Anda di halaman 1dari 90

Surveillans Kesehatan Matra

PENGERTIAN
MATRA = DIMENSI, WAHANA, LINGKUNGAN,
MEDIA
KONDISI MATRA : KONDISI LINGKUNGAN,
HABITAT, WAHANA, YANG BERBEDA BERMAKNA
DENGAN KONDISI LINGKUNGAN ATAU HABITAT,
WAHANA KESEHARIANNYA
Perubahan Lingkungan Bermakna
Artinya :
- Lingkungan berubah dari normal menjadi
tidak normal diupayakan menjadi normal
- Kepindahan masyarakat dari kondisi normal
berubah menjadi tidak normal kemudian
diupayakan menjadi normal
Ruang Lingkup Kesehatan Matra
1. Kesehatan Lapangan
2. Kesehatan Kelautan dan Bawah air
3. Kesehatan kedirgantaraan
Kesehatan Lapangan

Meliputi :
1. Kesehatan haji
2. Kesehatan Transmigrasi
3. Kesehatan Bencana
4. Kesehatan Lintas Alam
5. Kesehatan Bawah Tanah
6. Kesehatan Kamtibnas
7. KesehatanLatihan/operasi militer
8. Lapangan khusus : pawai, sepak bola, pertunjukan
Kesehatan Kelautan dan Bawah air

Meliputi :
1. Kesehatan Pelayaran dan Lepas pantai
2. Kesehatan penyelaman dan Hiperbarik
3. Kesehatan Latihan dan operasi militer di laut
Kesehatan kedirgantaraan

Meliputi :
1. Kesehatan penerbangan dirgantara
2. Kesehatan Latihan dan Operasi Militer di
dirgantara
Ruang Lingkup Kesehatan Matra

1.Surveilans kesehatan haji


2.Surveilans kesehatan pelabuhan & lintas
batas
3.Surveilans bencana & masalah sosial
4.Surveilans kesehatan matra laut & udara
Latar Belakang Penyelenggaraan Surveillans
kesehatan matra

• perencanaan, pengendalian dan evaluasi


pelaksanaan kegiatan kesehatan terhadap
penyakit atau masalah-masalah kesehatan
serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit
KESEHATAN MATRA
• UPAYA KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN FISIK DAN MENTAL GUNA
ADAPTASI TERHADAP KONDISI/KEADAAN
MATRA SEHINGGA TIDAK MENIMBULKAN
DAMPAK KESEHATAN

• KEPMENKES RI NO.: 1215/MENKES/SK/XI/2001


tentang PEDOMAN KESEHATAN MATRA
Surveilans Epidemiologi
Komponen

• Arah dan Tujuan yang Jelas dan Terukur


• Unit Surveilans Epidemiologi dengan Tim
Profesional
• Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-
Respon
• Dukungan Peraturan dan Anggaran
• Jejaring Surveilans Epidemiologi
• Indikator Kinerja

-bwk-
Gambaran Epidemiologi
Waktu, tempat dan orang

Absolut :
Jumlah kejadian

Rate : Penyajian
Angka kejadian • Tabel, Grafik
(kesakitan/kematian/ dan Peta
masalah)
Angka fatalitas kasus • Teks
(CFR)

Resiko relatif -bwk-


VISI & MISI UPAYA KESEHATAN MATRA
VISI
• INDIVIDU, KELOMPOK/MASYARAKAT YANG TERPAPAR
DALAM KONDISI MATRA TETAP SEHAT

MISI
• MENGGERAKKAN DAN MENGGALAKKAN -> DESEMINASI
INFORMASI
• MENDORONG (KM) -> TERJANGKAU DAN BERMUTU
• MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT U. TETAP
SEHAT DLM KONDISI MATRA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1116/MENKES/SK/VIII/2003
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut (Lembaran


Negara Tahun 1962 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2373);

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara


(Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2374);

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit


Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3273);

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
5. International Health Regulation, tahun 1998;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3832);
Ruang Lingkup

Prioritas sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi


kesehatan matra adalah :
a. surveilans kesehatan haji
b. Surveilans kesehatan pelabuhan dan lintas batas
perbatasan
c. Surveilans bencana dan masalah sosial
d. Surveilans kesehatan matra laut dan udara
e. Surveilans pada kejadian luar biasa penyakit dan
keracuna
SURVEILANS KESEHATAN HAJI
Kesehatan Haji
Kesehatan haji adalah upaya kesehatan yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan
fisik dan mental para calon/jamaah haji dan
petugas yang terkait untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah secara
bermakna dengan lingkungan di daerah asal
UU RI no. 13 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
• Pasal 6 : Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan dengan menyediakan layanan
administrasi, bimbingan Ibadah Haji,
Akomodasi, Transportasi, Pelayanan
Kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang
diperlukan oleh Jemaah Haji.
TUJUAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

1. Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah


haji sebelum keberangkatan
2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi
sehat selama menunaikan ibadah, sampai
tiba kembali ditanah air
3. Mencegah terjadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar /
masuk oleh jemaah haji

19
KEBIJAKAN (1)

1. Meningkatkan kemampuan Teknis Medis petugas pemeriksa


kesehatan calon jemaah haji ditingkat Puskesmas dan Rumah
Sakit
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan
Rumah sakit dengan menerapkan standar pelayanan bagi calon
jemaah haji
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu bagi calon
jemaah haji di Puskesmas, Rumah sakit dan Embarkasi.
4. Melaksanakan Pembinaan kesehatan sejak dini bagi calon
jemaah haji Resiko Tinggi di tanah air.

20
KEBIJAKAN (2)

5. Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan profesional


secara transparan.
6. Memberikan vaksinasi Meningitis meningokokus bagi calon
jemaah haji dan petugas kesehatan.
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu, cepat dan
terjangkau bagi jemaah haji selama menunaikan ibadah
haji.
8. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.
9. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini dan respon cepat
KLB, Bencana, serta musibah massal.

21
Kegiatan Kesehatan Haji
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan lanjutan
2. Promosi Kesehatan
3. Peningkatan kesehatan fisik dan mental
4. Imunisasi
5. Surveillans Epidemiologi Penyakit
6. Higiene dan Sanitasi
7. Pelayanan Medik dan Keperawatan
8. Pelayanan evakuasi dan rujukan
Kegiatan Kesehatan Haji
9. Identifikasi dan administrasi jenasah
10. Pelayanan safari wukuf
11. Penanggulangan KLB
12. Perbekalan kesehatan
13. Pencatatan dan pelaporan
Data yang dikumpulkan
1. Di Indonesia
- jenis kelamin
- umur
- asal
- embarkasi
- data risiko penyakit
- penyakit yang sedang atau pernah diderita
Data yang dikumpulkan
2. Di Arab Saudi, meliputi data :
- Pola penyakit
- kematian : penyebab, karakteristik, asal dan
tempat meninggal
- logistik dan obat-obatan
- status kesehatan
- suhu dan iklim
PEMBINAAN
PEMERIKSAAN KES HAJI
I. Puskesmas
II. Kabupaten/ Kota
III. Embarkasi Haji
PELAYANAN MEDIS
IMUNISASI
SURVEILANS
SKD- RESPON KLB
PENANGGULANGAN KLB/
MUSIBAH MASAL
Rate Jemaah Haji Wafat Perhari
Menurut Minggu Operasional Haji
1427H/2007 M - 1429H/2008 M
70 0
1427H,
2 652

600

1.5
1428H,
Rate/10.000 Jemaah/hari

50 0 1429H,
462
446

1
darurat 400

Rate 2.41 /1000


Rate 3.12 /1000

Rate 2.12 /1000


harapan 300

0.5
200

0 10 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Minggu Operasional Haji 0

JUMLAH JEMAAH HAJI


1427H 1428H 1429H
WAFAT

INDIKATOR INDIKATOR
 Rate <0.5 /hari/10.000  Rate <2.0/1000
JUMLAH JAMAAH & ANGKA WAFAT per 1000
JAMAAH TAHUN 2008M/1429H

Indonesia
di AS : 446 (2.1/1000)
di Emb/Deb :19

= 1000 jemaah haji


= rate < 1/oo
= rate 1-2/oo
= rate 2-3/oo Indikator
= rate > 3/oo
rate <2/1000
Hasil Surveillans Kesehatan Haji
Hasil Surveillans Kesehatan Haji
PROPORSI KELOMPOK UMUR

JEMAAH HAJI WAFAT

33
Sumber data : Siskohatbidkes
446 Jemaah Wafat Menurut Lokasi,
Operasional Haji th 1429H/2008

Lokasi % % Lokasi
pondokan 36.3 42 Diluar
perjalanan 2.7 BPHI/RS
pesawat 1 harapan

40
kurang dari
ambulans 1.1
bandara 0.2
masjid 1.4
BPHI 21.4 58 BPHI
RSAS 36.3 +RS
PENYEBAB KEMATIAN JHI tahun
1429 H/2008 M

• Sistem Sirkulasi 66,4 %


• Sistem Pernapasan 28 %

• Sistem Syaraf 1,6 %


• Neoplasma 1,3 %
• Lainnya 2,7 %
35
KESEHATAN TRANSMIGRASI
Kesehatan transmigrasi
Sasaran : calon transmigrasi dan petugas
pendamping
Kegiatan Kesehatan Transmigrasi
Meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Promosi Kesehatan
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit
4. Higiene dan sanitasi
5. Imunisasi
6. Pelayanan medik dan keperawatan
7. Evakuasi dan rujukan
8. Pencatatan & pelaporan
Kegiatan Kesehatan Transmigrasi
(di pemukiman baru)
Target kepala keluarga

Kegiatan :
a. Penyakit potensial KLB
b. Higiene dan sanitasi
c. Penyemprotan rumah
d. Mengumpulkan data jumlah pengungsi
e. Dukungan logistik
Kesehatan Transmigrasi
Kesehatan Transmigrasi
Kesehatan Transmigrasi
Kesehatan Transmigrasi
SURVEILANS BENCANA DAN
MASALAH SOSIAL
Sasaran pemantauan
Sasaran pemantauan kesehatan
penanggulangan bencana adalah korban,
masyarakat, petugas rawan bencana
Kegiatan kesehatan penanggulangan bencana

1. Pelayananan medis kepada korban


2. Pelayanan kesehatan dasar untuk pengungsi
3. Pengawasan kualitas penyediaan air besrih
4. Pengawasan sanitasiumum dan dapur
5. Penyediaan jamban darurat
6. Pemberantasan penyakit potensial kejadian
luar biasa
Kegiatan kesehatan penanggulangan bencana

7. Pengendalian vektor
8. Promosi kesehatan
9. Kebersihan lingkungan
10. Perbekalan kesehatan
11. Dukungan tenaga kesehatan
Pengumpulan data
1. Peta rawan bencana
2. Jumlah penduduk berisiko
3. Ketersediaan prasarana dan sarana
4. Sumber daya manusia
Pengumpulan data
Lokasi bencana :
1. Jumlah penduduk yang dievakuasi
2. Jumlah penduduk berdasar orang, tempat
dan waktu
3. Jumlah yang dirujuk dan dirawat
4. Pola dan jenis penyakit
5. Rujukan
6. evaluasi
PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN &
PENANGGULANGAN BENCANA

RAPID HEALTH ASSESSMENT


SURVEYLANCE EMERGENCY / RAPID NEED ASSMT.
BENCANA

waktu
DOR

KESIAPSIAGAAN MEDICAL PASCA BENCANA


RESPONSE

PUBLIC HEALTH RESPONSE :


CONTINGENCY - AIR BERSIH DAN SANITASI
PLAN
PERENCANAAN - SURVAILANS.
DARURAT - PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI
- PELAYANAN KESEHATAN DASAR, GIZI, DLL
-mendapatkan gambaran epidemiologi penyakit
Tujuan
prioritas dan Penyelenggaraan SE Pengungsi
-faktor yg berpengaruh terhadap perkembangan
penyakit prioritas,
-secara terus menerus & sistematis untuk
memberikan dukungan
informasi epidemiologi terhadap penyelenggaraan
-bwk-
Surveilans Epidemiologi
Pengungsi (SKD-KLB)
• Surveilans Kematian
• Surveilans Penyakit wReferensi
• Surveilans Faktor Risiko
wKonsultasi
• Kajian Lapangan
• Investigasi Pra KLB/ KLB wPengalaman

wJaringan

-bwk-
Strategi Analisis
Data Surveilans Ancaman KLB berdasarkan data
Penyakit & Kematian Epidemiologi KLB dan Rutin

Referensi dan Data Surveilans Rapid Health


Konsultasi Kesehatan Lingkungan Assesment

Analisis Pertemuan Berkala


Epidemiologi (Analisis Lintas Fungsi)

Rekomendasi
Kesehatan Lintas Alam
Pengumpulan Data
• Jumlah dan identitas peserta
• Kondisi geografis dan klimatologii lokasi lintas
alam
• Sarana komunikasi
• Kejadian kecelakaan : cedera, cacat, mati
• logistik
Kegiatan
• Pemeriksaan kesehatan
• Promosi kesehatan
• Pelayananan medik dan keperawatan
• Evakuasi dan rujukan
Kesehatan Bawah Tanah
Sasaran
• Tenaga kerja
• Petugas pertambangan bawah tanah
Pengumpulan data
• Identifikasi perusahaan , jenis pertambangan
dan lokasi pertambangan
• Jumlah tenaga kerja
• Kesiapan sarana dan prasarana kesehatan
• Jumlah dan jenis penyakit, kecelakaan, cedera,
cacat dan mati
• Saranan sanitasi dasar
• logistik
Kegiatan
• Pemeriksaan dan promosi kesehatan
• Pelatihan
• Higiene dan sanitasi
• Penyiapan logistik, sarana & prasarana
• Pelayanan medik & keperawatan
• Evakuasi & rujukan
• Surveillans Epidemiologi penyakit
Kesehatan gangguan kamtibmas
Sasaran
• Masayarakat
Pengumpulan data
• Luas & lokasi kejadian
• Derajat kamtibmas yang terjadi
• Lokasi saranan kesehatan terdekat
• Kesiapan sumber daya manusia dan saranan
kesehatan
• Identifikasi korban berdasar variabel orang, tempat
dan waktu
• Evakuasi & rujukan
• Kejadian penyakit, cidera, cacat & mati
Kegiatan
• Pelatihan
• Promosi kesehatan
• Penangan gizi
• Kesamaptaan jasmani
• Evakuasi & rujukan
• Penyiapan logistik kesehatan
• Identifikasi korban & akibat/sebab
• Pencatatan & pelaporan
Kesehatan Latihan /operasi
militer
Sasaran
Meliputi :
• Orang militer
• Petugas kesehatan
• Masyarakat
Data
Meliputi :
• Cuaca
• Jenis latihan/operasi
• Jumlah personel
• Kejadian kecelakaan, cidra, cacat, mati
• Logistik, prasarana dan sarana kesehatan
• SDM
Kegiatan
• Pemeriksaan kesehatan, pelayanan medis &
keperawatan
SURVEILANS KESEHATAN PELABUHAN
DAN LINTAS BATAS PERBATASAN
IHR National Focal Points
Co-ordination and assessment

 National capacity assessment, planning and reporting


 Linking to national emergency response systems
 Risk assessment
 International responses
IHR - Event notification and determination
External Emergency
Determine whether an advice Committee WHO’s
event constitutes a WHO DG Expert
PHEIC and recommend Review Roster
measures Committee

Coordinate
Other competent
Receive, assess and WHO IHR Organizations
respond to events
notified Contact Points (IAEA etc.)

Consult events or notify Communicate


WHO of any events that Ministries/
may constitute a PHEIC National IHR
Sectors
Focal Points Concerned

Detect and report any


urgent or unexpected Various disease and event surveillance
events systems within a country Report
FLOW CHART KEGIATAN SE
PUL-TA. KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA
-Deskriptif
Naratif
Transformasi Tabulair - Analisis Hub.
JENIS DATA
Sindroma
data -Sederhana -Hub dg waktu
Grafik
Disease Manual Maping namun mudah -Hub dg tempat
Mortality Elektrik Dipahami -Hub dg org
Software apl
Public Health issuse -Informasi
Software
Environment, dsb penting / urgen
Ukuran -Tampilkan lebih
SUMBAR DATA Epid. atraktif
-Risk
Sistem RR peny. -Rate -Sesuaikan dg
ABSOLUT
Vital statistik -Ratio sosbud masy.
Survey/riset -Proporsi -Gunakan media
yg sesuai
Hasil penyelidikan KLB
Laporan kegiatan, dsb
interptretasi
INFOKES
DESCICION
CARA PENGUMPULAN
Sistem RR/paper
Telepon/Facsimili - Informasi penting / urgen
E-mail
ACTION - Sederhana dan mudah dipahami
- Tampilkan lebih atraktif
- Sesuaikan dg sosbud masy.
-Perencanaan
Lengkap - Gunakan media yg sesuai
-Corective action
Akurat
Tepat Waktu -Evaluasi/monitoring
-Kewaspadaan dini
-Penelitian
Dr. OENEDO
s e
Kepmenkes. 1116/2003
Ttg PP. SSE.

Kepmenkes No. 1479


urvaillance idemiologie Sumber data.
Data kesakitan

n
PP. SSE. PTM dan PM Data kematian
Form STP Pusk/Kab Data demografi
Form STP RS/Kab
Form STP Sent
asional Data Geografi
Data laboratrium
Form STP Lab Data kondisi lingkungan
* Laporan wabah.
SE Laporan kondisi pangan.
Study Epidemiologi dan Penelitian
Data hewan, vektor
Data dan info penting lainnya
Tujuan :
a. Teridentifikasi adanya KLB
Jejaring.
b. Terselenggaranya peringatan SKD-KLB Mekanisme kerja
kewaspadaan dini KLB
Jenis penyelenggaraanSasaran
c. Terlaksananya kesiapsiagaan
penyelenggaraan
menghadapi kemungkinan KLB
d. Terdeteksinya secara dini adanya kondisi KLB Peran dan SDM
rentan.
e. Terdeteksinya secara dini adanya KLB
f. Terselenggaranya penyelidikan dugaan Dasar penetapan KLB
Permenkes No. 1501/2010
KLB KLB
* Ditetapkan oleh
Sebelumnya tidak ada.
Meningkat terus menerus dalam 3 wkt
Kab/Kota Meningkat 2X
Propinsi Dalam 1 bulan 2X kenaikan
CFR meningkat 50%
Mentri Kesehatan Proporsional rate.

Penanggulangan : (1501)
Pemerintah, Pemda, Masy.
PE Peny. Yg dapat m’nybbkan KLB
Pemeriksaan, Pengobatan Permenkes No. 1501/2010
Perawatan New & Re-emergimg
Isolasi/Karantina Ditetapkan oleh Kolera, Pes, DBD, Campak, Polio, Difteri,
Upaya Lain Menkes ( Permenkes Pertusis, Rabies, Malaria, H5N1, Antraks,
Tutup Sekolah & TTU No.659/2009) Leptospira, Hepatitis, H1Ni, Meningitis,
Yellow fever, Chikungunya.

Dr. OENEDO
INTERNASIONAL DIRJEN PP & PL
IHR FOCAL POINT
Tugas IHR FP
a. Mengirimkan kepada WHO IHR Contacts
PHEIC : Public Health Emergency of Points, atas nama negaranya komunikasi
International Concern ( Kedaruratan penting mengenai pelaksanaan dari
Kesehatan (KLB) yang Meresahkan Dunia
)
Adalah KLB yang : dapat menjadi
PHEIC peraturan ini, secara khusus pada Pasal 6
hingga 12 dan. (notifikas & PHEIC)
b. Menyebarkan informasi dan
ancaman kesehatan bagi negara lain mengkonsolidasi berbagai usulan dari
kemungkinan membutuhkan koordinasi VERIFIKASI sektor-sektor terkait, dan bertanggung
internasional dalam penanggulangannya jawab atas surveilans dan laporan, pintu
masuk, kantor kesehatan pelabuhan,
pelayanan kesehatan masyarakat, klinik dan
Tugas IHR CP PHEIC
rumah sakit serta departemen
pemerintahan lainnya.
TIDAK
WHO akan menunjuk IHR Contact Points, Annex 2
yang dapat diakses setiap waktu untuk
komunikasi dengan National IHR Focal Tindakan thd KLB
Point. WHO IHR Contact Points akan Sesuai dengan UU dan peraturan yang berlaku
IHR CONTEC POINT
mengirimkan informasi penting bagi keadaan KLB
mengenai pelaksanaan dari regulasi, WHO
secara khusus dijelaskan pada Pasal 6
hingga 12 kepada National IHR Focal WHO menentukan PHEIC.
Point. WHO IHR Contact Points akan VERIFIKASI Atas dasar pertimbangan.
ditunjuk oleh WHO di kantor pusat atau a. Informasi yang diberikan oleh negara
tingkat regional. bersangkutan.
b. Instrumen yang ada pada annex-2
PHEIC c. Masukan dari Komite emergecy.
TIDAK
Annex 2 d. Prinsip ilmiah sebagaimana bukti ilmiah dan
WHO dapat menerima informasi dari sumber lain informasi relevan lainnya.
selain dari pemberutahuan dan konsultasi, dan e. Kajian resiko pada manusia, dengan
kemudian menguji keabsahan laporan tersebut resiko penyebaran penyakit secara
sesuai dengan prinsip epidemiologi dan kemudian REKOMENDASI internasional, dan resiko gangguan
menginformasikan kejadian tersebut kepada State
jalur trasnsportasi internasional
party yang bersangkutan dimana kejadian itu
diduga terjadi. Sebelum menidaklanjuti laporan
tersebut,
Dr. OENEDO
Kajian Epidemiologi Ancaman KLB
Menggunakan bahan kajian :

B
a. Data SE peny. Berpotensi wabah.
b. Kerentanan masy. al status gizi dan immunisasi.

K L c. Kerentanan lingkungan.
d. Kerentanan penyakit masyarakat.

-
e. Ancaman penyebaran penyakit berpotensi KLB
dari daerah atau negara lain.
f. Sumber data lain dalam jejaring SE

K D Sumber data:

S
a. Laporan KLB/Wabah dan hasil penyelidikan KLB
b. Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulangannya.
c. Surveilans terpadu penyakit berbasis KLB.
d. Sistim peringatan dini di RS.

Sumber data lain


a. Data surveilans terpadu penyakit.
b. Data surveilans khusus peny berpotensi KLB.
c. Data cakupan program
d. Data lingkungan pemukiman dan perilaku, pertanian,
meteorologi geofisika.
e. Info masy. Sebagai laporan kewaspadaan KLB.
f. Data lain terkait.

Dr. OENEDO
UU Hak
N 04
a. Mengalami kerugian akibat pencegahan.
b. Para petugas yang melaksanakan penanggulangan.

/ 19
Upaya Penanggulangan meliputi :
84 Kewajiban
Penanggungjawab lingkungan tertentu wajib
melaporkan keKades, Lurah, Ka.Unit kesehatan
a. PE secepatnya.
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, isolasi Melaporkan Keatasan langsung.
penderita, termasuk tindakan karantina. Ka.Wilayah/daerah setempat yang mengetahui
c. Pencegahan, pengebalan. adanya tersangka wabah, atau adanya tersangka
d. Pemusnahan penyebab penyakit. penderita sakit menular yang dapat menimbulkan
e. Penanganan jenazah akibat wabah. wabah wajib melakukan tidakan penanggulangan
f. Penyuluhan kepada masyarakat.
g. Upaya penanggulangan lainnya.

UU
NO
36 /
200
9/
PIDANA
9
0 2 Dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan
wabah.
N 4 Karena kealpaannya mengakibatkan terhalangnya

UU 200
pelaksanaan penanggulangan.
Barang siapa dengan sengaja mengelola secara tidak benar
bahan bahan sehingga dapat menimbulkan wabah.
Barang siapa karena kealpaannya mengelola secara tidak
benar bahan bahan sehingga dapat menimbulkan wabah.

Dr. OENEDO
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)

INTERNATIONAL HEALTH
REGULATION (IHR)
Surveillans Kesehatan Pelabuhan
• Perlengkapan sarana
Surveillans Kesehatan Pelabuhan
Pemeriksaan dokumen kesehatan
SURVEILANS KESEHATAN MATRA LAUT DAN UDARA
KESEHATAN PENYELAMAN DAN
HIPERBARIK
Hasil surveillans
penyuluhan tentang kesehatan penyelaman,
cara menyelam dengan benar
Penyakit dekompresi (kelumpuhan)
SURVEILANS PADA KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT
DAN KERACUNAN
Daftar Pustaka
• http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/P
ROFIL__PP&PL_2008.pdf

http://www.depkes.go.id/downloads/Pedoman%20Gizi%20Jamaah
%20Haji.pdf

Anda mungkin juga menyukai