Anda di halaman 1dari 3

SKRINING KESEHATAN JIWA

TERINTEGRASI
No. Dokumen : /25/2023
No. Revisi :A
SOP Tanggal Terbit : 17 januari 2023
Halaman : 1 /2
UPT Puskesmas Eni Sapriani MD.. S. ST., M. Kes
Kedaloman NIP.197502222006042014
A. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus gangguan jiwa
secara dini oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan dasar lainnya di puskesmas maupun jaringannya
B. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar mampu mendeteksi dini,
menemukan kasusu dan melakukan diagnose kasus-kasus gangguan jiwa secara dini
sesuai batas kewenangan yang dimiliki.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kedaloman Nomor : /25/2023 tentang
Penanggung Jawab Program Upaya Kesehatan Puskesmas
D. Referensi 1. Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
3. Permenkes No. 4 Tahun 2019 mengenai Standar Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Bidang Kesehatan.
4. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
E. Alat dan Bahan 1. Buku Pencatatan
2. Pulpen

F. Langkah-langkah 1. Gunakan Lembar Skrining Kesehatan Jiwa yang dipakai puskesmas


2. Setiap orang dipersilahkan duduk yang sudah disediakan samping meja petugas
3. Petugas melakukan anamnesis (anak/dewasa) oleh dokter/perawat
4. Petugas melakukan skrining kesehatan jiwa
a. usia 4-18 tahun menggunakan Strengths and
Difficulties Questionnaire (SDQ)
b. usia diatas 19- >60 tahun menggunakan Self Reporting Quetionnaire 29 (SRQ)
5. Melakukan skrining pertama mendeteksi seluruh zat-zat psikoaktif termasuk
alkohol, tembakau, narkotika dan psikotropika pada usia 4 - >60 tahun
menggunakan pemeriksaan (ASSIST) yaitu Alcohol, Smoking, and Substance
Involvement Screening Test
6. Melakukan rujukan jika ada indikasi untuk di rujuk ke FKTL
7. Melakukan edukasi jika tidak ada indikasi untuk di rujuk ke FKTL
8. Melaporkan ke seksi P2TPM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus
9. Petugas melakukan pengarsipan data
G. Bagan Alir Pasien datang Sekolah Posyandu Posbindu Lansia
ke Puskesmas dan PTM

Skrining
Kesehatan Jiwa

SDQ (4-18 thn) SRQ (19 - > 60


thn)

GME (ABNORMAL)

Skrining ASSIST

H. Hal-hal yang Petugas memberikan pendidikan dan penyuluhan pada pasien dengan ramah dan bahasa
perlu yang jelas dan dapat dimengerti oleh pasien
Diperhatikan

I. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Pelayanan umum
3. Pelayanan KIA
4. Posyandu Lansia
5. Posbindu

J. Dokumen 1. Kartu Identitas


Terkait 2. Rekam Medik

K. Rekam Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
1. pengertian
2. Tujuan
3. Referensi
1 - -
4. Langkah-
langkah
5. Bagan alur

Anda mungkin juga menyukai