Anda di halaman 1dari 27

CIDERA ALAT GERAK

BADAN SAR NASIONAL


KANTOR SAR SEMARANG
JL BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189
MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Patah Tulang
A. SISTEM RANGKA :
Fungsi sistem rangka

1. Membentuk tubuh
2. Melindungi organ penting
3. Mengerakan tubuh
4. Membentuk sel darah merah
Ada 3 macam tulang
1. Tulang pipih
2. Tulang pipa
3. Tulang Pendek
Patah tulang
Terputusnya jaringan tulang

Jenis
patah
tulang

Terbuka Tertutup
Bagian tulang Bagian tulang
yang patah yang patah tidak
berhubungan berhubungan
dengan udara dengan udara
luar luar
Tanda Gejala Patah Tulang :
1. Terdapat perubahan bentuk
2. Nyeri tekan pada daerah cidera
3. Krepitus
4. Bengkak
5. Memar dan perubahan warna
6. Terlihat bagian tulang yg patah
7. Persendian sukar/ tidak bisa digerakan
8. Mati rasa dan kelumpuhan
9. Terganggunya sirkulasi pada distal yg cidera (kebiruan,
suhu, pengisian kapiler)
Dislokasi

Keluarnya salah satu tulang dari


sendinya

Gejala dan tanda


1. Perubahan bentuk
2. Bengkak ringan – berat di sendi
3. Nyeri dan kaku atau perasaan
tertekan pada daerah sendi
4. Gangguan gerak pada sendi yang
. cedera
Strain : Ligamen tertarik atau robek sebagian
Sprain : Cedera pada otot atau tendo

Gejala dan tanda


1. Perubahan bentuk
2. Bengkak ringan – berat di sendi
3. Nyeri dan kaku atau perasaan tertekan pada daerah sendi
4. Gangguan gerak pada sendi yang cedera
PEMBIDAIAN
Pemasangan alat bantu untuk menstabilkan
bagian tubuh yang nyeri, berubah bentuk atau
bengkak
TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah pergerakan sendi atau bagian tulang
yang patah
2. Mengurangi rasa sakit dan derita
3. Mengurangi kerusakan pada jaringan lunak
4. Mencegah patah tulang tertutup menjadi patah
tulang terbuka
5. Membantu mengatasi perdarahan
6. Membantu proses penyembuhan.
Jenis bidai
• Bidai lurus
• Bidai lipat
• Bidai traksi
• Gendongan
• Improvisasi
Ketentuan umum pembidaian
• Komunikasi dengan penderita
• Rawat luka dan perdarahan terlebih dulu
• Buka pakaian, perhiasan di daerah cedera
• Periksa PMS
• Jangan merubah posisi bagian cedera, bidai
pada posisi ditemukan
• Lapisi bidai dengan bahan lunak
• Isilah bagian yang kosong
• Tulang : bidai kedua sendi
• Sendi : bidai kedua tulang
JANGAN MEMBIDAI BERLEBIHAN
Penanganan Patah tulang, Dislokasi,
Sprain
a. Lakukan pemeriksaan dini :
1. Kesan umum
2. Cek kesadaran/ respon
3. Cek air way, breating, circulation (A.B.C)
4. Kenali dan atasi keadaan yg mengancam nyawa
5. Melaporkan kondisi korban (nama, umur,
jender, keluhan, respon, cek A.B.C) pada tim
medis yg datang.
b. Lakukan pemeriksaan fisik :
1. Cari perubahan bentuk
2. Cari luka
3. Cari bagian yg nyeri
4. Cari bagian yg bengkak & berubah warna
5. Periksa bagian distal sebelum dan sesudah
pembidaian.
c. Stabilkan cedera secara manual
d. Paparkan bagian yg cedera
e. Rawat luka dan perdarahan
f. Siapkan peralatan membidai
g. Bidai bagian yg cedera
h. Periksa kembali P.M.S
i. Kompres dg es di bagian yg cedera
j. Atasi syok
Penggunaan pembalut segitiga untuk
membentuk sling.
Bidai dari dahan pohon
Immobilisasi patah tulang pergelangan
tangan dan patah tulang tangan
Bidai dari papan digunakan untuk immobilisasi
patah tulang panggul atau patah tulang paha.
Bidai dari papan digunakan untuk immobilisasi
patah tulang lutut atau dislokasi tulang lutut.
Bidai dari papan digunakan untuk immobilisasi
patah tulang tungkai bawah atau patah tulang
pergelangan kaki.
Tungkai yang tidak cedera digunakan sebagai
bidai untuk immobilisasi patah tulang tungkai
bawah (bidai anatomis)
Tandu short spine board dan long spine board.
Posisi dari anggota regu tandu.
Immobilisasi kepala korban dengan neck-
collar.
Korban terikat pada Long spine board.
sekian
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai