Anda di halaman 1dari 10

Diabetes dan Ibadah Haji

Mohammad Robikhul Ikhsan, dr., Mkes., SpPD-KEMD


Divisi Endokrinologi, Departemen IPD FKKMK-UGM
Permasalahan

• Ibadah haji adalah rukun Islam


• 8-11% jamaah haji dengan diabetes
• 15-20% jamaah haji dengan diabetes dalam
kondisi “high risk” (kontrol gula darah maupun
komorbiditas dan komplikasi)
• Manajemen yang bersifat individual (jenis
obat, dosis, kemampuan fisik, dll)
Pengidap diabetes memiliki beberapa konsekuensi
terhadap ibadah haji terkait :

• Lama diabetes dan terkontrol tidaknya gula


darah selama ini
• Rentan terhadap tertularnya penyakit lain
• Memiliki konsekuensi penurunan daya tahan
tubuh terutama yg tidak terkontrol dengan
baik
• Komplikasi yang dimiliki
Konsekuensi prosesi haji

• Aktifitas bertambah
• Pola rutinitas harian berubah
• Jenis diet berubah
• Cuaca cenderung dehidrasi
• Berbaur dengan banyak orang dengan latar
belakang sakit yang berbeda
Penatalaksanaan DM saat haji
Pra keberangkatan
• Upayakan kontrol gula darah stabil
• Melaksanakan program vaksinasi lengkap
• Upayakan berlatih fisik bertahap menyerupai saat haji
• Persiapkan alas kaki yang nyaman dan melindungi kaki
dengan baik
• Memastikan akses pemeriksaan glukosa darah
• Dokter memastikan kondisi fisik baik dan memastikan
kecukupan obat
Setiap pasien diabetes yang melakukan haji

• Membawa kartu identitas/gelang peringatan medis.


• Dalam profil kesehatan harus ada data nama penyakit,
nama perawatan, obat dan dosisnya secara lengkap.
• Pastikan persediaan obat cukup selama prosesi.
• Pastikan tidak ada yang tertinggal agar tidak
mengganggu ritual beribadah.
• Pasien diabetes dengan insulin, harus memiliki
peralatan penunjang berpendingin untuk
menyimpannya.
Penatalaksanaan DM saat haji

Periode haji
1. Jangan forsir tenaga selama beribadah
2. Perbanyak minum air putih
3. Kontrol gula darah berkala
4. Atur diit sesuai anjuran, kaya sayuran dan buah buahan segar
5. Pastikan makanan yang familiar dan jenis makanan yang
netral
6. Bila menggunakan obat/insulin dengan dosis tinggi, pastikan
cek gula darah sebelum aktifitas yang berat dan lama
(thawaf-sai, jumarat)
7. Simpan kontak dokter
Penatalaksanaan DM saat haji

Paska kepulangan
• Tetap menjaga kebugaran tubuh
• Istirahat yang cukup
• Upayakan tidak memforsir tenaga menjamu para tamu
(kondisi lelah menyebabkan daya tahan turun  tamu
bisa membawa/menularkan penyakit)
• Monitoring kadar gula darah
• Kontrol segera bila dirasa kondisi badan kurang baik
Untuk sebagian Jamaah, ibadah
haji merupakan pengalaman sekali
seumur hidup.
Dengan perencanaan baik maka
Jamaah dapat melaksanakannya
dengan lancar,
Tugas kita mengupayakan itu dan
tidak menjadikan kondisi sakit
menjadi penghalang
melaksanakan ibadah terbaik bagi
Jamaah.
Referensi
• Alsafadi H, Goodwin W, Syed A. Diabetes care during Hajj. Clin
Med. 2011;11:218–21.
• Beshyah S, Sherif I. Care for People with Diabetes during The
Moslem Pilgrimage (Haj) An Overview. Libyan J Med.
2008;3:39–41.
• Al-Ghamdi SM, Akbar HO, Qari YA, Fathaldin OA, Al-Rashed
RS. Pattern of admission to hospitals during muslim pilgrimage
(Hajj) Saudi Med J. 2003;24:1073–6.
• Mansour Siavash and Sepehr Haghighi1 J Res Med Sciv.17(10);
2012

Anda mungkin juga menyukai