Anda di halaman 1dari 54

PERTOLONGAN

PERTAMA
DASAR
•Penyelenggaraan Pertolongan Pertama
•Undang – undang no 1 tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan
•Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
No.023/Birhub/1972.
- Pelatihan / Pendidikan
- Pos Pertolongan Pertama
PERTOLONGAN PERTAMA
Pengertian :
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau
cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar

Medis Dasar :
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang
dapat dimiliki oleh orang awam yang terlatih secara
khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang
dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Pelaku pertolongan pertama :
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian
yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar

Tujuan Pertolongan pertama :


Menyelamatkan jiwa penderita
Mencegah cacat
Mempercepat proses penyembuhan
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. PENILAIAN
TIBA DILOKASI
KEADAAN Memastikan keselamatan dan
keamanan :
2. PENILAIAN DINI
3. PEMERIKSAAN - Korban
- Penolong
FISIK - Orang sekitar
4. LUKA - Diijinkan untuk ditolong

5. PATAH TULANG
6. RUJUK &
PELAPORAN
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. SADAR ( Komunikasi )
1. PENILAIAN
KEADAAN 2. TIDAK SADAR
Pemeriksaan nadi dan nafas
2. PENILAIAN DINI - Tidak ada nadi dan nafas
lakukan RJP
3. PEMERIKSAAN - Ada nadi tidak ada nafas
FISIK lakukan RJP
- Ada nadi dan nafas
4. LUKA + Cek respon :
5. PATAH TULANG suara, sentuh, aroma.
+ Membuka jalan nafas
6. RUJUK & + LDR (lihat dengar
PELAPORAN rasakan) hembusan
nafasnya
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. PENILAIAN Pemeriksaan dari kepala meliputi
telinga,hidung,mata dan
KEADAAN mulut,leher,dada,pinggang,
punggung,alat gerak atas dan bawah
2. PENILAIAN DINI
3. PEMERIKSAAN Pemeriksaan fisik menggunakan APD
cth kaos tangan, kaca mata dll
FISIK
4. LUKA Tujuan pemeriksaan fisik :
P = Perubahan bentuk
5. PATAH TULANG L = Luka terbuka
6. RUJUK & N = Nyeri tekan
B = Bengkak
PELAPORAN
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. PENILAIAN Luka ada 2
Luka tertutub :
KEADAAN
rusaknya jaringan kulit tetapi
2. PENILAIAN DINI tidak ada darah yang
keluar (memar)
3. PEMERIKSAAN
FISIK Luka terbuka :
4. LUKA Rusaknya jaringan kulit yang
ditandai dengan keluarnya
5. PATAH TULANG darah
6. RUJUK &
Apabila menemukan luka dan
PELAPORAN pendarahan pada tubuh
korban maka harus
dihentikan pendarahannya
dengan cara dibalut.
A. LUKA TERBUKA
Adalah cedera jaringan lunak yang disertai kerusakan/
terputusnya jaringan kulit atau selaput lendir
Jenis Luka Terbuka :
1. Luka lecet

2. Luka sayat/ iris


3. Luka robek
4. Luka tusuk
5. Avulsi/ sobek
6. Amputasi
7. Cedera remuk/ crush injury
Cara penanganan luka terbuka
1.Pastikan daerah luka terlihat
2.Bersihkan daerah sekitar luka
3.Kontrol perdarahan bila ada
4.Lakukan penatalaksanaan Syok pada luka parah
5.Cegah kontaminasi
6.Beri penutup luka dan balut
7.Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup
parah
8.Tenangkan penderita
9.Rujuk ke fasilitas kesehatan
B. LUKA TERTUTUP
Adalah cedera jaringan lunak tanpa disertai kerusakan jaringan kulit
Jenis luka tertutup :
• Memar
Penanganan luka tertutup

Untuk memar ringan dapat dilakukan


pertolongan sbb:
 Istirahatkan anggota gerak tsb
 Beri kompres dingin
 Balut tekan
 Bila pada alat gerak posisikan lebih tinggi dari
jantung untuk mengurangi pembengkakkan
Penutupan luka dan pembalutan

PENUTUP LUKA
Adalah bahan yg diletakkan tepat di atas
luka,berdaya serap baik.

Fungsi penutup luka adalah :


• Membantu mengendalikan perdarahan
• Mencegah kontaminasi
• Mempercepat penyembuhan
• Mengurangi nyeri
PEMBALUT
Adalah bahan yg dipergunakan utk
mempertahankan penutup luka

Fungsi pembalut adalah :


• Penekanan untuk mennghentikan perdarahan
• Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
• Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang
cedera
JENIS PEMBALUT

1.PEMBALUT PITA
2.PEMBALUT SEGI TIGA ( MITELLA )
3.PEMBALUT TABUNG / TUBULER
4.PEMBALUT FONDA
5.PEMBALUT FLATENGA
6.PEMBALUT PENEKAN
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
Patah tulang ada 2
1. PENILAIAN
Patah tulang tertutub :
KEADAAN patah tulang dengan tidak
2. PENILAIAN DINI ada tulang yang keluar

3. PEMERIKSAAN Patah tulang terbuka :


FISIK Patah tulang dengan
4. LUKA adanya tulang byang
keluar
5. PATAH TULANG
6. RUJUK & Apabila menemukan patah
tulang pada tubuh
PELAPORAN korban maka harus
distabilkan dengan cara
di bidai (tertutup)
dengan cincin (terbuka)
A. PATAH TULANG
Adalah terputusnya jaringan tulang baik seluruh /
sebagiannya saja

GEJALA DAN TANDA


• Perubahan bentuk
• Nyeri dan kaku
• Terdengar derik patahan
• Pembengkakan
• Memar
• Ujung tulang terlihat
• Sendi terkunci
• Gangguan peredaran darah dan persarafan
JENIS PATAH TULANG

1. Patah Tulang Tertutup 2. Patah Tulang Terbuka


B. CERAI SENDI/ DISLOKASI
Adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi
atau keluarnya ujung tulang dari sendinya,karena
sendi teregang melebihi batas normal sehingga
kedua ujung tulang menjadi terpisah,tidak pada
tempatnya.
PEMBIDAIAN
Pemakaian suatu alat bantu utk menghindari pergerakan (imobilisasi),
melindungi & menstabilkan bagian tubuh yg cedera

TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah pergerakan/ pergeseran dari ujung tulang yg patah
2. Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yg patah
3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
6. Mengurangi perdarahan
PEDOMAN UMUM PEMBIDAIAN
1. Informasikan rencana tindakan pada penderita
2. Paparkan daerah yang cedera dan rawat perdarahan bila ada
3. Buka dan bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai
4. Nilai GSS sblm melakukan pembidaian
5. Siapkan peralatan
6. Jangan merubah posisi bagian yang cidera
7. Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah
8. Bidai harus meliputi 2 sendi
9. Bila cidera terjadi pada daerah sendi upayakan untuk membidai kedua tulang yang
mengapit sendi tsb dan upayakan pula untuk membidai sendi distalny
10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan
11. Isi bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis
12. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu longgar
13. Ikatan harus cukup jumlahnya
14. Cek GSS setelah melakukan pembidaian
PENANGANAN BEBERAPA MACAM
CEDERA SISTEM OTOT DAN RANGKA
A. ALAT GERAK ATAS
1. Cedera pada Bahu dan Selangka
Bisa berupa luka terbuka ataupun luka tertutup bisa juga berupa
- Dislokasi ( pada daerah bahu )
- Patah tulang ( pada daerah selangka )
Untuk kasus dislokasi bahu / patah tulang selangka:
pasang gendongan untuk meminimalkan gerakannya.

2. Cedera Lengan Atas


 Bisa berupa : luka terbuka/ tertutup & patah tulang
 Untuk luka rawat sesuai jenis lukanya
 Pertolongan untuk patah tulang:.
1. Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap ke dalam
2. Pasang bidai L atau bidai sampai ke siku
3. Ikat daerah di bawah dan di atas tulang yang patah
4. Lengan bawah di gendong
5. Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat pasang bidai sampai ke lengan bawah dan biarkan tangan tetap
tergantung tidak usah digendong
6. Rujuk ke fas kesehatan
3. Cedera Siku
 Bisa berupa : luka terbuka / tertutup & berupa cerai sendi atau islokasi
 Untuk luka dirawat sesuai dengan jenis lukanya
 Untuk cerai sendi dibidai sesuai dengan posisi ditemukannya:
1. Bila ditemukan dalam posisi tertekuk (distabilkan saja)
2. Bila ditemukan dalam posisi lurus dibidai mulai dari ketiak sampai jari-jari
4. Cedera Lengan Bawah
 Bisa berupa luka terbuka/ tertutup & berupa patah tulang
 Untuk luka dirawat sesuai jenis lukanya.
 Cedera lengan bawah & pergelangan tangan merupakan
cedera yg sering dialami oleh anak-anak (proximal) dan pada orang dewasa bagian distal &
pergelangan tangan

 Pertolongan patah tulang


1. Letakkan tangan pada dada
2. Pasang bidai dari siku sampai jari-jari
3. Ikat daerah di bawah dan di atas bagian yang patah
4. Lengan digendong
5. Rujuk ke fas kesehatan
5. Cedera Tangan & Jari
 Bisa berupa luka terbuka/ tertutup & berupa patah tulang
 Untuk luka dirawat sesuai jenis lukanya
 Jika yg cedera hanya satu jari maka ikatkan dengan jari yg sehat
 Bila yg mengalami gangguan lebih dari satu jari maka bidailah
seluruh tangan & pasang gendongan (Letakkan tangan di atas
bidai kemudian ikat bagian bawah dan atas bagian yang patah)
B. ALAT GERAK BAWAH
1. Patah Tulang Panggul
- Patah tulang panggul dpt disertai kehilangan darah dlm
jumlah banyak

Tanda-tanda patah tulang panggul:


- Nyeri di daerah atas kemaluan bila pasien mencoba uduk/
berdiri
- Kadang tdk mampu menggerakkan kaki/ kesemutan

Pertolongannya :
- Harus hati-hati memindahkan pasien
- Penderita diangkat dgn usungan papan
- Berikan bantalan di antara kedua tungkai
- Di samping lutut diberi bantalan lunak demikian juga bagian
kiri & kanan tulang panggul
- Bila tidak ada papan spinal pertimbangkan tambahan
bidai untuk bagian luar tungkai kanan & kiri
- Rawat SYOK bila ada kecurigaan
2. Cedera Sendi Panggul
 Patah sendi ini sering ditemukan pada kecelakaan kendaraan & juga sering ditemukan
pada orang tua karena terjatuh
 Cedera ini menimbulkan nyeri yang hebat di daerah sendi panggul
 Biasanya tungkai yang cedera akan sedikit ditekuk, lutut di atas dan terputar ke dalam
 Periksa ada tidaknya cedera yang mengancam nyawa lebih dulu termasuk kemungkinan
terjadi SYOK
 Lalu stabilkan sendi panggul penderita dengan meletakkan pada papan spinal.

3. Patah Tulang Paha


Pertolongan:
 Siapkan pembalut secukupnya untuk mengikat bidai,sebaiknya pasang 2 bidai dari:
• Ketiak sampai melewati telapak kaki
• Lipatan paha sampai melewati telapak kaki
Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah
 Ikat kedua kaki di atas lutut dan pergelangan kaki untuk meminimalkan gerakan
 Rujuk ke fas kesehatan
4. Cedera Lutut
 Sama seperti cedera pada siku (dibidai sesuai kondisi ditemukan)
 Jika ditemukan dalam posisi lurus maka dibidai sama seperti patah tulang paha

5. Patah Tulang Tungkai Bawah


Pertolongan:
a. Siapkan pembalut secukupnya untuk mengikat bidai
b. Pasang 3 bidai pada bagian luar , dalam dan bawah yang patah
c. Beri kain pelapis di antara bidai dan tungkai
d. Bidai mulai dari kaki sampai lipatan paha
e. Rujuk ke fasilitas kesehatan
6. Patah Tulang Kaki & Cedera Pergelangan Kaki
 Penyebab cedera kaki yang paling sering adalah tertimpa
benda berat atau akibat gaya puntir

 Pertolongan
a. Apabila tidak ada perdarahan sepatu tidak usah dibuka karena sudah
merupakan bidai
b. Bila ada perdarahan banyak dan terjadi pembengkakan maka sepatu
dibuka
c. Hentikan perdarahan yang terjadi
d. Beri kapas/ kain pada telapak kaki kemudian pasang bidai sesuai
panjang kaki
e. Beri ikatan pada kaki dan jangan terlalu kencang
f. Rujuk ke fas kesehatan
CEDERA SPINAL
Pengertian
Semua cedera yg berhubungan dengan tulang belakang
mulai dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk
persarafan di dalamnya.

Gejala dan Tanda


• Perubahan bentuk pada kepala, leher atau daerah tulang
punggung.
• Bila ditemukan jarak antara satu dengan yang lain pada
daerah punggung atau teraba daerah yang patah maka
penolong harus mencurigai adanya cedera spinal
• Kelumpuhan alat gerak, biasa ditemui pada pasien
sadar
• Gangguan persarafan pada alat gerak, mungkin kehilangan fungsi, lemah, mati rasa,
kesemutan/ rasa baal terutama di bagian bawah daerah yg cedera
• Ada bagian yang sensitif/ nyeri
• Rasa nyeri yg tdk menetap saat bergerak/ tdk bergerak & dpt terjadi di mana saja antara
kepala sampai ke pantat. Nyeri di sepanjang tulang belakang juga merupakan petunjuk
kemungkinan adanya cedera spinal
• Hilangnya kemampuan mengendalikan BAB & BAK
• Sulit bernapas dengan/ tanpa pergerakan dada
• Priapismus (Ereksi pd kemaluan pria yang bersifat menetap)
• Cedera kepala gumpalan darah di daerah bahu,punggung atau sisi yang cedera
• Postur seperti cedera pada kepala
• Dapat terjadi SYOK akibat jarak saraf yg mengatur tekanan darah terganggu shg
diameter pembuluh darah melebar & tekanan darah akan turun, darah yang beredar
relatif berkurang. Pada kasus ini frekuensi nadi mungkin tidak berubah.
Penyulit cedera spinal
Henti napas karena kelumpuhan otot dada
• Kelumpuhan umum
• SYOK
Penanganan
• Analisa terjadinya cedera
• Lakukan stabilisasi manual kedudukan netral satu garis lurus pada leher dan kepala saat kontak
pertama kali dg pasien, bila ada pasangkan collar neck. Posisi dipertahankan kecuali pasien merasa
nyeri saat digerakkan ke posisi netral lurus. Bila menemukan keadaan ini pertahankan posisi kepala
seperti saat ditemukan
• Lakukan penilaian dini. Bila pasien tidak respon buka jalan napas dengan perasat pendorongan
rahang bawah sambil mempertahankan posisi kepala leher lurus
• Beri oksigen sesuai protokol bila ada
• Lakukan pemeriksaan fisik. Cek GSS pada ke 4 alat gerak bila pasien sadar
• Pertahankan stabilisasi leher sampai seluruh proses penilaian, penatalaksanaan selesai dan pasien
dapat diimobilisasi dengan baik
• Imobilisasi pasien dengan papan spinal
• Cek tanda vital
• Rujuk ke fas kesehatan
PATAH TULANG IGA
Gejala dan Tanda
• Nyeri pada saat bernapas
• Perubahan bentuk pada dinding dada
• Dinding dada tidak mengembang dengan baik saat bernapas
• Adanya gerakan paradoks yaitu ada bagian yang bergerak berlawanan dengan bagian
dada lainnya pada saat melakukan gerakan bernapas
• Perubahan bentuk pada dada
• Batuk darah
• Penderita terkesan berupaya melindungi bagian yang cedera (Guarding Position)
• Memar yang jelas dan luas di daerah dada, perubahan bentuk dada
• Pelebaran pembuluh balik di leher, mata merah, sianosis, bagian tubuh atas bengkak
• Tanda-tanda SYOK
Penanganan
• Seperti pertolongan dada tertutup
• Berikan bantalan yang cukup tebal pada bagian yang patah
• Pada kasus Flail chest usahakan bagian yang patah terganjal sehingga tidak ikut bergerak
saat bernapas
• Pasang gendongan
• Rujuk ke fas kesehatan
LUKA BAKAR
Luka bakar
adalah semua cedera yg terjadi akibat paparan terhadap suhu yg
tinggi
•Penyebab:
1.Termal (suhu>60 °C) contoh: api, uap panas dll
2.Kimia (asam/basa kuat)
3.Listrik, contoh: listrik rumah tangga, kilat
4.Radiasi, contoh : sinar matahari dan bahan radio aktif
•Penggolongan :
1.Luka bakar derajat satu
2.Luka bakar derajat dua
3.Luka bakar derajat tiga
Luka bakar derajat satu
Luka bakar derajat dua
Luka bakar derajat tiga
Hukum sembilan/rule of nine
pada orang dewasa
Rule of nine untuk anak
Derajat berat luka bakar
ditentukan oleh luasnya permukaan tubuh yg terkena luka
bakar dan lokasinya

Terdiri dari :
1. Luka bakar ringan:
2. Luka bakar sedang
3. Luka bakar berat
TABEL LUKA BAKAR
DERAJ DERAJAT DERAJAT Ket
AT 1 2 3
< 15 % Tdk kena:
Wajah, tangan,
RINGAN < 50 % <2% kaki, sendi,
< 10 % kemaluan &
saluran napas
anak/bayi
15 % - 30 % Tdk kena:
Wajah, tangan,
SEDANG > 50 % 10 % - 20 % 2 % - 10 kaki, sendi,
anak/bayi % kemaluan &
saluran napas

> 30 % > 10 % Kena:


Wajah, tangan,
BERAT - > 20 % kaki, sendi,
> 20 % anak/bayi kemaluan &
saluran napas
anak/bayi
Penanganan luka bakar
1. Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong
2. Hentikan proses luka bakarnya, dgn mengalirkan air dingin pada bagian
yg terkena, bila bahan kimia lakukan terus menerus selama 20 menit
atau lebih
3. Lepaskan pakaian dan perhiasan, kalau perlu pakaian digunting.
4. Lakukan penilaian dini, atasi semua masalah yg mengancam jiwa, beri
oksigen bila ada
5. Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik, hitung
derajat, luas permukaan yg terkena, lokasi dan faktor komplikasi
6. Tutup luka bakar, dgn penutup luka steril, jangan memecah gelembung,
jangan gunakan lemak, salep, cairan, antiseptik atau es. Jika luka bakar
mengenai mata pastikan kedua mata ditutup, bila yg terbakar jari-jari,
maka masig masing jari dibalut terpisah
7. Jagalah suhu penderita, rujuk ke fasilitas kesehatan
Penaganan beberapa luka bakar khusus
1. Luka bakar kimia: semua luka bakar kimia adalah berat
- Nilai keamanan tempat kejadian dan kslmtn diri penolong
- segera siram / aliri dg air sebanyak-banyaknya (min 20
menit)
- jangan menyiram bahan kimia yg bereaksi makin kuat
dg air, seperti : bubuk soda api
2. bila mengenai mata siram dg air mengalir (min 20 menit)
- minimalkan kontaminasi lanjut dg aliran air sedemikian rupa
tidak mengenai daerah sehat
• Penaganannya:
1. Bahan kimia padat/bubuk, sapu dg sikat halus kmd siram dg air sebanyak-banyaknya
2. Siram/aliri dg air min 20 menit
3. Amankan bekas pakaian penderita yg terkontaminasi
4. Pasang penutup luka steril, atasi syok, rujuk ke fasilitas kesehatan
• Luka bakar listrik, bahaya yg dihadapi adalah kemungkinan
terjadinya henti napas & henti jantung, kerusakan jar saraf dan
organ dalam. Mungkin terlihat kecil dari luar tetapi kerusakan
di dalam tubuh dapat luas

• Gejala dan tanda :


-perubahan status mental dan penurunan respon
-tampak luka bakar berat
-pernapasan dangkal, tdk teratur/tdk ada
-denyut nadi lemah, tdk teratur/tdk ada
-Patah tulang majemuk krn kontraksi otot
Penanganan luka bakar listrik
Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri
penolong:

1. Lakukan penilaian dini


2. Periksa & cari luka bakar di daerah listrik masuk dan keluar
3. Tutup luka dg penutup luka steril
4. Atasi syok bila ada
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
• Catatan : penolong hrs siap melaksanakan RJP
• Luka bakar inhalasi: terjadi krn menghirup udara panas,
asap atau bahan racun yg masuk ke saluran napas

• Gejala dan tanda:


1. Bulu hidung hangus terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Butir arang karbon dlm cairan ludah
4. Kesukaran napas
5. Pernapasan berbunyi
6. Serak, batuk, sukar bicara
7. Gerakan dada terbatas
8. Kulit kebiruan
• Penanganan:

1. Pindahkan penderita ke tempat aman


2. Berikan oksigen,
3. Lakukan penilaian dini terutama jalan napas dan
pernapasan
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
• Catatan: hati-hati dg pemberian oksigen di daerah
kebakaran. Pastikan penderita sudah diamankan
untuk mencegah terjadinya reaksi antara oksigen
dan api
KERACUNAN
 Cara Terjadinya keracunan
→Disengaja Bunuh diri
→Tidak Disengaja
→Penyalahgunaan Obat

 Cara Masuknya racun ke dalam Tubuh


→Saluran Cerna →Saluran Nafas

→Kontak Kulit →Suntikan atau Gigitan

 Gejala Umum
→Riwayat yg berhubungan →Respon turun
→Gangguan Pernafasan →Nyeri kepala
→Mual muntah →Pucat
→Kejang →Syok
 Gejala Khas sesuai cara racun masuk ke tubuh manusia
 Penatalaksanaan
→Pengamanan tempat
→Pengamanan penderita
→Penilaian dini
→Bersihkan sisa bhn beracun
→Awasi jalan nafas
→Beri O2 bila ada
→Pantau tanda vital→Penatalaksanaan
syok→Rujuk ke RS
→Pemberian penawar racun
→Pengeluaran racun dr lambung hny efektif sebelum 2 jam
→Kontraindikasi rangsangan muntah
GIGITAN ULAR
 Gejala dan tanda
→terdapat bekas gigitan ular →bengkak kemerahan
→demam →mual muntah
→pingsan →nadi cepat lemah
→kejang →ggn pernafasan

 Pertolongan pd gigitan ular


→Amankan diri Penolong dan tempat kejadian
→Tenangkan penderita
→Penilaian dini
→cegah penyebaran bisa dr daerah gigitan dgn ikatan di sebelah atas
dr gigitan utk menghalangi aliran limfe dan vena tp aliran arteri tdk
terhalangi.
→Letakkan daerah gigitan lbh rendah dr tbh
→Boleh di beri kompres es
→Rujuk
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
1. PENILAIAN
KEADAAN SETELAH KONDISI KORBAN
STABIL SEGERA DIRUJUK KE
2. PENILAIAN DINI MEDIS

3. PEMERIKSAAN Dengan pelaporan :


FISIK 1. Umur
2. Jenis kelamin korban
4. LUKA 3. Keluhan utama
4. Tingkat respon
5. PATAH TULANG
5. Keadaan jalan napas
6. RUJUK & 6. Pernapasan
7. Pemeriksaan Fisik yg
PELAPORAN penting (PLNB)
TERIMA
KASIH

Selamat
berlatih

Anda mungkin juga menyukai