Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN POKOK DAN STANDAR

PEMERIKSAAN KESEHATAN CJH

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


JL.PIERE TENDEAN NO.24 SEMARANG
UU 13 tahun 2008
Penyelenggaraan
BAB III
Ibadah Haji
Pasal 6 : Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
dengan menyediakan layanan administrasi,
bimbingan Ibadah haji, akomodasi,
transportasi, pelayanan kesehatan,
keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan
oleh Jemaah Haji.
Pelayanan Kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan, dan
pemeliharaan kesehatan Jemaah Haji.
UU 13 tahun 2008
Penyelenggaraan Ibadah
Haji…

BAB VIII – KESEHATAN  Pasal 31


(1) Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan
Ibadah Haji, baik pada saat persiapan
maupun pelaksanaan Penyelenggaraan
Ibadah Haji, dilakukan oleh menteri yang
ruang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang kesehatan.
(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikoordinasi oleh Menteri.

KEPMENKES NO: 442/MENKES/SK/VI/ 2009


TETANTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

MENGATUR TENTANG PELAYANAN , PEMBINAAN DAN


PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI
UNIT KEPRESIDENAN (UKP 4 ) : PADA PROGRAM KESHAJI
KEPMENKES
493/MENKES/SK/IV/2010

TTG PENETAPAN
KAB/KOTA PELAKSANA
PEMERIKSAAN DAN
PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI
TAHUN 2010
TARGET KAB /KOTA PELAKSANA DI JATENG
Kab Target Pelaksana Pemeriks Kab /Kota Kontrol di Tunjuk
Kepmenkes 442/2009
Dinkes Provinsi
1. Kota Semarang
2. Kab Semarang
1. Kab Cilacap
3. Kab Kendal 2. Kab Magelang
4. Kab Demak 3. Kab. Sukoharjo
5. Kab Kudus 4. Kab. Banjarnegara
6. Kab Jepara
7. Kab Pati 1. Kota Salatiga
8. Kab Rembang Tahun 2010 tidak di
2. Kab Grobogan
9. Kota Surakarta wajibkan melaksanakan dg
10. Kab Klaten 3. Kab Blora
Kepmenkes 442/2009
11. Kab Sragen 4. Kab Boyolalai
12. Kab Kebumen 5. Kab Karanganyar
Pemeriksaan Kes CJH bisa
13. Kab Purworejo 6. Kab Wonogiri
14. Kab Wonosobo seperti th 2009
7. Purbalingga dilaksanakan 2 tahap
15. Kab Banyumas 8. Temanggung
16. Kab Tegal 9. Kota Magelang
17. Kota Tegal
10. Kab Batang Kepmenkes:
18. Kab Pekalongan 1394/Menkes/2002
19. Kota Pekalongan 11. Kab Brebes
12. Kab Pemalang
TUJUAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

1. Meningkatkan kondisi kesehatan


jemaah haji sebelum keberangkatan

2. Menjaga agar jemaah haji dalam


kondisi sehat selama menunaikan
ibadah, sampai tiba kembali di tanah
air

3. Mencegah terjadinya transmisi


penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar / masuk oleh jemaah
haji
TUJUAN KHUSUS
1. Tercapainya identifikasi status kesehatan
dan Faktor risiko JH
2. Tersedianya data kes. sbgai dasar upaya2
perawatan, pengob dan pemeliharaan/Pemb
kes. sebelum keberangkatan JH
3. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber
informasi medik jemaah haji dg benar
4. Tersedianya bhn keterangan untk penetapan
kelaikan kesehatan (istitho’ah) JH
5. Tercapainya peningkatan kewaspadaan
penyebaran penyakit berpotensi KLB
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
(sesuai Kepmenkes Nomor 442 Tahun 2009 )

1. Meningkatkan kemampuan teknis medis petugas


pemeriksa kesehatan CJH di Puskes dan RS
2. Meningkatkan mutu yankes di Puskesmas dan
Rumah Sakit dengan menerapkan pedoman standar
yankes bagi CJH
3. Melaksanakan yankes bermutu bagi CJH di
Embarkasi .  Standar
4. Melaksanakan Pembinaan Kesehatan sejak dini bagi
CJH resiko tinggi di tanah air.
5. Memberikan vaksinasi meningitis meningokokus bagi
CJH dan Petugas.
SASARAN
Pemeriksaan kesehatan jemaah haji
adalahpenilaian status kesehatan bagi
jemaah haji yang telah memiliki nomor
porsi sebagai upaya penyiapan
kesanggupan berhaji pada tahun yang
bersangkutan.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TAHAP PERTAMA DI PUSKESMAS
1. Melakukan Penilaian Status Kesehatan CJH
dg pendukung secara lengkap bgi yg lunas
pd tahun ybs / bukan CJH penabung. Bagi
penabung cukup surat keterangan sehat

2. Menentukan Kelaikan CJH untuk mengikuti


perjal. ibadah haji ke Arab Saudi dan rujukan
ke RS rujukan yg ditunjuk Dinkes Kab/Kota

3. Pelaksana Pemeriksa:
- Dokter yg diberi kewenangan sbg pemeriksa Kes.
- Perawat dan analis  Membantu dokter
dengan SK Kepala Dinas /Bupati/Walikota
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. CJH mengajukan pemeriks kes. u dapat srt ket pemksaan
2. Pemeriks Kes CJH sesuai tmpat tinggal/domisili
3. PemeriksKes CJH sesuai protokol standar profesi kedokteran

meliputi medis dasar:


a. Anamnesa
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Penilaian Kemandirian
e. Tes Kebugaran
4. Hasil pemeriks. & Kesimpulan  dicatat dalam CM dan
disimpan di sarana Pemeriksaaan.
5. CM merupkan data & dasar u pengisian BKJH
STANDAR PEMERIKSAAN
A.Pemeriksaan Pokok:
Pemeeriks. Ini dilakukan secara holistik dg Pemeriks Medik dasar mlputi:
1. Identitas CHJ  Nama, tgl lahir, Alamat, pekerjaan, Pendidikan,
Pekerjaan, status Perkawinan
2.Riwayat Kesehatan  Sekarang, Dahulu, Riwayt penyakit keluarga/Genetik
3.Pemeriksaan fisik  Tanda vital ( Tek darah, nadi frek, pernafasan ,suhu
4.Postur tubuh  TB, BB, IMT , Lingkar pinggang, Lingkar Pinggul:
5.Kepala  pemeriks.syaraf kranial, mata, telinga, Hidung tenggorok & leher
6.Toraks/ Paru-paru
- Inspeksi : simetris, retraksi,venektasi, bentuk dada,
- Palpasi : Fremetus
-Perkusi : Sonor/hipersonor
- Auskultasi: vesikuler, ronki, mengik/wheezing
7.Kardiovaskuler
8.Abdomen
9.Ekstremitas
10.Kesehatan Jiwa
STANDAR PEMERIKSAAN

B. Pemeriksaaan Lanjut adalah:


Pemeriks. Tambahan yg perlu dilakukan pd CJH
WUS-PUS, memilki indikasi metabolik,
Lansia >/60 th keatas/ risti dan pendamping CJH
uzur atau sakit

C. Pemeriksaan Khusus adalah


Jenis pemeriksaan atas dasar indikasi medis pd CJH
yg menderita suatu penyaki, dimana belum dapat
ditegakandiagnosenya pada Pem pokok dan lanjut .
STANDAR PEMERIKSAAN
STANDAR PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
- Semua CJH diperiksa: HB, Gol Darah, HT, lekosit, trombosit, LED
dan bila perlu resus
- Jemaah dg Indikasi : GDS dan Profil lemak darah

2. Urine
- Makro  Warna,bau, kejernihan, derjat asam dan berat jenis
- Mikro  sedimen (lekosit, eritrosit, sel epitel dan kristal)
- Glukosa urine
- Protein urine
- Tes Kehamilan WUS/PUS atau wanita lain atas indikasi

3. EKG  bagi CJH dg indikasi gangguan metabolik & Lansia


4. Radiologi  bagi jemaah haji dg Indikasi
STANDAR PEMERIKSAAN
5. Penilaian Kemandirian
Menggunakan instrumen pemeriks. Bartel Indek
(Penilaian Fungsi Perawatan, Fungsi
kerumahtanggaan dalam aktifitas keseharian)

6. Tes Kebugaran
Pemeriksa dapat memilih salah satu tes
kebugaran yg sesuia dg kondisi
CJH yg bersangkutan & kertersedian sarana-
prasarana.
STANDAR PEMERIKSAAN
 Kesimpulan hasil pemeriksaan ditulis  Mandiri, Obserwasi,
Pengawasan, Tunda

 Dokter pemeriksa membuat  Surat Keterangan Pemkes memuat


kesimpulan hasil pemerik petama dan diserahkan CJH ybs

 Ringkasan hasil pemkes ditulis lengkap dan benar dalam BKJH

 Bagi CJH Non Risti BKJ dapat disimpan di sarana pelayan Kes/Pusk

 Bagi CJH Risti BKJH dpat digunakan sbg rujukan

 Untuk kepentingan penegakan diagnosis, penentuan metoda


perawatan & pemel kes  jenis pemerik.s bs ditambah ssuai
kebuth.

 Dokter pemeriksa Pusk berhak mendapat hasil pemeriks rujukan


 Ka Pusk bertangg jwab & melaporkan hasil pemkes ke Ka Dinkes
Kab/Kota paling lambat 3 mgg sblm oprs. embarkasi
STANDAR PEMERIKSA
a. Tim Pemeriksa berjumlah sekurang-2nya 4 orang terdiri :
1. Satu orang dokter Umum Pria atau wanita
2. Satu orang perawat wanita
3. Satu orang perawat pria
4. Satu orang analis laboratorium kesehatan
b. Tenaga kes yg ditetapkan sbg Tim pemeriksa legalitas:
- dokter punya SIP
- SK Fungsional bagi tenaga kesehatan lainnya
PEMERIKSAAN KES. TAHAP KEDUA /RU
Pemkes rujukan adalah upaya penilaian status Kes. CJH
tahun yang berjalan/bersangkutan u memperoleh data
status kesehatan terkini upaya perawatan, pemelihaaan dan
pembinaan & perlind. dg GOAL  Rekom Status kelaikan JH.

 Penetapan RS dan Tim pemeriksa kesehat RS dilakukan oleh


Kepala Dinkes Kab/Kota

Fungsi  Pemkes rujukan berfungsi sebagai:


1.Identifikasi, karaterisasi dan prediksi serta penentuan dan
metoda eliminasi faktor risiko kes .CJH
2.Penyedia data status kes CH yg lengkap terkini hsl Rujukan
3.Dasar upaya perawatan & pemelkes serta upaya pembinaan
dan perlindungan CJH Pembinaan Kebugaran
PROSEDUR PEMERIKS
PROSEDUR PEMERIKS
• 1. Pem Tahap II  pd JH berdsar hasil pemerks kes tahap pertama
• 2. JH risti diarahkan u mendapatkan pemeriks rujukan di RS
• 3. Pem RU dilakukan segera setelah diketahui
• 4. Direktur RS bertngg jwb atas pemeriks rujukan, dan melaporkn
• hasiln kepada Kepala Dinas Kes Kab/Kota.
• 5. Ka Dinas melaporkan hasil pemeriks kes. ke Kepala Daerah
dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

6. Pembiayaan pemeriksaan Kes. Diatur sesuai Kebijakan


daerah setempat (Perda, Keputusan Bupati/Walikota, Kadinkes)
STANDAR PEMERIKSAAN

1. Pemekes tahap II/rujukan oleh Tim yg memenuhi


kualifikasi/ standar pemeriksa
2. Pemkes JH oleh Dokter didampingi perawat
- JH wanita oleh  dokter wanita
- JH laki-laki oleh  dokter laki-laki
3. Pemkes  dilak dg protokol standar kedokteran sesuai
penatalaksanaan gangguan kes. yang ditemukan
4. Pada Jemaah Risti  dilak. Pemeriks medis sesuai
kebutuhan / indikasi
5. Jemaah haji yg memenuhi syarat di Imuni MM
ACW135Y
Lanjutan standar pemeriks

6. JH dg penyakit menular pd masa akhir pemeriksaan tahap II/rujukn


harus telah dinyatakan sembuh/ tidak menular dg surat pengobatan
a. JH dengan BTA (+) hrs mendapat pengob & dinyatakan BTA(-)
b. JH menderita Kusta tipe MB harus telah diobati dan dinyatakan
tidak menular
7. JH PTM  mendapat perwtan & pemelkes adequat dinyatakan laik
8. Dokter pemeriksa  menuliskn diagnostik sesuai hasil pemkes ke CM
sebagai dasar pengisan BKJH
9. Kode diagnose ditulis  dg Kode ICD-X
10.Kesimpulan hasil ditulis dalam Katagori  M. O, P dan T
11.RS yg ditunjuk rujukan/pelaksana pemeriks thp. II melaporkan ke
Dinkes Kota selambat2nya 3 mnggu sblm oprs. Embarkasi
12.Dinkes wilayah setempat mengkoordinasikan kompilasi data
STANDAR PEMERIKSA II
Tim Pemeriksa II/Rujukan minimal:
1. Dokter spesialis penyakit dalam, obsgin dan Bendah
2. Dokter umum berkemapuan melakukan pem General Chek-Up
3. Satu orang perawat wanita
4. Satu orang perawat pria
5. Satu orang analis Lab Kes.

STANDAR FASILITAS

Minimal memiliki fasilitas  sesuai rumah sakit tipe C


Penetapan Kelaikan (PK)
• PK upaya penentuan kelaikan JH untuk
mengikuti perjalanan ibadah haji

• PK  dilakukan bersama antara


Pemeriksa Puskes dan Pemekes Kedua
dan Dinkes Kota selambatnya.
Prosedur
• Tim Pemkes Puskes /Pertama dan Kedua/RU bertemu
u penetapan kelaikan JH sejak masa pemeriks sd
selambatnya 2 mgg sebelum masa ops haji dimulai.
• Pertemuan Tim pemkes I dan II /RS diselengg oleh
Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Pengumpulan BKJH  dg hasil data Kes. CJH
• Rekapitulasi hasil pemelkes JH dg perhatian pda:
- Pengecekan kelengkapan data
- Penilaian Kelaikan Kes. Berdasar Kesimpuln pem
- Penentuan Kelaikan ditulis dalam BKJH
Hasil Rekomendasi Kelaikan disampaikan untuk
STANDART KELAIKAN

• Rumusan Kelaikan kriteria JH untuk


memenuhi syarat kes dg mempertimb
aspek:
• a.Status Kesehatan : M,O,P dan T
• b. Peraturan Kes. Internasional dg jenis
penyakit menular tertentu yg dilarang
keluar masuk antar negara
Peraturan Kes. Internasional
a.Penyakit Karantina antara lain:
Pes, Kolera, Demam Kuning, Cacar, Tyfus
bercak wabah dan penyakit menular lainnya yg
ditentukan kemudian
b.Penyakit Menular yg menjadi perhatian WHO
1)BTA (+)
2)Kusta tipe MB
3)SARS
4)AI dan H1N1
c. Imunisasi MM dengan pembuktian ICV
Karena Keselamatan Penerbangan
• Penyakit tertentu yg berisiko kematian
dikarenakan ketinggian penerbangan
Jemaah haji dinyatakan Memenuhi syarat:
- Status Kes.  katagori Tunda
- Mengindap salah satu /lbih peny. Menular
- Tidak memenuhi persyaratan penerbangan
Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Kesehataan Haji Indonesia.
PERUBAHAN LAMA BARU
Fungsi Pemeriksaan Assessing Assessing & Treating
Sarana Pemeriksaan Puskesmas dan Puskesmas dan
Setara RS tipe C RS Tipe C
Sekuens Pemeriksaan Pertama, Kedua (& Ketiga) Tahapan : I & II
Pemeriksaan Pertama Puskesmas, Assessing Puskesmas & RS,
Assessing & Treating
Pemeriksaan Kedua Assessing (+) di SARKES Assessing (-), Perawatan
Setara RS tipe C (+), Pemeliharaan (+).
RS sebagai Rujukan.
Format BKJH Menilai & Menilai Menilai & Follow Up
Assesing Jemaah Haji Diperiksa 2 kali Diperiksa 1 kl
Follow Up Diharapkan “Otomatis” Distandarisasi
PERUBAHAN LAMA BARU
Pengisian BKJH Tim Periksa 1 dan 2 Tim Periksa Puskesmas,
b/p Tim Periksa 2
Kelaikan Kesehatan Tim Periksa 2 Tim Periksa Puskesmas,
dan Tim Periksa RS.
Mulai Pemeriksaan Tahun Pemberangkatan Tahun Pendaftaran
Pengendali Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan dan
Sarana Pemeriksaan
PROTAP Sarana - Dibuat oleh Sarana
Kendali Mutu Dinas Kesehatan Dinkes & Sarana
Cakupan Kegiatan Lokal Nasional
Laporan Hasil - yankes.haji@gmail.com
JEMAAH DG BERBAGAI RISTI
36

Anda mungkin juga menyukai