OLEH
ANDI ANGGERENI
B11116003
SKRIPSI
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANDI ANGGERENI
B111 16 003
Menyetujui,
Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.Hum., M.Si. Dr. Marwah, S.H., M.H.
NIP.19600621 198601 2 001 NIP.19830423 200801 2 006
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.Hum., M.Si. Dr. Marwah, S.H., M.H.
NIP.19600621 198601 2 001 NIP.19830423 200801 2 006
iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS HUKUM
Jln. Perintis Kemerdekaan KM.10 Kota Makassar 90245, Propinsi Sulawesi Selatan
Telp : (0411) 587219,546686, Website: https://lawfaculty.unhas.ac.id
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir program studi.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Jenjang : S1
adalah karya saya sendiri dan tidak melanggar hak cipta pihak lain. Apabila
dikemudian hari Skripsi karya saya ini terbukti bahwa sebagian atau
dengan cara melanggar hak cipta pihak lain, maka saya bersedia menerima
sanksi.
Andi Anggereni
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGATAR
Bismillahirahmanirahim.
sehingga penulis bisa sampai pada tahap sekarang ini. Tidak lupa pula
Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi ummat di alam semesta. Pada
Hasanuddin.
dorongan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan tugas
akhir ini dengan rasa semangat dan percaya diri. Selain itu, penulis juga
tingginya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini,
karena tanpa adanya dukungan, baik dalam bentuk motivasi, saran, dan
vii
kritikan untuk penulis sehingga penulis tidak akan bisa melewati tahap ini,
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M. A., selaku Rektor Universitas
Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP., selaku Wakil Rektor Bidang
Universitas Hasanuddin, serta Prof. dr. Muh. Nasrum Massi, Ph. D.,
Hasanuddin.
2. Prof. Dr. Farida Pattitingi, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
3. Dr. Maskun, S.H., LL. M., selaku Ketua Program Studi Sarjana Ilmu
4. Dr. Winner Sitorus, S.H., LL. M., selaku Ketua Departemen Hukum
viii
5. Prof. Dr. M. Syukri Akub, S.H., M.H., selaku Penasehat Akademik (PA)
6. Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.Hum., M.Si., selaku Pembimbing Utama dan
bernilai pahala dan ibadah serta selalu berada dalam lindungan Allah
SWT.
7. Prof. Dr. Anwar Borahima, S.H., M.H., dan Dr. Aulia Rifai, S.H., M.H.,
selaku Tim Penguji yang telah banyak memberikan saran serta kritikan
ix
12. Kedua orang tua tercinta yakni Andi Gustan dan Wahida, terima kasih
yang tak terhingga untuk segala cinta, kasih sayang dan ketulusan hati
layak sehingga penulis bisa sampai pada tahap sekarang ini. Beribu
penulis perbuat semasa kecil hingga usia dewasa ini. penulis menyadari
tanpa adanya doa dan ridho dari kedua orang tua setiap jalan yang
penulis lalui akan terasa berat dan berliku. Untuk itu, penulis sangat
merasa bersyukur memiliki kedua orang tua yang hebat dan luar biasa.
Chaerunnisa, terima kasih telah menjadi adik dan saudara yang baik.
keluarga inti yakni kakek dan nenek beserta buyut (Petta Sebbang dan
Om dan Tante (Muliati, IDIL, SH., MH dan Bungawati, SH, Andi Syamsul
x
13. Dr. Anwar Marsuki, S.KM., M. Kes., Ir. Hasnawati dan Tante Endang
yang luar biasa Agus Mansur, Surya Yudistira Ramadan, Andi Farid
Muhajir, Muhammad Eky Jaya Pratama, Andi Dara Melda, Clara Aurelia
serta rasa solidaritas yang erat. Semoga drama perskripsian ini dapat
dilewati bersama, tetap tegar, sabar dan semangat insya allah akan
berbuah sukses.
15. Sahabat Wanitaku yang terkasih Sri Wildan Ainun Mardiah, Fildanasari,
kisah-kisah menarik.
terkecuali.
xi
18. Keluarga Besar Lembaga Penalaran dan Penulisan Karya Ilmiah
Hasnah, Nurliah Safa, Andi Yumna Yusria, Arma Sari, Nurfadhila, dan
Reri Anggraini, Ayu Meifrianti Ilham, Fitrini, dan Aisyah Nur Azizah
terima kasih untuk hubungan yang terjalin selama ini. Meskipun tak
yang berawal dari bangku SMP berlanjut hingga masa sekarang. Klasik
xii
dalam berproses terutama dalam mendapatkan gelar Sarjana masing-
masing.
Pada akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur dan banyak terima
kasih dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
skripsi ini, dapat memberi manfaat untuk semua pihak terlebih kepada
penulis sendiri.
Andi Anggereni
xiii
DAFTAR ISI
xiv
B. Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 66
C. Populasi Dan Sampel ............................................................ 69
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 70
E. Analisis Data ......................................................................... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ........................................ 72
A. Pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian pada Bank BRI
Kabupaten Soppeng ............................................................. 72
B. Upaya hukum penyelesaian kredit macet Kredit Usaha
Rakyat (KUR) Pertanian Bank BRI Kabupaten
Soppeng kepada petani ....................................................... 91
BAB V PENUTUP.................................................................................. 108
A. Kesimpulan ......................................................................... 108
B. Saran ................................................................................. 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
mereka berasal dan akan kemana mereka pergi. Mengingat bahwa tanah
heran jika kepemilikan tanah merupakan sebuah hak asasi manusia yang
dalam DUHAM (Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia) Pasal 17 ayat (1),
Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 30, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18B,
28D ayat (1), 28G ayat (1), 28H ayat (4), dan 28I ayat (3), TAP-MPR No.
Asasi Manusia.1
Tanah selain mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi, tanah juga
digunakan sebagai lahan untuk bercocok tanam. Khusus untuk para petani,
untuk pertanian, yang tak kalah penting adalah modal dalam proses
tentang modal, maka tidak lepas dari masalah kredit. Kredit merupakan
1
sumber utama penghasilan bagi bank dan sumber operasi terbesar, karena
dalam pemberian kredit timbul hubungan hukum antara bank dan kreditor.
dalam perbankan terdapat dua jenis kredit yakni kredit dengan jaminan
(Secured Loan) dan kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan). Adapun contoh
sedangkan kredit tanpa jaminan yakni Kredit Usaha Rakyat Pertanian atau
2M. Bahsan, 2008, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, hlm 70.
2
Menengah menerbitkan Peraturan Nomor 8 Tahun 2019 sebagaimana
kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memilki agunan
tambahan atau agunan tambahan belum cukup”. Tujuan dari program KUR
Kantor Kementerian Negara Koperasi dan Petani oleh Presiden RI. KUR
3Sari Febriani, 2019, “Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dan Upaya
Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank Nagari Cabang Pembantu Belimbing
Padang”, Diploma Thesis, Keuangan Perbankan, Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas,
Padang, hlm. 2.
3
baik sendiri-sendiri maupun dalam kelompok usaha atau badan usaha yang
produktif.4
(BTN), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Bukopin. Adapun
4
jaminan pangan kepada warga negara, sehingga Menteri Pertanian
kepada bank. Akan tetapi, terdapat berbagai masalah yang timbul dalam
pada bidang pertanian juga relatif tinggi karena cuaca yang tidak menentu,
Tingkat Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. BANK BRI Unit Talang Cabang
Solok”, hlm 2.
5
13.819 debitor.9 Apabila dibandingkan dengan periode yang sama yakni
tahun 2019, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 210,27 miliar
Pertanian pada tahun 2020 mampu tumbuh sebesar 3,10% dengan jumlah
lahan yang dimiliki, membuka peluang bagi bank dalam menyalurkan kredit
risiko yang tinggi, selain karena sangat mudah dan tanpa jaminan juga
kasus kredit macet KUR Pertanian di Bank BRI Kabupaten Soppeng pada
mempunyai nominal rendah namun tetap saja risiko kredit macet tidak
penyebab kredit macet hingga saat ini adalah karena KUR Pertanian
6
sifatnya tahunan di mana petani hanya biasa panen dua kali dalam setahun.
Selain itu, ada pula petani yang mengalami gagal panen sehingga
B. Rumusan Masalah
Soppeng?
12 Hasil Pra Penelitian di Bank Bri Unit Pajalesang tanggal 28 Mei 2020.
7
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Soppeng.
D. Kegunaan Penelitian
Soppeng.
Pertanian.
E. Orisinalitas Penelitian
8
bahwa terdapat penelitian dengan topik yang berhubungan erat dengan
penelitian ini, yaitu mengenai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk
Kediri.
9
Kepung Kabupaten Kediri dalam mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kecil (UMK) pada saat ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat
timbul dalam pelaksanaan pemberian kredit usaha rakyat ini pada BRI
10
analisis kredit serta faktor menurunnya usaha debitur kredit usaha
Pertanian.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan orang yang diberi janji. Contoh lain adalah dalam dunia perbankan.
Perjanjian inilah yang memuat hak dan kewajiban yang mengikat kedua
diatur dalam Buku III tentang perikatan, Bab Kedua, Bagian Pertama
Pasal 1313 BW adalah “suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk
adalah hubungan hukum antara subjek yang satu dengan subjek yang lain
dalam bidang harta kekayaan, di mana subjek hukum yang satu berhak atas
12
prestasi dan begitu juga subjek hukum yang lain berkewajiban untuk
a. Asas Konsensualisme
Dengan kata lain perjanjian itu mempunyai akibat hukum sejak saat
Asas konsensualisme ini diatur dalam Pasal 1320 jo. Pasal 1338 ayat
(1) BW. Konsensus antara pihak dapat diketahui dari kata “dibuat secara
“sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya” (Pasal 1320 ayat (1) BW).
Kata sepakat timbul apabila ada pernyataan kehendak dari satu pihak dan
14 Salim HS, 2008, Hukum Kontrak, Teori & Tekriik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm. 27.
15 Budiono Kusumohamidjojo, 2001, Panduan Untuk Merancang Kontrak, Grasindo,
Jakarta, hlm. 6.
16 Subekti, 1987, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, hlm. 1.
13
unsur kehendak dan pernyataan merupakan unsur-unsur pokok disamping
17 Agus Yudha Hernoko, 2010, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersial, Kencana, Jakarta, hlm. 122.
18 Fani Martiawan Kumara Putra, “Paksaan Ekonomi Dan Penyalagunaan Keadaan
14
44 ayat (1) Buku 3 NBW, terdapat 4 (empat) syarat yang dapat dijadikan
Asas kebebasan berkontrak ditentukan dalam Pasal 1338 ayat (1) BW,
15
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
(tiga) hal seperti yang tercantum dalam Pasal 1337 BW, yaitu “perjanjian
16
oleh pihak lawan, maka pihak lain ini dianggap menyetujui klausula
masyarakat.
Asas iktikad baik dimuat dalam ketentuan Pasal 1338 ayat (3) BW.
itu terlihat dari bunyi Pasal 1338 ayat (3) BW Indonesia yang memuat
sudah harus ada sejak saat proses negosiasi dan penyusunan kontrak
hingga pelaksanaan kontrak. Kewajiban iktikad baik pada masa pra kontrak
22 Herlien Budiono, 2009, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang
Kenotariatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 5.
23 Ridwan Khairandy, 2004, Iktikad Baik Dalam Kebebasan Berkontrak, Program Pasca
17
meliputi kewajiban untuk meneliti (onderzoekplicht) dan kewajiban untuk
Iktikad baik pra kontrak tetap mengacu kepada iktikad baik yang
d. Asas Personalia
Jakarta, hlm. 6.
27 Niru Anita Sinaga, “Peranan Asas-Asas Hukum Perjanjian Dalam Mewujudkan Tujuan
18
dirinya sendiri. Namun demikian, ketentuan tersebut mendapat
suatu perjanjian yang dibuat untuk diri sendiri, atau suatu pemberian
dalam Pasal 1318 BW, tidak hanya mengatur perjanjian untuk diri sendiri,
yang memperoleh hak dari padanya, kecuali dengan tegas ditetapkan atau
a. Unsur Esensialia
Unsur esensialia adalah unsur yang harus ada dalam suatu kontrak,
karena tanpa adanya kesepakatan tentang unsur tersebut, maka tidak akan
ada kontrak. Contoh, dalam kontrak jual beli harus ada kesepakatan
dan harga dalam kontrak jual beli, maka kontrak batal demi hukum karena
19
b. Unsur Naturalia
Unsur naturalia adalah unsur yang selalu dianggap ada dalam suatu
c. Unsur Aksidentalia
Unsur aksidentalia adalah unsur yang nanti ada atau mengikat para
pihak jika para pihak memperjanjikannya. Misalnya dalam kontrak jual beli
Pasal 1320 BW. Terdapat 4 (empat) syarat yang harus dipenuhi untuk
syarat yang harus dipenuhi oleh subjek suatu perjanjian karena disebut
syarat subjektif sedangkan syarat ketiga dan keempat adalah syarat yang
20
harus dipenuhi oleh objek perjanjian yang disebut syarat objektif. Tidak
dapat dibatalkan.31
ayat (1) BW, bahwa “perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
31 Hukum Online. com, 2011, “Pembatalan Perjanjian yang Batal Demi Hukum”,
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl4141/pembatalan-perjanjian/. Diakses
pada tanggal 7 Juni 2021.
32 Linggar Pamungkas, 2020, “Wanprestasi Kilen Terhadap Advokat Mengenai Perjanjian
Pemberian Biaya Keberhasilan Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 187 K/PDT/2019
Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat”, Skripsi,
Fakultas Hukum, Universitas Langlabuana, Bandung, hlm. 17.
21
ini ditegaskan oleh Subekti bahwa pasal-pasal tersebut boleh disingkirkan
para pihak menjadi berakhir setelah apa yang menjadi tujuan diadakannya
berakhir;
22
2. Bank dan Jenis-Jenis Usaha Perbankan
peran dan kedudukan yang penting adalah bank. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti bangku tempat
transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Hal ini
dimilikinya.36
Politik, berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun
Jakarta, hlm. 7.
23
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa bank adalah lembaga keuangan yang menyimpan dana baik dari
orang perorangan, badan usaha swasta, badan usaha milik negara, dan
membutuhkan.
usaha perusahaan. 37
37 Munir Fuady, 2003, Hukum Perbankan Modern, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 13.
24
menggunakan prinsip kehati-hatian”. Demokrasi ekonomi dalam kalimat di
Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank
hubungan antara bank dan nasabah penyimpan dana bukan sekedar yang
hubungan kontraktual biasa antara debitor dan kreditor yang diliputi oleh
25
asas-asas umum dari hukum perjanjian, tetapi juga hubungan kepercayaan
pada bank atau memanfaatkan jasa bank apabila bank menjamin bahwa
antara lain:
26
a. Giro, yaitu simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.
b. Deposito, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpanan dengan bank
c. Sertifikat Deposito, yaitu simpanan dalam bentuk deposito yang
sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.
d. Tabungan, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
bahwa:
Selain itu, dikenal pula 2 (dua) jenis bank yakni Bank Umum dan Bank
27
jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Sedangkan yang dimaksud dengan
B. Kredit Perbankan
Kata kredit berasal dari bahasa Romawi, yakni credere yang berarti
42 Hermansyah, Ibid.,
43 Djumhana, Mariam Darus, 2000, Hukum Perbankan Indonesia, Citra Aditya, Bandung,
hlm. 365.
44 O.P. Simorangkir, 1986, Seluk Beluk Bank Komersial, Aksara Persada Indonesia,
28
adalah pinjam-meminjam uang dalam kegiatan perbankan Indonesia.45
saldo negatif pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas
pada akhir hari; (b) pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak
piutang; dan (c) pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain”.
45M. Bahsan, 2007, Hukum Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta,
hlm. 73.
29
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kredit adalah pinjaman berupa uang kepada bank (pemberi pinjaman kredit)
sebagai berikut;46
yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan
kewajibannya masing-masing.
46Thomas Suyatno dalam Kasmir, 2016, Dasar-Dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta,
hlm. 58.
30
yang dihadapi begitupula sebaliknya. Risiko ini menjadi
atas jasa tersebut yang dikenal dengan balas jasa dalam bentuk
dari bank.
bergerak atau pasif menjadi uang bergerak atau aktif. Artinya uang
Uang dari penyaluran atau pemberian kredit akan beredar dari satu
31
c. Peningkatan Daya Guna Barang
barang memiliki nilai jual dan lebih manfaat. Para penerima kredit
bertambah.
f. Peningkatan Pendapatan
32
Selain fungsi di atas, tujuan pemberian kredit oleh perbankan adalah
sebagai berikut:48
a. Mencari Keuntungan
bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
c. Membantu Pemerintah
48 Kasmir, 2003, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 105.
33
Menurut Kasmir, secara umum terdapat beberapa jenis kredit
tambahan.
49 Kasmir, Ibid.,
34
ada barang dan jasa yang dihasilkan karena memang digunakan
jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan
dengan 5 tahun.
seseorang.
35
1. Kredit Dengan Jaminan atau agunan, adalah kredit yang
panjang.
besar.
36
7. Kredit perumahan, merupakan kredit yang diberikan untuk
50Ismail, 2010, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, hlm. 94.
37
memberikan gambaran dan petunjuk sehat atau tidak sehatnya
dari bank.
38
c. Purpose adalah tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitor,
baik maka kredit dapat diberikan, sebaliknya jika jelek maka akan
ditolak.
kredit yang diberikan. Hal ini dapat diketahui jika analisis kredit
asuransi.
Untuk melengkapi kedua prinsip di atas maka terdapat pula tiga asas
39
membentuk perkembangan usaha calon debitor bersangkutan
dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas
bank.53
53Dewi Anggraini dan Syahrir Hakim Nasution, “Pera nan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi
Pengembangan Umkm Di Kota Medan (Studi Kasus Bank Bri)”, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Keuangan, Universitas Sumatera Utara, Medan, Vol. 1,
Nomor 3, Februari 2013, hlm. 4.
40
telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki
kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program KUR adalah sebagai
berikut:54
produktif;
menengah;
54
Pasal 2 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2019
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
41
Sasaran program KUR adalah kelompok masyarakat yang telah
a. KUR Mikro;
b. KUR Kecil;
c. KUR Penempatan Tenaga Kerja;
d. KUR Khusus;
e. KUR Super Mikro.
atas:55
55Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun
2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
Rakyat.
42
e. Usaha mikro, kecil dan menengah pensiunan Pegawai Negeri Sipil,
Tentara, Nasional Republik Indonesia dan Kepolisian Republik
Indonesia dan/ atau pegawai pada masa persiapan pension;
f. Kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang meliputi:
1.) Kelompok Usaha Bersama (KUBE);
2.) Gabungan Kelompok Usaha Tani dan Nelayan (Gapoktan);
atau
3.) Kelompok usaha lainnya.
g. Usaha mikro, kecil dan menengah dari pekerja yang terkena
pemutusan hubungan kerja;
h. Calon pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di luar negeri;
dan/ atau
i. Calon peserta magang di luar negeri.
Selain itu, adapun sektor usaha yang diprioritaskan memperoleh KUR
adalah semua sektor produksi untuk menambah jumlah barang dan/ atau
jasa seperti:56
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan
56Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun
2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
Rakyat.
43
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah:
Kecil Dan Menengah, adalah “usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
usaha kecil yang diatur dalam ketentuan dalam pasal 6 ayat (2) Undang-
Kecil Dan Menengah, adalah “usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
44
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
kriteria usaha menengah yang diatur dalam Pasal 6 ayat (3) Undang-
45
Selain itu, kegiatan usaha produktif di sektor pertanian yang dibiayai
46
2) Sertifikasi produk; dan/ atau
3) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)
terutama dalam menyalurkan dana pada sektor pertanian. Hal inilah yang
pengembalian kredit.61
tumbuh sebesar Rp 385,80 miliar atau 3,78% dari total realisasi KUR di
60 Praiselia Amanda, 2015, Kajian Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian Pada
Bank BRI Kantor Cabang Tondano”, Skripsi, Sarjana Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi,
Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado, hlm. 7.
61 Praiselia Amanda, Ibid., hlm. 17.
47
13.819. Apabila ditinjau dari bank penyalur KUR di Kabupaten Soppeng,
Bank BRI merupakan bank dengan realisasi KUR terbanyak yakni sebesar
Rp 345,64 miliar atau 89,59% dari total sebesar 385,80 miliar. Sementara
itu, terdapat 3 (tiga) sektor penyumbang terbesar dalam realisasi KUR Bank
dan Kehutanan yaitu sebesar Rp 189,97 miliar atau 42,24%. Disusul sektor
Informasi Keuangan, SLIK adalah “sistem informasi yang dikelola oleh OJK
48
Selain itu, KUR untuk petani mempunyai skema yang berbeda dengan
petani dapat mengajukan KUR Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tanpa agunan untuk modal usaha tani. Adapun tanaman yang ditanam oleh
petani biasanya berupa tanaman padi atau jagung dengan perkiraan panen
kesulitan ketika akan meminjam ke bank. Hal yang menjadi kendala dalam
hal tersebut tidak lepas dari masalah kredit macet. Berdasarkan hasil pra
kasus kredit macet khusus dalam penyaluran KUR Pertanian sebesar 1,8%.
tetap saja risiko kredit macet tidak dapat dihindari oleh pihak Bank BRI.
63Hasil Pra Penelitian di Bank BRI Unit Pajalesan tanggal 28 Mei 2020.
64 Kompas.com, https://money.kompas.com/read/2020/02/05/070000226/bunga-6-
persen-dan-tanpa-anggunan-kur-pertanian-jadi-angin-segar-petani?page=all. Diakses
pada tanggal 30 Juni 2020.
49
Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan Bank Indonesia
50
Dari penggolongan kredit di atas, dapat disimpulkan bahwa sebelum
sektor industri. Sumber dana penyaluran KUR adalah 100% bersumber dari
dana Bank Pelaksana. KUR yang disalurkan oleh Bank Pelaksana dijamin
baik oleh bank maupun oleh debitur. Pedoman prosedur pemberian dan
(KUR) Mikro (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah
Malang”, Jurnal Ilmiah FEB, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang,
Vol. 2. Nomor 1, hlm. 11.
51
Ketika realisasi kredit, syarat-syarat dokumen yang harus dipenuhi nasabah
seperti:
b. Kartu Keluarga;
Selain itu dokumen yang harus disiapkan dari pihak BRI seperti
oleh Bank karena merupakan program Pemerintah. Oleh karena itu, kredit
ini dijamin oleh pihak Penjamin yakni Askrindo atau Jamkrindo. Penjaminan
atas KUR Mikro maksimal 70% dari plafon dan berlaku untuk semua sektor.
berikut:67
Bank b Perusahaan
Pelaksana Penjamin
UMKMK
52
Keterangan:
• (a) Bank melakukan penilaian secara individu terhadap calon
debitur KUR. Apabila dinilai layak dan disetujui oleh Bank
Pelaksana, maka Debitur KUR menandatangani Perjanjian
Kredit.
• (b) Bank mengajukan permohonan penjaminan kepada
Perusahaan Penjamin maksimal penjaminanan 70% (tujuh
puluh persen) dari plafon kredit yang diberikan dan
selanjutnya perusahaan penjamin menerbitkan sertifikat
penjaminan.
sebagai berikut:
PK a b
d
Pola Linkage UMKMK
e
Keterangan:
• (a) Lembaga linkage mengajukan permohonan
kredit/pembiayaan kepada Bank Pelaksana.
• (b) Bank Pelaksana melakukan pengecekan Sistem Informasi
Debitur dan analisa kelayakan. Apabila dinyatakan layak dan
disetujui, maka Bank Pelaksana menandatangani Perjanjian
Kredit/Pembiayaan dengan Lembaga Linkage.
• (c) Bank Pelaksana mengajukan permintaan penjaminan
kredit/pembiayaan kepada Perusahaan Penjamin.
Perusahaan Penjamin menerbitkan sertifikat penjamin atas
nama Lembaga Linkage.
• (d) Lembaga Linkage menyalurkan kredit/pembiayaan yang
diterima dari Bank Pelaksana kepada debitur UMKMK dari
Lembaga Linkage.
53
• (e) Debitur UMKMK melakukan pembayaran kewajiban
kredit/pembiayaan kepada Lembaga Linkage.
sebagai berikut:
Bank Perusahaan
Pelaksana d Penjamin
c
PK b
e
Lembaga
Linkage UMKMK
Keterangan:
• (a) Untuk mendapatkan kredit/pembiayaan dari Bank
Pelaksana, UMKMK memberikan kuasa kepada pengurus
Lembaga Linkage untuk mengajukan kredit dan menjaminkan
agunan kepada Bank Pelaksana.
• (b) Lembaga Linkage mewakili UMKMK mengajukan
permohonan kredit kepada Bank Pelaksana.
• (c) Bank Pelaksana melakukan pengecekan Sistem Informasi
Debitur dan analisa kelayakan. Apabila layak dan disetujui
maka Bank Pelaksana:
1) Berdasarkan kuasa dari Bank Pelaksana, maka Lembaga
Linkage menandatangani Perjanjian Kredit/Pembiayaan
dengan UMKMK; atau
2) Berdasarkan kuasa dari UMKMK, maka Lembaga Linkage
menandatangani Perjanjian Kredit/Pembiayaan dengan
Bank Pelaksana.
54
• (d) Bank mengajukan permohonan penjaminan kepada
perusahaan penjamin. Perusahaan penjamin menerbitkan
sertifikat penjaminan atas nama masingmasing UMKMK.
• (e) Lembaga Linkage menerus pinjamkan kredit/pembiayaan
yang diterima dari Bank Pelaksana kepada debitur UMKMK.
Debitur UMKMK melakukan pembayaran kewajiban
kredit/pembiayaan kepada Bank Pelaksana melalui Lembaga
Linkage.
Penyaluran KUR Mikro secara langsung telah disepakati Bank Rakyat
Program Pemerintah.
55
f. Lembaga Linkage bertanggung jawab atas pengembalian KUR
Pemerintah.
Linkage.
Mikro.
56
f. Jumlah kredit yang dijamin oleh Perusahaan Penjamin adalah
Bank Pelaksana. Agunan dan pengikatan terdiri dari agunan pokok yaitu
Bank Pelaksana.70
57
kelengkapan data dan dokumen kredit Sebelum Pencairan. Pada tahap
pada CS.
Pimpinan Cabang.
memperkuat posisi BRI. Adapun berkas kredit yang harus di review adalah:
58
C. Risiko Perbankan
Bagi Bank Umum, risiko adalah “potensi kerugian akibat terjadinya suatu
kejadian di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa benda yang
(kontrak) dapat dibatalkan dan batal demi hukum.72 Menurut Ahmadi Miru,
kebatalan atau perjanjian batal demi hukum adalah apabila dalam suatu
perjanjian tidak memenuhi syarat objektif dari syarat sahnya perjanjian yaitu
“suatu hal tertentu” dan “sebab yang halal”.73 Sedangkan pembatalan atau
71 Salim HS, 2002, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Sinar Grafika, Yogyakarta,
hlm. 185.
72 Elly Erawati, Herlien Budiono, 2010, Penjelasan Hukum Tentang Kebatalan Perjanjian,
hlm. 107.
59
dapat dibatalkan adalah apabila suatu pihak dalam membuat suatu
berasal dari hukum Roma (vis motor cui resisti non potest) yang diadopsi
mengemukakan bahwa force majeure atau vis major dapat diterima sebagai
Keadaan ini ditujukan terhadap pelaksanaan secara fisik dan hukum, bukan
Indonesia terdapat dalam Pasal 1244 dan 1245 BW. Namun, apabila dikaji
74 Ibid.,
75 Elly Erawati, Herlien Budiono, Loc.cit.,
76 Agri Chairunisa Isradjuningtias, “Force Majeure (Overmacht) Dalam Hukum Kontrak
60
lebih lanjut ketentuan tersebut lebih menekankan bagaimana tata cara
penggantian biaya, rugi dan bunga akan tetapi dapat dijadikan acuan
77 Ibid.,
78 Subekti, Op.cit., hlm 150.
61
Selain itu, force majure dapat menimbulkan risiko pada suatu kontrak,
yaitu:
ada pada sepihak saja. Misalkan hibah, penitipan dengan cuma-cuma dan
pinjam pakai. Menurut Pasal 1245 BW, risiko dalam perjanjian sepihak
ditanggung oleh kreditor atau dengan kata lain debitor tidak wajib
yang dibuat antara keduanya. Adapun yang termasuk perjanjian timbal balik
risiko. Risiko tidak cukup dihindari tetapi harus dihadapi dengan cara-cara
62
yang memiliki ukuran dan kompleksitas usaha tinggi, wajib manerapkan
risiko yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (6) sampai dengan ayat (13)
63
Melihat risiko yang terjadi dalam perbankan, maka Bank Indonesia
macet.
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.83
64
sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tentang
65
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
dengan realisasi KUR sebesar Rp 385,80 miliar dan berada pada urutan
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah data primer dan sekunder. Adapun jenis data yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
66
diperoleh dari dokumen, serta sumber-sumber lain yang berkaitan
seperti:
tentang Perbankan.
Pertanian.
67
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Umum.
Keuangan.
68
Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
1. Populasi
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh unit Bank BRI
di Kabupaten Soppeng yakni BRI Unit Ompo, BRI Unit Jennae, BRI
Unit Takalala, BRI Unit Batu-Batu, BRI unit Lalabata Rilau, BRI Unit
Pattojo, BRI Unit Cennae, BRI Unit Pacongkang, BRI Unit Pajalesan,
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 Unit BRI yang
berada di 5 kecamatan yaitu Bank BRI Unit Pajalesang, Bank BRI Unit
Lalabata Rilau, Bank BRI Unit Takalala, Bank BRI Unit Ompo, dan
69
masih berlangsung hingga 2021, maka penelitian dialihkan ke Bank
Pertanian.
70
E. Analisis Data
analisis kualitatif mencakup semua data penelitian yang telah diperoleh dari
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
pada 4° 06’ 00” LS dan 4° 32’ 00” LS serta 119° 47’ 18” BT dan 120° 06’
serta terdiri atas daratan dan perbukitan. Adapun luas daratan 700 km2
serta perbukitan yang luasnya 800 km2 berada pada ketinggian rata-rata
sekitarnya.86
yang terdiri atas 29.083,7 hektar lahan sawah dan 68.888,3 hektar lahan
irigasi seluas 24.708,3 hektar dan lahan sawah tadah hujan seluas 4.809,4
72
hektar.87 Berdasarkan potensi lahan pertanian yang memadai dimiliki
Kecamatan Lalabata.88
produksi yang cukup menguntungkan yaitu padi, dan jagung. Produksi padi
87
Kabupaten Soppeng, “Potensi Lahan Pertanian”, https://soppengkab.go.id/potensi-
daerah/potensi-
pertanian/#:~:text=Luas%20lahan%20pertanian%20di%20Kabupaten,seluas%204%2080
9%2C4%20hektar. Diakses pada tanggal 2 Februari 2021.
88 Aulia Saraswati, 2013, “Strategi Pengembangan Infrastruktur Berbasis Komoditi,
73
Kabupaten Soppeng tahun 2020 mencapai 48.575 hektar menghasilkan
miliar yang terdiri dari bantuan benih padi, jagung, dan palawija, serta
bantuan alat mekanisasi berupa mesin traktor serta bantuan Kredit Usaha
petani.
2007. Sebagai bank pelaksana, tugas Bank BRI antara lain melakukan
74
dan tugas perusahaan penjamin antara lain memberikan persetujuan
Menurut Trias Irawan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu
Program penyaluran KUR ini fokus pada 2 (dua) sektor yaitu on farm
dan off farm. On farm meliputi sektor pertanian, perburuan dan kehutanan,
2021.
93 Direktorat Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian,
75
sebesar 70% untuk on farm atau sekitar 41 triliun dan sebesar 30% untuk
penyalur KUR untuk membiayai semua usaha produktif dan layak. Jenis
KUR yang disalurkan oleh penyalur adalah KUR Mikro, KUR Kecil, KUR
sektor jasa produksi. Dari sinilah istilah KUR Pertanian muncul karena KUR
sebagai berikut:95
76
1. Individu/perseorangan atau badan hukum yang melakukan usaha
peternakan.
pada tahun 2020 realisasi KUR di Bank BRI Kabupaten Soppeng sebesar
mampu tumbuh hingga Rp 84,45 miliar dari Rp 1,48 triliun total realisasi
KUR di Provinsi Sulawesi Selatan serta berada pada urutan keempat belas
dengan jumlah debitor 1.192 dari 40.038 total debitor di Provinsi Sulawesi
Selatan. Selanjutnya skema KUR dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:98
Indonesia, Ibid.,
77
Tabel 1. Realisasi KUR di Kabupaten Soppeng.
Kabupaten Soppeng meliputi 3 (tiga) jenis yakni Kredit Mikro, Kredit Kecil
dan Kredit Super Mikro. Di antara tiga jenis kredit tersebut, yang paling
miliar atau 69,97%, disusul Kredit Kecil sebesar Rp 23,63 miliar atau
27,98%, serta Kredit Super Mikro sebesar Rp 2,57 miliar atau 3,05%.
sebagai berikut:99
78
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa Bank BRI
Kabupaten Soppeng. Hingga bulan Maret (Triwulan I) 2021, Bank BRI telah
awal yang baik untuk Bank BRI Kabupaten Soppeng untuk meningkatkan
jumlah penyaluran KUR dari tahun sebelumnya yakni tahun 2020 yang
perburuan dan kehutanan lebih banyak menyerap KUR dari sektor lainnya.
yang cukup luas, didominasi oleh tanaman pangan diantaranya padi, dan
79
pembangunan produksi di bidang pertanian di Kabupaten Soppeng dengan
peningkatan jumlah nasabah debitor pada setiap tahun. Hal Ini dikarenakan
bank juga tidak sulit. Berikut adalah persyaratan bagi calon debitor
80
Tabel 4. Hasil Wawancara Debitor KUR Pertanian
Jangka Waktu Pemanfaatan
Persyaratan Bunga Jenis Agunan
Lokasi Pertanian di Pencairan Kredit
Kabupaten Soppeng 1-2 BPK Lainny Tidak
Mudah Rumit <6% 6% >6% >3 Hari Tanah Sesuai
Hari B a Sesuai
Desa Lompulle
3 - - 3 - 3 - 1 2 - 2 1
Kecamatan Ganra.
Desa Kebo Kecamatan
3 - - 3 - 3 - - 3 - 1 2
Lilirilau
Kelurahan Salokaraja
2 - - 2 - 2 - 2 - - 2 -
Kacamatan Lalabata
Desa Ganra
2 - - 2 - 2 - 1 1 - 2 -
Kecamatan Ganra
Total 10 - - 10 - 10 - 4 6 - 7 3
81
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 10 (sepuluh) responden
sesuai dengan syarat dan ketentuan KUR Pertanian. Selain itu, menurut 10
yakni sebesar 6% serta proses pencairan dana tidak memakan waktu lama
yakni sekitar 1 sampai 2 hari kerja. Kemudian, adapun syarat agunan atau
103 Wawancara Petani Desa Lompulle Kecamatan Ganra, Petani Desa Ganra Kecamatan
Ganra, Dan Petani Kelurahan Salokaraja Kecamatan Lalabata Kabupaten Sopppeng.
104 Wawancara Petani Desa Lompulle Kecamatan Ganra, Petani Desa Ganra Kecamatan
82
Saat ini, Bank BRI juga memberikan kemudahan bagi nasabahnya
Pilih
Debitor Website BRI
“Ajukan
kur. bri.co.id.
Pinjaman”
Melakukan
Surat Pernyataan “login”
menggunakan
alamat email.
Setuju
Mengisi Formulir:
Profil diri, Profil usaha,
Mengunggah Berkas Dokumen
dan Data pengajuan.
83
memasukkan kata sandi jika sudah memiliki akun. Namun, jika debitor
belum memiliki akun di laman tersebut, maka debitor bisa memilih “Daftar”
pernyataan yang diberikan oleh Bank BRI. Apabila debitor telah membaca
mengisi formulir pengajuan yang diberikan oleh Bank BRI secara online.
untuk aliran dana atas kelebihan dana selaku penabung (saver) atau
diperlukan karena bank pada hakikatnya tidak memiliki uang tunai yang
84
cukup untuk membayar kewajiban kepada seluruh nasabahnya sekaligus,
sehingga prinsip ini sangat penting dijaga, paling tidak karena terdapat 2
Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, bank BRI Kabupaten Soppeng
85
yakni Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun
risiko di dalamnya begitu pula dengan bank. Risiko usaha yang sering
dihadapi perbankan yakni keuntungan yang tidak pasti diperoleh oleh bank
dan termasuk pula risiko kredit macet atau kredit bermasalah. Bank dalam
meminimalisir risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang salah satu
Costumer) atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah Costumers Due
86
Selain itu, menurut Trias Irawan yang terpenting dalam pemberian
collateral. Dari kelima prinsip tersebut yang paling sulit untuk dianalisis
character atau watak seorang nasabah sulit untuk dianalisis karena semua
wawancara, namun ketika terjadi kredit macet dan pada saat proses
penagihan pihak bank kadang kala mendapatkan perlakuan yang buruk dan
dianalisis dengan melihat data debitor, yaitu melalui SLIK (Sistem Layanan
Informasi Keuangan).
pemberian kredit banyak hal yang perlu diperhatian. Menurut Trias Irawan,
87
1. Tahap Permohonan Kredit.
berikut ini:
Calon
Debitor
CS mendata: nama, alamat
usaha, lama usaha, serta
jumlah pengajuan kredit.
88
2. Tahap Pemeriksaan Berkas dan Lokasi Lahan Debitor
berikut:
Pimpinan
Account Officer Petugas Survei Bank
Cabang
89
namun bank tetap meminta agar debitor senantiasa memiliki iktikad
kelayakan kredit setelah melihat laporan survei dari AO. Setelah itu,
jumlah pinjaman debitor. Hal tersebut dikarenakan, dalam tahap ini petugas
survei secara langsung meninjau dan melihat kelayakan usaha debitor yang
akan diberikan KUR Pertanian. Selain itu, menurut Trias Irawan bahwa
kendala kecil yang sering dihadapi bank adalah pada saat proses
kredit KUR Pertanian di unit, yakni debitor langsung mendatangi bank unit
dan melakukan survei sektor usaha debitor. Untuk melengkapi data yang
90
masih kurang biasanya mantri meminta bantuan CS untuk mengecek
kembali data debitor. Setelah itu, hasil survei diberikan kepada Kepala Unit.
Kepala Unit kemudian memutuskan apakah sektor usaha debitor layak atau
tidak. Apabila disetujui, maka proses pencairan dana dilakukan oleh Teller.
tersebut, waktu yang dibutuhkan yakni sekitar 1 (satu) sampai 2 (dua) hari
yang harus dipenuhi oleh setiap bank. Adapun persyaratan yang dimaksud
116
Wawancara Trias Irawan, Ibid.,
91
Berdasarkan persyaratan di atas, Bank BRI Kabupaten Soppeng telah
bank penyalur KUR menggunakan pola linkage yaitu secara channeling dan
atau syariah, lembaga keuangan bukan bank lainnya termasuk fintech, dan
kelompok usaha.
117 Pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun
2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
Rakyat.
118 Lampiran II Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
119 Wawancara Trias Irawan, Loc.cit.,
92
Gambar 4. 4. Proses Pelayanan KUR BRI.
Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian, KUR disalurkan oleh penyalur terdiri
atas:
a. KUR Mikro;
b. KUR Kecil;
c. KUR Khusus.
93
perkebunan, dan peternakan.120 Penyaluran KUR Mikro untuk usaha
penerima KUR dengan jumlah paling banyak Rp 50.000,000 (lima puluh juta
rupiah) setiap penerima KUR”. Selain itu, berdasarkan Pasal 16 ayat (2)
atau
120 Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, 2020,
Petunjuk Pedoman Teknis Fasilitasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian, hlm 28.
121 Pasal 16 ayat (3) Peraturan Menteri Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12
94
Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Fasilitas Kredit Usaha Rakyat
yang ditanam oleh petani tidak mempengaruhi jumlah KUR yang diberikan.
adalah letak dan luas lahan pertanian. Hal ini dikarenakan pada tahap
pemeriksaan berkas dan lokasi debitor, petugas survei akan menilai dan
akan diberikan.123
dan suku bunga/ marjin KUR Mikro secara angsuran berkala dan/ atau
95
Apabila debitor mengalami graduasi/naik kelas dari debitor KUR Mikro
menjadi debitor KUR Kecil, maka berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (1)
KUR diberikan jumlah di atas Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan
atau
124 Pasal 16 ayat (3) Peraturan Menteri Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2020 tentang Fasilitas Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian.
125 Pasal 16 ayat (4) Peraturan Menteri Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12
Petunjuk Pedoman Teknis Fasilitasi Kredit Usaha Rakyat Sektor Pertanian, hlm 32.
96
bahwa “KUR Khusus diberikan sesuai dengan kebutuhan, dengan jumlah
platfon paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) setiap individu
Soppeng, kasus kredit macet tidak dapat dihindari. Dari hasil wawancara
jumlahnya sekitar puluhan setiap tahun. Selain itu, alasan pihak bank tidak
gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu yang berdampak pada
kredit macet di Bank BRI Kabupaten Soppeng 95% adalah Character dan
97
saat pertama menerima KUR Pertanian, mereka memiliki kolektibilitas baik.
Penerima KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Khusus yang terdampak
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan
Penerima KUR yang mengalami penurunan usaha yang disebabkan
kondisi:129
a. Terjadi penurunan pendapatan/omzet karena mengalami
gangguan terkait pandemi pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19); dan/atau;
b. Mengalami gangguan proses produksi karena dampak pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
128
Wawancara Trias Irawan, Ibid.,
129Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun
2020 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Perlakuan Khusus Bagi
Penerima Kredit Usaha Rakyat Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019.
98
Selain peraturan di atas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bank harus memiliki pedoman untuk
130Pasal 2 ayat (4) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor
11/POJK.03/2020 Tentang Stimulasi Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.
99
menmenpenetapan debitor yang terkena dampak penyebaran coronavirus
tersebut mempunyai hubungan atau kaitan satu sama lain. Hal ini
131 Hana Adi Perdana, 2020, “Ini Daftar 18 Sektor Usaha Yang Bakal Menikmati
Keringanan Pajak”, https://www.idntimes.com/business/economy/hana-adi-perdana-1/ini-
daftar-18-sektor-usaha-yang-bakal-menikmati-keringanan-pajak/3. Diakses pada tanggal
6 Juni 2021.
100
Irawan, dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Soppeng pada tahun
pasar.132
macet, yakni:133
101
c. Faktor lainnya, biasa juga terjadi karena adanya faktor
102
Jika kemudian tidak ada prospek dari debitor, maka pihak bank selanjutnya
Kabupaten Soppeng:136
kali berturut-turut.
Pengadilan Negeri.
103
Pertanian dengan jumlah mencapai atau lebih dari Rp 20.000.000 (dua
puluh juta rupiah) harus menyertakan aset fisik baik berupa Bukti Pemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB) atau sertifikat tanah atau rumah. Alasan Bank
kredit macet pun dapat dihindari oleh perbankan. Namun, apabila suatu
saat debitor mengalami kredit macet, maka bank terlebih dahulu mencari
maka tindakan akhir penyelesaian kredit macet yang dilakukan bank adalah
ratus juta rupiah) yang diselesaikan dengan tata cara dan pembuktiannya
sederhana”.
104
yang kooperatif. Berikut adalah upaya agresif yang dilakukan bank untuk
(debitor) jika dengan cara ini diperoleh harga tertinggi yang dapat
Menurut Trias Irawan, sejak bekerja pada tahun 2018 belum pernah
debitor. Alasan dari penyelamatan kredit debitor ini, adalah karena bank
percaya bahwa debitor masih memiliki iktikad baik dan memiliki kolektibilitas
105
baik, sehingga penyelesaian kasus kredit macet tidak selamanya harus
dilakukan melalui:
c. Pemeriksaan dokumen.
pengadilan.
106
pengaduan sengketa dilaksanakan di luar pengadilan, maka penyelesaian
139 Bd. Aziz Billah, “Peran Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Dalam Sektor Jasa
Keuangan Guna Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional”, Jurnal Rechtsvinding,
Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Volume 7, Nomor 1, Aprol 2018, hlm. 6.
140
Ibid.,
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan terkait uraian pada rumusan masalah pada
bab sebelumnya:
hari.
108
pengadilan. Penyelesaian kredit macet non litigasi dilakukan
B. Saran
Adapun saran dan masukan yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut:
kredit macet.
109
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Marbun, B.N. 2009. Membuat Perjanjian yang Aman dan Sesuai Hukum.
Jakarta: Puspa Swara.
110
M. Bahsan. 2007. Hukum Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta:
Rajawali Press.
111
SKRIPSI:
TESIS:
Sari Febriani. 2019. “Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (Kur) Dan
Upaya Penyelesaian Kredit Macet Pada Bank Nagari Cabang
Pembantu Belimbing Padang”. Diploma Thesis. Keuangan
Perbankan. Fakultas Ekonomi. Universitas Andalas. Padang.
112
JURNAL:
Dewi Anggraini dan Syahrir Hakim Nasution. “Pera nan Kredit Usaha
Rakyat (Kur) Bagi Pengembangan Umkm Di Kota Medan (Studi
Kasus Bank Bri). Jurnal Ekonomi dan Keuangan”. Fakultas Ekonomi
dan Keuangan. Universitas Sumatera Utara. Medan. Vol. 1. Nomor
3. Februari 2013.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
113
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
114
DOKUMEN:
WEBSITE:
Aswin Dewantoro. 2020. “Daftar Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Terbaru”. Gopinjo.com. https://gopinjol.com/kur/bank-penyalur-kur/.
Hana Adi Perdana, 2020, “Ini Daftar 18 Sektor Usaha Yang Bakal
Menikmati Keringanan Pajak”,
https://www.idntimes.com/business/economy/hana-adi-perdana-
115
1/ini-daftar-18-sektor-usaha-yang-bakal-menikmati-keringanan-
pajak/3.
Kabartujuhsatu.com. https://soppengkab.go.id/ditengah-pandemi-covid-19-
realisasi-kur-di-soppeng-tumbuh-310/.
116