Anda di halaman 1dari 14

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak

bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional
oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi internasional. Sebuah perjanjian
multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara. Sedangkan, perjanjian multilateral adalah perjanjian
yang dibuat oleh lebih dari dua negara.

Daftar isi
 1 Pengertian menurut para ahli
 2 Tahap
 3 Pembatalan
 4 Berakhirnya perjanjian
 5 Referensi

Pengertian menurut para ahli


Bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak
bisa dipastikan. Bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Materi yang tidak memiliki sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu
oleh Pengurus.
Tag ini diberikan tanggal Oktober 2013

Berikut ini adalah beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli.

Prof Dr.Mochtar Kusumaatmadja 


Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan
untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu
Oppenheimer-Lauterpacht  
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak
dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya
G. Schwarzenberger 
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum
internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional
Konferensi Wina ((1969)) 
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih
yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu
Pasal 38 ayat 1 Piagam Mahkamah Internasional 
Perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung
ketentuan-ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang
bersangkutan

Jadi, perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsa-bangsa
dan bertujuan mengakibatkan hukum tertentu. Perjanjian internasional sekaligus menjadi subjek
hukum internasional. Perjanjian internasional juga lebih menjamin kepastian hukum serta
mengatur masalah-masalah bersama yang penting. Disebut perjanjian internasional jika
perjanjian diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat
internasional.

Tahap
Perundingan adalah tahap pertama yang dilakukan sebelum diadakannya perjanjian. Perundingan
bisa dilakukan oleh perwakilan diplomat yang memiliki surat kuasa penuh dari pemerintah, bisa
juga kepala pemerintah langsung.

Setelah diadakan perundingan, selanjutnya penandatanganan yang mana yang akan dijadikan
perjanjian. Penandatanganan bisa dilakukan oleh duta besar, anggota legislatif maupun eksekutif.

Selanjutnya pengesahan yang akan dilakukan oleh kepala pemerintahan dan anggota DPR
dengan diadakannya rapat terlebih dahaulu. biasanya hal ini dilakukan untuk masalah yang
sangat penting dan mencakup masalah orang banyak.

Pembatalan
Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya suatu perjanjian antara lain:

 Terjadinya pelanggaran.
 Adanya kecurangan
 Ada pihak yang dirugikan.
 Adanya ancaman dari sebelah pihak

Berakhirnya perjanjian
 Punahnya salah satu pihak.
 Habisnya masa perjanjian.
 Salah satu pihak ingin mengakhiri dan disetujui oleh pihak kedua.
 Adanya pihak yang dirugikan oleh pihak yang lain.
 Telah tercapai tujuan dari perjanjian itu
 Syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah
dipenuhi

Referensi
Pengertian, Tahap, dan Macam Perjanjian Internasional
in Ilmu Sosial - on 21:42 - No comments

Pengertian Perjanjian Internasional, Klasifikasi Perjanjian Internasional, Tahap Pembuatan

Perjanjian Internasional, dan Jenis-Jenis Perjanjian Internasional. Itulah point-point yang

akan kami bahas pada postingan kali ini. Dalam menjalin hubungan secara internasional

harus ada perjanjian untuk menjaga hubungan tersebut maka dari itu lahirlah perjanjian

internasional, Langsung saja ya.

A. PENGERTIAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Dalam menjalin suatu hubungan internasional, negara yang terlibat harus membuat suatu

perjanjian untuk membatasi hubungan tersebut. Dalam hal ini banyak proses yang harus

dilalui untuk membuat suatu perjanjian internasional, lalu apa pengertian dari perjanjian

internasional sebenarnya? Berikut adalah pengertian perjanjian internasional menurut para

ahli.
PERJANJIAN INTERNASIONAL
a. Oppenheimer-Leuterpacht

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan

kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.

b. G. Schwarzenberger

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum

internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum

internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral maupun multilateral.

Subjek-subjek hukum internasional dalam hal ini selain lembaga-lembaga internasional juga

negara-negara.
c. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M.

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk

menciptakan akibat dari hukum-hukum tertentu.

d. Konferensi Wina 1969

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang

bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Artinya, perjanjian

internasional mengatur perjanjian antarnegara saja selaku subjek hukum internasional.

Ditinjau dari segi norma yang berlaku, harusnya setiap negara yang telah melakukan

perjanjian wajib mempertanggung jawabkan hasil dari perjanjian dan tidak melanggarnya.

e. Academy Of Science Of USSR

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan yang dinyatakan secara formal antara dua

atau lebih negara-negara mengenai pemantapan, perubahan, atau pembatasan daripada

hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.

e. Menurut UU no.24 tahun 2004


Perjanjian Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur

dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis dan menimbulkan hak dan

kewajiban di bidang hukum

KesimpulanPerjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan antarnegara dalam

menjalin hubungan internasional sebagai pengatur batasan-batasan dalam kerjasamanya

dan juga menghasilkan hak dan kewajiban yang harus bisa dipertanggungjawabkan oleh

negara-negara tersebut.

B. KLASIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL

a. Berdasarkan Subjeknya

 Perjanjian yang disepakati oleh banyak negara merupakan subjek hukum


Internasional
 Perjanjian antar banyak negara dan Subjek Hukum internasional lainnya
 Perjanjian antar subjek hukum internasional selain negara, contohnya antar
organisasi internasional

b. Berdasarkan Isinya

 Perjanjian dari Segi Politis seperti pakta pertahanan dan kedamaian


 Perjanjian dari Segi Ekonomi seperti bantuan keamanan
 Perjanjian dari Segi Batas Wilayah seperti Laut teritorial
 Perjanjian dari Segi Hukum seperti status kewarganegaraan
 Perjanjian dari Segi Kesehatan, seperti penanggulangan wabah penyakit

c. Berdasarkan Proses/tahapan Pembentukannya


 Perjanjian yang bersifat penting yaitu yang dibuat melalui proses perundingan,
penandatanganan, dan ratifikasi.
 Perjanjian yang bersifat sederhana, yaitu yang dibuat melalui perundingan dan
penandatanganan.

d. Berdasarkan Fungsinya

 Perjanjian yang membentuk Hukum, yaitu suatu perjanjian yang meletakkan


ketentuan-ketentuan hukum bagi masyarakat internasional secara kesuluruhan yang
bersifat multilateral dan biasanya terbuka bagi pihak ketiga.
 Perjanjian yang bersifat khusu, yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan
kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja.

D. TAHAP PEMBUATAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Dalam membuat perjanjian internasional, negara yang menjalin kerjasama harus melewati

tahapan-tahapan tertentu sebagai berikut :

a. Perundingan (negotiation)

Perundingan atau negosiasi merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Secara umum

mungkin sahabat sudah tau makna dari perundingan ini. Istilahnya seperti musyawarah

untuk mencapai suatu kesepakatan yang disetujui bersama.

Dalam melakukan perundingan masing-masing negara dapat mengirimkan perwakilannya

dengan menunjukkan surat kuasa penuh. Jika sudah ada kesepakatan bersama menyangkut

perjanjian ini maka akan dilanjutkan ke proses selanjutnya.


b. Penandatanganan ( Signature)

Setelah dilakukan perundingan akan ada proses penandatanganan. Biasanya proses ini

dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan. Untuk perjanjian yang dalam

perjanjian multilateral (negara yang terlibat lebih dari 2 ) maka hasil kesepakatan dianggap

sah jika suara sudah mencapai 2/3 suara peserta yang hadir untuk memberikan suara.

Namun demikian perjanjian belum dapat diterapkan apabila belum melalui tahap

pengesahan (ratifikasi) oleh masing-masing negaranya.

c. Pengesahan (Ratification)

Proses yang terakhir sebelum perjanjian itu berlaku adalah pengesahan atau ratifikasi.

Suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan

oleh badan yang berwenang di negaranya.

Ratifikasi perjanjian internasional dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

 Pengesahan Oleh badan Eksekutif. Sistem ini biasa dilakukan oleh pemerintahan
raja-raja absolut atau otoriter.
 Pengesahan oleh Badan Legislatif. Sistem ini jarang digunakan.
 Pengesahan Campuran oleh Badan Eksekutif dan Legislatif (DPR dan
Pemenrintahan). Sistem ini merupakan yang paling banyak digunakan karena badan
eksekutif dan legislatif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu
perjanjian.

D. JENIS-JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL


Salah satu hasil dari hubungan internasional adalah terbentuknya suatu perjanjian yang

berlaku sampai batas yang disepakati. Perjanjian ini dapat dilakukan di berbagai bidang

kenegaraan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi perjanjian bilateral,

dan multilateral.

1. Perjanjian Bilateral

Perjanjian Bilateral adalah kerjasama yang menyangkut kepentingan hubungan atar dua

negara saja. Biasanya perjanjian hubungan ini bersifat tertutup, artinya tidak di

sebarluaskan secara internasional.

Contoh kerjasama bilateral Indonesia adalah perjanjian antara pemerintahan RI dengan RRC

pada tahun 1955, yaitu tentang penyelesaian Dwi Kewarganegaraan.

2. Perjanjian Multilateral

Seperti namanya, perjanjian multilateral adalah kerjasama lebih dari dua negara, hubungan

internasional seperti ini biasanya bersifat terbuka. Perjanjian ini bisa jadi tidak hanya

mengatur kepentingan negara-negara yang terlibat, namun juga kepentingan negara lain

yang bukan peserta dari perjanjian ini.

Contoh kerjasama multilateral negara Indonesia adalah Konvensi Wina tahun 1961 tentang

hubungan Diplomatik.
Manfaat Perjanjian Internasional Berdasarkan Jenisnya
Sponsors Link

Perjanjian merupakan sebuah kesepakatan yang terjadi antara dua negara atau lebih atau bisa
juga dari organisasi internasional yang dibuat dibawah hukum internasional. Jika perjanjian
dibuat oleh dua negara saja maka dinamakan sebagai perjanjian bilateral sedangkan untuk
perjanjian lebih dari dua negara maka dinamakan sebagai perjanjian multirateral. Jadi secara
umum perjanjian internasional merupakan kesepakatan yang dibuat olehh lebih dari satu negara
untuk mencapai tujuan hukum internasional tertentu yang sifatnya mengikat pada negara yang
melakukan perjanjian tersebut sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati.

Perjanjian yang dilakukan harus mendapatkan pengetahuan dari pihak hukum internasional dan
bisa mengakibatkan dampak hukum bagi negara yang melanggar perjanjian tersebut. Hal ini
sangatlah penting mengingat isi dari perjanjian internasional biasanya menyangkut hal-hal vital
pada negara yang bersangkutan.

artikel terkait:

 manfaat negosiasi dalam bisnis resmi


 manfaat negosiasi
 manfaat MEA
 manfaat umroh
 manfaat pisang barangan

Tahap-tahap perjanjian internasional

Untuk dapat melakukan perjanjian internasional, negara paling tidak harus melalui beberapa
tahap terlebih dahulu, diantaranya adalah:

 Pertama, adalah tahap perundingan. Perundingan ini sangatlah penting untuk membahas
perilah isi dari perjanjian yang akan dilaksanakan. Perundingan ini dapat memakan waktu yang
cukup lama bahkan hingga beberapa atau puluhan tahun terutama hal ini apabila terdapat salah
satu pihak yang merasa keberatan dengan isi perjanjian. Pada tahap ini yang bisa melakukannya
adalah perwakilan diplomat yang memiliki surat kuasa dari pemerintah atau bisa juga kepala
negara secara langsung.
 Kedua, setelah tahap perundingan rampung dilaksanakan dan isi perjanjian sudah disepakati
oleh semua pihak maka tahap selanjutnya adalah tahap penandatanganan. Tahap ini bisa
dilakukan oleh diplomat yang ditunjuk langsung oleh pemerintah, kepala negara, maupun
anggota legislative dan eksekutif.
 Ketiga, pada tahap ini kemudian akan dilakukan tahap pengesahan. Sebelum dilakukan
pengesahan biasanya isi dari perjanjian internasional ini akan dirapatkan terlebih dahulu oleh
DPR yang menjadi wakil dari rakyat di pemerintahan. Tahap ini juga penting karena supaya
rakyat tahu apa saja perjanjian yang akan dilakukan oleh negara apakah menguntungkan atau
justru merugikan rakyat.

Itulah ketiga tahap dalam perjanjian internasional. Meskipun hanya terdapat tiga tahap namun
bisa memakan waktu yang cukup lama karena ini akan menyangkut kepentingan orang banyak
dari pihak yang berkaitan dan tidak boleh dilakukan dengan ceroboh.

artikel terkait: manfaat perencanaan SDM – manfaat bisnis sendiri untuk keuangan masa depan

Pembatalan perjanjian internasional

Perjanjian internasional bisa dibatalkan dari satu pihak saja apabila terdapat beberapa hal seperti
berikut ini:

 Adanya pelanggaran isi perjanjian internasional


 Kecurangan yang membuat tidak sesuai dengan isi perjanjian
 Terdapat pihak yang dirugikan dari perjanjian internasional
 Dan adanya ancaman dari pihak lainnya

Jika terjadi hal tersebut maka perjanjian bisa dibatalkan dan itu akan sah secara hukum asalkan
terdapat bukti yang valid.

artikel terkait: manfaat riset pasar – manfaat sensus ekonomi

Berakhirnya perjanjian internasional

Perjanjian internasional akan berakhir jika mendapati beberapa hal berikut ini:

 Musnahnya salah satu pihak yang ikut serta dalam perjanjian internasional
 Sudah habis masa waktu perjanjian internasional
 Salah satu pihak ingin mengakhiri perjanjian dan disetujui oleh pihak lainnya
 Terdapat pihak yang merasa dirugikan dari perjanjian internasional
 Isi perjanjian internasional telah tercapai
 Adanya syarat mengakhiri pernjanjian internasional jika tujuannya telah tercapai.

artikel terkait: manfaat akuntansi – manfaat laporan keuangan

Manfaat perjanjian internasional

Negara Indonesia adalah negara yang berdaulat dan untuk melaksanakan kelangsungan
negaranya tidak jarang Indonesia juga melakukan kerja sama internasional dengan negara
lainnya. secara khusus ada beberapa jenis perjanjian internasional yang dilakukan oleh
Indonesia. namun ada satu bidang yang tidak boleh menjadi ranah perjanjian internasional yaitu
bidang pertahanan karena Indonesia tidak mau diusik oleh negara lain masalah pertahanannya
dan Indonesia adalah negara netral yang tidak membela siapapun dalam masalah pertahanan.
Berikut ini adalah manfaat perjanjian internasional bagi Indonesia secara khusus.
1. Bidang ideology

Manfaat yang diperolah dari perjanjian bidang ideology adalah:

 Dapat mengetahui dan belajar mengenai nilai-nilai kenegaraan yang dianut oleh negara lain
sehingga Indonesia bisa mengambil pelajaran yang baik dan bisa diterapkan di Indonesia.
 Dengan mengetahui apa saja nilai kenegaraan yang dianut oleh negara lain maka Indonesia juga
bisa membentengi diri pada nilai negatif dari negara lain yang bisa merusak ideology negara.
 Indonesia dapat menunjukkan ideology pancasilanya kepada negara lain setiap kali
berhubungan dengan negara lain.

2. Bidang politik

Manfaat perjanjian internasional dalam bidang politik adalah:

 Dapat mengetahui sistem politik dan perkembangan politik yang terjadi pada negara lain
sehingga Indonesia bisa mengambil kebijakan yang menguntungkan dari negara lain.
 Indonesia juga bisa mengambil berbagai contoh yang baik pada hal politik dari negara lain.
 Sebagai salah satu cara untuk mempererat hubungan diplomatic dengan negara lain.

3. Bidang ekonomi

Manfaat perjanjian internasional dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut:

 Sebagai salah satu cara yang bisa membuat para investor asing menanamkan modalnya di
Indonesia.
 Dapat melakukan perdagangan internasional dimana Indonesia dapat mengekspor barangnya
dan Indonesia bisa menikmati barang yang diproduksi oleh negara lain.
 Terbukanya peluang untuk memperluas pasar ke luar negeri.

4. Bidang sosial budaya

Manfaat perjanjian internasional pada bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

 Menjadi salah satu cara untuk melaksanakan program pertukaran pelajar


 Dapat mendatangkan tenaga ahli dari negara lain untuk membantu permasalahan sosial budaya
yang ada di dalam negeri.
 Bisa menjadi cara untuk saling mengenalkan kebudayaan masing-masing negara yang
bersangkutan.

Itulah empat manfaat perjanjian internasional yang dilakukan oleh Indonesia secara khusus.
Perjanjian internasional ini tentu saja akan tetap berlanjut apabila semua pihak merasa puas dan
menguntungkan bagi semuanya dalam artian bukan hanya satu pihak saja.

artikel terkait: manfaat uang giral – manfaat akuntansi pajak – manfaat menabung di bank

Macam-macam perjanjian internasional


sponsored links

1. Perjanjian berdasarkan jumlah peserta

 Perjanjian bilateral, adalah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara saja. sebagai contoh
adalah perjanjian antara Indonesia dan india dalam bidang ekonomi yang dilakukan pada tahun
2011.
 Perjanjian multirateral, adalah perjanjian yang dilakukan oleh lebih dari dua negara. Contohnya
adalah perjanjian konvensi wina yang terjadi pada tahun 1969 dimana dilakukan oleh lebih dari
negara.

2. Perjanjian berdasarkan sifatnya

 Treaty contract, adalah perjanjian yang dilakukan dimana sifatnya adalah mengiat semua pihak
yang melakukan perjanjian tersebut.
 Law making treaty, merupakan perjanjian yang dilakukan dimana hasilnya akan menjadi acuan
atau dasar pada peraturan tertentu. Contohnya adalah konvensi jenewa tahun 1949 yang
mengatur masalah korban perang dan konvensi wina yang mengatur masalah diplomatic.

3. Perjanjian berdasarkan isinya

 Politik, adalah perjanjian yang isinya mengenai perihal politik. Contohnya adalah perjanjian
mengenai perdamaian dunia seperti SEATO, NATO, dan ANZUS.
 Ekonomi, perjanjian internasional yang dilakukan untuk aspek ekonomi misalnya masalah
perdagangan internasional, pasar bebas dan lainnya.
 Hukum, perjanjian yang dilakukan untuk masalah hukum misalnya adalah mengenai status
kewarganegaraan.
 Kesehatan, adalah perjanjian yang dilakukan pada masalah kesehatan. Misalnya saja perjanjian
mengenai wabah penyakit dan karantina penyakit tertentu.

4. Perjanjian berdasarkan proses pembentukannya

 Perjanjian penting, perjanjian ini dilakukan dengan tahapan perundingan, penandatanganan


dan ratifikasi oleh DPR.
 Perjanjian sederhana, perjanjian ini hanya melewati dua tahap saja yaitu perundingan dan
penandatanganan.

5. Perjanjian berdasarkan subjeknya

 Perjanjian negara, dilakukan oleh negara saja secara langsung.


 Perjanjian negara dengan organisasi hukum internasional, dilakukan oleh organiasi hukum
internasional dan negara dari beda negara misalnya vatikan dengan MEE.
 Perjanjian sesame organisasi hukum internasional, dilakukan oleh sesame organisasi hulum
internasional misalnya saja ASEAN dan MEE.

artikel terkait: manfaat emansipasi wanita – manfaat reuni alumni – manfaat mempelajari bahasa
asing
Demikian ulasan mengenai perjanjian internasioanl yang perlu anda ketahui. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai