BIOTEKNOLOGI
“FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae (RAGI ROTI)”
Disusun oleh:
Nama : Nur Gilang Buana
NIM 2224180095
Kelas : 5B
Kelompok 3
Hari/tanggal : Jum’at, 22 Oktober 2021
14 Maftuh √ √ √ √ √
.
15 Hamid √ √ √ √ √
.
16 Adzan √ √ √ √ √
.
17 Alvinaro √ √
. se √ √ √
18 Agus √ √ √ √ √
.
19 Herdi √ √ √ √
. √
20 Ica √ √ √ √ √
.
* Isilah dengan angkat salah satu dari 5 kriteria berikut ini:
1. sangat tidak suka, 2. tidak suka, 3. netral, 4. suka, dan 5. sangat suka.
2. Pembahasan
Pengertian Fermentasi dan Jenisnya (5 poin)
Fermentasi merupakan proses terjadinya perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(Suprihatin,2010). Percepatan fermentasi dan pertumbuhan mikroorganisme
memerlukan karbohidrat dan juga memerlukan banyak nutrien tambahan
seperti, nitrogen dan mineral yang cukup untuk dapat tumbuh dan produksi
dengan optimal (Akbar et al,. 2013).
Menurut Yanti & Dali (2013) terdapat dua jenis fermentasi, yaitu:
1. Homofermentatif jika fermentasi hanya menghasilkan satu jenis komponen
saja, misalnya asam laktat. Karakteristik yang dapat diamati hanya seperti
tidak terbentuknya gas pada isolat, dengan demikian dapat diketahui bahwa
isolat yang digunakan merupakan Bakteri Asam Laktat.
2. Heterofermentatif jika fermentasi menghasilkan campuran berbagai
senyawa atau komponen lainnya, misalnya asetat, etanol, karbodioksida,
dan asam laktat. Karakteristik yang dapat diamati yaitu isolat menghasilkan
asam, gas CO2, alkohol dan senyawa-senyawa menguap lainnya.
Bahan utama dan pendukung dalam pembuatan donat, fungsi bahan dan
proses pembuatan donat menurut literatur yang mendukung (10 poin)
Terdapat beberapa bahan yang digunakan dalam proses pembuatan donat
yang dibagi menjadi dua tipe yaitu bahan baku utama dan bahan pendukung.
Bahan baku utama terdiri atas tepung terigu tinggi protein, air, ragi roti, gula,
dan garam. Sedangkan bahan pendukung terdiri atas susu skim, margarine,
telur, baking powder (Natrium Bikarbonat), dan minyak goreng. Terdapat
fungsi tersendiri dari setiap bahan yag digunakan, seperti:
1. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur pada donat, sumber protein
dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan
dalam pembuatan donat adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin
(prolamin dalamgandum) dan glutenin (Astawan, 2006).
2. Gula pada pembuatan donat merupakan sumber nutrisi untuk yeast,
membantu mempertahankan kadar air, dan memperpanjang masa simpan
produk makanan yang akan dibuat (Cauvain, 2001).
3. Garam berfungsi untuk memodifikasi flavor, bersifat sebagai pengikat
adonan sehingga mengurangi kelekatan pada saat pembuatan adonan
(Figoni, 2004).
4. Air berfungsi pelarut bahan seperti garam, gula, susu, sehingga akan
terdispersi secara homogen dalam adonan. Penggunaan jumlah air yang
banyak juga dapat menentukan mutu donat yang dihasilkan agar adonan
mengembang dengan sempurna. (Koswara, 2009).
5. Susu skim berfungsi untuk memperbaiki cita rasa, warna, menahan
penyerapan air, sebagai bahan pengisi dan meningkatkan nilai gizi.
Pemilihan susu tanpa lemak (susu skim) lebih disarankan karena jenis ini
tidak mempengaruhi rasa produk dan cenderung rendah lemak (Nuraini et
al,. 2009).
6. Margarine untuk menimbulkan rasa gurih, manambah aroma dan
menghasilkan tekstur produk yang empuk akan tetapi penggunaan
margarine secara berlebihan akan menyebabkan adonan terlau kalis
sehingga adonan akan sulit dibentuk karena terlalu lembek.
7. Baking powder atau tepung biang adalah bahan peragi hasil reaksi asam
dengan sodium bikarbonat, memakai atau tidak memakai pati atau tepung
sebagai bahan pengisi (filler).
8. Penambahan telur ke dalam adonan akan meningkatkan kemampuan lemak
untuk menyerap udara. Penggunaan kuning telur yang banyak pada adonan
akan membuat produk yang dihasilkan menjadi lebih lembut dan berwarna
kuning alami dan dalam penggunaan telur ini adalah sebagai bahan
pendukung adonan dalam mengembang secara sempurna. (Ismayani, 2006).
VI. Simpulan:
Setelah saya melakukan percobaan fermentasi ragi menjadi produk donat, dapat
diketahui bahwa penggunaan jumlah bahan harus sesuai takaran yang dianjurkan dan
jangan terlalu berlebih disertai dengan suhu yang tidak sesuai dapat mempengaruhi
kualitas produk donat yang akan dihasilkan. Seperti penggunaan tepung terigu yang
terlalu banyak akan membuat adonan menjadi terlalu padat dan kering dan akhirnya
bantet, penggunaan ragi yang dengan kualitas yang tidak baik dan berlebihan dapat
menyebabkan cita rasa menjadi masam serta suhu adonan yang terlalu panas atau
terlalu dingin juga akan mempengaruhi pertumbuhan dari ragi. Proses penyimpanan
adonan pada ruang terbuka akan mengkontaminasi adonan dengan udara bebas
sehingga adonan menjadi tidak elastis dan cenderung keras. Proses menggoreng juga
harus menggunakan minyak yang masih baru bukan menggunakan minyak bekas
yang telah dipakai berulang-ulang, api kecil, serta teknik menggoreng yang tepat.
Proses penyimpanan donat setelah matang pada suhu ruang yang terlalu dingin juga
akan mempengaruhi tekstur donat karena akan tercampur cepat dengan udara luar
sehingga donat nantinya akan menjadi keras.
VIII. Lampiran