Promotif, Preventif,
Kuratif & Rehabilitatif
(UU Nomor 36 Tahun
2009)
Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji
PREVENTIF REHABILITATIF
PROMOTIF KURATIF
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
DI INDONESIA
Dukungan Komitmen
Masy/Ulama Politik
Pemeriksaan dan
KESEHATAN
HAJI
Pembinaan Kes Istithaah
JH yg Baik
IKLIM : PANAS
IBADAH DINGIN
KONDISI JAMAAH :
RISTI
PELAYANAN
PEMONDOKAN TRANSPORTASI KATERING DLL
KESEHATAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN DALAM RANGKA
ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI
1 Pemeriksaan Kesehatan
Tahap I
2
Pemeriksaan Kesehatan
Tahap II
3 Pemeriksaan Kesehatan
Tahap III
Dilaksanakan Tim
Penyelenggara Kesehatan Haji
Kabupaten/Kota di Puskesmas Dilaksanakan Tim
dan/atau Rumah Sakit Penyelenggara Kesehatan Haji
Kabupaten/Kota di Puskesmas Dilaksanakan oleh PPIH
dan/atau Rumah Sakit Embarkasi Bidang Kesehatan
SAUDI ARABIA
(JEDDAH,
PEMANTAUAN /
PERJALANAN MAKKAH, KEPULANGAN
SURVEILANS PASCA
MADINAH DAN
KEPULANGAN
ARMINA
PEMBINAAN KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
PERLINDUNGAN KESEHATAN
SISKOHAT KESEHATAN/SURVEILANS
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
KEBIJAKAN TEKNIS OPERASIONAL
MAKA
b. Tua renta;
c. Lemah kondisi fisik terus menerus akibat penyakit menahun;
d. Penyakit berat yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya;
e. Terhalang untuk bepergian secara terus menerus;
Hamil yang kondisinya bisa membahayakan diri / janinnya;
Menderita penyakit menular yang berbahaya;
Terhalang untuk bepergian sementara.
Keputusan Ijtima Ulama Tahun 2018
Terkait Masalah Istithaah Kesehatan Haji
4. Pemerintah (ulil amri) memiliki kewenangan untuk tidak mengizinkan calon jamaah
haji melaksanakan ibadah haji karena alasan kesehatan berdasarkan pertimbangan
syar’i dan medis.
b. Tidak berhaji untuk dirinya;
c. Sudah melaksanakan ibadah haji untuk dirinya;
d. Bisa a dipercaya melaksanakan ibadah haji untuk orang yang dibadalkan;
e. Tidak terhalang untuk melaksanakan ibadah haji;
f. Satu orang yang menjadi badal haji hanya boleh melakanakan haji untuk
satu orang.
Tujuan ..
“ISTITHA’AH KESEHATAN”
MABRUR
ISTITHAAH DIJADIKAN SYARAT DALAM PELUNASAN BPIH
1. Istithaah merupakan syarat wajib Permenkes No.15 tahun 2016 ttg Istithaah
Kesehatan Haji
2. Surat Edaran Dirjen PHU Kemenag RI mendukung pelaksanaan pembinaan
dan pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji menuju Istithaah.
3. Istithaah dijadikan syarat pelunasan, sehingga Jemaah Haji (JH) yang TIDAK
MEMENUHI ISTITHAAH KESEHATAN Tidak diberikan kesempatan untuk
melunasi BPIH, tidak divaksinasi meningitis dan tidak diberikan SPMA
4. Pola Kesehatan Jemaah Haji tanggung jawab penuh KEMENKES & Jajaranya
(Kabupaten/Kota) Koordinasi dan peningkatan Kapasitas Kesehatan Haji di
Kab/Kota
PEMERIKSAAN KESEHATAN PERTAMA
MEMENUHI SYARAT
TIDAK MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN
ISTITHOOAH KESEHATAN ISTITHAAH KESEHATAN
ISTITHAAH KES.HAJI HAJI DENGAN
HAJI UNTUK SEMENTARA HAJI
PENDAMPINGAN
1. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji
2. Jemaah Haji yang masuk kriteria ini wajib berperan aktif dalam
kegiatan promotif dan preventif
2. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan
pendampingan
Rematik (arthritis)
Tekanan darah tinggi
Gastritis, DM
Kholesterol tinggi
Kegemukan , Anemia
Nyeri jantung
Asma , Paru-paru/TBC, Ginjal
Serangan Jantung ,Tulang keropos
Stroke , Kanker, Prostat
PEMERIKSAAN KESEHATAN KETIGA
35
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
0,00%
JATENG
JATIM
RIAU
DIY
BABEL
KALTENG
ACEH
KALTIM
JABAR
PAPUA
BANTEN
SUMUT
KALTARA
SULTRA
JAMBI
PAPUA BARAT
DKI
KALSEL
SUMBAR
KEPRI
SULTENG
NTT
DATA J H RISTI TAHUN 1440 H
GORONTALO
KALBAR
BALI
SUMSEL
MALUT
SULSEL
BENGKULU
LAMPUNG
SULUT
NTB
MALUKU
SULBAR
Indonesia
65,66%
MEMENUHI SYARAT
ISTITHAAH KESEHATAN
HAJI
57,60%
1. Tahun 2019 Penerapan Istithaah Kesehetan Jemaah Haji yang hrs ditegakan di
Kab/Kota, dengan Berita Acara Istitha’ah Kesehatan.
2. Bagi Jemaah haji yang TIDAK ISTITHAAH maka perlu dibuatkan surat
keterangan/rekomendasi dari tim penyelenggara kesehtn haji Kab/Kota ditujukan
kepada Kandepag Kab/kota untuk DIUSULKAN UNTUK TIDAK MELUNASI BPIH.
3. Jemaah Haji yang dinyatakan tidak Istithaah tidak divaksinasi Meningitis, dan
Kemenag tidak menerbitkan SPMA.
4. Rumah Sakit / Dokter Rujukan specialis mendukung dan menguatkan penetapan
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
5. Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji mengacu kepada Permenkes No.15 tahun 2016
dan Permenkes No.62 tahun 2016
6. Sosialisasi JH agar ikut program BPJS (aktif) di masing-masing wilayahnya.
KESIMPULAN
7. Tidak ada JH yang tidak memenuhi syarat Istithaah
berangkat sampai Embarkasi
8. JH tidak Istithaah diharapkan tidak melunasi BPIH
9. Perubahan status Istithaah agar dikordinasikn dg JH ybs dan Linsek
terkait Kemenag, KBIH dan MUI.
10. SK Penetapan / BA JH tidak Istithaah agar melibatkan Kemenag dan
KBIH bila perlu MUI setempat.
11. Rujukan JH ke RS mengikuti prosedur yg disepakati dg RSUD Kab/Kota
yang ditunjuk sbg rujukan.
12. Jangan menyebutkan judul TES KEBUGARAN tetapi PENGUKURAN
KEBUGARAN (agar JH tidak takut utk melakukan pengukuran
kebugaran)
PEMBINAAN KESEHATAN DI BERBAGAI DAERAH
SE PEMBINAAN KESEHATAN KEBUGARAN
Kota Surakarta
PEMBINAAN KESEHATAN KEBUGARAN
Kab. Batang
Kab. Sragen
61