Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PENG. BAHAN AJAR &


MEDIA IPA di SD
PRODI S1 PGSD-FIP

Nama Mahasiswa : Miftahul Jannah


NIM : 1192411023
Kelas: C Reguler 2019
Dosen Pengampu: Septian Prawijaya, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah: Peng. Bahan Ajar & Media IPA di Sd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
MARET 2021
IDENTITAS JURNAL

1. Judul Artikel : Penggunaan Media Berbasis Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Ipa
Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Pemahaman Konsep Ipa Siswa Sekolah
Dasar
2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Pendidikan
3. Penulis : Dek Ngurah Laba Laksana dan Fransiska Wawe
4. Tahun Terbit : 2015
5. Kota Terbit : NTT
6. ISSN : 2355-5106
7. Volume : 2
8. Halaman : 27 - 37
9. Nomor : 1
10. Alamat Situs :
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+bahan+ajar+dan
+media+ipa+sd&btnG=
PEMBAHASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan
Pembelajaran bermakna akan dapat diperoleh jika anak belajar sesuai dengan
lingkungan sosialnya. Sehingga unsur budaya tidak bisa direduksi dalam merancang sebuah
pembelajaran di sekolah. Selain itu, dalam kerangka kurikulum 2013 juga disebutkan bahwa
dalam menyusun dan mengembangkan kegiatan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-
prinsip penyusunan dan pengembangan sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan baik
kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik (Kemendikbud, 2013).
Namun pada prakteknya di lapangan, pembelajaran yang terjadi di Kabupaten Ngada
lebih umumnya di wilayah NTT masih banyak mengedepankan fungsi guru sebagai nakhoda
utama dan satu-satunya dalam kelas. Apalagi pada sekolah-sekolah yang berada di daerah
pinggiran. Sarana dan prasarana yang tersedia sangat minim. Selain itu, kegiatan pembelajaran
belum memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pengantar sebagaimana diisyaratkan
dalam Kurikulum 2013. Siswa yang bersekolah rata-rata berasal dari keluarga menengah ke
bawah. Sehingga guru hanya memanfaatkan buku sebagai media dalam pembelajaran
(Laksana, 2014).
Realitanya masih banyak guru yang menggunakan bahan ajar yang sudah jadi seperti
Buku Elektronik yang telah disediakan oleh pemerintah atau LKS yang merupakan hasil dari
suatu penerbit yang mungkin tidak sesuai dengan lingkungan di mana siswa tersebut belajar.
Kondisi ini tentunya dapat mempersulit siswa dalam memahami materi yang seharusnya
mereka kuasai. Bahan ajar cetak kurang mengedepankan unsur lingkungan dan budaya lokal
masyarakat setempat.
Selain itu, penggunaan bahan ajar jadi ini, tidak mengedepankan unsur budaya lokal.
Padahal unsur ini sangat penting untuk dimasukkan ke dalam proses pembelajaran melalui
penyusunan bahan ajar yang memiliki konten budaya lokal. Beberapa kearifan lokal yang bisa
masuk dalam konten pembelajaran antara lain: 1) Reba, yaitu rumah adat sebagai bahan
pembelajaran menjaga keseimbangan makluk hidup dan lingkungan, pemanfaatan ISSN: 2355-
5106 Vol. 2 | No. 1 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I 30 sumber daya alam. 2) Nalo-nalo,
yaitu: konsep gotong royong. 3) Kasa’o, yaitu: tari ja’i sebagai bahan gerakan dasar melompat,
berputar, gerak. 4) Moke, yaitu: pembelajaran perubahan wujud zat (menguap, mengembun,
konsep volumen, debit). 5) Hui Wu’u, yaitu: sistem pengawetan daging dengan cara khas
ngada.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu diadakan inovasi dengan cara memperbaiki
pola pembelajaran agar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Salah satu inovasi tersebut
adalah dengan memanfaatkan media ajar berbasis budaya lokal. Media tersebut dapat berupa
lembar kerja siswa berbasis budaya lokal. Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran kerja bagi
siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler untuk mempermudah
pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat.
B. Deskripsi isi
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran IPA dengan menggunakan
media berbasis budaya lokal untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep
siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di
Kelas IV SD Ngoramawo Kabupaten Ngada. Jumlah subjek yang digunakan 32 orang siswa,
yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang
dipergunakan adalah observasi dan tes pemahaman konsep IPA. Pelaksanaan penelitian
dilakukan pada Juni 2013. Data kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan
aktivitas belajar dan pemahaman konsep IPA siswa.
C. Hasil Penelitian
Dari hasil temuan pembelajaran IPA dengan bantuan media terutama media berbasis
budaya lokal memperlihatkan hasil yang memuaskan. Aktivitas belajar meningkat yang diertai
dengan penguatan pemahaman konsep IPA siswa. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
aktivitas belajar siswa dan pemahaman konsep IPA, diperoleh rata-rata pemahaman konsep
IPA siklus I mencapai adalah 70,44 dengan persentase ketuntasan klasikalnya 70,59%.
Sedangkan hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I dengan rata-rata skor 74,82. Skor ini
ada pada kategori kurang aktif. Sedangkan perolehan rata-rata pemahaman konsep IPA siklus
II mencapai adalah 80,59 dengan persentase ketuntasan klasikalnya 88,24%. Sedangkan hasil
observasi aktivitas belajar siswa siklus II dengan rata-rata skor 82,23. Skor ini ada pada
kategori aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Laksana, D. N. L., & Wawe, F. (2015). Penggunaan media berbasis budaya lokal
dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep IPA
siswa sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 2(1), 27-37.

Anda mungkin juga menyukai