Anda di halaman 1dari 23

PENANGANAN GAWAT DARURAT

PADA
RUMAH TANGGA

DINAS KESEHATAN KOTA


SURABAYA 2017
PERDARAHAN DAN SYOK

Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh


darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa
( trauma ) atau penyakit.
Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan
Perdarahan :

1.Perdarahan Nadi ( Arteri )


- Berasal dari pembuluh Nadi
- keluarnya memancar seirama denyut nadi
- berwarna merah terang

2. Perdarahan Balik ( Vena )


- Darah keluar mengalir
- Berwarna merah gelap

3. Perdarahan Rambut ( kapiler )


- Darah keluar merembes
- Berwarna merah gelap
Perdarahan yang tampak / terlihat jelas
keluar dari luka terbuka.

Biasanya tak terlihat dan kulit tampak


rusak, kadang-kadang terlihat dibawah
permukaan kulit berupa memar.
A. Perlindungan terhadap Infeksi
pada penangan perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu memberi perawatan.
3. Buang bahan yang telah ternoda.
B.Mengendalikan Perdarahan Luar :
1.Tekan Langsung ( 5 – 15 menit )
2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung )
3. Tekan pada titik tekan.
4. Cara lain, imobilisasi dengan / tanpa bidai.
1. Pada perdarahan besar :
a. Tutup langsung luka
b. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
c. Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali


a. Gunakan tekanan langsung dgn penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Jangan melepas penutup luka atau balutan
pertama.
3. Perdarahan dalam / curiga ada perdarahan
dalam :
a. Baringkan & Istirahatkan penderita
b. Buka jalan nafas & peertahankan
c. Perawatan Syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
e. Jangan beri makan & minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 & Rujuk
Dimana Sistem peredaran darah ( Sirkulasi )
gagal mengirimkan darah yang mengandung
oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital.

1. Kegagalan jantung memompa darah


2. kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas.
4. Kekurangan cairan tubuh.
a. Pernafasan : cepat dan dangkal
b. Nadi : Cepat dan lemah
c. Kulit : Pucat,dingin & lembab
d. Wajah : Pucat, sianosis pada bibir, lidah
dan cuping telinga.
e. Mata : Pandangan hampa, pupil melebar.

a. Mual & mungkin muntah


b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah & takut mati
1. Bawa penderita ketempat teduh & aman
2. Tidurkan telentang,tungkai tinggikan 20–30 cm
3. Pakaian dilonggarkan
4. Beri selimut
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan nafas & Pernafasan baik
7. Kontrol perdarahan & rawat cedera lainnya
8. Beri Oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan & minum
10.Periksa berkala tanda vital
11.Rujuk ke fasilitas kesehatan.
1.Luka Terbuka
2.Luka Tertutup

1. Luka Lecet
2. Luka sayat / iris
3. Luka Robek
4. Luka Tusuk
5. Avulsi ( sobek )
6. Amputasi
1. Memar
2. Cedera karena himpitan
3. Cedera remuk

bahan yang diletakkan tepat diatas luka.


Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )
2. Penutup luka tebal
Fungsi : 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.

1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.


2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.

1. Pembalut pita / gulung


2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan
- Tulang
- Sendi
- Jaringan ikat
- Otot

Cedera pada Alat Gerak:


1. Patah Tulang ( Fraktur )
2. Urai Sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir Otot ( Strain)
4. Terkilir Sendi ( Sprain)
Terputusnya jaringan tulang baik sebagian atau
seluruh.

Penyebabnya : Gaya melampoui batas Destisitas :


-Gaya Langsung
-Gaya Tak langsung
-Gaya puntir

Gejala dan Tanda :


-Perubahan bentuk
-Nyeri dan kakuBengkak
-Gangguan Fungsi gerak
-Krepitasi
-Mungkin terlihat tulang yg patah
B. URAI SENDI (DISLOKASI)

Keluarnya kepala sendi dari mangkok


sendi/keluarnya ujung tulang dari Sendi

Penyebabnya : Teregang melebihi batas


normal.

Gejala dan Tandanya sama dengan Patah


Tulang
C. TERKILIR SENDI (SPRAIN)

Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar


sendi karena teregang melebihi normal.

Penyebab :
-Terpeleset
-Gerakan salah

Gejala dan tanda :


-Nyeri - Nyeri tekan
-Bengkak - Kulit merah kebiruan
Robeknya jaringan otot pada tendon (ekor
otot)

Penyebabnya Pembebanan tiba-tiba pada otot


tertentu.

Gejala & tanda :


-Nyeri yg tajam dan mendadak
-Nyeri menyebar dg kejang
-Bengkak
PEMBIDAIAN
Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera
Tujuan :
- Mencegah gerakan
- Mengurangi cedera baru
- Memberi istirahat
- Mengurangi nyeri
- Mempercepat penyembuhan

Macam-Macam Bidai :
• Bidai keras
• Bidai traksi
• Bidai Improvisasi
• Gendongan/belat & bebat

PEDOMAN PEMBIDAIAN
1. Informasikan kepada penderita
2. Eksposure
3. Siapkan alat-alat
4. Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
5. Meliputi dua sendi atau dua tulang
6. Lapisi bidai dg bahan lunak
7. Ikatan jangan terlalu keras/longgar
8. Ikatan cukup jumlahnya
1. Istirahatkan bagian cedera
2. Tinggoikan bagian cedera
3. Kompres dingin max 30 mnt, ulangi setiap jam.
4. Balut tekan
5. Bila perlu rujuk

1. Letakkan lengan bawah di dada, telapak tangan


menghadap keluar
2. Pasang bidai L/Bidai spesial siku
3. Ikat diatas & dibawah tulang yg patah
4. Lengan bawah digendong
5. Jika siku Patah, tangan jangan dilipat, bidai lurus
ke bawah
6. Rujuk
Cedera Kepala :
Cedera pada kepala gangguan pada Otak
(Ringan/Berat).

Penyebab : Bentrokan
Pembagian :
1. Cedera Kepala Sederhana
2. Patah Tulang Tengkorak
3. Cedera Otak
 Perubahan respon
 Gangguan Napas
 Sakit kepala
 Mual, muntah (muntah proyektil)
 Gangguan penglihatan, pupil tak simetris
 Kejang
 Perubahan tanda vital
 Nyeri
 Luka terbuka/tertutup
 Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga.
 Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
 Memar disekitar mata (raccoon eyes)
 Postur abnormal
1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan Balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk

Anda mungkin juga menyukai