NIM: B1021181111
Perbedaan antar kedua teori tersebut ialah, pada model APT, korelasi
antara kedua sekuritas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama, baik dalam
industri maupun dalam perekonomian. Model CAPM tidak menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi kedua sekuritas tersebut. kesamaan kedua teori
tersebut ialah tingkat keuntungan yang diharapkan akan berhubungan positif
dengan risikonya.
R = E(R) + U
Bagian yang diharapkan akan mempengaruhi penentuan E(R) dan surprise akan
mempengaruhi U.
Kunci dalam analisis ini adalah apakah suatu informasi mengandung surprise atau
tidak. Surprise dapat bersifat positif atau negatif.
R = E(R) + U
= E(R) + m + ϵ
= E(R) + m + ϵ
Ri = E(Ri) + βiF + ϵi
Dalam APT beta merupakan pengukur risiko yang relevan, dan terdapat
hubungan positif dan linear antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan
beta. Perlu diingat bahwa portofolio yang terdiversifikasi dengan baik hanya
memiliki risiko sistematis. Untuk mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan
dalam portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
E(R) = λ0 + λ1b
E(Ri) = λ0 + λ1 bi
Rumus di atas digunakan jika terdapat satu faktor saja. Seandainya jika
terdapat lebih dari satu faktor, maka rumus yang digunakan adalah berikut ini:
Ri = ai + bi1I1 + bi2I2 + ei
Jika kedua teori ini dibandingkan, daya tarik APT adalah bahwa investor
tidak perlu mengidentifikasikan market portfolio (yang diperlukan untuk
menghitung beta dalam CAPM). Karena itu ivestor tidak perlu khawatir dengan
perhitungan market portfolio efisien, dan secara teoritis , investor bisa menguji
APT meskipun hanya memiliki sejumlah saham yang berisiko. Disamping itu,
APT memungkinkan penggunaan lebih dari satu faktor untk menjelaskan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
APT dapat menggunakan faktor-faktor lebih dari satu, namun tidak menjelaskan
berapa faktor faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan. Faktor-faktor ini
harus dicari dari berbagai penelitian empirik. Beberapa faktor diantaranya adalah: