Anda di halaman 1dari 3

SKRINING KESEHATAN JIWA

TERINTEGRASI
No. Dokumen / /2020
No. Revisi 00
SOP
Tanggal terbit September 2020
Halaman 1/2
dr. JURIATI
UPT PUSKESMAS
GUMURUH NIP. 19650702 200003 2004

1. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya


penemuan kasus gangguan jiwa secara dini oleh tenaga
kesehatan yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan dasar lainnya di puskesmas maupun
jaringannya
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar
mampu mendeteksi dini, menemukan kasusu dan melakukan
diagnose kasus-kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas
kewenangan yang dimiliki.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Gumuruh Nomor :…..
tentang Kebijakan Skrining Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas
Gumuruh.
4. Referensi 1. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014
Tentang Kesehatan Jiwa.
3. Permenkes No. 4 Tahun 2019 mengenai Standar
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan.
4. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa
7. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 1 Tahun 2020
tentang Sistem Kesehatan Daerah.
8. Surat Keputusan Walikota Bandung No. 440/Kep.616-
Dinkes/2019 Tentang Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Kota
Bandung.
5. Prosedur 1. Gunakan Lembar Skrining Kesehatan Jiwa yang dipakai
puskesmas
2. Setiap orang dipersilahkan duduk yang sudah disediakan
samping meja petugas
3. Petugas melakukan anamnesis (anak/dewasa) oleh
dokter/perawat
4. Petugas melakukan skrining kesehatan jiwa
a. usia 4-18 tahun menggunakan Strengths and
Difficulties Questionnaire (SDQ)
b. usia diatas 19- >60 tahun menggunakan Self Reporting
Quetionnaire 29 (SRQ)
5. Melakukan skrining pertama mendeteksi seluruh zat-zat
psikoaktif termasuk alkohol, tembakau, narkotika dan
psikotropika pada usia 4 - >60 tahun menggunakan
pemeriksaan (ASSIST) yaitu Alcohol, Smoking, and
Substance Involvement Screening Test
6. Melakukan rujukan jika ada indikasi untuk di rujuk ke
FKTL
7. Melakukan edukasi jika tidak ada indikasi untuk di rujuk
ke FKTL
8. Melaporkan ke seksi P2TPM dan Keswa Dinas Kesehatan
Kota Bandung
9. Petugas melakukan pengarsipan data
6. Bagan Alir
Pasien datang Sekolah Posyandu Posbindu Lansia
ke Puskesmas dan PTM

Skrining
Kesehatan Jiwa

SDQ (4-18 thn) SRQ (19 - > 60


thn)

GME (ABNORMAL)

Skrining ASSIST
Petugas menentukan apakah
Ya
Rujuk
pasien memiliki indikasi
FKTRL
medis untuk dirujuk

7. Unit Terkait 1. Rekam medik


2. Dokumen Terkait 1. Rekam Medik
2. Formulir rujukan pasien
3. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tgl.Mulai
Historis Diubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai