Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tugas nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah secara inter departemental
departemen kesehatan bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan
calon jamaah haji Indonesia.tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum
kenberangkatan ke arab Saudi,di perjalanan pergi/pulang selama di arab Saudi dan
setelah kembali ke tanah air

Penyelenggaraan ibadah haji di puskesmas bertujuan untuk memeberikan


pembinaan,pelayanan dan perlindungan sebaik baiknya melalui sistem dan manajemen
penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan
aman,tertib,lancer dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji dapat
melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

Visi Puskesmas Leces :


Dengan pelayanan PRIMA melalui tata kelola pelayanan publik yang baik menuju
masyarakat Leces sehat dan mandiri

Misi Puskesmas Leces :


1. Meningkatkan komitmen staf puskesmas leces untuk malaksanakan kegiatan
pelayanan dan pembangunan berwawasan kesehatan di masyarakat
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan perilaku mulia staf puskesmas
leces
3. Memelihara dan meningkatkan mutu manajemen, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di wilayah kerja puskesmas leces
4. Memelihara, meningkatkan dan mendorong kemandirian kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya di wilayah kerja puskesmas leces

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum :
Meningkatkan kondisi kesehatan calon jamaah haji serta terbebasnya masyarakat
Indonesia/international dari transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa
keluar/masuk oleh calon jamaah haji.

1.2.2 Tujuan khusus :


1. Teridentifikasinya CJH yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk ibadah haji.
2. Terbinanya kondisi kesehatan CJH dan kemandirian pemeliharaan kesehatan
3. Meningkatkan surveilens,sistem kewaspadaan dini dan respon KLB
4. Menurunkan angka kunjungan sakit dan angka kematian jamaah haji di arab
saudi
1.3 RUANG LINGKUP
Perencanaan Program matra yang tertuang dalam POA Program Matra
Puskesmas Leces hanya berlaku dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas Leces.
Dimana puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama. Dalam rangka mencapai fungsi puskesmas tersebut,
puskesmas Leces melaksanakan kegiatan - kegiatan yang termasuk dalam Upaya
Kesehatan bagi calon jamaah haji.

1.4 TAHAPAN-TAHAPAN PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI


a. Pemeriksaan tahap I
Pemriksaan tahap I dilaksanakan di puskesmas oleh dokter puskesmas sebagai
pemeriksa kesehatan,di bantu tenaga perwat dan analis laboratorium puskesmas
sebelum melunasi biaya perjalanan ibadah haji(BPIH).pemeriksaan tahap I dilakukan
untuk menetahui faktor resiko CJH.khusus untuk CJH wanita pasangan usia
subur(WUS) perlu dilakukan pemeriksaan tes kehamilan.kemudian menandatangani
surat pernyataan bahwa jika ternyata hamil menjelang saat keberangkatan bersedia
menunda keberangkatanya ke arab Saudi.khusus bagi jamaah usia di atas 40 tahun
selain dilakukukan pemeriksaan laboratorium juga di lakukan pemeriksaan EKG dan foto
thorax serta rujukan spesialistik jika di perlukan

b. Tes kebugaran
Metode yang digunakan dalam tes kebugaran jamaah haji di puskesmas adalah
memakai metode rockport.Tes Jalan Rockport merupakan salah satu metode yang
biasa dipakai untuk menilai kesanggupan kardiovaskuler saat beraktivitas fisik
dengan mengestimasi kapasitas aerobik. Orang yang dites diminta berjalan
secepat mungkin (sesuai kesanggupan) sejauh 1 mil, lalu dihitung waktu
tempuhnya (dalam menit) dan denyut nadinya dalam satu menit. Tes ini dapat
dilakukan pada semua orang, baik pria maupun wanita, setelah dinyatakan aman
untuk melakukannya oleh dokter pemeriksa.

c. Pemeriksaan tahap ke II
Dokter pemeriksa kesehatan ke II harus menentukan kesimpulan sesuai dengan
hasil pemeriksaan,dimana nantinya akan menentukan apakah jamaah tersebut istitho’ah
apa tidak.jika jamaah dinyatakan istitho’ah tapi dengan resiko tinggi maka jamaah
tersebut perlu pendampingan dengan obat/alat,tetapi jika calon jamaah haji dinyatakan
tidak istitho’ah maka jamaah tersebut harus di tunda keberangkatannya.
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 GAMBARAN UMUM


2.1.1 KONDISI GEOGRAFIS

Puskesmas Leces terletak dalam wilayah kabupaten Probolinggo dengan membujur


sepanjang jalan antara Probolinggo - Lumajang/ Jember dengan ketinggian 48 - 100 diatas
permukaaan laut.

Secara topografi kecamatan Leces khususnya wilayah kerja puskesmas Leces


mempunyai kondisi geografis yang terdiri dari daratan rendah dan perbukitan dengan
ketinggian 15 - 100 M diatas permukaan laut.

Dengan kondisi topografi demikian maka temperatur rata-rata adalah 27 - 30 derajat


celcius.Untuk daerah dataran rendah yaitu Sumber Kedawung, Leces, Pondok Wuluh dan
sebagian desa Tigasan Wetan dan Malasan Kulon, sedangkan daerah perbukitan seperti
desa Tigasan Kulon. Desa Tigasan Kulon, Tigasan Wetan dan Malasan Kulon
bertemperatur lebih rendah. Kecamatan Leces khususnya diwilayah kerja puskesmas
Leces beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan musim penghujan, dan
diantara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba dengan tiupan angin yang
cukup kencang dan kering, yang terkenal dengan sebutan Angin Gending.

Berdasarkan karaterstik wilayah,maka ± 60% mata pencaharian warganya adalah


petani.Selain itu diwilayah Kecamatan Leces ada obyek wisata yang sekaligus berfungsi
sebagai sumber air bersih bagi warga Probolinggo yaitu Ranu Ronggojalu.

2.1.2 KONDISI DEMOGRAFIS

DATA PENDUDUK DAN LUAS WILAYAH KECAMATAN LECES

DI KABUPATEN PROBOLINGGO

JUMLAH PENDUDUK JUMLA JUMLAH


NO DESA L P TOTAL DUSUN RW RT
H KK RUMAH
1 Leces 3,164 3,254 6,418 1747 1027 6 6 47
2 Sumber 5,570 5,757 11,327 3106 2024 5 10 75
kedawung
3 Pondok wuluh 2,919 3.042 5,951 1586 1217 8 14 35
4 Tigasan wetan 3,621 3,902 7,527 1926 909 7 7 32
5 Malasan kulon 1,405 1,516 2,921 748 730 4 4 17
6 Tigasan kulon 1,562 1,826 3,368 832 781 5 6 27
JUMLAH 18,241 19,301 39,317 9,943 6,688 35 47 233
2.2 GAMBARAN KHUSUS
2.2.1 SUMBER DAYA KESEHATAN

SDM yang ada di Puskesmas Leces adalah sbb:

Pelayanan Poli KIA - KB : 9 orang tenaga bidan (2 PNS, 1 Tenaga Magang 3 Tenaga PTT).

Pelayanan Poli BP : 1 orang tenaga perawat (1 PNS)

Pelayanan Poli Gigi :1 orang tenaga dokter gigi, 1 orang tenaga perawat gigi (1 PNS)

Pelayanan UGD-Rawat Inap : 10 orang tenaga perawat (1 PNS, 3 CPNS, 4 Tenaga


Kontrak, 2 Tenaga PTT)

Pelayanan Farmasi : 1 orang apoteker, 1 orang asisten apoteker (2 PNS)

Pelayanan klinik Sanitasi : 1 orang tenaga kesehatan masyarakat (1 PNS)

Pelayanan IMS : 1 orang tenaga bidan (1 PNS)

Pelayanan Gizi : 1 orang tenaga ahli gizi (1 Tenaga kontrak)

Pelayanan di Pustu : 3 Orang ( 2 PNS 1 Tenaga Magang )

Pelayanan di Ponkesdes : 4 orang tenaga bidan, 3 Orang tenaga perawat ( 3 PNS, 1


Tenaga Honor Daerah 3 Tenaga Kontrak)

2.2.2 DATA KHUSUS

Tabel 1. Hasil Cakupan hasil pemeriksaan haji Tahun 2021

Tahun 2019
No Program Sasaran
Target Capaian
1 Hasil pemeriksaan Jamaah haji 80% 88,9%
kesehatan jamaah haji yang sudah
3 bulan sebelum dilakukan
operasional terdata pemeriksaan
kesehatan
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

PUSKESMAS LECES TAHUN 2022

Upaya Kebutuhan sumber daya Indikator Sumber


No Kegiatan Tujuan Sasaran Target
kesehatan Dana Alat Tenaga keberhasilan pembiayaan
1 Pemeriksaan Tes kebugaran Meningkatkan CJH 100% Tensimeter, Dokter, Peningkatan BOK
CJH jasmani CJH kondisi kebugaran stetoskop, perawat kondisi
CJH sebelum stopwatch, kebugaran CJH
keberangkatan sebelum
keberangkatan

2 Pembinaan Pembinaan Meningkatkan CJH 100% LCD Dokter, Peningkatan BOK


CJH CJH pengetahuan CJH perawat pengetahuan
CJH tentang
istitho’ah
3 Pemeriksaan Kunjungan Memantau kondisi Jamaah 100% Tensimeter, Dokter, Seluruh Jamaah BOK
Jamaah Haji hasil evaluasi fisik jamaah setelah haji stetoskop, perawat haji yang tiba di
yang telah pasca tiba di tanah air Termometer tanah air
tiba di tanah pemulangan jam terpantau
air kondisinya dan
dalam keadaan
Sehat
RINCIAN ANGGARAN PER KEGIATAN

PUSKESMAS LECES TAHUN 2022

Rp. / Bulan
No. Kegiatan Belanja Volume Biaya satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembinaan konsum 4x Rp1.920.000 Rp7.680.000 1920 1920 1920 100 1920
dan si 000 000 000 .80 000
Pemeriksaan 0
haji

cetak 1 Rp100.800 Rp100.800 100.


banner 800
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

PUSKESMAS LECES TAHUN 2022

Upaya Kebutuhansumberdaya Sumber


No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Indikator keberhasilan
kesehatan Dana Alat Tenaga pembiayaan
1 HAJI Pembinaan Sosialisasi dan Semua calon Semua Rp.7.680.000 - TIM Semua calon jamaah BOK
calon jamaah deteksi dini status jamaah haji CJH kesehtan haji dapat istithoah
haji kesehatan calon yang sudah haji
jamaah haji terdata
BAB III
HASIL ANALISIS

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Adapun identifikasi masalah dapat dilihat dari hasil pencapaian program HAJI pada
tahun 2021 dapa dilihat pada tabel berikut :
Tahun 2021
No Program Sasaran
Target Capaian
1 Hasil pemeriksaan kesehatan Jamaah haji yang sudah 80% 89,9%
jamaah haji 3 bulan sebelum dilakukan pemeriksaan
operasional terdata kesehatan

3.2 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan
prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif,
efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu:
USG (Urgensi Seriousness Growth) sebagai berikut:
Tabel 3 Penentuan Prioritas Masalah

Jamaah kategori Jamaah kondisi Jamaah dengan


NO KRITERIA mandiri dengan observasi pendampingan
1 URGENCY 5 4 3
2 SERIOUSNESS 5 4 4
3 GROWTH 3 4 4
75 64 48
TOTAL
I II III

Prioritas Masalah :jamaah dengan resiko tinggi yang mempunyai usia >60 tahun + penyakit

BAB IV
RUMUSAN MASALAH

Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2021, maka dapat dirumuskan
permasalahan dari program HAJI di Puskesmas Leces adalah “Masih banyak jamaah yang
resiko tinggi dengan pendampingan obat”.

4.1 PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Dari rumusan masalah tersebut dapat diinventarisir penyebab dari masalah tersebut, yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan tentang istitho’ah
2. Kurangnya pemantauan pada masa tunggu
3. Ada beberapa jamaah yang kurang kooperatif

4.2 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab
yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish
Bone Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor
Man (manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan
Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut:
MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM ISHIKAWA ATAU TULANG IKAN (FISH BONE )

Manusia
Lingkungan Sarana

Tenaga pemeriksa yang


Masih ada CJH yg belum Alat untuk
terbatas
melaksanakan pendampingan pemeriksaan vital
dan pemeriksaan pada masa sign masih pinjam
tunggu di UGD

Banyak jamaah
resiko tinggi dengan
pendampingan obat

Pembinaan dan
penyuluhan tentang
istitho’ah

Metode
Money
BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

5.1 MENENTUKAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH


Setelah penyebab masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan analisis USG sebagai berikut

Tabel 4. Analisa USG untuk Menentukan Prioritas Pemecahan Masalah


No Pemecahan Masalah U S G Hasil UxSxG Rangking
1 Kurangnya pengetahuan jamaah 4 5 3 60 I
tentang istitho’ah
2 Kurangnya pemantauan jamaah 2 3 1 6 III
pada masa tunggu
3 Ada beberapa jamaah yang kurang 4 4 3 48 II
kooperatif

Dari hasil analisis USG maka diperoleh prioritas pemecahan masalah, yaitu :
1. Dilakuakan pembinaan dan penyuluhan kepada CJH tentang istitho’ah
2. Berkoordinasi dengan tenaga kesehatan desa terkait pemantauan jamaah
3. Komunikasi dengan jamaah lebih ditingkatkan lagi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan yang sebaik baiknya melalui system dan manajemen penyelenggaraan yang
terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancer dan nyaman
sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara
mandiri sehingga jamaah istithoah dan menjadi haji mabrur.

6.2 Saran
Untuk calon jamaah haji sebelum pergi ketanah suci sebaiknya memeriksakan
kesehatan secara rutin di puskesmas atau rumah sakit, sehingga apabila terdapat gejala
kelainan kesehatan akan segera dapat di atasi
BAB VII
PENUTUP

Di dalam upaya melaksanakan kerja sebagai program esensial, maka kegiatan dari
Program HAJI di Puskesmas bisa dilakukan oleh perorangan atau penanggung jawab program
dan kepala Puskesmas saja, akan tetapi diperlukan advokasi dengan pemegang pimpinan
tertinggi di wilayah Kecamatan, kemitraan dengan seluruh program yang ada di Puskesmas,
pengembangan bina suasana dengan seluruh lintas sektor tidak yang ada dan pentingnya KIE
di dalam sebuah kegiatan Program HAJI POA HAJI ini di Buat Untuk kegiatan tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai