Anda di halaman 1dari 5

Nama: Mikhael Hamashiah

NIM: B1021181111

Kelas: Manajemen Investasi

Review Arbitrage Pricing Theory (APT)

Untuk mengukur tingkat keuntungan investasi atau harga suatu aktiva di


pasar, terdapat dua teori untuk melakukannya, yaitu teori Capital Asset Pricing
Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). pada CAPM, analisis
dimulai pada cara pembentukan portofolio yang efisien. Sedangkan APT
menggunakan hukum satu harga, yaitu jika dua kesempatan investasi yang
mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga
yang berbeda. Apabila ada dua aktivas yang berkarakteristik sama namun dijual
dengan harga berbeda, maka investor dapat melakukan arbitrage dengan membeli
aktiva tersebut di harga murah dan menjualnya di harga tinggi tanpa takut
memperoleh risiko.

Perbedaan antar kedua teori tersebut ialah, pada model APT, korelasi
antara kedua sekuritas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama, baik dalam
industri maupun dalam perekonomian. Model CAPM tidak menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi kedua sekuritas tersebut. kesamaan kedua teori
tersebut ialah tingkat keuntungan yang diharapkan akan berhubungan positif
dengan risikonya.

Terdapat dua bentuk tingkat keuntungan, yaitu tingkat keuntungan yang


diharapkan dan tingkat keuntungan tidak terduga. Tingkat keuntungan yang
diharapkan adalah tingkat keuntungan yang sudah diprediksi oleh para investor
bahwa keuntungan yang diperoleh sebesar angka yang diprediksi. Tingkat
keuntungan tidak terduga ialah tingkat keuntungan yang diperoleh secara tidak
diperkirakan dan tidak terprediksi sebelumnya.

Rumus tingkat keuntungan sekuritas:

R = E(R) + U

R: tingkat keuntungan aktual


E(R): tingkat keuntungan yang diharapkan

U: tingkat keuntungan tidak terduga

Tingkat keuntungan dipengaruhi oleh pengumuman. Bentuk contoh dari


pengumuman ialah, jika suatu negara diprediksi akan mengalami peningkatan
ekonomi 0,5%. Namun realisasinya adalah negara tersebut mengalami
peningkatan sebesar 1,5%. Disini dapat dilihat suatu pengumuman memiliki 2
unsur. 0,5% merupakan bentuk unsur bagian yang diharapkan. Lalu 1% (hasil
selisih nilai expected dan actual) merupakan bagian dari surprise. Dengan
demikian suatu pengumuman dapat dibagi menjadi dua komponen. Yaitu:

Pengumuman = Bagian yang diharapkan + Surprise

Bagian yang diharapkan akan mempengaruhi penentuan E(R) dan surprise akan
mempengaruhi U.

Kunci dalam analisis ini adalah apakah suatu informasi mengandung surprise atau
tidak. Surprise dapat bersifat positif atau negatif.

Surprise merupakan keuntungan yang tidak terantisipasi. Hal itu


menjadikannya sebagi sebuah risiko. Risiko sendiri terdiri dari dua sumber, yaitu:

1. Systematic risk, risiko yang memppengaruhi banyak perusahaan


2. Unsystematic risk, risiko yang mempengaruhi satu perusahaan.

Oleh sebab itu tingkat keuntungan dapat dituliskan sebagai:

R = E(R) + U

= E(R) + m + ϵ

Risiko tidak sistematis dari perusahaan A dan B tidak saling berkorelasi


maka hasilnya sama dengan nol.

Apabila risiko tidak sistematis tidak saling berkorelasi, maka risiko


sistematis akan saling berkorelasi. Akibatnya tingkat keuntungan harga saham
juga saling berkorelasi. Tingkat kepekaan perubahan ini dapat diukur oleh beta.

Berikut bentuk persamaan menggunakan β:


R = E(R) + U

= E(R) + m + ϵ

= E(R) + βrFr + βGNPFGNP + ϵ

Berikutnya, menganalisis portofolio. Analisis portofolio disini


menggunakan one factor model. Penggunaan one factor model untuk menjelaskan
rsiko sistematis. Dengan begitu keuntungan yang diperoleh dapat diukur
menggunakan rumus:

Ri = E(Ri) + βiF + ϵi

Berikutnya, untuk mengukur tingkat keuntunga portofolio dapat menggunakan


rumus:

Rp = X1R1 + X2R2 + X3R3 ........ + XnRn

= X1[E(R1) + β1F + ϵ1] + X2[E(R2) + β2F + ϵ2 ........ + Xn[E(Rn + βnF + ϵn]

Dalam APT beta merupakan pengukur risiko yang relevan, dan terdapat
hubungan positif dan linear antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan
beta. Perlu diingat bahwa portofolio yang terdiversifikasi dengan baik hanya
memiliki risiko sistematis. Untuk mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan
dalam portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

E(R) = Rf + β[E(Rf) – Rf]

Penulisan rumus diatas dapat diubah menjadi

E(R) = λ0 + λ1b

Penulisan diatas untuk membedakan beta di CAPM (yang menunjukkan


kepekaan pada market return) dan beta di APT (yang menunjukkan kepekaan
pada suatu faktor) dan juga bahwa faktor yang mempengaruhi lebih dari satu.
Banyak penjelasan APT menggunakan hukum satu harga. Namun
bagaimana kalau hukum satu harga tidak berlaku? Untuk itu terdapat dua rumus
APT yang menguji tanpa menggunakan hukum satu harga. Pertama jika hanya
terdapat satu faktor, maka digunakan rumus berikut:

E(Ri) = λ0 + λ1 bi

Rumus di atas digunakan jika terdapat satu faktor saja. Seandainya jika
terdapat lebih dari satu faktor, maka rumus yang digunakan adalah berikut ini:

Ri = ai + bi1I1 + bi2I2 + ei

APT sama seperti CAPM, yaitu menekeanakan bahwa tingkat keuntungan


yang diharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi dan
tidak oleh risiko unik. Faktor-faktor yang ada dalam arbitrage pricing dianggap
sebagai porotfolio-portofolio khusus yang cenderung dipengaruhi oloeh pengaruh
bersama (common influence). Apabila exected risk premium masing-masing
portofolio tersebut proporsional dengan market beta portofolio, maka APT dan
CAPM akan memberikan hasil yang sama. Kalau tidak, maka hasilnyapun
berbeda.

Jika kedua teori ini dibandingkan, daya tarik APT adalah bahwa investor
tidak perlu mengidentifikasikan market portfolio (yang diperlukan untuk
menghitung beta dalam CAPM). Karena itu ivestor tidak perlu khawatir dengan
perhitungan market portfolio efisien, dan secara teoritis , investor bisa menguji
APT meskipun hanya memiliki sejumlah saham yang berisiko. Disamping itu,
APT memungkinkan penggunaan lebih dari satu faktor untk menjelaskan tingkat
keuntungan yang diharapkan.

Meskipun demikian, sayangnya, faktor-faktor yang kita identifikasikan


dalam APT tidak bisa dikeanali. Artinya APT tidak menjelaskan faktor-faktor apa
yang mempengaruhi pricing. CAPM, sebaliknya, menyaukan semua faktor makro
ke dalama satu faktor, yaitu return market porfolio. APT akan sangat bermanfaat
kalau kita bisa mengidentifikasi tidak terlalu banyak faktor-faktor makro
ekonomi, mengukur expected return dari masing-masing faktor tersebut, dan
mengukur kepekaan masing-masing saham terhadap faktor-faktor tersebut.

APT dapat menggunakan faktor-faktor lebih dari satu, namun tidak menjelaskan
berapa faktor faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan. Faktor-faktor ini
harus dicari dari berbagai penelitian empirik. Beberapa faktor diantaranya adalah:

1. Perubahan inflasi yang tidak diantisipasi.


2. Perubahan produksi industri yang tidak diantisipasi.
3. Perubahan dalam premi risiko yang tidak diantisipasi
4. Perubahan slope dari kura hasil (yield curve) yang tidak diantisipasi

Anda mungkin juga menyukai