Tanggal
Januari 2018
Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal
2018
Pengesahan
KEPALA DINAS KESEHATAN
Disahkan Oleh KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
DINAS KESEHATAN SOP Pemeriksaan dan Pembinaan
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Nama S O P Kesehatan Haji program Kesehatan
Haji
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 1. Pendidikan D3/S1/S2 dengan latar belakang
pendidikan kesehatan
2. Undang-undang no 13 tahun 2008 tentang 2. Memahami tentang Undang Undang Kesehatan
Penyelenggaraan Ibadah Haji; 3. Memahami Permenkes RI tentang Kesehatan Haji
4. Cakap dan trampil
3. Peraturan Presiden no 5 tahun 2010 tentang Rencana 5. Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional melaksanakan kegiatan Program Kesehatan Haji.
(RPJMN) tahun 2010-2014; 6. Mampu mengoperasikan program aplikasi
Komputer.
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Ibadah haji dan Umroh;
NON NON
RISTI RISTI
Pemeriksaan Kesehatan
Tahap Kedua
Pemeriksaan Kesehatan
Tahap Ketiga
Laik Tidak
Terbang Laik
Terbang
A. Latar Belakang
Pendekatan Utama yang dipilih dalam pengelolaan kesehatan jiwa di dasarkan pada pelayanan
kesehatan dasar yang melibatkan multi sektor dan professional serta peran serta masyarakat
Dengan terjadinya transisi epidemiologi kesakitan akibat kesehatan jiwa semakin meningkat
dari tahun ke tahun, trend ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
dalam masyarakat.
Kesehatan jiwa menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan bidang kesehatan mereka
menjadi beban keluarga dan masyarakat, bangsa dan Negara sebagai SDM yang menanggung beban
pembiayaan hidup dan generasi penerus pada usia tumbuh kembang.
1. Maksud
Menjadi panduan bagi Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan bimbingan
teknis pelaksanaan program pengendalian penyakit di Kabupaten/Kota.
2. Tujuan
Pelaksanaan program Kesehatan Jiwa sesuai dengan ketentuan hukum dan kebijakan yang
berlaku.
ODGJ Terlantar
1. Laporan dan informasi dari masyarakat
2. Koordinasi dengan Puskesmas wilayah kerja tempat tinggal ODGJ
3. Survey dan Pemantauan lokasi ODGJ
4. Tim Meminta surat keterangan dari Kepolisian
5. Rekomendasi Dinas sosial untuk membawa ODGJ ke RSJ
6. ODGJ dirawat inap sebagai pasien RSJ dengan jangka waktu maksimal 42 hari
7. Setelah kurang lebih 42 hari, Pasien dipulangkan dengan koordinasi terelbih dahulu dengan Dinas
Kesehatan kabupaten
8. Dinas Kesehatan Kabupaten menghubungi Dinas Sosial untuk menindaklanjuti pasien
D. Persyaratan
Alat tulis kantor, komputer / laptop, printer, kendaraan operasional, dokumen peraturan dan kebijakan
yang berlaku, Format Pelaporan.
F. Biaya Pelaksanaan
Biaya dibebankan kepada DPA program Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa.
H. Jadwal Pelaksanaan
Dalam tahun berjalan
Simbol ini
menggambarkan awal
1 Terminator
dan akhir suatu bagian
alir
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
2 Proses
proses pelaksanaan
kegiatan
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
3 Pengambilan keputusan keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pelaksanaan kegiatan
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
4 Garis alir
arah proses pelaksanaan
kegiatan