Anda di halaman 1dari 54

MASS GATHERING HEALTH

AGUS WIDIYATMOKO
FKIK UMY
PENGERTIAN

• Berkumpulnya orang (lebih


dari 1000 orang) pada satu
waktu dan tempat yang sama
• Memiliki tujuan yang sama
• Memiliki risiko adanya
masalah kesehatan
Definition

Class Subclass Persons Resources Example

Small 200 – 1,500 Local area Local fair


Mass gathering Medium 1,500 – 10,000 Local area Local sports game
Large 10,000 – 100,000 Local +/- State Concert

Music festival
Major mass gathering 100,000 – 250,000 State +/- Interstate
Agricultural show

Super mass gathering 250,000 – 500,000 State and Interstate Motor sports event

National +/-
Extreme mass gathering 500,000 – 1,000,00 Religious festival
international

National and
Mega mass gathering 1,000,000+ Olympics, Pilgrims
International
Conceptual Model

Biomedical

Environmental Psychosocial
Workload characteristics

• What factors influence workload / presentations?

day / night

humidity

drug availability

• Other extreme events


• Can we predict workload?
Workload Characteristics and Conceptual Model
PREPARATIONS FOR MASS
GATHERINGS AND PUBLIC
HEALTH INTERVENTIONS

❖ Risk assessment for


what might happen
❖ Surveillance to
identify when a
disease occurs
❖ Response when there
is a disease outbreak
IBADAH HAJI
MEGA MASS GATHERING (3,5
juta jemaah dari 184 negara)

Di Mekah Arofah dan Mina

Waktu yang cukup lama untuk


berkumpul
IN EVENT HEALTH SERVICES
EXTERNAL HEALTH SERVICES
MELIBATKAN
BANYAK
Jemaah Haji PIHAK

Indonesia
NEGERI
ORANG RAGAM
STRATA
SOSIAL

MENGELOLA
BANYAK SATU
UANG
TEMPAT DAN
WAKTU

MENGURUS
BANYAK
ORANG

14
PERSIAPAN IBADAH HAJI
PELAYANAN KESEHATAN

19
KEBIJAKAN
1. Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan
layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi,
transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan hal lain
yang diperlukan oleh jemaah haji.
2. Pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, baik
pada saat persiapan maupun pada pelaksanaan
penyelenggaraan ibadah haji dilakukan oleh Menteri yang
ruang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang
kesehatan. Pelaksanaan tugas dimaksud dikoordinasikan
oleh Menteri Agama.

3. Sosialisasi Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 Tentang


Istithoah Kesehatan Jemaah Haji

20
PELAYANAN KESEHATAN DI TANAH AIR

1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk jemaah haji dilakukan dengan sistem


berjenjang, yaitu mulai dari Puskesmas sampai dengan Rumah Sakit
Kabupaten/Kota
2. Seluruh calon jemaah haji dilakukan pemeriksaan kesehatan secara fisik di
Puskesmas dilakukan oleh dokter setempat, dan bilamana ditemukan kelainan
pada saat pemeriksaan, maka dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten/Kota untuk
pemeriksaan selanjutanya oleh dokter Spesialis, dan hasil pemeriksaannya
diserahkan ke dokter Puskesmas.
3. Seluruh jemaah haji divaksinasi meningitis sebelum keberangkatan ke tanah
suci;
4. Pemeriksaan Kesehatan juga dilakukan di Embarkasi Haji sebelum
keberangkatan ke Tanah Suci dilakukan oleh dokter Kantor Kesehatan
pelabuhan, dan selama dalam perjalan di Pesawat baik berada di Tanah suci
maupun kembali ke Tanah Air.

21
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI
1. Memenuhi Syarat
2. Memenuhi Syarat
dengan
Pendampingan
TPKH DAERAH 3. Tidak Memenuhi
PUSKESMAS Syarat Sementara
RUMAH SAKIT 4. Tidak Memenuhi
Syarat PPIH EMBARKASI
PENDAFTARAN

NOMER

PENERBANGAN
PORSI

ARAB SAUDI

SURVEILANS
DEBARKASI
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN KEDUA PEMERIKSAAN KETIGA
PERTAMA
BERANGKAT

STATUS KESEHATAN : TPKH DAERAH STATUS KESEHATAN :


1. RESIKO TINGGI PUSKESMAS 1. LAIK TERBANG
2. TIDAK RISTI RUMAH SAKIT 2. TIDAK LAIK
TERBANG

22
Penerbangan Haji
Gelombang I
GARUDA
NO. EMBARKASI MADINAH
1 Jakarta (JKG)
2 Aceh (BTJ)
3 Solo (SOC) 50 persen dari
4 Makassar (UPG) tanah air ke
5 Medan (MES) Madinah
6 Padang (PDG) SAUDIA
7 Balikpapan (BPN) NO. EMBARKASI
JUMLAH 1 Jakarta (JKS)
2 Surabaya (SUB)
3 Batam (BTH)
4 Palembang (PLM)
5 Banjarmasin (BDJ)
JUMLAH
TANAH AIR
23
Penerbangan Haji
Gelombang II
GARUDA
NO. EMBARKASI JEDDAH
1 Jakarta (JKG)
2 Solo (SOC)
4 Makassar (UPG) 50 persen dari
5 Medan (MES) tanah air ke
6 Padang (PDG) Jeddah
7 Balikpapan (BPN) SAUDIA
8 Lombok (LOP) NO. EMBARKASI
1 Jakarta (JKS)
2 Surabaya (SUB)
3 Batam (BTH)

TANAH AIR
24
Akomodasi Makkah
Zona Wilayah Akomodasi di Makkah

❑ Akomodasi Jemaah haji Indonesia pada tahun 2017 masih


berkisar pada 6 wilayah, yaitu:
✓Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Raudhah dan Syisyah
✓Pertimbangan kemudahan akses transportasi bus shalawat
dan distribusi katering.
❑ Jarak terjauh 4.500 meter dari Masjidil Haram.

25 25
Wilayah Akomodasi Makkah

26
Madinah
Zona Wilayah Akomodasi di Madinah

❑ Akomodasi Jemaah haji Indonesia pada tahun


2017 direncanakan berada di wilayah Markaziyah
dengan jarak terjauh 650m dari Masjid Nabawi
❑ Penyewaan dilakukan dengan sistem sewa semi
musim/blocking time sesuai dengan jadwal
kedatangan jemaah haji di Madinah

27 27
Madinah
Zona Wilayah Akomodasi di Madinah

Masjid
Nabawi

28 28
Transportasi

Layanan transportasi darat jemaah haji


di Arab Saudi meliputi:
 Transportasi Shalawat
 Transportasi Antar Kota Perhajian
 Transportasi Masya’ir

29 29
TRANSPORTASI SHALAWAT
❑ Angkutan yang disediakan untuk jemaah haji di Makkah
dari pemondokan secara shuttle menuju terminal umum
sekitar Masjidil Haram bagi jemaah yang menempati
wilayah dengan jarak ≥ 1500m
❑ Pelayanan angkutan shalawat sejak tanggal 15
Dzulqa’dah sampai dengan 5 Dzulhijjah, dan dimulai lagi
14 Dzulhijjah hingga akhir musim haji
❑ Jemaah haji yang akan dilayani dengan bus shalawat
sebanyak 91 persen
❑ Wilayah yang dilayani Aziziah, Mahbas Jin, Syisyah,
Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

30
ARMADA BUS SHALAWAT

31
LAYANAN KONSUMSI
1. Selama di Tanah Suci
▪ Jemaah haji memperoleh layanan konsumsi
makan dan snack yang memenuhi standar menu
dan gizi.

2. Pelayanan Konsumsi di Bandara Internasional King


Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah
▪ Diberikan pada saat kedatangan dan
kepulangan.

3. Pelayanan Konsumsi di Madinah


▪ Setiap hari diberikan 2 kali makan (siang dan
malam) di pemondokan selama jemaah tinggal
di Madinah serta 1 paket kelengkapan minuman
dan snack untuk sarapan pagi. 32
LAYANAN KONSUMSI (LANJUTAN)
4. Pelayanan Konsumsi di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Di Arafah diberikan 4 kali makan, di Muzdalifah 1 kali
snack dan di Mina 11 kali makan dan paket
kelengkapan minuman.

5. Pelayanan Konsumsi di Makkah


Diberikan 2 kali makan siang dan malam sesuai dengan
hasil Rapat Panja BPIH, ditambah dengan sarapan
berupa snack berat.

33
PELAYANAN KESEHATAN

34
PELAYANAN KESEHATAN DI ARAB SAUDI
1. Pelayanan kesehatan jemaah haji dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
tersebar pada Daker Bandara, Makkah, Madinah dan Armina. Mereka
ditempatkan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pada setiap daker
dan pemondokan sektor.
2. Pelayanan kesehatan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi menjadi
tanggung jawab Kementerian Kesehatan di bawah Koordinasi Kementerian
Agama. Pelayanan kesehatan di 2 kota perhajian dilakukan di Klinik
Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
Daerah Kerja merupakan tempat rujukan bagi jemaah haji yang tidak
tertangani di klinik sektor. Sedangkan jemaah haji yang tidak tertangani di
KKHI dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.
3. Secara khusus pelayanan haji juga diberikan kepada jemaah haji yang
mengalami gangguan kesehatan, sehingga tidak bisa melakukan wukuf di
Arafah secara normal atau perlu dilakukan badal haji untuk jemaah yang
benar-benar tidak bisa keluar dari rawat inap, karena sangat parah atau
meninggal dunia.

35
LOKASI PELAYANAN KESEHATAN
a. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah.
b. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah mempunyai
fasilitas perawatan untuk 180 tempat tidur, setara Rumah Sakit
Kelas C.
c. Layanan kesehatan Sektor yang mempunyai fasilitas perawatan
sementara untuk melayani konsultasi dan pengobatan selama 24
jam, serta menerima rujukan dokter kloter;
d. Pelayanan kesehatan haji kloter yang secara langsung mengawasi
dan menangani kesehatan jemaah haji, tenaga kesehatan kloter
dari atas 1 orang dokter dan 2 orang tenaga paramedis.
e. Posko Kesehatan sementara di Arafah dan Mina merupakan klinik
sementara dengan tenda yang dilengkapi dengan tempat tidur
lipat, peralatan, dan obat-obatan emergency;

36
PELAYANAN JEMAAH HAJI
DI ARMINA

37
PERKEMAH
AN MISI
HAJI
INDONESIA

JALUR TARADDUDI KORTAB


KORTAB

PRKMHAN
JEMAAH
HAJI
INDONESIA
38
PENEMPATAN POS MABIT
MAKTAB
MUZDALIFAH
1 – 9 MINA JADID

MAKTAB MAKTAB
10 71

39
PETA PERKEMAHAN DI MINA DAN JAMARAT

PERKEMAHAN JEMAAH
HAJI INDONESIA

ARAH KE
HARAM

JAMARAT

MINA JADID

40
PELAYANAN DI ARMINA (1)
1. Jemaah haji Indonesia di Armina menempati maktab-maktab;
2. Pelayanan katering di Armina dibagi dalam 2 (dua) kelompok
perusahaan:
a. Perusahaan katering Muta’ahidin;
b. Kedua dilayani oleh Muassasah;
3. Pelayanan katering di Arafah dimulai tanggal 8 s.d 9 Dzulhijjah
diawali dengan pemberian makan malam dan batas waktu akhir
pemberian makan sampai dengan pukul 10.00 WAS.
4. Pelayanan katering di Mina dimulai tanggal 10 s.d. 13 Dzulhijjah
diawali dengan pemberian makan pagi dan dan batas waktu akhir
pemberian makan sampai dengan pukul 08.00 WAS;
5. Pelayanan katering pada tanggal 12 Dzulhijjah malam terakhir
untuk jemaah haji yang mengambil nafar awal;
41
PELAYANAN DI ARMINA (2)
6. Pelayanan katering kepada jemaah haji yang mengambil
Nafar Tsani jemaah haji masih diberikan makan sampai
tanggal 13 Dzulhijjah.
7. Layanan transportasi jemaah haji dari pemondokan ke
Arafah, jemaah diberangkatkan dari pemondokan mulai
pukul 08.00 WAS dan terakhir diberangkatkan dari
pemondokan ke Arafah pada pukul 03.35 WAS.
8. Layanan transportasi jemaah dari Arafah ke Muzdalifah
dengan sistem taraddudi .
9. Layanan transportasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina dimulai
pada pukul 11.30 WAS dan terakhir jemaah diberangkatkan
dari Muzdalifah pada pukul 07.40 WAS.

42
PELAYANAN DI ARMINA (3)
10. Diupayakan peningkatan kualitas tenda jemaah di Arafah
11. Rencana penyediaan air cooler pada setiap tenda jemaah di
Arafah
12. Rencana penambahan karpet di Muzdalifah

43
HEALTH PROBLEM
MASALAH YANG
BISA TIMBUL
• Risiko penularan penyakit
• Risiko komplikasi penyakit yang
diderita
• Risiko cidera
• Risiko big collision antar jemaah
• Risiko kejadian luar biasa
• Risiko delayed pelayanan
kesehatan
• Risiko gangguan cuaca
• Risiko ganguan psikologis
ANTISIPASI
Risiko penularan penyakit Risiko komplikasi penyakit

• Imunisasi sebelum keberangatan: • Kendali penyakit sejak masa tunggu


Meningitis, Pneumonia, Influenza, • Terapi yang tepat dan kontinyu
Hepatitis B • Asupan cairan dan makanan yang
• Pola hidup sehat: memakai masker, adekuat
cuci tangan yang baik dan benar • Deteksi dini komplikasi yang terjadi
• Hindari sumber infeksi: jauhi hewan • Penanganan komplikasi dengan
yang dicurigai sebagai host (onta), adekuat (primary survey, rujukan
isolasi penderita penyakit infeksi yang tepat)
mempunyai risiko menularkan
• Sistim transportasi medis yang
adekuat
ANTISIPASI
• Risiko Cidera dan Big Collision
• Manajemen waktu ibadah yang
tepat
• Manajemen perjalanan yang tepat
menuju dan pulang dari tempat
ibadah
• Istirahat yang cukup
• Pahami alur lalu lintas
• Hindari tanpa alas kaki
• Hindari paparan panas terlalu lama
• Cukup minum dan makan
ANTISIPASI

Risiko kejadian luar biasa Risiko delayed pelayanan kesehatan

• Pola hidup sehat: makan tepat • Deteksi dini penyakit yang gawat
waktu, cuci tangan dengan baik dan darurat
dan benar, memakai masker, tidak • Sistem transportasi medis yang
jajan makanan sembarangan adekuat
• Manajemen waktu ibadah yang • Sistem rujukan yang adekuat
tepat • Pos kesehatan satelit
• Deteksi dini risiko kejadian luar • Tim gerak cepat
biasa
ANTISIPASI

• Risiko gangguan cuaca


• Meminimalkan paparan
panas
• Cukup asupan cairan
• Menggunakan pelindung
(badan, kulit, anggota gerak
dan mata)
• Membatasi aktivitas
ANTISIPASI
• Risiko gangguan psikologis
• Deteksi dini kelainan jiwa
• Manasik ibadah yang cukup dan
baik
• Asupan makanan dan minuman
yang cukup
• Manajemen waktu ibadah dan
perjalanan
• Manajemen kelompok jemaah
KEGIATAN
Ceramah dan roleplay tentang ibadah haji dan
pola hidup sehat (promotif dan preventif)

Imunisasi

Deteksi dini
• Pelatihan deteksi dini gangguan jiwa, kegawatan dan
komplikasi penyakit untuk petugas kesehatan
• SOP deteksi dini berbagai kondisi kesehatan
• Kegiatan deteksi dini masa tunggu, saat keberangkatan, di
pondokan, di ARMINA
KEGIATAN
• Tatalaksana dan layanan kesehatan yang baik
• Pelatihan tenaga kesehatan untuk
tatalaksana penyakit yang sering di Arab
Saudi
• SOP penanganan penyakit
• Komunikasi yang baik antar fasilitas
kesehatan
• Tim gerak cepat
• Pos kesehatan satelit
• Alur transportasi medis: normal,
emergensi, kontigensi plan
• Manajemen tim
KEGIATAN
• Sosialisasi waktu ibadah dan
perjalanan ibadah
• Ceramah oleh para ustadz dan
pembimbing ibadah
• Manajemen kelompok dalam
kloter
• Berdoa dan memohon bantuan
dan ridho Allah SWT agar semua
kegiatan bisa berjalan dengan baik
dan lancar
ALHAMDULILLAH
SELALU MEMOHON AMPUN ATAS SEGALA KHILAF DAN DOSA
SELALU BERSYUKUR ATAS SEGALA NIKMAT DAN KEMUDAHAN YANG DIDAPAT
SELALU SADAR BAHWA SEMUA HANYA IKHTIAR KETENTUAN AKHIR HANYA KUASA ALLAH SWT

Anda mungkin juga menyukai