan sampel, Metode pengumpul dan inventarisasi data, Metode
penyajian data dan Metode analisis data
 Ruang lingkup penelitian
Menurut Danim (2003) prioritas atau lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok
ilmu keperawatan dikembangkan menjadi :
1. Asuhan Keperawatan klinik
2. Asuhan Keperawatan masyarakat
3. Pengelolaan keperawatan
Secara lebih spesifiknya lagi, ruang lingkup riset keperawatan dapat di kelompokkan
menjadi :
1. Pendidikan Keperawatan
2. Manajemen Keperawatan
3. Keperawatan Maternitas
4. Keperawatan Anak
5. Keperawatan Medikal Bedah
6. Keperawatan Gerontik
7. Keperawatan Jiwa
8. Keperawatan Kritis
9. Keperawatan Komunitas
10. Keperawatan Keluarga
11. Keperawatan Paliatif

2. COBA SAUDARA JELASKAN PENELITIAN


a. Penelitian deskriptif
 Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
3. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada
saat sekarang atau masalah aktual.
4. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan
fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat.
Dengan kata lain, penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan
seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
5. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
6. Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian
dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan
yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang
terdapat pada penelitian eksperimen.
b. Penelitian eksperimental
 Metode eksperimen adalah suatu yang istimewa terutama cocok untuk memenuhi
fungsi pendidikan umum “latihan” dan “umpan balik” dan fungsi khusus untuk
memperbaiki motivasi siswa dan mahasiswa. (Tjipto Utomo dan Koesruijter, dalam
Ernawati, 2007)
 Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu
percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, menuliskan hasil percobaan
kemudian hasil pengamatan disampaikan ke kelas dan dilaukan evaluasi oleh guru.
(Roestiyah NK, 2008 : 80)
 Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, dan mencoba mencari
suatu hukum atau dalil serta menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya.
(Bahri, 2006;84).
 Menurut Hadi (1985),  penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti.
 Menurut Ltin ( 2002),penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi
terhadap perilakuindividu yang diamati.
 Menurut Sukardi ,penelitian eksperimen merupakan metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect
relationship)
  Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan.
c. Peneliata grounded research
 Grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada
fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan
mengembangkan teori di mana pengumpulan data  dan analisa data berjalan pada
waktu yang bersamaan.
 Grounded Research adalah reaksi terhadap metode penelitian yang asanya varifikasi
teori. Kalau penelitian umumnya diawali dengan desain tertentu, grounded tidak
demikian
 Menurut Nazir (1988: 88) grounded research adalah suatu metode penelitian yang
mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan
untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan
teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisa data berjalan
pada waktu yang bersamaan.
d. Penelitian tindakan
 Standford (1970) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan adalah 'analysis,
fact finding, conceptualization, planing, execution, more fact finding or evaluation;
and then repetition of this whole circle of activities; indeed, a spiral of such
circles, ('Analisis, menemukan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan,
menemukan fakta lebih atau evaluasi; dan kemudian pengulangan lingkaran ini
seluruh kegiatan; memang, sebuah lingkaran seperti spiral)
 Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran praktik social”,
 Sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode
penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan
pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan
terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

3. COBA SAUDARA JELASKAN


1. Latar Belakang Penulisan Ilmiah
 Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang
membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan
memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten
 Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu ,
dikenal ragam karya ilmiahseperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
 Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang
membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan
memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
 Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)  memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu ,
dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
 “Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—
Eko Susilo, M. 1995:11
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan sederhana mengenai pengertian
karangan atau karya ilmiah, yaitu: Suatu tulisan dengan menggunakan cara tertentu
yang teratur secara sistematis dan harus dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya dibuat dari oleh seseorang atau kelompok dari suatu hasil penelitian
pengamatan.
2. Konsep Dasar Penelitian
“sebelum seseorang mengusulkan, melaksanakan penelitian, dan melaporkan hasilnya,
ia perlu memahami konsep-konsep dasar mengenai penelitian”. Konsep-konsep dasar
penelitian itu meliputi:
1. Arti dan Fungsi Penelitian menurut Paradigma Positivis, paradigm Post-Positivis,
penelitian Teologi dan Keagamaan dengan pendekatan positivis maupun Post-
Positivis serta fungsi Penelitian.
Arti dan fungsi penelitian bergantung pada paradigma dari pemberi arti penelitian.
Bila paradigmanya positivis (penganut penelitian kuantitatif) maka definisi
penelitian tentu dirumuskan berdasarkan pandangan positivis, sebaliknya bila yang
memberi arti penelitian adalah seorang penganut paradigma psot-positivis
(penganut penelitian kualitatif) maka rumusan tentang arti penelitian akan
berangkat dari sudut pandang penelitian kualititif. Walaupun ada perbedaan tetapi
asumsi dan proposisi atau perangkat aksioma (prinsip atau aturan yang ditetapkan)
berhubungan dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis
penelitian yang berangkat dari kedua paradigma di atas tidak dapat menghindari
beberapa pertanyaan berikut ini:
1) Pertanyaan ontologis : pertanyaan mengenai bentuk dan sifat realitas
yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apa hakekat penelitian (objek yang
diteliti benar-benar ada?). Meneliti kucing, apakah kucing dalam realitas atau
kucing dalam ide. Hakekat Sorga, Naraka dll.
2) Pertanyaan epistemology : pertanyaan mengenai hubungan antara yang
mengetahui dan yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apakah pengetahuan
yang dimiliki sesuai dengan kenyataan (bagaimana yang dapat pengetahuan
yang benar tentang objek yang diteliti). Cara mendapatkan pengetahuan yang
benar
3) Pertanyaan metodologis : pertanyaan mengenai cara mengetahui yang
dapat diketahui. Metode mana yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan
yang benar tentang obyek yang diteliti.
4) Pertanyaan aksiologis : pertanyaan mengenai jenis pengetahuan apa yang
bernilai. Apakah hasil penelitian yang akan saya lakukan itu memiliki kegunaan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas mempengaruhi pandangan seseorang tentang
fungsi penelitian, khususnya Penelitian Pendidikan Agama Kristen.
3. Kriteria dan syarat penelitian yang baik
Kriteria penelitian yang baik meliputi:
1. Masalah dan tujuan harus secara jelas didefinisikan dan secara tajam diuraikan
2. Prosedur penelitian yang digunakan harus dideskripsikan secara cukup rinci agar
dapat diulangi oleh peneliti yang lain.
3. Desain penelitian harus secara hati-hati direncanakan untuk memperoleh hasil yang
seobyektif mungkin.
4. Peneliti harus melaporkan secara terus terang kekurangan-kekurangan dalam
prosedur dan rancangan dan memperkirakan dampaknya atas hasil yang diperoleh.
5. Metode analisis yang digunakan harus tepat dan analisis data harus memadai untuk
menampilkan hasil secara nyata.
6. Kesimpulan harus menyakinkan, yang dijustifikasi/didasarkan pada data penelitian
dan terbatas pada data yang tersedia.
7. Peneliti mempunyai pengalaman, reputasi yang baik dalam penelitian, dan suatu
integritas yang diakui.
8. Menjunjung tinggi kode etik dalam penelitian
Syarat penelitian yang baik
1. Metode yang Digunakan Mengacu pada Hasil yang Objektif
Sebuah penelitian harus mengikuti metode yang ketat, “rigorous”, yang secara
berdisiplin berpegang teguh pada aturan-aturan tertentu agar mencapai hasil yang
objektif. Bila dalam pelaksanaan penelitian si peneliti melenceng dari metode yang
telah dirancangnya dengan baik, maka seringkali objektivitas hasil penelitiannya
akan dipertanyakan, atau patut dipertanyakan. Penelitian yang baik berpegang teguh
pada nilai kejujuran dan memperkecil kemungkinan terjadinya bias antara kondisi
nyata dengan data dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian.
2. Data dan Penafsirannya Valid
Dalam pelaksanaan penelitian seorang peneliti harus sedapat mungkin membatasi
kekeliruan atau kesalahan dalam data yang dikumpulkan maupun dalam
penafsirannya.Banyak usaha yang dapat dilakukan seorang peneliti untuk hal ini.
Misalnya untuk memperoleh data yang valid, peneliti harus merancang dan
menggunakan instrumen penggali data yang baik. Jangan sampai data yang
diperoleh tidak bersesuaian dengan kenyataan hanya karena kesalahan alat ukur atau
penggali data. Peneliti juga harus mengupayakan teknik-teknik analisis data yang
sesuai dengan data dan tujuan penelitiannya sehingga hasil penafsirannya dapat
memiliki nilai kebenaran dan kemanfaatan.
3. Publikasi Ilmiah
Setiap penelitian selesai dilakukan dan laporan telah ditulis dengan baik, maka
kelanjutan prosesnya adalah publikasi ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Satu tujuan penting dari publikasi ini adalah agar laporan yang dihasilkan mendapat
kesempatan untuk mendapatkan kritik dari semua pihak, pembantahan, ditolak,
diterima, atau penerimaan dukungan.

4. PENGERTIAN
1. Penelitian kesehatan
 Penelitian kesehatan berorentasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah-
masalah yang timbul dalam bidang kesehatan / kedokteran dan sistem kesehatan
 penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami
permasalahan-permasalah yang dihadapi dalam bidang kesehatan , baik kuratif /
klinis maupun preventif / kesehatan masyarakat, serta masalah-masalah yang
berkaitan dengannya dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui
langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sisitimatis, dan logis
2. Jenis-jenis penelitian kesehatan
Pengelompokan jenis penelitian kesehatan bermacam-macam. Hal ini tergantung dari
metode yang dipakai. Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat digolongkan
menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Metode penelitian survey
Dalamm penelitian survey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari
keseluruhan walalupun tidak dilakukan ke seluruh populasi namun hanya diambil
sampel. Hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi.
Metode ini digolongkan menjadi 2 bagian yaitu deskriftif dan analitik.
a. Survey deskriftif
Dalam survey deskriftif, peneliyian diarahkan untuk mendeskripsikan atau
menguraikan suatu keadaan di dalam satu komunitas. Seperti distribusi penyakit,
distribusi jenis kelamin atau karakteristik lainnya.
b. Survey analitik
Pada survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau
situasi. Analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa
(why?). survey analitik terbagi 3, yaitu :
1) Cross sectional
Dalam penelitian cross sectional, pengumpulan data baik variable dependent
maupun independent dan factor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan
dalam waktu yang bersamaan.
2) Retrospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena pada masa lalu. Pengumpulan data
dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi dan dilihat apakah ada
keterkaitan dengan masa lalu. Contoh apabila mencari hubungan antara
merokok dengan kanker paru. Maka dimulai dengan mencari data kasus
penderita kanker paru kemudian ditanyakan riwayat merokok di masa lampau.
3) Prospective study
Penelitian ini bertujuan melihat fenomena ke depan. Dimulai dengan melihat
variable penyebab dan dilihat dampaknya di masa datang. Misalnya untuk
melihat hubungan antara alcohol dengan kejadian chirosis hati, dimulai dengan
mengumpulkan data pengguna alcohol lalu diteruskan dengan obeservasi ke
depan apakah yang menggunakan alcohol positif menderita chirosis hati atau
tidak.
2. Metode penelitian eksperimen

Penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan pada responden dan


mengukur akibat atau pengaruhnya. Perlakukan dapat berupa sengaja atau
terkontrol. Misalnya penelitian tentang dampak terapi music terhadap tingkat
kecemasan pasien yang akan dilakukan operasi.

Namun apabila dilihat dari segi kegunaanya, maka penelitian kesehatan dapat
digolongkan menjadi :
1. Penelitian dasar (basic of fundamental research)
Penelitian ini dilakukan untuk memahami gejala yang muncul pada suatu
masalah. Kemudian gejala tersebut dianalisa dan kesimpulannya menjadi teori
atau pengetahuan yang baru.
2. Penelitian terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi system atau
program yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan menerapkan suatu system
atau metode baru namun masih uji coba.
3. Penelitian tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna
memperbaiki situasi di suatu komunitas. Penelitian biasanya dilakukan dimana
penyelesaian masalah perlu dilakukan. Misalnya penelitian tindakan untuk
peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi.
4. Penelitian evaluasi
Penelitian dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanan suatu
program dalam rangka mencari umpan balik. Misalnya meneliti tingkat
kepuasan pasien di rumah sakit setelah menerapakn konsep keperawatan primer

3. Tujuan dan manfaat penelitian kesehatan


Tujuan Penelitian Kesehatan
Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu :
1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang
kesehatan.
2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam
bidang kesehatan.
3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang
telah ada.
4.Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manfaat Penelitian Kesehatan
Secara singkat, manfaat dari penelitian kesehatan yaitu :
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya
dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan
kesehatan.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah
kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat
dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah.
4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan
pengembangan pelayanan kesehatan.

5. PENGERTIAN
1. Populasi
 Adalah Sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di
tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya
 Margono (2004) Populasi merupakan seluruh data yang menjadi pusat perhatian
seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan. Populasi
berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka
ukuran atau banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
 Suharsimi Arikunto Populasi diartikan sebagai keseluruhan dari subjek atau objek
penelitian. Jika seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada didalam
wilayah penelitiannya, maka penelitiannya itu merupakan penelitian populasi.
 Sugiyono (2008) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek
atau objek yang memiliki karakter & kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan.
 Hadari Nawawi (1983) Pengertian Populasi Menurut Para Ahli
LengkapMenurutnya populasi ialah keseluruhan dari objek penelitian yang terdiri
atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, peristiwa, gejala-gejala,
ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karaktersitik tertentu
dalam suatu penelitian yang dilakukan.
 Nazir (2005) Mengemukakan bahwa populasi ialah sekumpulan individu-individu
dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri atau kualitas
itu yang dinamakan sebagai variabel. Ia membagi populasi menjadi dua yakni
populasi finit dan infinit.
 Furchan (2004)Menjelaskan bahwa populasi ialah objek, seluruh anggota
kelompok orang, atau kejadian yang telah dirumuskan oleh peneliti secara jelas.
 Ismiyanto Mengemukakan populasi ssebagai keseluruhan subjek ataupun totalitas
subjek penelitian baik itu berupa orang, benda, ataupun suatu hal yang di dalamnya
bisa diperoleh data informasi dalam penelitian
2. Kriteria Popolasi
a. Biaya, jika ingin meneliti populasi diluar pulau, maka peneliti harus belajar budaya
dan bahasa tempat yang kana dilakukan penelitian agar dapat terjadi interaksi
dengan baik. Keadaan ini memerlukan waktu yang lama sehingga juga
memerlukan biaya yang besar.
b. Praktik, kesulitan dari populasi dalam berperan serta sebagai subyek karena berasal
dari daerah yang sulit dijangkau.
c. Kemampuan orang dalam berpartisipasi dalam penelitian, kondisi kesehatan
seseorang yang menjadi subjek harus dijadikan bahan pertimbangan dalam
penentuan populasi.
d. Pertimbangan desai penelitian, pada penelitian dengan desain eksperimen, maka
diperlukan populasi yang mempunyai kriteria homogenitas dalam upaya untuk
mengendalikan variabel random, perancu, dan variabel lainya yang akan
mengganggu dalam penelitian.
3. Pengertian sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan kriteria
sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut
menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut yang digunakan (A. Aziz Alimul
Hidayat, 2007).
4. Kegunaan sampel
1. Mencari informasi mengenai keseluruhan populasi
2. Informasi tersebut diperoleh dari sebagian anggota populasi saja.
3. Informasi yang ditemukan diberlakukan kepada seluruh anggota populasi
4. Syarat-syarat Sampel
1) sampel harus mewakili populasi (representatif) mencerminkan sifat-sifat atau ciri-ciri
populasi semaksimal mungkin;
2) sampel harus dapat menentukan presisi, tingkat ketepatan, kesalahan baku (standar
eror) yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil
yang diperoleh dari populasi, dengan syarat kedua metode dilaksanakan sama;
3) pengambilan sampel harus sederhana, mudah dilaksanakan;
4) pengambilan sampel harus dapat memberi banyak keterangan dengan biaya minimal.

5. Metode Sampel
 Menunjuk pada proses pemilihan individu-individu dari sebuah populasi yang akan
dijadikan sebagai sampel yang akan berpartisipasi di dalam penelitian tersebut
(Fraenkel, 1990:84)
 Suatu teknik atau cara dalam mengambil sampel yang representatif dari populasi.

PROBABILITY SAMPLING
Simple random sampling
Proporsional stratified random sampling
Disproporsional stratified random sampling
Area (cluster) sampling
Sampling sistematis

NON PROBABILITY SAMPLING


Sampling kuota
Sampling insidental
Purposive Sampling
Sampling jenuh
Snowball sampling
Sampling sistematis

6. Kriteria sample
Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan kriteria
sampel diperlukan untuk mengurangi hasil peneliian yang bias.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96).
Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah meng-
hilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena
sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).
Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria ekslusi antara lain:
a. subjek mematalkan kesediannya untuk menjadi responden penelitian, dan
b. subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data dilakukan.
7. Jenis Sampling
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling
yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh
anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh
diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang sederhana.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang
sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus
(nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
c) Teknik sampling secara rambang proportional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil
dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilan- nya dapat dilakukan secara
undian maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang bertingkat.
Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel
sama seperti pada teknik sampling secara proportional.
e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan
subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu
peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang
ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut
cluster sampling atau multi-stage sampling.
2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan
atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.
Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai
berikut.
a) Puposive sampling atau judgmental sampling
Penarikan sampel secara puposif merupakan cara penarikan sample yang
dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel
berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga
ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga
jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah
ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah
ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
6. PENGERTIAN
a. Mean
Total semua data dibagi jumlah data. Mean digunakan ketika data yang kita miliki
memiliki sebaran normal atau mendekati normal (berbentuk setangkup, nilai yang
paling banyak berada ditengah dan makin besar semakin sedikit, makin kecil makin
sedikit pula, nilai-nilai ekstrim yang besar maupun yang kecil hampir tidak ada.
b. Median
nilai yang berada ditengah-tengah data setelah diurutkan dari yang terkecil sampai
terbesar. Median cocok digunakan bila data yang kita miliki tidak menyebar normal
atau memiliki nilai yang berbeda-beda secara signifikan.
c. Modus
nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai
dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila
digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.

7. COBA ANDA JELASKAN


a. Pengertian dari klasifikasi data
Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk menemukan model yang menjelaskan atau
membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas
dari suatu objek yang kelasnya tidak diketahui (Tan et all, 2004).
Data
Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang
mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-
gambar, angka-angka huruf-huruf atau symbol-symbol yang menunjukan suatu ide,
objek, kondisi,atau situasi dan lain lain.
b. Pengertian Variabel
 Menurut Freddy Rankuti, pengertian variabel adalah sebuah konsep yang memiliki
nilai yang bervariasi, maka nilai variabel dapat dibedakan menjadi empat tingkatan
skala, yaitu rasio, ordinal, nominal dan internal.
 Menurut Sutrisno Hadi, definisi variabel adalah variasi dari objek penelitian,
seperti ukuran tinggi manusia yang divariasikan menjadi tingkatan umur, kelamin
bahkan lokasi tinggal manusia tersebut.
 Pengertian variabel menurut Bagja Waluya: Variabel adalah konsep yang tidak
pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitian (research). Variabel
diartikan sebagai gejala yang memiliki variasi.
 Menurut Tia Mutiara, Variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian
(center of attention) atau pusat yang memberikan pengaruh (effect) dan
mempunyai nilai (value). Hal ini membuat variabel dapat berubah. Variabel dapat
disebut juga sebagai peubah. Objek penelitian yang dapat menentukan hasil
penelitian juga merupakan variabel.
 Pengertian Variabel menurut Robbin Pearson, bahwa variabel adalah semua
karakteristik umum yang dapat diukur (measurable) dan dapat berubah dalam
intensitas, keluasan atau keduanya.
 Menurut Sugiarto, Definisi variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari unit
amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Ciri
dari variabel yang dimaksud adalah terjadinya variasi antara objek yang satu
dengan objek lainnya dalam kelompok tertentu.

 Definisi Variabel menurut Eddy Soeryanto Soegoto, variabel adalah objek penting
(main object) dalam riset pemasaran. Hal ini penting karena riset tidak dapat
terlaksana tanpa adanya variabel.
c. Populasi dan sampel
Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek
penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis.
Sampel adalah unsur-unsur yang diambil dari populasi
d. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang akan digunakan
untuk menjawab permasalahan penelitian.
e. Pengolahan dan analisa data
pengolahan data diartikan sebagai proses mengartikan data lapangan, yang berarti
supaya data lapangan yang diperoleh melalui alat pengumpul data dapat dimaknai,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga proses penarikan kesimpulan
penelitian dapat dilaksanakan.
f. Jenis-jenis data
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya,
dan waktu pengumpulannya.
Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
 Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya:
Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah
sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
 Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya:
harga saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
 Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang
menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah
karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah produksinya, dll.
 Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu
organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu
perusahaan.
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
 Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
 Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/
dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh
berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi
dan arsip-arsip resmi.
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
 Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a
point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
 Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.
Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.
g. Cara Penyajian Data
Data dapat disajikan dalam bentuk :
1. Naskah
yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi
2. Tabel/daftar
3. Diagram / Gambar (dalam fungsinya:sebagai sebuah potret yang dapat memberikan
gambaran serta uraian dari tempat atau objek dari mana gambar itu diambil),yang
terdiri dari :
 Diagram batang / diagram balok / bar chart
 Diagram garis / line chart
 Diagram pastel /diagram lingkaran /circle chart /pie chart
 Diagram lambang / diagram simbol / pictograph
 Diagram peta / cartogram / statistical map
5. Daftar distribusi frekuensi

8. COBA SAUDARA JELASKAN TAHAP PEMBUATAN PROPOSAL BAIK DALAM


BENTUK KUANTITATIF DAN KUALITATIF
a. Tahap pembuatan proposal bentuk kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif dikemas dalam sistematika seperti ditunjukkan
pada gambar berikut.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Tempat dan Waktu Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data
F. Instrumen Penelitian
G. Prosedur Penelitian
H. Uji Coba Instrumen
I. Analisis Data Penelitian
b. Tahap pembuatan proposal kualitatif
Secara lengkap sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut:
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian

BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN


A. ….
B. ….
C. ….

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN


A. Metode, dan alasan menggunakan penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Rencana Pengujian Keabsahan Data

BAB IV : ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 

Anda mungkin juga menyukai